That Night - Bab 56 Dia Bisa Membantuku
Hari ini, akhirnya aku tidak bisa menahan untuk menangis setidak karuan itu. Hanya saja, seperti waktu aku bercerai dengan Daniel Qin dulu, aku bersumpah untuk tidak menangis karena Daniel Qin lagi. Sekarang aku juga masih diam-diam mengatakan pada diriku sendiri, setelah ini tidak boleh menangis lagi.
Aku harus menjadi lebih kuat, aku masih harus menjaga ibuku, aku juga harus membuat orang-orang yang pernah memandangku sebelah mata merasakan perasaan “tertampar”.
Hanya saja berita yang tiba-tiba datang pasti membuat perasaaanku yang baru saja menjadi tenang kembali kacau.
Tengah malam aku dan Carrie Lin sedang memikirkan setelah ini akan bagaimana, tapi tiba-tiba lambungku terasa pedih.
Aku segera berlari ke kamar mandi dan muntah keseluruh lantai, makanan yang baru saja ku paksa masuk ke dalam perut semuanya pun keluar.
“Ada apa? Apa perutmu tidak enak?” Carrie Lin membawa segelas air untuk aku berkumur,”Apa karena kau makan terlalu terburu-buru?
Semua itu berkemungkin bisa membuat lambung sakit dan muntah, tapi dikepalaku malah kepikiran akan satu masalah, tiba-tiba teringat satu kemungkinan.
“Cepat, cepat antar aku kerumah sakit.” Aku memegang lengan Carrie Lin, seluruh mulutku masih terasa asam.
Sekarang aku hanya merasa jantungku berdetak dengan sangat kencang, tidak tahu apakah harus khawatir atau bergembira.
Carrie Lin menatapku dengan khawatir, “Ada apa? Apa kau sangat tidak enak badan?”
Aku menggelengkan kepala, berbicara dengan jelas: “Mungkin aku hamil.”
“Hamil....” Carrie Lin terkejut, bergegas mengganti bajunya, menyetir dan mengantarkanku ke rumah sakit.
Aku bersikeras tidak mau menggunakan test pack, langsung pergi memeriksa darah. Melihat hasilnya, alisku menjadi kaku. Aku memang hamil, sudah lima minggu. Kalau dihitung mundur itu adalah saat Owen Cheng menjemputku di Hangzhou belum lama ini.
Tuhan sepertinya sedang bermain-main, kalau aku tahu lebih awal tentang kehamilan ini. Mungkin aku tidak akan seperti kemarin terburu-buru meminta cerai dengan Owen Cheng. Setidaknya, aku akan mempertimbangkan keberadaan anakku.
Tapi sekarang, aku dan Owen Cheng sudah mengambil surat perceraian, lalu bagaimana dengan anak ini?
Aku menggengam erat hasil pemeriksaan itu, lambungku terasa kembali pedih. Segera aku pegang perutku dan berlutut, hanya seperti ingin muntah tapi tidak memuntahkan apapun.
Aku dan Carrie Lin pun pulang kerumah, aku merasa masalah ini semakin hari semakin kacau.
Carrie Lin ingin menelpon Owen Cheng, memberitahunya berita ini, tapi aku menahannya.
Tidak boleh menghubungi Owen Cheng sekarang, walaupun aku hamil dan ini adalah kebenaran, tapi jika memberitahunya perihal ini sekarang, ini hanya akan membuatnya berpikir aku sedang mencari alasan untuk mempertahankannya. Aku tidak tau Owen Cheng akan mengambil keputusan seperti apa, tapi aku sangat paham kalau sekarang aku sendiri tidak ingin kembali pada Owen Cheng dengan cara ini, hari-hari yang seperti “hidup di rumah orang”, aku sudah tidak ingin menerimanya lagi.
Semalaman aku tidak memejamkan mata, memikirkan apa yang harus ku lakukan, bisa melakukan apa, akhirnya aku mengingat seseorang.
Barangkali dia bisa membantuku.
Semalam Carrie Lin berada satu kamar denganku, hanya saja dia sudah tertidur lebih dulu. Aku tidak ingin menunggu Carrie Lin bangun, masalah ini harus aku tutupi darinya.
Aku turun dari kasur dengan pelan, langsung keluar dari rumah Carrie Lin. Sekarang hari baru saja terang, sekali keluar aku langsung bergidik kedinginan, membuat kepalaku semakin punya kesadaran.
Saat ini, aku tidak menggunakan bus, aku langsung memanggil taxy. Lagipula ditanganku ada uang 200juta yang diberikan Janet Song, jadi kadang aku juga tidak perlu terlalu hemat.
Hanya saja, aku berdiri didepan pintu kamar ibuku dan tidak masuk, melihatnya dari jendela kaca.
Di dalam rumah sakit terdapat rumah sehat untuk merawat dan mendeteksi dini penyakit pasiennya. Sekarang ibuku sudah tidak perlu pengobatan apa-apa, jadi aku memesan sebuah kamar disini untuknya. Saat ini dia sudah bangun, sedang bersiap-siap akan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Aku melihatnya cukup lama, mataku mulai terasa hangat. Tapi tetap menahan diri agar tidak masuk, dan pergi sebelum ia menyadari keberadaanku.
Walaupun sangat merindukannya, tapi aku tidak bisa membiarkan dia melihat aku yang kacau seperti ini. Terlebih aku tidak tau bagaimana harus menjelaskan segala perubahan ini.
Aku mencari bank terdekat dari rumah sakit, aku memindahkan uang dari cek kedalam kartu ku sendiri. Melihat angka yang banyak didalam saldo, hatiku masih tidak percaya ini adalah kenyataan.
Aku tidak pernah memiliki uang sebanyak ini, tapi dibanding dengan apa yang aku targetkan, ini masih tidak cukup.
Aku menarik nafas dalam, akhirnya aku bisa menghubungi Wiri Chen.
Betul, orang yang aku ingat itu adalah Wiri Chen.
Dia adalah Bussines Man, bahkan hubungannya denganku cukup baik. Aku tahu dia punya banyak bisnis di luar negeri.
Aku ingin dia membantuku, seperti yang diakatakan Janet Song. Ditanganku ada uang dua ratus juta, aku ingin memakai uang ini untuk berbisnis.
“Dokter Luo?” Menerima telponku, Wirii Chen agak terkejut.
Aku menghisap hidungku, berusaha mengeluarkan suara yang tenang, tapi masih saja terdengar agak parau,”Iya, apa sekarang kau di Hangzhou? Bisakah kita bertemu? Aku ingin minta tolong sesuatu padamu.”
“Aku tidak di Hangzhou...”
Mendengar kalimat ini, hatiku seperti terhempas, harapan yang sekarang ada, seolah padam.
Sekarang aku sangat rapuh, hal-hal kecilpun bisa membuatku sangat terguncang.
Tapi untungnya Wiri Chen segera berucap.”Paling cepat aku akan sampai malam ini, apakah malam kita bisa bertemu?”
“Bisa!” aku segera membuka mulut karena terlalu senang.
“Baiklah, kalau begitu malam ini aku akan menghubungimu.” Wiri Chen menjawab, dan kembali melanjutkan kalimatnya: “Maaf, sekarang aku agak sibuk, telponnya aku matikan dulu ya, nanti aku telpon lagi.”
“Oke.”
Setelah telpon ditutup aku tak berhenti merasa senang, aku memikirkan apa yang harus aku katakan saat bertemu dengan Wiri Chen nanti. Aku juga khawatir apa Wiri Chen akan bersedia menerima permohonanku.
Ditanganku ada dua ratus juta, kalau aku membeli saham di perusahaannya, aku bisa dapat berapa persen? Dan lagi, apakah dia akan setuju?
Di sisi lain, aku juga mengkhawatirkan hubunganku dengan Wiri Chen yang tidak terlalu dekat, dan dua ratus juta ini jangan-jangan hanya percikan air baginya
Aku sudah memikirkan ini seharian, juga tidak punya nafsu untuk makan siang. Tapi mengingat anak didalam perutku, aku harus memaksa makan sedikit, tapi tidak lama aku malah memuntahkan itu semua lagi.
Hari-hari saat aku ikut bekerja bersama Owen Chen ternyata berguna juga, proyek-proyek yang sudah ku ambil juga memberikanku pengalaman yang tidak sedikit, terlebih itu membuat aku semakin memahami kekurangan diriku sendiri.
Aku berpikir sangat lama, aku rasa aku tidak boleh menaruh telur didalam keranjang yang sama. Dua ratus juta itu tidak sedikit, tapi aku tidak tahu harga diri seorang Wiri Chen itu berapa. Lebih tidak tahu, uang ini bisa membeli berapa persen saham diperusahaan. Jadi kalau aku mempertaruhkan semua padanya itu bukan pilihan yang bagus.
Aku ingin terus belajar, sampai aku sendiri bisa membedakan permasalahan bisnis, baru aku punya dasar untuk membuka perusahaan sendiri,dan dua ratus juta inilah yang akan menjadi modal awalku.
Hari baru saja gelap dan aku mendapat telpon dari Wiri Chen, dia bilang dia sekarang sedang berada dijalan menuju Hangzhou, menyuruhku menentukan tempat untuk bertemu.
Rumah ku yang dulu sudah lama ku cancel penyewaannya. Sekarang aku juga tidak berniat tinggal di Hangzhou terlalu lama, jadi aku pergi kehotel paling bagus dan memesan sebuah kamar, dan menjanjikan bertemu dengan Wiri Chen di cafe di dalam hotel.
Teringat, dulu Owen Cheng pernah bilang kalau penampilanku adalah penampilan perusahaan. Aku merapikan diriku dengan baik, dan membeli sepasang baju baru, baru aku duduk di cafe. Tidak lama, Wiri Chen pun datang.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynCinta Tapi Diam-Diam
RossiePernikahan Kontrak
JennyPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Superhero
JessiMy Only One
Alice SongThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)