That Night - Bab 19 Berpura-pura
Suara "BRAK!" terdengar, dan pintu didorong terbuka.
Aku terkejut, ibu ku pun juga terkejut sampai sekujur tubuhnya bergerak.
"Bu, jangan emosi, jangan emosi ..." Aku segera menenangkan ibuku.
Aku dengan gugup berbalik dan melihat Tina Zhang dan Hanson Qin telah memasuki ruangan ibuku, dan Valen berdiri di samping mereka.
“Mengapa kalian datang?” Aku merendahkan suaraku dan memperhatikan mereka dengan penuh waspada.
Aku tahu bahwa keluarga Qin pasti datang mencari masalah. Mengapa aku sangat bodoh dan tidak memilih kamar VIP untuk ibuku?
Ada Valen di rumah sakit, mereka tidak mungkin tidak dapat menemukanku. Biaya kamar biasa memang murah, tetapi bodoh sekali aku mengekspos ibuku pada masalahku.
Dua pengawal maju ke depanku.
“Bawa mereka keluar.” Aku cemas dan tidak tahu apakah kedua pengawal itu akan mendengarkanku.
Untungnya, mereka segera mendengar kata-kata itu, dan menarik Tina Zhang dan Hanson Qin secara langsung.
"Eva Luo, apa yang kamu lakukan? Jika kamu berbuat sesuatu, kami akan melaporkanmu pada polisi!" Teriak Valen langsung.
Aku menutup mulutnya dan mencoba yang terbaik untuk menariknya keluar.
"Eva Luo, kamu wanita jalang, Daniel ..." Tina Zhang memelototiku.
Dia belum menyelesaikan kalimatnya dan Hanson Qin berteriak padanya.
“Tenang!” Hanson Qin dengan muram meraih lengan Tina Zhang.
Tina Zhang menatapku dengan menggertakkan giginya.
“Eva, kami datang padamu, karena ingin berbicara denganmu tentang Daniel.” Hanson Qin menatapku dengan wajah muram.
Aku tahu mereka akan datang, dan tidak ada sedikitpun rasa takut pada saat ini.
"Tidak ada apa-apa untuk dikatakan kepadamu. Seharusnya kamu sudah menerima panggilan pengadilan. Kamu bisa membicarakannya ketika kita bertemu di pengadilan."
Aku berkata dengan sederhana, dua pengawal di depanku membuatku sangat percaya diri.
Namun, aku tidak berharap Valen melaju padaku.
Dia memberontak ke depan dan pengawal itu tidak menanggapi. Dia menampar wajahku.
"Eva Luo, kau pikir siapa kamu?! Kamu berani berbicara dengan dengan paman dan bibi seperti itu?!" Pengawal itu segera beraksi dan meraihnya.
Wajah aku sangat sakit, tetapi kemarahan di hati aku lebih kuat.
"Kau pikir siapa dirimu?" Aku membalas bertanya kepadanya, "Apakah akhirnya setelah sekian lama kau menunggu, Daniel mau menikahimu?”
Saat teringat bahwa Daniel Qin berhubungan dengan Valen selama menjalin hubungan denganku, aku sangat ingin marah.
Aku mengambil napas dalam-dalam dan berbalik badan, Tina Zhang ingin meraih lenganku tetapi terhalang oleh pengawal.
Hanson Qin cepat-cepat melangkah maju, "Eva, ini salah Daniel. Kami bisa memberikan kompensasi kepada kamu. Tidak bisakah kamu melihat kita sebagai keluarga?"
"Keluarga?" aku tertawa mengejek.
"Selama kamu berjanji untuk menarik gugatan, kamu tidak lagi berhutang pada kami." Hanson Qin berbicara lagi.
Aku tertawa ketika mendengar ini. "Daniel Qin hanya bernilai jutaan ribu saja? Haha!"
“Eva Luo, jangan berlagak,” kata Tina Zhang.
Jika itu di masa lalu, dia pasti sudah mengangkat tangannya padaku, tetapi pada saat ini dua pengawal berdiri di depanku seperti dua dewa pintu, Tina Zhang tidak akan mendapatkan kesempatan menyentuhku.
Hanson Qin mengerutkan kening, menarik napas dalam-dalam, dan meremas senyum yang sangat jelek. "Ibumu ada di rumah sakit, aku tahu itu tidak mudah, berapa biaya medis yang dibutuhkan? Kamu bisa memberitahunya kepada kita, kami bisa membantumu.”
“Bagaimanapun juga, kami adalah keluarga.” Hanson Qin tersenyum.
Aku mendengarkan kata-kata Hanson Qin dan terdiam untuk sementara waktu, dia benar-benar menyebutkan kata ‘keluarga’? Kapan mereka memperlakukan aku sebagai keluarga?
Aku merasa kata-katanya sangat menjijikan, dan aku tidak ingin terlibat lagi dengan mereka. "Sampai jumpa di pengadilan."
Kalimat ini telah ku-ulang berkali-kali di hatiku, aku tahu dengan pasti mereka pasti akan mendatangiku.
Tidak hanya penculikan, Daniel Qin juga melakukan pemerkosaan, dia tidak akan lolos.
Keluarga Qin pasti tahu ini dengan jelas, maka dari itu mereka datang menemuiku. Keluarga Qin hanya memiliki Daniel Qin seorang, mana mungkin mereka akan menyerah?
Namun, sekarang nyawanya ada di tanganku, ini memberiku kebahagiaan yang tak terbatas.
"Eva Luo, kamu wanita jalang! Menurutmu berapa lama kamu bisa mengandalkan Owen Cheng? Jangan bermimpi, dia tidak akan pernah mau bersamamu." Tina Zhang mengutukku.
Aku merasakan sakit di hati aku, tetapi aku berkata dengan dingin, "Satu bantuan darinya, satu cara untuk membuatmu sengsara. Percaya atau tidak, aku bisa menghancurkan keluarga Qin dengan bantuannya yang tak dapat kuhitung!"
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiUnplanned Marriage
MargeryIstri Yang Sombong
JessicaThick Wallet
TessaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAfter Met You
AmardaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinThat Night×
- Bab 1 Tertangkap selingkuh
- Bab 2 Mengembalikan hadiah pernikahan
- Bab 3 Kamu masih ada uang
- Bab 4 Aku bantu dia kembalikan
- Bab 5 Membawa pulang
- Bab 6 Melayani Bersama
- Bab 7 Kelaparan dan Melahap Apapun
- Bab 8 Terlihat Menyedihkan
- Bab 9 Menyelidikiku
- Bab 10 Meminta Bantuannya
- Bab 11 Menyelesaikan Masalah Hati
- Bab 12 Pertemuan yang kacau
- Bab 13 Kehamilan yang tak direncanakan
- Bab 14 Mendapat yang lebih baik
- Bab 15 Mengalami Penculikan
- Bab 16 – Bisa Dihina
- Bab 17 Menyukai Pria
- Bab 18 Kedatangan
- Bab 19 Berpura-pura
- Bab 20 Mati Saja Kau
- Bab 21 Tanda-tanda Keguguran
- Bab 22 Surat Pernikahan yang Sah
- Bab 23 Pasangan Suami Istri Sesungguhnya
- Bab 24 Sendirian di ruang kosong
- Bab 25 Pekerjaan Lain
- Bab 26 Pencabutan Tuntutan
- Bab 27 Asisten Pribadi Presdir
- Bab 28 Dengan resmi berhubungan
- Bab 29 Undangan Pernikahan
- Bab 30 Membalikkan permasalahan
- Bab 31 Jatuh Cinta
- Bab 32 Lebih cepat berakhir
- Bab 33 Jarak terlalu besar
- Bab 34 Mencari sampai ke rumah
- Bab 35 Terluka Keguguran
- Bab 36 Meninggalkan Owen Cheng
- Bab 37 Menjalin Hubungan
- Bab 38 Kembali ke Shanghai
- Bab 39 Balas Dendam Pribadi
- Bab 40 Selamat Bekerja Sama
- Bab 41 Menolak Pernikahan
- Bab 42 Sangat membenciku
- Bab 43 Tidak Percaya Padaku
- Bab 44 Bicara Baik-Baik
- Bab 45 Tidak Tahu Diri
- Bab 46 Perhitungan
- Bab 47 Tidak Sungkan
- Bab 48 Ditakdirkan untuk mati
- Bab 49 Memecahkan Ilusi
- Bab 50 Klarifikasi fakta
- Bab 51 Tidak memiliki latar belakang
- Bab 52 Aku Takut Malu
- Bab 53 Kesialanku
- Bab 54 Dia Tidak Mencintaiku
- Bab 55 Tidak Ingin Jadi Bayangan Orang Lain
- Bab 56 Dia Bisa Membantuku
- Bab 57 Jangan bersedih
- Bab 58 Membunuh Dengan Tangan Sendiri
- Bab 59 Merusak Wajahku Sendiri
- Bab 60 Menggugurkan Anak
- Bab 61 Telat Salah Melihat Kamu
- Bab 62 Melahirkan Dengan Normal
- Bab 63 Tidak Ingin Melewatkan
- Bab 64 Bertemu Dengan Dia Lagi
- Bab 65 Reuni Dengan Teman Lama
- Bab 66 Takdir Tuhan
- Bab 67 Aku tidak dapat menebaknya
- Bab 68 Setiap orang dapat berubah
- Bab 69 Mendapatkanmu
- Bab 70 Aku memilihmu
- Bab 71 Yang ku cintai adalah kamu
- Bab 72 Tak menghargai
- Bab 3 Satu kesempatan
- Bab 74 Tak akan berbaikan
- Bab 75 Bertemu dengan kenalan lama
- Bab 76 Berani
- Bab 77 Aku akan membunuhmu
- Bab 78 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 79
- Bab 80 Mengagetkan
- Bab 81 Mengunjungi Tetangga
- Bab 82 Kemarahan yang disengaja
- Bab 83 Aku datang untuk ikut makan
- Bab 84 Keluarga Daniel membuat masalah
- Bab 85 Serigala berbulu domba
- Bab 86 Mendesak Terus
- Bab 87 Melukai Diri Sendiri
- Bab 88 Mengunjungi Bibi Wang
- Bab 89 Belajar untuk berubah
- Bab 90 Pengaruh Lingkungan
- Bab 91 Aku tahu batasan
- Bab 92 Tidak tahu cara menghargai
- Bab 93 Bersaing dengan adil
- Bab 94 Kembali ke kota asal
- Bab 95 Ibu dan anak saling bertemu
- Bab 96 Bertemu Dengan Pria Brengsek
- Bab 97 Lelaki Superior
- Bab 98 Beli 1 Gratis 2
- Bab 99 Kesalahan Besar
- Bab 100 Hal Yang Paling Ditakuti
- Bab 101 Mengungguli
- Bab 102 Main Tangan
- Bab 103 Mengulang kembali
- Bab 104 Mencari pintu masuk
- Bab 105 Janji Palsu
- Bab 106 Memang Kualat
- Bab 107 Tidak Ingin Ikut Campur
- Bab 108 Segera Pindah Rumah
- Bab 109 Kabar Pernikahannya
- Bab 110 Apa yang harus dipertahankan?
- Bab 111 Memutuskan untuk Jujur
- Bab 112 Tidak Mengangkat Telepon
- Bab 13 Kegilaan
- Bab 114 Bertemu Lagi dengan Owen
- Bab 115 Tidak Khawatir lagi (Tamat)