Satan's CEO Gentle Mask - Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
"Tentu saja adalah kamu, setiap gadis di dunia ini pasti memiliki suatu keindahan yang hanya dimiliki olehnya seorang, orang itu hari ini pasti akan mengalirkan banyak darah." Membentuk sebuah senyuman yang menawan, senyuman sang wanita cantik terlihat bagaikan seekor rubah. Tanpa menunggu pertanyaan lain dari Kylie Man, sang wanita memapah Kylie Man yang sudah selesai dirias.
"Mandy, Susan, bahulah Nona Man pergi mencoba baju, dari daerah B no 15, sampai daerah C no 20, coba pakaikan padanya sesuai ukuran, nanti aku akan pergi melihat."
Dua orang asisten rias saling bertatapan saat masuk ke dalam, B15 sampai C20, itu merupakan daerah terlarang di Dream House, direktur tidak hanya mengutus seseorang untuk khusus membersihkan daerah itu, juga, jangankan memakai, bahkan menyentuhnya saja bisa membuat direktur mengamuk. Apalagi beberapa bulan yang lalu, ada seorang artis yang tak tahu mati, mengajukan ingin memakai gaun yang ada di dalam, setelah itu, dia tidak hanya langsung ditendang keluar oleh direktur yang biasanya sangat ramah, direktur juga memberikan perintah, lain kali tidak memperbolehkan pegawai Dream House manapun menerima pekerjaannya.
Tapi hari ini, direktur malah mengambil inisiatif untuk membiarkan gadis ini mencoba gaun di sana, setelah memastikan ini memang maksud dari direktur, baru mereka berdua membahu Kylie Man ke sana dengan setengah percaya setengah tidak.
Kylie Man tidaklah mengerti apa yang telah terjadi, dia hanya tahu, dirinya telah dipapah oleh dua orang asisten memasuki sebuah kamar kecil.
Di sini, baru dia mulai mengerti mengapa tempat ini merupakan impian dari para gadis. Satu per satu gaun menawan, masing-masing memiliki no urutan yang mencolok, dipakaikan pada patung model, dan di atasnya terdapat berbagai model aksesoris, dari tudung kepala hingga bendo, semuanya lengkap, di bawahnya juga terdapat sepasang demi sepasang sepatu yang tak berdebu sama sekali. dan diselaraskan dengan masing-masing baju, penyelarasan seperti ini, membuatnya bagaikan berada dalam mimpi.
"Nona Man, setiap baju yang ada di sini di buat berdasarkan ukuran yang berbeda, jadi Anda perlu memberitahukan ukuran badanmu, percaya padaku, pasti bisa menemukan baju yang cocok denganmu di sini."
Asisten bermata tajam dalam sekejab telah menyadari logo di depan dada Kylie Man yang merupakan milik SMA Paramount, itu merupakan satu-satunya sekolah bagi kalangan bangsawan, meskipun sangat asing terhadapnya, tapi dia adalah orang yang bisa membuat Direktur Lisa melayaninya sendiri, juga diperbolehkan memakai baju di sini, dia hanya bisa berusaha melayaninya dengan lebih baik.
Kylie Man merasa, dirinya bagaikan telah tiba di sebuah surga, segala dari segala ini, terasa seperti sebuah mimpi yang indah. Di balik mata yang jernih, membawakan kewaspadaan terhadap hal yang belum diketahui. Setelah mengatakan ukurannya, dirinya yang mungil duduk di sana dengan penurut, menunggu diatur oleh orang lain.
Harus diakui, kualitas pegawai yang bekerja di sini sangat tinggi, kinerja mereka juga sangat baik, setelah beberapa menit kemudian, satu set gaun putih bermodel mermaid dan berbagai aksesoris pelengkap telah dipajang di hadapan Kylie Man.
Setelah gaun putih bersih itu telah terpakai di tubuhnya, Kylie Man tetap saja merasa semua ini, merupakan mimpi palsu belaka. Tapi dia, juga merasa berterima kasih terhadap pembuat mimpi ini, seorang pria yang memaksa untuk merampas segalanya darinya.
"Sangat bagus, semua sangat cocok denganmu, bagaimana, sudah kukatakan kamu akan menjadi seorang tuan putri, lihatlah betapa indahnya ini. Ingat, malam ini, kamu adalah pemeran utama, nikmatilah baik-baik."
Mendekat di samping telinga Kylie Man, Lisa kembali menggunakan suaranya yang memikat untuk menyemangati Kylie Man, tangannya dengan lancar membentuk rambut panjangnya Kylie Man menjadi model bagus juga elegan.
Menundukkan kepala, meskipun Kylie Man masih tidak tahu mengapa wanita ini akan membantunya, dan mengatakan perkataan seperti itu terhadapnya, namun hatinya, tetap merasa senang, walaupun masih ada sedikit ketidaktenangan memenuhi hatinya. Hati yang mencintai keindahan, telah membuatnya melupakan kebanyakan rasa sakit.
"Nona Man, Tuan Muda telah menelepon untuk mendesak, Anda sudah selesai belum? Kita sudah harus berangkat?"
Di luar ruang rias yang tertutup rapat, suara Janice Luo yang dingin terdengar, membuat Kylie Man yang masih berada di dunia mimpi, seketika jatuh terjerumus dalam kenyataan. Ekspresi murung di wajah yang menawan membuat orang merasa sedih, sedikit rasa sedih di keningnya tidak terhapuskan.
"Aku mengerti, Nona Man akan segera selesai, tunggulah beberapa menit lagi."
Lisa yang cerdik sudah menyadari perubahan suasana hati Kylie Man, matanya berkedip-kedip, dan terakhir hanya berdiam diri, setelah selesai menata beberapa helai rambut Kylie Man dengan teliti, mewarnai bibir yang membuat para lelaki menggila, lalu bergumam di samping telinga Kylie Man. Setelah Kylie Man mendengarnya, dia hanya melihat sang wanita dengan menggunakan tatapan terkejut, tapi tidak mendapatkan penjelasan.
Pintu besar ruang rias terbuka, Kylie Man dengan riasan menawan didorong keluar oleh para perempuan, meskipun Kylie Man yang memakai sepatu kaca hak tinggi tembus pandang masih harus dibahu oleh orang, tapi semua orang di luar sangatlah tercengang melihat perubahan Kylie Man.
"Pengurus Rumah Luo, orangnya sudah kuserahkan padamu ya, jangan lupa menyampaikan pesan pada bosmu untuk mentransfer biaya riasannya ke rekeningku, tempatku ini hanya sekedar bisnis kecil saja, tidak sebanding dengan bisnis besar seperti Ou's Corp."
Meskipun Janice Luo juga sama-sama merupakan seorang perempuan, tapi tetap saja tidak mampu menghadang pesona dari sang wanita, dia pernah mendengar dari tuan mudanya, bahwa wanita ini merupakan seekor siluman rubah, setiap kali bertemu dengannya pasti akan melamun. Dia mendatarkan wajah dan menganggukkan kepala, mengulurkan tangan menerima Kylie Man yang menempel di tubuh Lisa, tatapan sepasang mata yang tenang terlintas secercah cahaya dingin yang sulit untuk disadari orang lain.
"Pengurus Rumah Luo, bagaimana pun juga, kamu sama-sama adalah seorang perempuan, memangnya tidak lelah mendatarkan wajahmu seperti ini setiap hari? Aku sarankan kamu sebaiknya seringlah datang ke sini, dan belajar bagaimana menjadi seorang perempuan, kalau tidak, pria sebaik apapun pasti akan dibuat takut dan kabur karena wajah pokermu."
Dengan jelas mampu merasakan, tangan yang menggenggam lengannya mengerat, Kylie Man diam-diam melirik Janice Luo yang biasanya tidak pernah tersenyum, wajahnya yang indah itu, apakah juga telah ditutupi dengan kepura-puraan sama seperti lukanya?
Mobil mewah hitam dikemudikan menuju tempat tujuan malam ini, Kylie Man dengan pendiam duduk di tempat duduknya, lampu jalanan yang terkadang menerangi terkadang meredup, membuat orang lain sulit untuk melihat ekspresinya.
Tidak diragukan lagi, dia pada hari ini memang cantik, tapi dia yang hari ini juga sangat lemah. Dia yang baru saja terluka, telah menguras seluruh tenaga yang tersisa, suasana hatinya pun mulai menjadi murung. Mata yang jernih, diselimuti oleh keresahan, dia tidak tahu dirinya hendak diantarkan ke mana, kesedihan karena tidak bisa menentukan nasibnya ini, membuatnya terpaksa untuk menghadapinya.
"Janice, kita ingin pergi ke mana?"
Cahaya lampu yang berkilau, membuat hati Kylie Man berangsur terhanyut, perasaan takut terhadap hal yang belum diketahui telah terkesampingkan karenanya, Janice Luo melihat Kylie Man yang berada di depan telah berubah menjadi tuan putri, sedikit mengerutkan dahi, tapi tidaklah disadari oleh gadis yang memalingkan kepala melihat ke arah luar jendela.
"Kita akan pergi ke kediaman Keluarga Leng."
Lagi-lagi merupakan sebuah keluarga besar yang tidak diketahuinya, lagi-lagi merupakan sebuah dunia yang tidak mampu dia sentuh. Bibir merah muda, melekuk tanpa suara, matanya memancarkan ekspresi kesal. Jelas-jelas dirinya bukanlah orang yang sedunia dengan mereka, tapi kenapa mereka harus memaksanya untuk masuk ke dalam dunia mereka?
Hingga tiba di tempat tujuan, Kylie Man baru mengetahui kediaman Keluarga Leng yang dikatakan oleh Janice Luo itu berpenampilan seperti apa. Gerbang besar di depan mata, tetap bisa dilihat dengan jelas meskipun berada dalam kegelapan, beberapa lampu penerangan yang dingin, menerangi ukiran bunga putih di gerbang besar, dengan anehnya memancarkan aura yang dingin.
Mobil mewah memasuki padang rumput yang rapi, di dalamnya sudah terdapat banyak mobil mewah, bell boy yang bertugas menyambut dan mengantar tamu dengan hormat mengarahkan jalan terhadap mereka.
"Sudah tiba, Nona Man, mari ktia turun, kita sudah membuat Tuan Muda tak sabaran menunggu."
Janice Luo mengeluarkan kursi roda yang indah dari bagasi mobil di belakang, Kylie Man merasa sedikit ragu saat melihat kursi roda putih perak itu, hatinya sangat berterima kasih terhadap perhatian dari Janice Luo.
Meskipun berada di luar kerumunan, namun paras menawan Kylie Man dan metode kemunculannya yang unik, tetap saja bisa memancing banyaknya perhatian mata. Semua orang sedang menebak, tuan putri kecil yang duduk di kursi roda itu, sebenarnya merupakan nona kecil dari keluarga mana. Untung saja meskipun Kylie Man telah berumur 18 tahun, tapi dia tumbuh mungil, dari luar terlihat bagaikan masih berumur 15 atau 16 tahun, dan ditambah lagi karena duduk di atas kursi roda, membuat orang lain tidak tahu jelas terhadap usianya, semuanya hanya menganggap dia adalah nona kecil dari salah satu keluarga besar, dan pertama kalinya muncul di acara pertemuan kalangan atas saja.
Dari padang rumput yang gelap, berjalan hingga di bawah penyinaran cahaya yang terang, Kylie Man merasa sedikit tidak biasa, mengulurkan tangan mungilnya yang putih mulus untuk menghadang sinar di depan matanya, memegang pegangan kursi roda yang keras, setelah itu, baru dia mulai memiliki keberanian untuk mengahadapi semua orang itu.
"Derrick, bawalah Nona Man pergi ke ruang istirahat di lantai 2, aku pergi mencari Tuan Muda."
"Baik."
Di depan pintu, Janice Luo menyerahkan Kylie Man kepada Derrick si bodyguard yang terus ikut di samping. Lalu dia pergi ke arah lain seorang diri. Setelah melihat sosok tubuh yang elok menghilang dari hadapan matanya, Kylie Man menghela napas, mata yang berkilau, memancarkan rasa penasaran, tapi dia terpaksa menutupinya, karena tubuhnya telah tidak mengizinkannya untuk berbuat apa pun terhadap rasa penasarannya.
Derrick mendorong Kylie Man hingga tiba di dalam ruangan yang megah, menundukkan kepala, hanya mampu melihat karpet merah yang tertulis kata "Bersatu" dengan ukuran besar.
Tempat ini sungguh sangat aneh, jelas-jelas begitu megah dan tak kalah dari rumah Keluarga Ou, namun karpet yang mencolok, malah tercetak kata "Bersatu" warna putih, terlihat memukau, membuat orang merasa aneh namun harmonis, keindahan yang eksentrik.
Sesuai dengan dugaan Kylie Man, rumah Keluarga Leng bahkan memiliki lift yang menghubungkan lantai dasar ke lantai 2, dengan begitu mudah diantarkan masuk ke dalam sebuah kamar di lantai 2, para pelayan yang berlalu lalang bahkan tidak menanyakan siapa mereka berdua.
Pintu rosewood, berkilau dan bersih, saat menutup pintu, berbagai suara gaduh kecil itu, telah sepenuhnya dihadang di luar. Seketika, seluruh ruangan menjadi tenang.
"Nona Man, Anda istirahatlah di sini sejenak, aku akan berada di luar, panggillah aku kapan pun saja jika ada masalah."
Derrick dengan sopan menutup pintunya, di dalam kamar yang luas, hanya tersisa Kylie Man seorang, lalu dia mendorong kursi rodanya sendiri, akhirnya Kylie Man sekarang memiliki kesempatan untuk mengamati ruang kamar ini dengan teliti.
Kamar ini terlihat bagaikan sebuah kamar seorang gadis kecil, tidak peduli dari segi tirai jendela berenda yang berwarna putih polos, ataupun dari segi kelambu berwarna merah muda, tak ada satupun yang bukan merupakan model khas para putri kecil.
Kamar sangat luas, tapi didekorasi dengan begitu hangat, di lantai sekitar ujung ranjang, terletak karpet tebal dengan gambar beruang kecil, tapi rak rias di samping ranjang, malah terdapat beberapa kotak yang memikat.
Di dinding yang berwana ungu pudar, terdapat beberapa rak buku. Mendorong kursi rodanya sendiri, Kylie Man ingin melihat dengan jelas ada buku apa saja sebenarnya di atas rak itu, tapi malah tidak mampu menggapai kunci dari raknya. Berusaha berpegangan pada kursi roda untuk berdiri, tapi tangannya terpeleset, dan akan segera terantuk dengan kursi roda, namun sedetik kemudian, malah mendarat di dalam pelukan yang penuh tenaga.
"Haha, nona yang cantik, bagaimana kalau kamu mencoba membuka matamu untuk melihat, aku rasa aku tidaklah terlihat begitu menakutkan."
Sebuah suara rendah milik seorang pria, terdengar di telinganya Kylie Man, di balik suara yang iseng, hanya terdapat kasih sayang, tidak mengandung sindiran sedikit pun.
Sepasang mata yang terpejam erat langsung terbuka, mata yang berkilau, bagaikan seekor anak binatang buas yang terkejut, entah datang dari mana tenaganya, langsung mendorong sang pria dengan kuat, lalu dia langsung merebah duduk di kursi roda.
"Aku...... kamu sungguh membuat harga diriku sebagai seorang pria terluka, nona lainnya saat melihatku, pasti akan berteriak histeris, hanya kamu seorang, nona yang cantik ini, yang akan menghindar dan mendorongku, sungguh membuatku terluka!"
Kylie Man merasa batang telinganya telah mulai memanas dan merah, dia awalnya tidaklah sengaja, ini hanya sekedar sebuah reaksi secara spontan karena merasa terkejut. Wajah menunduk, tiba-tiba muncul dua buah kemerahan, wajah yang awalnya pucat, sudah mulai terlihat merona.
"Maaf, aku tidak sengaja, kamu jangan marah, terima kasih telah menolongku, sungguh berterima kasih."
Melihat wajah mungil yang terus menunduk tanpa henti, takut sang pria akan kembali berkomentar, sang wanita terlihat bagaikan burung unta, mencari tempat untuk menyembunyikan kepalanya. Sang pria sudah tidak tahan lagi, tiba-tiba tertawa lepas.
"Apa yang kamu tertawakan? Tuan?"
Suara tawaan sang pria telah memancing keberaniannya, mendadak mengangkat kepala, mata besar yang berkilau melihatnya dengan polos, tapi tiba-tiba menyadari, ketampanan orang itu, berada di luar dugaannya.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaBaby, You are so cute
Callie WangThe Revival of the King
ShintaNikah Tanpa Cinta
Laura WangMore Than Words
HannyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoYour Ignorance
YayaAir Mata Cinta
Bella CiaoSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia