Satan's CEO Gentle Mask - Bab 86 Kebahagiaan

Thomas melihatnya, tidak bicara, terkadang diam adalah cara terbaik untuk berkomunikasi.

Kingston Ou pulang setelah minum sebotol bir di rumah Thomas, saat keluar ia bertemu Carol Man.

Keduanya mengangguk saling meyapa, ia langsung pergi, Carol Man menoleh melihatnya beberapa lama, merasa orang ini sangat familiar.

Oh, dia sangat mirip dengan dua anak itu.

Terutama Jacob, seperti versi kecil Kingston Ou.

Carol Man berlari masuk dengan semangat berteriak.

"Thomas, Ou sudah kemari?"

"Ya, baru saja pergi."

Thomas berkata perlahan.

"Apa kamu sadar dia mirip dengan kedua anak Kylie Man?"

Carol Man sangat antusias.

"Kamu tidak bilang aku tidak memperhatikan, tapi saat kamu mengatakannya, aku tahu sangat mirip!"

Thomas berkata sambil memegang dagu.

"Menurutmu apa dia ayah dari anak Kylie Man?"

Carol Man bertanya dengan penasaran.

Dia tahu walaupun kedua anak itu tidak mengatakannya, saat mereka melihat anak-anak lain berjalan berpegangan tangan dengan ayah, mata mereka menatap dengan iri, ini membuat Carol Man merasa sangat sedih.

Alangkah baiknya jika Ou benar-benar ayah mereka.

"Sayangku, bagaimana mungkin? Dia sama sekali tidak mengenal Kylie Man. Kylie juga sudah mengatakan bahwa ayah dari anaknya meninggal dalam kecelakaan mobil, semuanya hanya kebetulan.

"Benarkah? Tapi kupikir sangat mirip!" Kata Carol Man kecewa.

Thomas mengusap dagu mencium kening Carol Man.

"Di dunia ini terlalu banyak orang yang menderita, kita sangat bahagia, harus menghargai!"

“Ya, kita harus menghargai.” Carol Man berjinjit mencium Thomas, keduanya saling berpelukan.

"Carol, bagaimana kalau kita juga memiliki anak." Kata Thomas menekan tubuh Carol Man.

Carol terkejut, "Bukankah kamu…? Kenapa hari ini berpikir seperti itu!"

"Aku sangat menyukai anak Kylie Man, membuatku ingin mempunyai satu anak, saat kita memiliki anak, aku tidak akan terlalu sibuk lagi, bisa di rumah mengurus anak, oke?"

Carol Man tidak percaya Thomas mengatakan hal ini.

"Kenapa? Sebelumnya kamu..."

"Melihat Ou, membuatku merasa sangat tidak nyaman, ku pikir setiap keluarga harus memiliki anak."

Thomas masih merasa sedih melihat Ou.

"Pacarnya meninggal sebelum ia sempat mengatakan bahwa ia mencintainya. Sayang sekali!"

Thomas tampak muram.

“Oh sayang, kita tidak akan seperti ini, ku tidak akan pernah meninggalkanmu, kita pasti memiliki anak.” Carol Man tidak tahu bagaimana menghibur suaminya, ia juga merasa kasihan dengan Kingston Ou.

"Ya kita harus saling menghargai, aku tidak akan meninggalkanmu, tidak akan pernah!" Thomas mencium wajah dan tubuh Carol Man yang seksi menawan.

Cinta menggelora, mereka berdua di atas sofa ruang tamu melepaskan semua beban...

Thomas ingin mempunyai anak sendiri, seperti anak Kylie Man, Jacob dan Chelsea yang pandai

Cinta menggebu. hingga matahari bersinar mereka berdua saling berpelukan dan tidur nyenyak

Sore berikutnya Thomas menerima telepon dari Kingston Ou memberitahu bahwa ia sudah berada di bandara kembali ke Cina untuk beberapa waktu, berharap Thomas dan Carol Man menjaga diri!

Thomas meletakkan ponsel sambil memeluk Carol Man.

"Istriku, kita pasti bahagia!"

“Yah, kita pasti bahagia."

Di bandara, Kingston Ou mendorong koper perlahan naik ke atas pesawat, ia menoleh melihat pintu bandara ramai dengan kerumunan orang, tetapi tidak ada yang mengantarnya. Selama bertahun-tahun ia mengasingkan diri dari semua orang termasuk sahabat dan wanita-wanita panggilannya.

Dengan berlalunya waktu, semuanya telah berubah.

Memikirkan hal ini, ia tersenyum mencela diri sendiri, lalu dengan cepat memasuki kabin.

Evan Su hari ini pergi lebih awal menjemput Kakek untuk makan malam bersama keluarga Feng.

Hari ini Habert Su sangat bahagia, sebelumnya dia berpikir bahwa Evan Su menyukai Kylie Man, meskipun akan bertunangan dengan Nona Feng, mungkin hatinya masih sedikit galau.

Tetapi sekarang dia merasa lega, kedua anak ini tampaknya sangat harmonis.

Semuanya berkembang sesuai keinginannya, membuatnya sangat bahagia.

Bisnis keluarga Su sangat besar, tapi tidak ada yang bisa mewarisi bisnis keluarga, sekarang Evan Su akan menikah dengan Nona Feng, kakek berniat untuk pensiun dan memberikan harta keluarga Su kepada Evan Su.

Kakek memerintahkan seseorang untuk membeli sesuatu, lalu berangkat.

Sepanjang jalan, Habert Su dengan senang hati menceritakan bagaimana dia memulai bisnisnya kepada Evan Su.

Ini adalah pertama kali Evan Su mendengar kakek membicarakan hal ini.

Hari ini keluarga Feng juga sangat bahagia, Sandra Huo memerintahkan orang untuk membeli sayuran di pagi hari. Kemudian ia bersama beberapa pelayan memasak di dapur.

Sejak pagi Daniel Feng memakai jas, mencukur bersih janggut di wajah, terlihat jauh lebih segar.

Daniel Feng duduk melihat pelayan membersihkan ruang tamu, sebentar mengatakan ini belum bersih, itu juga belum dibersihkan.

"Tuan, mengapa hari ini mengurus pekerjaan rumah."

Daniel Feng tertawa. "Hari ini adalah hari baik, aku tidak ingin mempermalukan keluargaku."

Seusai bicara, ia terus duduk memberi pengarahan.

Sandra Huo yang sibuk di dapur tidak sengaja melirik suaminya, tidak bisa menahan senyum.

Irrena Feng membawa dua apel besar.

"Ayah, makan apel."

Dia sendiri mengambil satu apel yang sudah digigitnya, memberikan satu apel kepada Daniel Feng.

"Aku tidak makan, kamu makan lebih sedikit. Hari ini keluargamu berkunjung untuk membicarakan pernikahanmu dan Evan Su."

Daniel Feng tersenyum memarahi putrinya.

Irrena Feng berkata, "Jika kamu tidak mau makan, tidak perlu bicara begitu banyak! Kamu tidak mau? Aku akan memberikan kepada ibu."

Sandra Huo mengarahkan para pelayan di dapur, Irrena Feng memeluknya dari belakang.

Satu tangan memegang apel besar terulur di depan mulutnya.

"Bu, makan apel."

Sandra Huo menggigit satu gigitan.

"Bocah, apa kamu tidak melihatku sibuk? Jangan membuat masalah di sini, pergi ke atas ganti pakaianmu, hari ini begitu penting, kamu hanya memakai kaos dan celana jins, apa kamu tidak malu! Cepat ganti pakaianmu."

Sandra Huo berkata dengan lembut, sambil memukul tangan Irrena Feng.

"Aku tahu! Ini hanya makan bersama, mengapa begitu sibuk!"

Irrena Feng cemberut.

"Gadis bodoh, hanya makan bersama? Kamu harus tahu pentingnya makan bersama, setelah makan malam ini, kamu akan menjadi keluarga Su."

Kata Sandra Huo sedikit tidak rela.

Putrinya sudah besar, akan segera menikah, ia merasa sedikit tidak rela, tapi

hal yang paling menghiburnya karena sudah menemukan keluarga yang terbaik untuk putrinya.

Evan Su membantu Habert Su keluar dari mobil.

Daniel Feng bersama Sandra Huo dan Irrena Feng keluar menyambut.

"Tuan Su, akhirnya kamu datang."

Daniel Feng tertawa hangat menyambut Habert Su dan Evan Su. Pria besar yang terkenal di dunia bisnis sangat dingin, bisa menyambut orang dengan hangat dan tulus.

Habert Su tertawa, "Demi dua anak ini, hari ini sudah merepotkanmu!"

"Tidak masalah, aku suka dengan kerepotan seperti ini! Haha." Daniel Feng tertawa mendengar ucapan Habert Su.

Sandra Huo juga tertawa.

"Sungguh senang kakek bisa datang ke gubuk kami, silakan masuk."

Mempersilahkan Habert Su dan Evan Su masuk ke dalam rumah.

Irrena Fan membawa sepiring makanan manis dari dapur dan berjalan ke arah semua orang.

“Kakek Su apa kabar!” Lalu ia menoleh kepada Evan Su.

“Kamu juga harus makan sepotong.” Ia berbicara sambil mengambil sepotong makanan penutup dan memasukkannya ke mulut Evan Su.

Evan Su dengan sedikit malu, memasukkan makanan ke dalam mulut dan mengunyah, semua orang tertawa, Sandra Huo memukul Irrena Feng.

"Kapan kamu tumbuh dewasa? Masih juga nakal."

"Bu, aku tidak nakal, aku hanya lapar."

Irrena Feng berkata sambil tertawa.

"Iya aku menyukai gadis seperti ini, setelah Evan menikah dengan Irrena akan menjadi ramai haha..."

Harbert Su suka melihat Irrena Shu seperti ini.

"Hehe, Kakek Su harus mendidik Irrena dengan baik, jika ia melakukan kesalahan, tidak perlu sungkan." Kata Sandra Huo dengan lembut membelai rambut Irrena Feng.

Habert Su tertawa.

"Aku sangat menyukai karakter Irrena, bagaimana aku tega, yang penting kedua anak ini bahagia!"

Seusai bicara, ia tersenyum puas melihat Evan Su.

Saat ini, Irrena Feng berlari lagi ke dapur, keluar membawa satu kue besar.

“Hehehe, ini aku yang buat.” Ia meletakkan kue dan mengisap mentega yang menempel di jari.

"Benarkah? Kita harus mencicipinya, tapi makanan manis setelah selesai makan." Evan Su sangat penasaran kapan ia belajar membuat kue, tetapi berpikir lebih baik makan makanan manis setelah makan malam.

"Eh, aku ingin segera mencoba buatan Irrena." Kata Habert Su.

"Kakek, kamu ada tekanan darah tinggi, lebih baik makan sedikit makanan manis." Kata Evan Su khawatir.

“Tidak masalah, tentu harus mencoba buatan Irrena.” Kata Habert Su tegas.

Irrena Feng dengan hormat memberikan kue kepada Harbert Su.

"Kakek cobalah."

Habert Su mengambil garpu dan mencicipinya, lalu memuji "Enak, keahlian Irrena sangat baik."

"Benarkah? Kakek bisa makan lebih banyak." Irrena Feng berkata dengan gembira.

“Kapan kamu belajar?” Evan Su sangat terkejut, berbisik.

"Kemarin malam aku belajar sepanjang malam hehehe, enak."

Irrena Feng berkata dengan bangga.

“Kemarin malam?” Evan Su terpana melihat Irrena berusaha menyenangkan kakek.

Evan Su memberinya acungan jempol.

Irrena Feng tersenyum, mengandeng tangan Evan Su dan berkata kepada semua orang.

"Kakek, Ayah ibu silahkan bicara, aku dan Evan pergi ke kamarku sebentar."

Seusai bicara, ia langsung berlari menarik Evan Su yang tersenyum tidak berdaya dan mengikutinya ke lantai dua.

“Anak ini tidak menemani kakek mengobrol.” Sandra Huo menegur dan tersenyum dengan tatapan mata yang lembut.

"Tidak masalah, anak muda sekarang tidak dapat duduk diam, melihat mereka berdua sangat baik, hatiku sudah sangat puas, biarkan mereka pergi, apa artinya menemani seorang kakek tua sepertiku!"

“Kakek Su apa yang kamu katakan, kamu belum tua haha” Daniel Feng berkata sambil tertawa.

"Sudah tua, cucuku sudah besar, tentu aku semakin tua, tapi hari ini melihat hubungan mereka berdua, aku merasa sangat senang."

"Hahaa! Kalau begitu kami tenang." Daniel Feng juga tertawa melihat ke atas.

"Tentu saja!"

Irrena Huo tersenyum memandang ke lantai dua dengan tatapan mata yang lembut.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu