Satan's CEO Gentle Mask - Bab 29 Amarah yang Meledak

Suara lesu yang tidak pernah terdengar, ekspresi lemah yang tidak pernah muncul. Kingston Ou pada detik itu baru menyadari, Kylie Man yang ada di depannya, hanya sekedar anak-anak yang belum dewasa. Merasa sedikit menyesal, dia tidak seharusnya mengatakan perkataan yang begitu menusuk seperti ini hanya karena emosi sesaat.

Tangan besar seketika terkepal, kenapa dirinya bisa memiliki pemikiran yang aneh seperti ini? Dia adalah putrinya Andreas Man, darah daging seorang pria yang licik dan tak tahu malu, hanya sekedar pelecehan dari segi ucapan, langsung bisa membuat perempuan ini sakit hati? Jadi bagaimana dengan Diana Leng dia yang polos dan begitu kasihan itu, sebenarnya telah mengalami kesengsaraan seperti apa?

"Wanita, aku katakan sekali lagi, serahkan cincin itu keluar, kalau tidak, aku akan......"

Cincin telah kutelan dan memasuki perutku, bagaimana? Kalau berani, ambillah pisau untuk membelah perutku dan mengambilnya keluar! Bukankah kamu pernah berkata, darahku adalah sesuatu yang paling kotor dan murahan? Cincinmu sekarang juga telah terlumuri, bukankah juga telah menjadi murahan, dan kotor!"

Tidak tahan lagi terhadap ancaman sang pria terhadapnya, dia sudah cukup muak. Melototi sang pria dengan dingin, emosi yang meledak membuatnya memiliki keberanian untuk menentang sang pria.

"Baik, wanita, karena kamu berani menantangku, aku akan membuatmu tahu apa akibatnya jika membantahku."

Emosi telah dipancing oleh sang wanita, membuat Kingston Ou sama sekali tidak bisa mengendalikan pemikiran dirinya sendiri, yang dipikirkan oleh seluruh otaknya, adalah harus bagaimana memberikan pelajaran terhadap wanita yang tak takut mati itu.

Dengan tajam menatap perempuan yang ada di depan, warna putus asa yang dipancarkan dari sepasang mata itu, seketika telah menyelinap masuk ke hati sang pria. Tapi dia malah mengabaikan getaran hatinya ini, hanya ingin melampiaskan semua kemarahan dan kekesalannya, sedangkan Kylie Man, kebetulan menjadi target pelampiasannya.

Pria yang naik pitam keluar dengan membantingkan pintu, aura yang dingin seketika telah keluar dari kamar. Kylie Man sudah tidak memiliki keberanian untuk terus bertahan, berbaring di ranjang dan bernapas terengah-engah, saling berdebat dengan pria itu sungguh membutuhkan tenaga yang besar.

"Haha...... Kylie, kamu sungguh orang bodoh......" Menggunakan lengannya untuk menutup mata, Kylie Man membiarkan air mata di wajah mengalir diam-diam ke bawah. Kesabaran dulunya, telah dihancurkan akibat kegegabahannya, kalau dia bersedia merendahkan diri untuk memohon pengampunan, apakah mungkin tidak akan membuat sang pria naik darah?

Keresahan bagaikan akar yang seketika menjalar hingga memenuhi hati Kylie Man yang lemah, pria itu, akan melukai Kelcy Man tidak? Mata yang dibasahi oleh air mata menjadi terlihat lembab, tapi malah kehilangan warna ketegaran yang harusnya ada di dalam. Tidak peduli apa yang akan terjadi esok harinya, asalkan Kelcy Man bisa aman-aman saja, itu sudah cukup, meskipun harus mengkhianati dirinya sekali lagi, dia bersedia dengan senang hati.

Pria yang emosi besar kembali ke kamar sebelumnya, sepasang mata yang tajam mampu mengagetkan pembantu mana pun yang melintas. Wajah yang memukau, begitu dingin dan menakutkan.

"Tuan Muda, masalah Derrick sudah selesai kutangani, apakah masih ada urusan lain yang perlu kulakukan?"

Suara Janice Luo yang sopan terdengar, Kingston Ou berdiri di samping jendela, dengan tatapan dingin menatap ke suatu arah, matanya memancarkan cahaya dingin. Wanita sialan itu, dia pasti akan memberikan pelajaran terhadapnya, harus!

"Kabarkan pada Manager George, aku memiliki benda yang ingin dijual pada pelelangan minggu depan, persiapkan satu tempat duduk yang bagus untukku."

"Baik, Tuan Muda, perlu kuminta brankas dari pihak pelelangan sekarang juga?"

"Tidak perlu." Wajah sang pria terdapat sebuah senyuman yang dingin, bagaikan seorang iblis yang sedang mengamati mangsanya, hanya tinggal menunggu mangsanya terjatuh, lalu mengambil arwahnya." Kamu pergi pastikan waktunya, minggu depan, aku akan mengantar barangnya sendiri ke sana."

Kylie Man awalnya mengira sang pria akan segera melakukan sesuatu padanya, tapi hal yang membuatnya kaget adalah, masalah yang telah menjadi besar ini, malah terlewatkan dengan mudah begitu saja.

Malam hari itu juga, dia diantarkan ke villa kediaman Keluarga Ou oleh Janice Luo, sedangkan Derrick yang menyelamatkannya, telah diantarkan ke rumah sakit, dengar-dengar, kepalanya terbentur saat melompat, dan masih berada dalam kondisi tak sadarkan diri.

Harus diakui, Kylie Man merasa sedikit bersalah, Derrick dari dulu telah menemaninya ke sekolah, diam-diam melindunginya, bahkan kali ini, dia sampai membahayakan dirinya sendiri, hati nuraninya selalu merasa tidak tenang, meskipun dia adalah orangnya Kingston Ou, tapi dirinya, tetap ingin pergi menjenguknya.

Di pihak sekolah sana, Janice Luo sudah meminta izin libur. Kehidupan orang kaya memang begitu baik, tidaklah sama dengan mereka orang-orang miskin, hanya dengan satu kalimat saja, guru yang bermata tajam itu, langsung membereskan dengan baik semua inti dari pelajaran yang harus dipelajari beberapa hari ini, dan mengantarkannya kemari.

Kalau bukan karena melihat ini adalah Keluarga Ou, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan pelayanan seperti ini, dia malah mau tidak mau harus merambat pada kekuasaan Keluarga Ou, baru bisa melindungi adik laki-lakinya dengan aman.

Kehidupan tanpa perlu pergi ke sekolah tentu saja terasa santai, yang paling membuat Kylie Man kaget adalah, Kingston Ou tidaklah pulang bersama dengannya, mengingat tatapan mata sang pria yang begitu dingin sebelum dia pergi, suasana hati yang tidak tenang, langsung melintas di hatinya Kylie Man, tapi dia, tidak mampu mendapatkan berbagai informasi yang berguna, hanya bisa menerima dengan pasif terhadap sukacita dan dukacita yang diberikan oleh sang pria.

Berbaring di atas ranjang yang empuk, tangan dan kakinya sudah tidak terasa begitu kebas dan bengkak lagi, harus diakui, obat dari Xander Qin merupakan obat yang bagus. Tapi Janice Luo malah melarangnya pergi keluar dari kamar, jika dikatakan dengan baik, adalah demi membiarkannya bisa istirahat dengan baik.

Dia tidak membantah, menerimanya dengan diam, tapi kalaupun dia ingin membantahnya, memangnya bisa berguna untuk apa? Pria itu, tidak akan pernah membiarkan siapa pun membantah keberadaannya, membereskannya, juga hanya masalah waktu cepat atau lambat saja.

Untung saja, dalam jangka waktu memulihkan luka, masih ada orang yang datang melihatnya, salah satunya adalah, Dokter Xander Qin yang tersenyum dengan begitu lembut itu.

Kylie Man tidak merasa kaget, karena Xander Qin pernah berkata, dia adalah dokter pribadi Keluarga Ou, bertanggung jawab secara khusus untuk memeriksa penyakit anggota Keluarga Ou, berkat Kingston Ou, Kylie Man, akhirnya bisa memiliki satu kesempatan untuk mendapatkan perawatan dari dokter yang khusus memeriksa orang-orang berada.

"Kondisi pemulihanmu rata-rata cukup bagus, harusnya tidak akan meninggalkan efek buruk, obat yang kuberikan padamu, harus terus kamu oleskan, dengan begitu baru tidak akan meninggalkan bekas, obat semacam ini sangat baik bagi kulit gadis lho, akan membuatmu kembali putih dan mulus."

Setelah selesai melakukan pemeriksaan rutin, Xander Qin duduk di sofa yang berada di sebelah ranjang, tersenyum sambil berbicara dengan Kylie Man. Mendengar suara yang hangat untuk selamanya itu, membuat Kylie Man tiba-tiba merasa sangat tenang, dan mulai memiliki hasrat untuk berbicara dengan orang lain.

"Sebenarnya kamu tidak perlu memberikan salep yang begitu bagus kepadaku, lagipula, aku bukanlah anggota Keluarga Ou, bahkan tidak termasuk seorang tamu, hanya bisa disebut sebagai seorang bawahan."

Kylie Man yang hari ini, memakai rok panjang putih sederhana, rambut yang panjang membentuk kepangan rambut yang longgar, dan terurai santai di bahu kiri. Wajah yang menawan tidak memakai bedak, tapi tetap begitu memikat. Duduk dengan penurut di balik selimut putih salju, tenang dan damai.

"Kylie, kamu pernah berpikir tidak, kenapa Kingston bisa memperlakukanmu seperti ini?"

Melihat Kylie Man yang ada di depannya, Xander Qin sudah tidak tahan melihat mereka berdua terus salah paham seperti ini. Tapi ada beberapa masalah, yang benar-benar tidak boleh dikatakan keluar, sebagai seorang sahabat, apa yang bisa dia lakukan, hanyalah sekedar memberi petunjuk saja. Yang lainnya, masih harus bergantung terhadap jodoh keduanya.

"Dia memperlakukanku seperti ini, karena aku memiliki 'Ayah yang baik'."

Melihat ekspresi Kylie Man yang murung membuat Xander Qin mengernyitkan dahinya, spontan menghela napas dalam hati, awalnya, mereka tidak seharusnya seperti ini.

"Memang, alasan kenapa dia memperlakukanmu seperti ini, adalah karena kesalahan ayahmu, aku tidak tahu apakah harus mengatakannya kepadamu atau tidak, karena masalah ini, adalah luka di antara kami bertiga, merupakan luka yang bisa membuat kami sakit untuk seumur hidup. Tapi yang paling merasa sakit, adalah Kingston Ou."

Dengan perhatian menuangkan segelas air hangat kepada Kylie Man, melihat dia meminumnya dengan penurut. Meskipun tidak berbicara, tapi di balik sepasang mata yang bening itu, jelas-jelas mengandung aura penasaran. Sebuah rasa tidak tega melintas di hatinya, kesalahpahaman yang mendalam ini, apakah benar-benar membuat mereka berdua bisa bertemu namun tak berjodoh?

"Apa alasan mendetailnya, tidaklah boleh kukatakan, Lisa juga tidak boleh mengatakannya, yang boleh mengatakannya hanya Kingston. Tapi aku boleh memberitahukanmu, masalah itu berkaitan dengan Diana, yaitu orang yang dicintai oleh Kingston. Kalau, kamu bisa mengerti semua ini, berharap agar kamu bisa tidak lagi menyalahkan Kingston, boleh tidak? Dia itu terpaksa."

Kylie Man tidak pernah mengira, dia akan memahami masa lalu Kingston Ou melalui cara ini. Di sore yang hangat ini, mendengar masa lalu Kingston Ou dengannya yang dikatakan dengan menggunakan nada bicara dan suara lembut Xander Qin, membuat Kylie Man merasa, dirinya telah kembali mengenal ulang Kingston Ou yang arogan dan dingin tak berperasaan itu.

Sama sekali tidak pernah berpikir, pria yang bagaikan setan itu, dulunya malah merupakan seseorang yang begitu memikat. Dia memang seorang pria yang sangat unggul, tapi Kylie Man, malah terus merasa, sikap dingin dia, adalah sengaja untuk diperlihatkan. Awalnya, dia bukanlah seorang pria yang berhati dan berdarah dingin bukan? Memangnya, apakah karena telah kehilangan orang yang dicintainya, makanya berubah menjadi seperti ini?

Melihat jam tangan sendiri, menyadari sudah mencapai waktu untuk kembali, Xander Qin mengamati Kylie Man yang sedang merenung, kelihatannya, pemikirannya sudah benar, asalkan mereka berdua bisa menghapuskan kesalahpahaman, mungkin akan mendapatkan kebahagiaan bukan?

Sebelum makan malam, Xander Qin telah pergi. Tapi Kylie Man tidak menyangka, setelah selesai makan malam, lagi-lagi datang seorang tamu tak diundang, dia merasa sedikit kaget, karena, Lisa, seorang wanita cantik berbaju merah, yang tidak mempedulikan larangan Janice Luo dan terus menerobos masuk dengan heboh, adalah orang yang terus membuatnya merasa bingung.

"Nona Lisa, Tuan Muda pernah berpesan, tidak memperbolehkan siapa pun bertemu dengan Nona Man!"

Janice Luo berada di depan pintu, wajah yang mempesona melintas ekspresi tak berdaya. Hubungan Nona Lisa dan Tuan Muda tidaklah sama, jika ingin menghalanginya, sungguh merupakan sebuah hal yang sukar, pantas saja para pembantu itu, siapa pun tidak bersedia untuk menyentuh kesialan.

"Hei, kamu adalah yang paling baik, biarkanlah aku pergi melihat Kylie Man, lagipula, Kingston sudah pergi ke Eropa, tidak akan kembali dalam beberapa hari ini, kalau dia berani menyalahkanmu nantinya, kamu lemparkan saja semua tanggung jawabnya padaku, boleh tidak!"

Bahkan perempuan pun tidak bisa menghadang pikatan dari parasnya yang mempesona, baik itu pria ataupun perempuan, saat mendengar suara yang imut dan menyentuh hati itu, mereka akan langsung kehilangan tenaga untuk menghadang, hanya bisa berusaha untuk memenuhi keinginannya.

Tidak bersedia melihat wanita di depannya murung, lagipula, meskipun dia hanya sekedar pengurus rumah kecil, kalau sampai menyinggung nona besar ini, dijamin pasti akan lebih menakutkan daripada menyinggung Tuan Muda. Mengibaskan bulu mata dengan tidak natural, Janice Luo memutuskan untuk memberikan jalan, lagipula, pesan dari Tuan Muda, dia sudah berusaha untuk memenuhinya, kalau dia ingin menyalahkan, maka hanya perlu mendorong tanggung jawab ini kepada Nona Lisa.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu