Satan's CEO Gentle Mask - Bab 25 Aku Akan Menjagamu

Sangat jarang mendengar pengawal yang begitu tenang ini berbicara menggunakan nada yang sangat panik seperti ini, Kylie Man yang telah mengalami trauma, meskipun hatinya masih merasa resah, tetap merasa lebih baik dia menerobos keluar mencari orang lain untuk menolong Derrick.

"Baik, aku turuti perkataanmu, tenang saja, aku akan pergi mencari orang untuk menyelamatkanmu!"

Dengan perlahan berjalan dari jendela ke pintu, suasana hati yang panik membuatnya sama sekali tidak memperhatikan lingkungan di sekitar. Dengan kuat menggenggam gagang pintu yang dingin, dia hanya ingin keluar dari sini. Tapi situasi malah bertolak belakang dengan harapannya. Dengan sekuat tenaga memutar gagang pintu, tapi sama sekali tak berkutik.

Ingin mencoba membuka pintu dengan mengerahkan seluruh tenaga dan mendobraknya, tapi pintu itu malah begitu kokoh, tidak ada tanda-tanda hendak terbuka. Pengalaman dikurung dalam toilet di pagi hari, sekarang mulai muncul kembali, Kylie Man yang mengingat memori tidak menyenangkan, ditambah lagi telah mengalami trauma penyiksaan, makanya dia mulai menjadi sedikit histeria.

"Keluarkan aku! Kalian kenapa ingin mengurungku! Keluarkan aku!"

Suara yang berat mengandung rasa yang membuat orang merasa gempar dan pilu, tidak ada orang yang mampu merasakan rasa takut dan haus akan harapan di hati Kylie Man. Kenapa hanya dirinya yang terus mengalami penyiksaan dari orang lain secara bertubi-tubi? Kenapa semua orang hanya menganggapnya sebagai mainan, dan tidak pernah menganggapnya sebagai seorang manusia?

"Buka pintu! Aku tahu kamu berada di luar, tidak hanya kamu, juga kalian, kalian semua berada di luar! Jangan kira dengan mengurungku, aku akan merasa takut terhadap kalian! Aku tidak akan pernah menyerah, tidak akan!"

Kylie Man dengan kesadaran yang sedikit lemah, hanya ingin mengutarakan isi hatinya keluar. Tangan yang membengkak terus dihantamkan ke pintu yang tebal tanpa henti, tangan yang hampir merasa kebas, sudah membuatnya tidak begitu sensitif terhadap rasa sakit, selain suara keras yang dihasilkan oleh hantaman keras membuatnya menjadi semakin tertekan, situasi tetap tidak mengalami perubahan apapun.

Tapi Derrick yang ada di luar, tidaklah berdiam diri saja. Hatinya merasa sedikit panik, sekarang, dia akhirnya tahu kenapa tidak ada orang yang bergegas datang ke jendela untuk menyelamatkan orang. Ini adalah...... Tapi karena dari awal sudah berniat untuk menyelamatkan orang, dan dia telah membuat Nona Man masuk ke dalam kamar ini, dia harus berusaha untuk mengulur waktu selama mungkin, kalau sampai diketahui oleh tuan mudanya, maka Nona Man, pasti akan mendapatkan penyiksaan yang lebih menyakitkan daripada terjatuh dari gedung tinggi.

"Janice, coba kamu lihat apakah itu adalah Derrick?"

Kingston Ou yang berdiri di pojok mengamati dari samping dengan pandangan mata dingin, hanya dengan berdiri di sini, baru dia bisa melihat situasi dengan jelas. Posisi di mana sang gadis berdiri, perlahan membuat sepasang matanya menyipit, wajah yang tampan tidak lagi memiliki aura santai, dan telah digantikan oleh aura dingin yang tertekan dan kesakitan, bersembunyi di balik kegelapan, membuat orang lain tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.

"Tuan Muda, tunggulah sebentar, aku pergi melihat."

Mengernyitkan dahi yang indah, Janice Luo pun mampu mengenali seorang pria yang tergantung di tengah udara dengan seuntai tali itu, memang adalah Derrick yang telah bekerja bersama dengannya selama ini.

Sosok tubuh yang tinggi terlihat sedikit kaku, tangan yang tergantung di samping pun mulai terkepal erat. Mata yang menawan, memancarkan sebuah cayaha yang dingin. Kamar itu, jendela itu, wanita itu, malam itu, segala dari segalanya, merupakan mimpi buruk yang tak mampu dia hilangkan dan lupakan.

Tapi mimpi buruk itu, malah kembali terjadi setelah dia berusaha keras untuk memaksakan diri menekannya setahun kemudian, apalagi situasinya semakin lama semakin parah.

Ingin pergi, tapi malah menyadari dirinya sudah tak mampu berjalan, tubuh yang kaku, bahkan membuatnya tidak bertenaga untuk melangkahkan kaki satu langkah pun. Sebelumnya, dia memiliki perasaan tak berdaya seperti ini, yaitu pada saat terakhir melihat Diana. Tapi hari ini, dia telah dipaksa mengkaku oleh memori.

Tidak, dia tidak boleh kalah, kalau Diana berada di sini, dia pasti tidak berharap akan melihat dirinya yang begitu lemah seperti ini, memori hanyalah memori, tidak akan pernah bisa menghalangi langkah kakinya sedikit pun.

Memaksakan diri untuk membuat tubuhnya memiliki hak kuasa sendiri, dan akhirnya Kingston Ou bisa melangkahkan kaki, meskipun masih terasa kaku, tapi kesadaran hatinya, malah mulai pulih secara perlahan-lahan.

Tidak peduli apa tujuan sang wanita yang ada di jendela itu, dirinya harus membuatnya turun, lalu menanyakannya, ada apa sebenarnya.

Kediaman Keluarga Leng merupakan tempat yang paling familiar baginya, setelah melintasi para kerumunan, dan menyelinap masuk dari pintu samping yang kecil. Hatinya, tak hentinya bergetar, di sini, pernah merupakan tempat bermain di antara dia dan Diana Leng setelah diam-diam menyelinap keluar dari pesta.

Langkah kakinya hanya berhenti sejenak, Kingston Ou telah tiba di ruang tamu. Karena kejadian yang terjadi di luar, di sini sudah tidak ada orang lain lagi selain beberapa pelayan yang masih menetap di sini.

"Tuan Muda Ou, sepertinya ada suara dari kamar itu."

Baru saja menapakkan kaki di anak tangga pertama, langsung ada seorang pelayan yang memakai seragam melapor terhadap Kingston Ou, hanya tertegun untuk beberapa detik, kemudian, aura gelap yang tak jelas melintas di matanya.

Di sana, adalah tempat yang dia segel oleh tangannya sendiri, bahkan anggota Keluarga Leng pun tidak boleh masuk secara sembarangan, siapa sebenarnya yang bahkan berani untuk melanggar pantangan, masalah seperti ini, tidak akan pernah dibiarkan terjadi, tidak peduli siapapun dia, asalkan masuk ke dalam kamar itu, maka pasti akan langsung diasingkan olehnya.

Berlari cepat ke lantai 3, di sini, hanya terdapat sebuah kamar yang kesepian. Di luar pintu, sudah dikerumuni oleh para pelayan, selain itu, masih ada seorang pria yang memakai tuxedo dan seorang wanita yang mengenakan gaun merah muda.

"Kak Kingston, akhirnya kamu datang, ada suara dari dalam kamar ini, aku dan papa tidak berani mengambil keputusan, sebenarnya harus membukanya atau tidak, bagus jika kamu bisa datang."

Mata yang menawan melirik ke arah sang pria di samping, meskipun pria itu merupakan seseorang yang statusnya setingkat dengan ayahnya, tapi dengan lirikan matanya yang dingin ini, pria itu langsung merasa merinding, sama sekali tidak memiliki kearoganan yang biasanya dipancarkan di mall.

Sejujurnya, Kingston Ou tidaklah membencinya, kalau bukan karena siasatnya dulu begitu licik, maka tidak akan pernah meninggalkan masalah yang begitu besar untuknya, bahkan, akan pantas untuk disandingkan dengan putrinya sendiri.

Untung saja, pria itu bukanlah seseorang yang begitu psiko hingga tidak mempedulikan putri kandungnya sendiri, setidaknya, setelah Diana Leng meninggal, dia terlihat telah menua 10 tahun dalam sekejab, tidak hanya seperti itu, bahkan tidak lagi peduli terhadap masalah yang terang-terangan pun, semuanya dilemparkan kepada putranya untuk ditangani, sedangkan dia, setiap hari pergi ke berbagai belahan dunia, menjalani kehidupan menyengsarakan bagaikan para pengelana, membuat mata pria itu kehilangan kecerdikan yang dulunya ada, tapi malah menambah aura yang terlihat stabil.

"Paman Leng," Setelah merasa ragu beberapa saat, Kingston Ou memutuskan untuk memaafkan orang tua itu, lagipula, dia adalah ayah kandungnya Diana Leng, meskipun wajahnya telah tua seiring dengan bergulirnya waktu, tapi Kingston Ou tetap tidak akan membiarkan siapa pun yang berkaitan dengan Diana Leng, mengalami luka sedikit pun.

"Bagus jika kamu telah kembali, jangan lagi pergi jika sudah kembali, Diana, juga pasti berharap kamu bisa memiliki masa tua yang bahagia."

Pria paruh baya yang memakai tuxedo, mendadak menengadahkan kepala melihat pria dengan wajah tampan, mata yang sayu, perlahan-lahan memancarkan ekspresi yang rumit, hendak berkata namun tak jadi, dan terakhir tetap menelan kembali perkataannya.

"Papa bisa kembali memang sangat baik, tapi Kak Kingston, bagaimana dengan orang yang ada di dalam?"

Nora Leng yang mempesona dengan gaun merah muda, berdiri di depan pintu dengan perasaan ragu, tangan yang seputih salju terus bergosokan karena tidak tenang, wajah mungil yang rupawan terlihat sedikit gundah.

"Buka pintu." Di luar dugaan semua orang, pria yang beraura gelap malah meminta untuk membuka pintu. Di sini, merupakan tempat pantangannya, baik Keluarga Ou ataupun Keluarga Leng, tidak pernah ada seorang pun yang berani memasuki kamar ini. Jadi ketika mendengar perkataan Kingston Ou, mereka, spontan merasa sangat kaget.

"Tapi di sini......"

"Tidak peduli di mana pun itu, aku sudah tidak ingin melihat ada seseorang yang kembali meninggal di sini, aku tidak ingin membuat kamar ini kotor."

Ketegasan Kingston Ou, tidak bisa dibantah oleh semua orang, lagipula, orang yang menyegel tempat ini dengan paksa adalah dia, orang yang ingin membukanya hari ini tetap adalah dia, siapa pun pasti akan tahu, tempat ini pernah merupakan tempat yang paling membuatnya sedih, kejadian yang terjadi di sini, merupakan sebuah luka yang tidak bisa pulih terhadap kedua belah pihak keluarga.

"Paman Hua, ayo pergi mengambil kunci bersama denganku. Papa, Kak Kingston, kalian tunggulah sebentar."

Siapa yang bisa menentang keinginannya? Nora Leng bergaun merah muda, hanya bisa memalingkan kepala, dan pergi mengambil kunci terhadap pintu yang telah disegel begitu lama bersama seorang pengurus rumah tua yang telah terus menunggu di samping. Tuan rumah tua yang sangat pandai dalam bekerja pun hanya bisa menurutinya, mereka berdua segera pergi dari lantai teratas, setelah itu, semua orang yang ada di sini langsung memasuki suasana hening yang menyesakkan.

Efek kedap suara di balik pintu ini sungguh sangat bagus, orang di luar hanya bisa samar-samar mendengar suara seseorang menghajar pintu, malam itu, saat Diana Leng menghadapi bahaya, apakah dia pernah berteriak histeris seperti untuk meminta pertolongan, lalu, perlahan-lahan merasa putus asa, dan terakhir, berjalan ke ambang kematian?

Di tengah perenungan, dirinya kembali pada malam hari setahun yang lalu, dirinya yang pada saat itu, terlihat begitu berkharisma, tidak hanya telah mewarisi Ou's Corp. dan membuat bisnisnya berkembang 1 kali lipat; kekasih yang telah dicintainya selama ini pun akan segera menjadi pengantin wanitanya; doa dari orang tua dan tatapan mata iri dari orang lain membuatnya merasa begitu bangga, tepat pada malam hari ini, jika tidak terjadi hal itu, Diana Leng dan dia pasti akan menjadi sepasang kekasih yang sangat membuat semua orang iri.

"Kunci telah datang, Kak Kingston, kamu bukalah sendiri."

Suara yang lantang terdengar dari belakang, memotong kenangan memorinya, setelah kembali sadar, dia melihat Nora Leng yang cantik dengan bergaun merah muda, merasa sedikit gundah, sudah berapa lama dia tidak melihat wajah yang telah terpahat dalam ingatannya?

Nora Leng yang sangat mirip dengan Diana Leng, adalah adik perempuannya Diana Leng, tapi, dia tidak pernah salah mengenali, hanya wanita itu, tidak peduli seberapa penurutnya dia, tetap akan mampu memancarkan aura arogan dan ketegasan dari balik mata yang jernih, baru bisa saling bersatu dengan bayangan sosok tubuh dalam hatinya.

"Baik." Menerima kuncinya, wajah yang beraura gelap sudah tidak memancarkan ekspresi murung sedikit pun, melihat Nora Leng yang berdiri di depan matanya dengan sedikit merenung, lalu berkata dengan datar.

"Nora, aku rasa kamu lebih baik memanggilku sebagai Kakak Ipar, meskipun Diana telah meninggal, tapi aku tetap akan memikul tanggung jawab untuk menjagamu, kamu adalah satu-satunya adik perempuan Diana."

Diana Leng mengangkat kepala, sepasang mata yang berkilau, memandang pria di depan matanya dengan perasaan sedih, tapi, dia tetap menundukkan kepala, membiarkan suasana hati yang merasa kecewa melintas di sepasang matanya.

"Baik...... Kakak Ipar...... Aku......" Ucapan selanjutnya, semakin lama semakin kecil, hanya Nora Leng yang tahu, apa yang sebenarnya ingin dikatakannya.

Mengambil kunci dari tangan pengurus rumah, kunci putih perak yang memantulkan cahaya putih menyilaukan, tiba-tiba merasa sedikit panas. Jelas-jelas sangat ringan, tapi saat tiba di tangannya, hampir saja membuatnya ingin melemparnya, ini hanya sekedar satu pintu, hanya sekedar itu saja.

Kunci dimasukkan ke dalam lubang kunci, hanya memerlukan sedikit putaran, pintu akan langsung terbuka, jelas-jelas merupakan hal yang bisa dilakukan dalam beberapa detik, tapi Kingston Ou malah bagaikan telah melakukannya dalam waktu yang cukup lama, hingga dirinya merasa telah kehilangan seluruh keberaniannya. Lalu "Klak", seluruh memori yang tak menyenangkan, telah menghilang.

Pintu terbuka dari luar, Kylie Man yang merebah duduk di lantai, dikejutkan oleh cahaya yang mendadak masuk. Cahaya lampu putih sangat menyilaukan, membuat pandangan matanya kabur, setelah menundukkan kepala untuk membiasakan diri, baru dia bisa melihat dengan jelas orang yang ada di depannya.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu