That Night - Bab 76 Berani

Wiri Cheng mengerutkan kening nya menatap ku tak tahu harus bagaimana, bagaimanapun Owen Cheng bilang ada orang tua yang datang, Wiri Chen juga tahu aku pasti pergi.

" Nanti siang aku temani." Wiri Chen bicara.

Aku menggelengkan kepala, " Aku pergi sendiri."

Owen Cheng hanya menyebut nama ku tadi, sepertinya dia tak ingin Wiri Chen ikut, dia berbuat seperti itu sangat memalukan untuk Wiri Chen, tapi sejak dulu aku sudah tahu Owen Chen bukan orang yang peduli dengan perasaan.

Dan aku sendiri pun tak ingin Wiri Chen ikut bersama, aku tidak mengerti siapa yang di ajak oleh Owen Cheng sebenarnya, dan lebih tak mengerti apa yang akan terjadi di saat makan nanti, makanya bila Wiri Chen ikut itu tidak akan cocok.

Wiri Chen tak memaksa ku, dia mendengar keputusan ku hanya bisa menghela nafas dalam, memberi nasihat bila terjadi sesuatu untuk segera menghubunginya, dia akan segera datang, dan dia kembali ke kantor untuk bekerja.

Waktu yang tersisa membuat ku tak nyaman, aku tak bisa mengerjakan apapun, aku sebentar-sebentar melihat ponsel, untuk melihat waktu, dan tidak mau kelewatan pesan dari Owen Chen. melihat waktu hampir menunjukan istirahat siang, aku seperti gila.

" Dringgg....dringg....".

Mendengar suara ponsel aku langsung mengangkatnya, dengan panik bisara: " Hallo, makan dimana?"

Owen Cheng yang berada di dalam ponsel seperti terrdiam, lalu tertawa kecil. " Kamu begitu tidak sabar bertemu dengan ku."

Aku tertegun sebentar, " Owen, kamu dimana?"

Tapi Owen Cheng tak menjawab pertanyaaan ini, dan bertanya: " Turun saja, aku berada di lantai dasar.'

Suara magnetiknya tidak mengejutkan, tetapi Sikapnya tidak lagi seperti tadi saat menandatangani kontrak di pagi hari. aku merasa hampir gila, menutup telepon dan mengambil tas dan bergegas ke lantai dasar, tetapi aku tidak keluar dari pintu masuk utama, tetapi naik lift langsung ke tempat parkir bawah tanah.

Baru saja keluar dari lift, mata ku disilaukan oleh cahaya lampu.

Siapa yang menyalakan lampu jauh di tempat parkir!

Aku sangat jengkel, mengangkat tangan melindungi mata ku, lalu terdengar suara klakson.

Lampu mobil itu tiba-tiba mati, aku mengerutkan kening melihat kesana, hanya terlihat Mobil SUV yang menuju ke depan pintu masuk. pintu mobil terbuka, aku melihat wajah yang tak asing.

Ternyata Owen Cheng!

Jantung ku berdebar, bukan kah tadi dia bilang ia berada di pintu utama, sepertinya dia mau aku naik mobilnya ke sana. aku biasanya tak ingin berdua dengan Owen Cheng, maka itu aku langsung ke parkiran berencana pergi sendiri.

Hanya saja aku tak menyangka Owen Cheng sudah tahu pikiran ku, dan sudah menunggu ku.

" Ayo masuk. " Dia melihat ku berbicara dengan suara berat.

Aku mengabaikannya dan berjalan pergi, suara sepatu hak tinggi ku sangat jelas, " Aku ada mobil sendiri, Direktur Cheng bawa jalan saja."

" Ah..."

Owen Cheng maju, meraih lengan ku. memaksa ku untuk melihatnya, wajahnya suram, sorot matanya yang dingin bisa membekukan orang.

" Ayo." katanya, suaranya dingin.

Aku mengerutkan kening, sekuat tenaga berusaha melepaskan pegangannya, " Aku ada mobil!"

Aku sangat emosi, aku sangat benci omongan Owen Cheng. kenapa dia ingin aku bertindak sesuai keinginannya? kenapa aku harus ikut bersamanya?

Owen Cheng menatap ku, Tenaga Owen Cheng sangat besar, lengan ku sangat sakit, aku pikir besok akan lebam. aku tetap diam.

Dadaku berdetak kencang, dan wajah Owen Cheng semakin dingin. Waktu tampaknya menjadi berhenti pada saat ini, kami sedang menunggu, menunggu siapa yang pertama kali mundur dalam hal ini.

Tiba-tiba, gerakan nya semakin dingin, aku panik, sebelum aku sadar, Owen Cheng telah melepaskan lengan ku.

Tubuhku terbanting, lalu mendengar suara "Bang.. ",Owen Cheng masuk ke dan menyalakan mobil.

Dia sudah mau pergi?!

Aku menyadari niat Owen Cheng. aku merasa gugup dan dengan cepat bergegas menarik pintu mobilnya. Namun, Owen Cheng tidak ragu untuk menginjak gas sebelum aku hendak bergegas. aku sadar, dan mobil Owen Cheng sudah berada beberapa sentimeter di depan ku.

Jantung ku berdebar kencang, Owen Cheng sudah gila! dia ingin menabrak ku!

Tidak waktu untuk aku marah, tidak ada orang lain, mata ku melihat mobil Owen Cheng yang keluar dari parkiran dan aku buru-buru berlari ke mobil ku.

Aku tahu Owen Cheng marah, tapi aku harus tahu, siapa orang yang dikatakannya hari ini.

Aku menyalakan mobil dan mengejar Owen Cheng, baru saja sampai di tikungan, aku melihat petugas sudah mengangkat palang untuk mobilnya. aku buru-buru mengejarnya, dari jauh melihat mobilnya, aku hanya bisa melihat nomor platnya.

Aku panik menelpon Owen Cheng, telepon diangkat.

" Owen, kamu gila! kamu...." Aku berteriak marah.

" Kalau mau pergi ikuti saja sendiri. " Dia bicara dingin, tak menunggu balasan dia langsung mematikan telpon. lalu aku tahu melihat jelas mobil di depan itu menambah kecepatan.

" Gila, Owen Gila!" aku marah sampai menangis, membanting ponsel ku, dan buru-buru menginjak gas mengejarnya.

Aku tak pernah mengendarai mobil secepat ini, didepan ada Owen Cheng yang gila, aku melihatnya sangat mendebarkan dan ketakutan, tetapi aku tidak tahu darimana datangnya keberanian untuk mengejarnya.

Klakson mobil di sekitar ku terus berbunyi, dan beberapa orang membuka jendela dan memakiku, tetapi aku tak peduli.

Aku seperti di uji oleh Owen Cheng, hanya ingin mengejarnya, dan akhirnya aku merasakan sesuatu yang beda.

Suara rem terdengar dan mobilku berada di sebelah mobil Owen Cheng. Aku memelototinya melalui kaca jendela, dan Owen Cheng menatapku langsung membuka sabuk pengamannya.

Aku terdiam, Owen Cheng turun dari mobil dan berada di sebelah kaca mobilku. " Sudah sampai."

Aku mengerutkan kening, dan aku keluar dari mobil tanpa sepatah kata pun, tetapi ketika aku menginjakan kaki ku, aku merasa kaki ku lemah dan gemetaran. aku pikir wajahku pasti pucat, tetapi tak ada cermin disini.

" Setengah tahun tak bertemu, keberanian mu semakin besar. " Owen Cheng bicara.

Aku mendongak melihatnya dan berkata: " Semua orang berubah, kalau tidak berusaha, akan dipandang rendah seumur hidup."

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu