Satan's CEO Gentle Mask - Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
"Keluarlah."
Suara perempuan yang elegan terdengar dari atas, Kylie Man menengadahkan wajah yang terlihat menyedihkan, menyadari adanya sebuah wajah yang sama elegannya dengan suara tadi, paras yang elok, senyuman yang manis, rambut panjang yang hitam berkilau, terurai di belakang kepala, terdapat keanggunan di balik kepolosan. Kylie Man tersenyum kaget melihat dirinya, pandangan matanya begitu lembut, tidak mengandung tatapan menyindir seperti yang dia kira pada awalnya.
Melihat gadis itu dengan tatapan melongo, terkejut atas keanggunan dan ketenangan dia. Tiba-tiba Kylie Man merasa dirinya sendiri terasa begitu rendah dan tak memiliki tempat untuk bersembunyi.
Entah apakah wanita menawan yang dilihatnya di rumah Keluarga Ou, maupun perempuan jelita bak tuan putri yang terhormat di hadapannya ini, mereka lah yang benar-benar pantas disebut sebagai keluarga terpandang, dan dirinya tetap tidak akan mampu mencapai dunia itu meskipun berusaha sekuat tenaga, sama seperti pria itu, mereka dan dia, memiliki perbedaan bagaikan langit dan bumi.
"Ada apa? Terluka? Lihatlah wajahmu, terantuk sampai membiru begitu, bisa bangun tidak, aku akan membawamu pergi ke ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)."
Menundukkan kepala, suara Kylie Man tetap saja begitu hangat dan merdu, Kylie Man tiba-tiba sangat ingin mencari tempat untuk bersembunyi, meskipun Kylie Man yang ada di depan mengenakan pakaikan yang sama dengannya, tapi malah terlihat begitu elegan, sedangkan dirinya sendiri malah begitu menyedihkan. Tubuh spontan mulai gemetaran, memalingkan kepala.
"Tidak apa, aku bisa melakukannya sendiri, terima kasih."
Setelah menolak bantuan dari Kylie Man, Kylie Man memaksakan tubuhnya sendiri untuk berusaha bangun, tapi menyadari ini adalah usaha yang sia-sia. Wajah yang cantik terlihat sangat memprihatinkan, tapi tetap saja tidak menutupi keindahan naturalnya. Sekuat tenaga menahan rasa sakit yang menyayat hati, setelah mencoba berulang kali, akhirnya Kylie Man bisa berdiri.
Dengan bersandar di dinding, baru memiliki tenaga untuk menopang tubuhnya, kening yang halus lembut telah dipenuhi dengan butiran keringat halus. helaian rambut di sekitar kening pun telah basah, bibir yang lembut, juga tergigit hingga memiliki jejak.
"Tidak kenapa-napa bukan? Perlu aku membawamu ke ruang UKS?"
Melihat penampilan Kylie Man yang begitu sengsara, Kylie Man merasa sedikit tidak tega, tapi Kylie Man yang tegar terus menggelengkan kepala, pada saat ini, bodyguard dan pembantu wanita sedang menunggunya di ruang kelas, kalau tetap tidak kembali, kedua orang itu pasti akan keluar untuk pergi mencarinya, nanti saat diketahui oleh Kingston Ou, entah apa yang akan dilakukan sang pria terhadapnya.
"Aku sudah tidak kenapa-napa, terima kasih, maaf telah menunda waktumu, sungguh maaf."
Suara Kylie Man terdengar sedikit lemah, tapi tetap saja berusaha untuk memberikan sebuah senyuman yang ceria. Kylie Man tidak tenang melihat Kylie Man yang begitu memaksakan diri, hendak berkata namun tak jadi.
"Baiklah, aku pergi dulu, kalau ada apa-apa, pergi periksalah ke ruang UKS sebentar."
Sang wanita pergi dengan perasaan tidak tenang, Kylie Man seketika merebah ke kloset duduk, bernapas terengah-engah, rasa sakit yang tadinya terasa perih sudah mulai menjadi merasa kebas, tapi kaki kiri sudah sama sekali tidak bertenaga, untuk sementara, dia hanya bisa duduk di sana, melihat ke luar begitu saja.
Tepat di depan Kylie Man, terdapat sebuah cermin yang bersih. Kylie Man yang duduk di sana, hanya bisa mengamati dirinya yang ada di dalam cermin.
Tubuh yang pada dasarnya sudah kurus, setelah dilemparkan masuk ke dalam penyiksaan beberapa bulan ini, membuatnya menjadi lebih kurus lagi. Wajah yang awanya bundar, sudah berbentuk oval yang hanya sebesar telapak tangan. Rambut ekor kuda yang rapi, juga telah dibasahi oleh keringat, menempel di wajahnya yang putih bersih. Bibir yang sangat pucat, membentuk sebuah senyuman yang tak berdaya, dia, sudah bukan lagi dirinya.
Entah sudah berapa lama sebenarnya dirinya duduk di sana, hanya tahu saat pembantu wanita yang sudah tidak sabaran akhirnya telah pergi ke toilet perempuan, Kylie Man sudah tidak mampu menopang tubuhnya sendiri lagi.
Bersandar di dinding, membiarkan suhu tubuh menjadi semakin dingin, kesadaran juga berangsur menjadi lemah, rasa pusing membuatnya semakin ingin tumbang ke dalam kegelapan.
"Nona? Nona Man? Ada apa denganmu? Derrick, cepat masuk, Nona Man telah terluka!"
Detik-detik terakhir sebelum kehilangan kesadaran, pandangan matanya hanya bisa melihat pembantu wanita yang memakai gaun busana pembantu hitam putih dan Derrick yang mengenakan tuxedo hitam, kemudian, dia langsung terjatuh ke dalam kegelapan tanpa batas. Untung saja, saat dia sudah tidak mampu bertahan, ada orang yang telah menyadari keberadaannya.
Saat Kylie Man kembali sadar, dia, sudah berbaring di tempat duduk mobil bagian belakang. Bulu mata yang sedikit bergetar, membentuk banyangan yang mendarat di wajah pucat sang gadis, sepasang mata yang berkilau terbuka, dan mulai bangun.
"Benar, Tuan Muda, aku akan mengantar Nona Man ke Dream House, Anda tenang saja, Nona Lisa akan menjaganya, Anda tenang saja."
Terdengar suara yang familiar di samping telinga, nada bicara kaku yang terasa bagaikan robot, hanya dimiliki oleh Janice Luo, baru saja hendak menggerakkan tangannya sendiri, namun kemudian mulai menyadari, selain kaki kirinya yang sudah kebas hingga tak bertenaga, cedera di bagian tubuh lain, sudah tidak terasa begitu sakit lagi.
"Nona Man, bagus jika kamu sudah sadar, malam hari ini kamu harus pergi menghadiri sebuah pesta bersama dengan Tuan Muda."
Melihat Kylie Man dari atas dengan sedikit arogan, pandangan mata Janice Luo memancarkan sebuah ekspresi yang rumit. Tapi Kylie Man yang sudah tak bertenaga sama sekali, hanya bisa berbaring di tempat duduk memulihkan tenaga.
"Dengan penampilanku seperti ini, dia tidak takut merasa malu?"
Nada bicara Kylie Man memancarkan sindiran terhadap diri sendiri, ternyata ingin pergi menghadiri sebuah pesta? Tapi dengan keadaannya seperti ini, dibilang terlihat seperti pengemis pun tak akan berlebihan. Janice Luo tidaklah merasa kesal atas ucapan Kylie Man, wajah yang elok tetap terlihat dingin, tidak memberikan penjelasan yang lebih banyak, mobil, terus berjalan menuju suatu tempat.
Hingga mobilnya berhenti di sebuah gedung yang berkelas tinggi, Kylie Man baru turun dari mobil tertatih-tatih dengan bantuan Janice Luo. Terdapat 2 kata besar yang terpampang di atas, membuat Kylie Man tertegun saat melihatnya. Dream House, ini merupakan sebuah salon terelit di dalam kota, Dulu dia mendengar nama yang terdiri dari 2 kata ini dari para teman perempuan yang membicarakannya menggunakan nada bicara yang sangat iri, hari ini, dia malah mencapai impian nan jauh ini dengan penampilan yang memprihatinkan seperti ini.
Janice Luo kelihatannya merupakan pelanggan lama di sini, saat mereka bertiga masih belum memasuki pintu, langsung ada bell boy berpakaian rapi menyambut mereka. Melihat Kylie Man yang dipapah oleh Janice Luo, bell boy yang pernah melihat berbagai hal mengejutkan pun masih bisa terkejut, tapi, rasa terkejutnya hanya dalam sekejab saja. Kemudian dengan memperlihatkan senyuman meminta maaf, pergi menyambut mereka.
"Pengurus Rumah Luo, semuanya telah dipersiapkan sesuai dengan permintaan Anda, permisi, apakah nona ini merupakan kostumen hari ini?"
Janice Luo yang arogan hanya menganggukkan kepala, kemudian tetap memapah Kylie Man memasuki pintu yang megah. Meskipun Kylie Man merasa sedikit malu, tapi perasaan penasaran terhadap dunia baru lebih memenuhi hatinya. Sudut matanya diam-diam melirik kostumer yang lain, dan menyadari, orang yang ada di dalam adalah para kalangan bangsawan. Semua orang terlihat berbusana menawan, sedangkan dia malah begitu sederhana, spontan hendak kabur, tapi malah dipaksa untuk harus menghadapinya.
"Nona Lisa, ini adalah Nona Man, kalian pernah bertemu sebelumnya......"
Aku ingat dengan gadis jelita ini, sudahlah, serahkan saja dia padaku, kamu sampaikanlah pesan pada Kingston Ou si pria kaya itu, ingat untuk mentransfer biaya salon kali ini ke rekeningku, gadis jelita, mari kita pergi."
Suara yang lembut terdengar di samping telinga, Kylie Man melihat wanita cantik di depan mata dengan tatapan sulit untuk percaya. Memakai Jumpsuit putih, membuat bentuk tubuh sang wanita yang gemulai terlihat jelas, Kerah baju bermodel huruf V membuat gundukan terlihat samar-samar.
Wanita ini, merupakan pasangan ranjang Kingston Ou yang ditemuinya tadi pagi, hanya saja yang berbeda adalah, mata sang wanita yang indah memakai sebuah kacamata tak berbingkai, rambut coklat bergelombang, diikat tinggi-tinggi, lalu tertancap satu tusuk konde giok.
Hingga tangan dengan kuku yang dicat merah cerah, menarik tubuhnya, membuatnya bersandar pada tubuh sang wanita yang lembut, Kylie Man baru kembali sadar, karena merasa tidak enak hati dan hendak melakukan perlawanan, tiba-tiba menyadari, tangan sang wanita malah begitu bertenaga, meskipun hanya memapahnya, tapi malah membuatnya tidak bisa melakukan perlawanan.
"Jangan bergerak ya, meskipun kakimu sekarang hanya sekedar membengkak, dan belum patah tulang, tapi kalau kamu terus tidak menuruti perkataan, mungkin saja akan menjadi gadis jelita cacat."
Bibir menawan berbisik di samping telinganya, Kylie Man yang polos langsung merasa malu dan wajah memerah. Melihat efek yang diakibatkannya dengan perasaan puas, mata yang bersembunyi di balik kacamata, memancarkan secercah cahaya kaget. Diana Leng yang dulu, juga sama lugunya seperti ini, dan dirinya yang dulu, juga merupakan Kylie Man yang tak tahu apa-apa dan penuh dengan khayalan indah. Tapi sekarang, segala dari segala hal, telah mengubah penampilan awal. Kalau bisa, dia begitu ingin mempertahankan Kylie Man yang polos seperti ini.
Menempatkan Kylie Man di ruang rias pribadinya sendiri dengan baik, berdiri di belakang cermin, mengamati Kylie Man yang ada di dalam cermin, pantas saja Kingston Ou tidak rela melepaskannya, takutnya, pria yang arogan itu, akan memakan kepolosan Kylie Man hingga bersih tak bersisa.
Duduk di sana dengan penurut, Kylie Man tak tertahankan untuk mengamati seluruh ruang rias. Meskipun tidak begitu besar, tapi terlihat begitu penuh.
Berbagai model baju disusun dalam rak baju sana dengan begitu rapi, jika dia melihatnya dengan lebih teliti, maka akan menyadari setiap baju itu berharga selangit. Satu kotak rias besar yang penuh dengan peralatan make up terpampang di meja rias depan Kylie Man, jumlahnya itu cukup membuat orang merasa terpukau.
"Sudahlah, Nona Man, mulai dari sekarang, aku akan menunjukkan sebuah sulap untukmu, sekarang, pejamkanlah matamu dengan penurut."
Nada bicara sang wanita, seakan-akan mengandung hipnotis, membuat Kylie Man spontan mengikuti perkataannya. Setelah memejamkan mata, dia mulai merasakan sepasang tangannya yang hangat, menggunakan tenaga yang paling lembut, mengusap wajahnya, sentuhan yang sedikit lembab dan dingin, mengurangi rasa sakit pada luka di wajahnya.
"Lihatlah dirimu, wajah yang begitu cantik ini, kenapa malah menjadi memprihatinkan seperti ini? Tidak peduli seberapa lemahnya seorang gadis, jika tidak bisa melindungi diri dengan baik, maka dengan hanya mengalami sedikit luka, dia akan langsung tercabik-cabik."
Hidungnya mencium aroma wangi dari tubuh sang wanita, Kylie Man bagaikan dihipnotis, membiarkan sang wanita melakukan apapun terhadapnya dengan penurut. Tidak mengerti apa maksud dari perkataannya, tapi Kylie Man malah mampu merasakan ketulusan yang sudah lama tidak dialaminya selama ini dari balik ucapan sang wanita, tapi, bukankah dia adalah pasangannya Kingston Ou?
"Sudah, lihatlah wajahmu saat ini, sudah lebih bersih, sekarang aku akan menggunakan foundation yang berwarna cerah untuk menutupi lukamu. Setelah menutupi lukamu, meskipun masih akan merasa sakit, tapi di mata orang lain, kamu sudah berubah menjadi lebih kuat. Saat kamu masih belum sanggup untuk membalas segala penderitaan yang diberikan oleh orang-orang itu padamu, kamu harus belajar untuk bisa menutupinya dengan kesempurnaan."
Kylie Man merenung, meskipun sang wanita hanya sedang berkata bagaimana cara berdandan, tapi setiap kalimatnya juga sedang membicarakan kondisinya saat ini. Benar, hari ini dia bisa menjadi seperti ini, merupakan penderitaan yang diberikan oleh orang lain terhadapnya, tapi, dia sekarang tidak berdaya untuk membalasnya, maka, dia hanya bisa bersabar, dan memberikan sebuah penampilan palsu untuk dirinya.
"Kulitmu sangat putih, sama sekali tidak bernoda, jadi riasan yang ingin kuberikan padamu hari ini, merupakan sebuah riasan yang sangat indah, percayalah padaku, kamu akan menjadi seorang tuan putri tercantik di dunia ini, bawakanlah wajah palsumu ini, dan buat semua orang terhanyut."
Ucapan sang wanita seakan-akan mengandung maksud tersirat, tapi Kylie Man tetap tidak mengerti kenapa dia harus menyarankannya seperti ini. Memangnya, sudah disadari oleh Kingston Ou?
Tidak, mustahil, pria itu hanya selalu memikirkan berbagai cara untuk menyiksa dirinya, pasti tidak akan mencari seseorang untuk mengajarinya seperti ini. Tapi perkataan dari sang wanita, tidak bisa dia mengerti dan percaya sepenuhnya. Dia tidak ingin menjadi seorang tuan putri yang sempurna atau apa pun, dia hanya ingin melewati kehidupannya miliknya sendiri dengan damai dan aman.
"Sudah, bukalah matamu, lihat apakah kamu puas atau tidak?"
Bulu mata yang panjang dan lentik terbuka, Kylie Man langsung tercengang melihat dirinya sendiri yang ada di dalam cermin. Di wajah yang hanya sebesar telapak tangan, terdapat sepasang mata yang indah dan berkilau, eye shadow dan blush on merah muda, membuatnya terlihat lebih muda, bibir yang lembut, sudah tidak memiliki bekas gigitan yang mengerikan, sebaliknya, malah kelihatan begitu lembab dan berisi, memancarkan pesona yang tak mampu dihadang. Kylie Man yang cantik dan polos, menjadi jelita dan mempesona.
"Ini...... adalah aku?"
Selain rambut yang terlihat sedikit berantakan, dan baju yang bercompang-camping, orang cantik yang bisa dilihatnya dari cermin memang adalah dirinya sendiri. pembengkakan dan kemerahan di bagian keningnya sudah menghilang, telah ditutupi dengan begitu baik menggunakan tangan ajaib sang wanita. Kylie Man merasa sedikit sulit untuk percaya, tapi mau tidak mau dia merasa begitu kagum terhadap wanita di belakangnya ini.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranAwesome Guy
RobinTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Tak Biasa
SusantiSatan's CEO Gentle Mask×
- Bab 1 Lelaki Yang Serupa Dengan Setan
- Bab 2 Ciuman Yang Buas Dan Keras
- Bab 3 Aroma Segar Pada Tubuhnya
- Bab 4 Wanita, Beraninya Kamu Menggigitku
- Bab 5 Menahan Tangannya Yang Tidak Bisa Diam
- Bab 6 Aromamu Ini Boleh Juga
- Bab 7 Miliknya Secara Pribadi
- Bab 8 Apakah Kamu Berharap Lelaki Akan Menyentuhmu?
- Bab 9 Menerima Amarah Yang Hebat
- Bab 10 Terluka Melindunginya
- Bab 11 Apakah Kamu Benar-benar Rela Menyuruhku Pergi?
- Bab 12 Ingin Mengawasiku?
- Bab 13 Hinaan Dan Cacian
- Bab 14 Tidak Terlupakan
- Bab 15 Lelaki Yang Lemah
- Bab 16 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!
- Bab 18 Setan Lainnya
- Bab 19 Menutupi Luka Dalam Hati
- Bab 20 Menahan Rasa Sakit
- Bab 21 Tuan Putri yang Jelita
- Bab 22 Nikmatilah Baik-baik
- Bab 23 Ciuman yang Lembut
- Bab 24 Kamu Tidak Boleh Celaka!
- Bab 25 Aku Akan Menjagamu
- Bab 26 Menyembunyikan Rasa Sakit
- Bab 27 Love of Rose
- Bab 28 Membayar Harga Setimpal
- Bab 29 Amarah yang Meledak
- Bab 30 Suasana Hati yang Kacau
- Bab 31 Lembut Dan Perhatian
- Bab 32 Tatapan Kebencian
- Bab 33 Senyum Dingin
- Bab 34 Selamanya Berpura-pura
- Bab 35 Rasa Cemas
- Bab 36 Mainan Dan Barang
- Bab 37 Aku Membencinya, Selamanya
- Bab 38 Berikan Aku Penjelasan
- Bab 39 Hukuman Yang Disebut Pria Itu
- Bab 40 Pengkhianatan
- Bab 41 Wanita, Tidak Mengerti Menaatikah?
- Bab 42 Wanita Yang Keras Kepala
- Bab 43 Nasib Yang Menyedihkan
- Bab 44 Hati Tersayat
- Bab 45 Melunakkan Hatinya
- Bab 46 Hanya Pengganti
- Bab 47 Tangisan Tanpa Suara
- Bab 48 Kenangan Buruk
- Bab 49 Kakak Su, Terima Kasih
- Bab 50 Kematian, Apa Warnanya
- Bab 51 Wanita Lembut Yang Kuat
- Bab 52 Senyuman Menenangkan Pria
- Bab 53 Calon Ibu Yang Berani
- Bab 54 Sup Ayam Yang Dimasak Dengan Sepenuh Hati
- Bab 55 Senyuman Yang Tidak Berdaya
- Bab 56 Inti Dari Kehidupan
- Bab 57 Tatapan Hina Anni
- Bab 58 Apakah Sebenarnya Tujuannya Itu
- Bab 59 Bernafas Saja Terasa Sakit
- Bab 60 Kenapa Menangkapku?
- Bab 61 Terhanyut Dalam Pikirannya
- Bab 62 Hanya Bercanda
- Bab 63 Anggur Yang Pahit
- Bab 64 Tidak Meninggalkan Sedikitpun Jejak
- Bab 65 Kejadian Yang Mengejutkan
- Bab 66 Bayi yang Lemah
- Bab 67 Wanita Dijiwanya
- Bab 68 Melampiaskan Perasaan
- Bab 69 Tidak Dapat Menanggapi Cinta Itu
- Bab 70 Membuka Harga
- Bab 71 Hal yang Disembunyikan
- Bab 72 Orang Berbakat
- Bab 73 Gadis Dengan Wajah Imut
- Bab 74 Dua Sampah
- Bab 75 Jangan Takut, Ada Aku Di Sini
- Bab 76 Semakin Lihat Semakin Suka
- Bab 77 Tujuan Yang Asli
- Bab 78 Hanya Masalah Waktu
- Bab 79 Semoga Semuanya Adalah Kebetulan
- Bab 80 Berebut Kasih Sayang
- Bab 81 Menghilang Tanpa Alasan
- Bab 82 Pelukan Besar
- Bab 83 Ketidakhadiran Yang Lama
- Bab 84 Pelukan Lembut
- Bab 85 Terlambat Untuk Mengatakan Aku Mencintaimu
- Bab 86 Kebahagiaan
- Bab 87 Apa Yang Kamu Takutkan, Aku Melindungimu
- Bab 88 Dia Harus Pergi Mencarinya
- Bab 89 Perasaan Campur Aduk
- Bab 90 Suara Yang Akrab
- Bab 91 Pembicaraan Yang Adil
- Bab 92 Cinta Seperti Ini, Tidak Bisa Ditanggung
- Bab 93 Cinta Kita Masih Belum Berakir
- Bab 94 Dugaan
- Bab 95 Sebuah Racun
- Bab 96 Memenjarakannya Seumur Hidup
- Bab 97 Bayangan Yang Pergi Menjauh
- Bab 98 Suasana Yang Ramai
- Bab 99 Hidup Yang Kesepian
- Bab 100 Kebencian yang Sangat Dalam Kepadanya
- Bab 101 Mendominasi Hidupnya
- bab 102 Menggerakkan hatinya
- Bab 103 Kebahagiaan Yang Telah Lama Tidak Dirasakan
- Bab 104 Seperti Biasanya
- Bab 105 Senyuman Yang Tampan Dari Pria Itu
- Bab 106 Racun Yang Cukup Keras
- Bab 107 Berusaha Memperbaiki Semuanya
- Bab 108 Tenggelam Dalam Kelembutannya
- Bab 109 Sepenuh Hati Mengeluarkan
- Bab 110 Kekurangan Kasih Sayang Seorang Ayah
- Bab 111 Rencana Jasea, Pembunuhan
- Bab 112 Keterikatan Yang Tidak Bisa Dimusnahkan
- Bab 113 Kebahagiaan Yang Amat Besar
- Bab 114 Kebengisan Hati Manusia
- Bab 115 Penuh Dengan Harapan
- Bab 116 Berjanji Seumur Hidup.
- bab 117 Hati Yang Penuh Dengan Bekas Luka.
- Bab 118 Meskipun Merelakan Semuanya.
- Bab 119 Rasa Cemburu yang Tidak Beralasan.
- Bab 120 Lukanya, Di Bayar Selama Seumur Hidup!
- Bab 121 Nama Panggilan Yang Mudah
- Bab 122 Senyuman Bahagia
- Bab 123 Mendambakan Pujaan Hati
- Bab 124 Perasaan Yang Kacau
- Bab 125 Ancaman Keras
- Bab 126 Diam-Diam Berdoa
- Bab 127 Menusuk Kedalam Hatinya
- Bab 128 Memilih Hubungan
- Bab 129 Senyum Candaan
- Bab 130 Ayah Jahat
- Bab 131 Dulu, Tidak Pernah Ada
- Bab 132 Mimpi Yang Mendalam
- Bab 133 Sangat Kecewa
- Bab 134 Menunggu Akhir
- Bab 135 Kehilangan Tanpa Akhir
- Bab 136 Kencan Terbaik
- Bab 137 Berdoa Agar Keajaiban Terjadi
- Bab 138 Cincin Berlian Berbentuk Hati
- Bab 139 Kehormatan Yang Sangat Besar
- Bab 140 Gadis Itu
- Bab 141 Hati Yang Kosong
- Bab 142 Keterikatan Hati
- Bab 143 Tidak Tahu Berbuat Apa
- Bab 144 Melodi Yang Berkumandang Dihati
- Bab 145 Mimpi Buruk Yang Nyata
- Bab 146 Permainan, Baru Saja Dimulai
- Bab 147 Kelembutan Yang Tidak Dapat Dijelaskan
- Bab 148 Kehidupan, Sesuatu Yang Sangat Indah
- Bab 149 Hukum Karma
- Bab 150 Krisis
- Bab 151 Sebuah Hadiah Saja
- Bab 152 Menertawakan Aku Lagi
- Bab 153 Kalang-Kabut
- Bab 154 Pura-pura Berlagak Baik
- Bab 155 Ciuman Basah
- Bab 156 Aura Memikat
- Bab 157 Apakah Dia Jatuh Cinta Padanya?
- Bab 158 Kesaksian Cinta
- Bab 159 Kamu Satu-Satunya Milikku
- Bab 160 Umpan Yang Tidak Berarti
- Bab 161 Bermain Hilang Denganku?
- Bab 162 Dia Adalah Barang Di Sakunya
- Bab 163 Hubungan Darah Tidak Tergantikan
- Bab 164 Hati, Sekali Lagi Bergejolak
- Bab 165 Hukuman Baru
- Bab 166 Ayah Jahat, Hidup Bersamakah
- Bab 167 Menjaga Cinta
- Bab 168 Apa Itu Naksir? Apa Itu Harapan?
- Bab 169 Penantian Itu Adalah Cinta
- Bab 170 Memilih Kehidupan
- Bab 171 Semuanya Hanya Angin Berlalu
- Bab 172 Obsesi Yang Hancur
- Bab 173 Membalas Dengan Cinta Yang Lebih Banyak
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Jangan Terlalu Naif
- Bab 176 Perhatian Dari Anak-anak
- Bab 177 Cinta Yang Penuh Manja
- Bab 178 Komunikasi Secara Mendalam
- Bab 179 Harga Yang Mahal
- Bab 180 Masalah Kakak Yang Menyedihkan Hati
- Bab 181 Melampaui Persahabatan, Bukan Cinta
- Bab 182 Kurva Anggun
- Bab 183 Penghiburan Yang Lembut
- Bab 184 Tergila-Gila Dengan Kecuekannya
- Bab 185 Tempat Teduh Yang Hangat
- Bab 186 Bagaimana Bisa Tega?
- Bab 187 Biarpun Sekujur Tubuh Penuh Luka, Juga Harus Bertahan
- Bab 188 Memprovokasi Keingintahuannya
- Bab 189 Kebahagiaan Yang Tidak Familiar
- Bab 190 Pura-pura Kuat
- Bab 191 Berterima Kasih
- Bab 192 Tulus, Arus Yang Bergejolak Secara Diam-Diam
- Bab 193 Pemikiran Yang Tidak Pasti
- Bab 194 Tidak Ada Masa Lalu, Hanya Ada Kebencian
- Bab 195 Kamu Selamanya Merupakan Wanitaku!
- Bab 196 Anggung-anggip Bagai Rumput Tengah Jalan
- Bab 197 Hati yang Membeku
- Bab 198 Rasa Nyeri yang Menusuk
- Bab 199 Hubungan Darah yang Tak Terputuskan
- Bab 200 Kebohongan Dengan Niat Baik
- Bab 201 Orang Yang Sangat Di Pertanyakan.
- Bab 202: Seorang Bocah Yang Lucu Dan Nakal
- Bab 203 Gadis Yang Jahil.
- Bab 204 Kebahagiaan, Ada Di Masa Depan Yang Tidak Jauh.
- Bab 205 Permain Anak-anak.
- Bab 206 Apakah Akan Menghasilkan Uang Dengan Berakting?
- Bab 207 Terimakasih Kamu Telah Menjaga Pacarku
- Bab 208 Memilih Seseorang Yang Tidak Kamu Cintai
- Bab 209 Menunggu Kebahagiaan
- Bab 210 Mimpi Yang Sia-Sia
- Bab 211 Membenci Pikiran Sendiri
- Bab 212 Apa Yang Sudah Aku Lakukan Padanya!
- Bab 213 Orang Yang Senantiasa Melindunginya
- Bab 214 Pertarungan Antara Dua Pria
- Bab 215 Mengkhawatirkan Masalah Orang Dewasa
- Bab 216 Ada Yang Dinamakan Dengan Tanggung Jawab
- Bab 217 Hening, Tidak Akur
- Bab 218 Derita, Dilema!
- Bab 219 Menarik Jarak
- Bab 220 Siapa Ayah dari Anak-Anak?
- Bab 221 Semua Kenanganku
- Bab 222 Harus Membawanya Pergi
- Bab 223 Jadilah Asisten Pribadiku
- Bab 224 Jatuh Kedalam Jurang
- Bab 225 Insiden
- Bab 226 Siapa Orang Yang Berhenti Di Hatinya?
- Bab 227 Suhu Tubuh Yang Familiar
- Bab 228 Tenggelam Dalam Pelukannya
- Bab 229 Maksudnya Tidak Biasa Adalah?
- Bab 230 Kami Percaya Paman
- Bab 231 Berusaha Keras Berjuang
- Bab 232 Apa Masih Ingin Kehilangan Dia?
- Bab 233 Paling Tidak Memiliki Jejaknya
- Bab 234 Satu Wajah Kelelahan
- Bab 235 Memenuhi Kekosongan Dalam Hati
- Bab 236 Untunglah, Semuanya Ada
- Bab 237 Benar-Benar Kejam!
- Bab 238 Genggamlah Harapan Itu
- Bab 239 Saling Mencintai, Mengapa Tidak Bisa Bersama
- Bab 240 Kemesraan Seperti Itu
- Bab 241 Bayangan yang Menghilang
- Bab 242 Tidak Bisa Memiliki Keduanya
- Bab 243 Menekan Jalan Pikirannya
- Bab 244 Itu Hanya Salah Paham Saja
- Bab 245 Apa Lagi yang Tersisa Darinya
- Bab 246 Ketakutan yang Merasuk Kembali
- Bab 247 Meningkatkan Kewaspadaan
- Bab 248 Posisi Itu Milik Mommy
- Bab 249 Kebahagiaan Dan Keengganan
- Bab 250 Sakitnya Sampai Lubuk Hati
- Bab 251 Tidak Punya Masa Depan Di Antara Kami
- Bab 252 Sebuah Tantangan Bagi Siapapun
- Bab 253 Kesakitan Yang Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 254 Terukir Di Dalam Hati
- Bab 255 Perasaan Memikat
- Bab 256 Rencana Manusia Tidak Sebaik Rencana Tuhan
- Bab 257 Tidak Akan Membiarkanmu Terluka
- Bab 258 Kembali Mengguncang Hatiku
- Bab 259 Bernilai Uang
- Bab 260 Kenyataan Yang Mengejutkan
- Bab 261 Merahasiakannya Dariku?
- Bab 262 Siap Menemaninya Setiap Saat
- Bab 263 Percikan Api Yang Menyilaukan
- Bab 264 Hubungan Yang Tidak Ada Perasaan Di Dalamnya.
- Bab 265 Suasana Hati Yang Buruk.
- Bab 266 Bagaimana Mungkin Baby Bukan Anaknya?
- Bab 267 Perasaan Yang Tidak Benar.
- Bab 268 Memperjuangkan Hak Asuh Anak.
- Bab 269 Wajah Iblis Yang Mempesona.
- Bab 270 Pertengkaran Kecil.
- Bab 271 Hubungan
- Bab 272 Batas Tantangannya
- Bab 273 Mengendalikan Perasaan Sendiri
- Bab 274 Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 275 Dia, Sulit untuk Memilih
- Bab 276 Sengketa Tanpa Akhir
- Bab 277 Arah Hidup Yang Baru
- Bab 278 Merasakan Masamnya Hidup
- Bab 279 Diam Terisak
- Bab 280 Tidak Bisa Berhenti
- Bab 281 Wajah Yang Mirip
- Bab 282 Pasti Akan Kembali Dengan Selamat
- Bab 283 Waktu Yang Di Tentukan
- Bab 284 Tersakiti, Di sekitarnya
- Bab 285 Melewati Waktu Yang Indah
- Bab 286 Terjatuh Saat Ini
- Bab 287 Memiliki Kenyamanan
- Bab 288 Jalan Dimana Tidak Akan Bisa Kembali
- Bab 289 Mencari Benang
- Bab 290 Berubah Tanpa Disadari
- Bab 291 Pelaksanaan Rencana
- Bab 291 Pandangan Yang Meragukan
- Bab 293 Lebih Memilih Percaya
- Bab 294 Semuanya Sudah Digariskan
- Bab 295 Mengkhawatirkan Keadaannya
- Bab 296 Percaya, Atau Melepaskan?
- Bab 297 Alasan Melarikan Diri
- Bab 298 Dia, Adalah Wanita Tercantik
- Bab 299 Apa Arti Kakak Di Dalam Hatimu?
- Bab 300 Dia Adalah Orang Yang Selalu Aku Cintai
- Bab 301 Hidup Bahagia Dengannya
- Bab 302 Rasa Lain
- Bab 303 Kehidupan Sepele
- Bab 304 Pertahankan Anak Itu
- Bab 305 Hal Yang Pantas Disyukuri
- Bab 306 Menculik Sandera
- Bab 307 Debut Sensasional
- Bab 308 Waktu Kematian Ada Di Sini!
- Bab 309 Kegelapan
- Bab 310 Niat Yang Perlahan-lahan Terdorong Jauh
- Bab 311 Keserasian Antara Kita Berdua
- Bab 312 Krisis Terbesar
- Bab 313 Penuh Dengan Kecemasan Di Dalam Hatinya
- Bab 314 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 315 Memainkan Sebuah Permainan.
- Bab 316 Kakak, Aku Mempunyai Rencana.
- Bab 317 Pasangan Sempurna Yang Saling Mencintai.
- Bab 318 Apakah Dia Bisa Menanggungnya?
- Bab 319 Berpikir Demi Dirinya.
- Bab 320 Dapat Memikul Tanggung Jawab.
- Bab 321 Menghapuskan Keberadaannya
- Bab 322 Dipikirkan Dengan Baik
- Bab 323 Apa Yang Disebut Dengan
- Bab 324 Keputusan Akhir
- Bab 325 Tidak Ada Kesempatan Apapun Untuk Kembali
- Bab 326 Pernah Bekerja Keras Seperti Itu
- Bab 327 Karena Aku Mencintaimu
- Bab 328 Cinta, Terkubur Dihatiku
- Bab 329 Jebakan
- Bab 330 Kebencian Yang Dalam
- Bab 331 Penyesalan Di Dalam Hati
- Bab 332 Tentang Ingatan
- Bab 333 Membuat Dia Susah
- Bab 334 Merindukan Dia Hingga Bodoh
- Bab 335 Kebahagiaan Di Dalam Hati
- Bab 336 Senyuman Yang Dingin
- Bab 337 Mengenal Hatinya Sendiri
- Bab 338 Menjaga Senyuman Yang Berkilau
- Bab 339 Cinta Yang Murni
- Bab 340 Menarik Perhatiannya
- Bab 341 Ekspresi Gila
- Bab 342 Hawa Dingin Di Hati
- Bab 343 Menyeramkan Seperti Di Neraka
- Bab 344 Kasih Sayang Yang Mendalam
- Bab 345 Tatapan Bengong
- Bab 346 Memeluknya
- Bab 347 Kehidupan Yang Berbeda
- Bab 348 Kamu Adalah Pemeran Utama
- Bab 349 Merekam Film Baru
- Bab 350 Dibayar Dengan Baik
- Bab 351 Apakah Melepaskan, Juga Harapan Tinggi ?
- Bab 352 Berjuang Untuk Hidup
- Bab 353 Bisakah Aku Mengundangmu Untuk Menari?
- Bab 354 Hadiah Permintaan Maaf
- Bab 355 Anak Itu Tidak Bersalah!
- Bab 356 Hubungan Kerjasama
- Bab 357 Terjebak Dalam Bahaya
- Bab 358 Belaian Yang Lembut
- Bab 359 Jangan Melakukan Hal Bodoh
- Bab 360 Apakah Kamu Membenciku?
- Bab 361 Rasa Lelah Sepanjang Malam.
- Bab 362 Pandangan Mata Dingin Yang Terlihat Kesal.
- Bab 363 Tidak Dapat Di Percaya.
- Bab 364 Wajah Yang Pucat.
- Bab 365 Kamu Tidak Ada Jalan Untuk Mudur.
- Bab 366 Menganggap Pencuri Sebagai Seorang Ayah.
- Bab 367 Bibi Jahat
- Bab 368 Menakutkan.
- Bab 369 Suara Tawa Yang Tidak Asing.
- Bab 370 Penderitaan Yang Mendalam.
- Bab 371 Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 372 Diperalat Oleh Mereka
- Bab 373 Tidak Menghormati Orang Yang Lebih Tua
- Bab 374 Anak Bodoh Yang Polos
- Bab 375 Ada Kesalapahaman
- Bab 376 Tetap Tinggal Di Sini Untuk Menemaniku
- Bab 377 Melewatkan Kebahagiaan
- Bab 378 Mentolerir Ahli Seperti Ini
- Bab 379 Apakah Kamu Ingin Pergi Beristirahat ?
- Bab 380 Sejarah Masa Lalu
- Bab 381 Kemampuan Beradu Peran
- Bab 382 Orang Rendahan Memang Tidak Masuk Akal
- Bab 383 Teguh Dengan Pilihan Sendiri
- Bab 384 Perasaan Tidak Nyaman Yang Sulit Dipahami!
- Bab 385 Keuntungan Dari Siapa?
- Bab 386 Bergabung
- Bab 387 Pesan Tidak Berdaya
- Bab 388 Biarkan Aku Tenang Sejenak
- Bab 389 Seperti Sehati
- Bab 390 Perhatikan Baik-Baik Lukamu
- Bab 391 Sama Seperti yang Dulu
- Bab 392 Banyak Pikiran
- Bab 292 Hanya Perlu Sedikit Waktu
- Bab 394 Peringatan
- Bab 395 Cemas, Lenyap
- Bab 396 Sudah Menggila
- Bab 397 Nada Berat dan Ucapan yang Tenang
- Bab 398 Hanya Candaan Belaka
- Bab 399 Harapan Sudah Sirna?
- Bab 400 Tangisan, Menghibur
- Bab 401 Semuanya Sudah Tenang
- Bab 402 Menenangkan Hati
- Bab 403 Bekerja Keras Untiuk Memadamkan Api
- Bab 404 Tidak Sebanding Dengan Usahamu
- Bab 405 Rencanaku
- Bab 406 Tersenyum Dan Penuh Semangat
- Bab 407 Ketidakberdayaan Dan Simpati
- Bab 408 Hubungan Tanpa Jalan Keluar
- Bab 409 Memberi Kompensasi
- Bab 410 Setelah Pergi Barulah Bisa Menghargai
- Bab 411 Benar-benar Di Luar Dugaan
- Bab 412 Bisa Mempunyai Banyak Pilihan
- Bab 413 Sudah Sangat Sadar
- Bab 414 Lembut, Yakin
- Bab 415 Percaya Pada Teman
- Bab 416 Dari Awal Tidak Bersalah
- Bab 417 Jangan Membuat Wanita Marah
- Bab 418 Air Mata Di Sudut Mata
- Bab 419 Mengingat Kembali Kenangan Yang Indah
- Bab 420 Yang Tidak Dapat Melihat Kebahagian, Adalah Aku
- Bab 421 Rahasia Di Antara Mereka
- Bab 422 Jangan Berpura-pura Menjadi Orang Baik!
- Bab 423 Foto-foto tersebut
- Bab 424 Hati, Hampa
- Bab 425 Dua Baris Air Mata
- Bab 426 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 427 Sebuah Kekuatan
- Bab 428 Pasti Merupakan Mimpi!
- Bab 429 Wajah Yang Jelas
- Bab 430 Semuanya, Melenyap untuk Seutuhnya
- Bab 431 Hutang Di Masa Lalu.
- Bab 432 Diam-diam Saling Berpandangan.
- Bab 433 Sikap Santai.
- Bab 434 Cara Terbaik.
- Bab 435 Tidak Tega Melihanya Jatuh Semakin Dalam.
- Bab 436 Karena, Ada Kehidupannya.
- Bab 437 Amarah Yang Bergelora.
- Bab 438 Wajah Serius.
- Bab 439 Menghancurkan Diri Sendiri
- Bab 440 Mencapai Kesepakatan.
- Bab 441 Dia Sendirian Seumur Hidup
- Bab 442 Panik Dalam Sekejap
- Bab 443 Dia Pasti Menyukainya
- Bab 444 Aku Percaya Dia!
- Bab 445 Nasib Di Masa Depan.
- Bab 446 Jaringan Rahasia.
- Bab 447 Kecurigaannya Satu Demi Satu.
- Bab 448 Pandangan Matanya, Menusuk Hatinya.
- Bab 449 Wanita Yang Tidak Berperasaan
- Bab 450 Hatinya Terkoyakkan.
- Bab 451 Mengejek Diri Sendiri
- Bab 452 Kabar Terluka
- Bab 453 Tidak Ada Keluhan
- Bab 454 Bayangan Pelan-Pelan Menghilang
- Bab 455 Berhati-Hati
- Bab 456 Sedikit Penantian
- Bab 457 Penuh Percaya Diri
- Bab 458 Kasih Sayang Yang Hangat
- Bab 459 Terselubung
- Bab 460 Tatapan Yang Ragu-Ragu
- Bab 461 Suasana Yang Kaku
- Bab 462 Ekspresi Wajah Tidak Berdaya
- Bab 463 Hangat, Setia
- Bab 464 Terpesona, Nakal
- Bab 465 Berkata Tidak Usah Bertemu Maka Tidak Usah Bertemu?
- Bab 466 Berbinar-binar
- Bab 467 Rencana Dalam Hati
- Bab 468 Target Perlindungan Yang Penting
- Bab 469 Mengganti Rencana Dalam Detik Terakhir
- Bab 471 Sangat Puas
- Bab 470 Cahaya Diambil Alih, Olehnya
- Bab 472 Semoga Kalian Bahagia
- Bab 473 Pikiran Yang Melonjak
- Bab 474 Niat Dia
- Bab 475 Bagaimana Peduli Terhadapnya
- Bab 476 Tidak Takut Dan Tidak Terkendali
- Bab 477 Kini Sudah Tidak Seperti Dulu
- Bab 478 Berusaha Keras Membuatnya Menjadi Kenyataan
- Bab 479 Memahami Kesedihannya
- Bab 480 Sebenarnya Cinta Atau Tidak?
- Bab 481 Memberi Contoh Yang Sangat Bagus
- Bab 482 Cara Yang Pas
- Bab 483 Mencicipi Aromanya
- Bab 484 Tak Bisa Berkata-Kata
- Bab 485 Wanita Gampangan
- Bab 486 Dirinya Sendiri Yang Terbawa Perasaan?
- Bab 487 Alasan Menolak.
- Bab 488 Sangat Mengalah.
- Bab 489 Nasib Sebagai Catur.
- Bab 490 Masuk Kedalam Pelukkannya.
- Bab 491 Anak Kecil Yang Mengganggu
- Bab 492 Pembicaraan Yang Canggung
- Bab 493 Pertunangan Yang Sederhana
- Bab 494 Terampil
- Bab 495 Sangat Intim
- Bab 496 Menyebarkan Ketenangan
- Bab 497 Semua Penuh Dengannya
- Bab 498 Penuh Perhatian
- Bab 499 Berbincang Dengan Baik
- Bab 500 Dengan Pelan Dia Memperingati
- Bab 501 Membuat Aku, Hidup Dengan Tidak Tenang
- Bab 502 Berikan Kesempatan Untukku
- Bab 503 Sasaran
- Bab 504 Perlombaan Bocah
- Bab 505 Penjaga Rahasia
- Bab 506 Kesakitan Yang Begitu Mendalam
- Bab 507 Saling Menjaga
- Bab 508 Dengan Tenang Menyerahkan Dirinya Padanya
- Bab 509 Tidak Ada Artinya Hidup Tanpamu
- Bab 510 Terbang Bersamamu
- Bab 511 Mengerti Niat Mereka
- Bab 512 Ayah Yang Aneh
- Bab 513 Senyuman Yang Begitu Menawan
- Bab 514 Ayah Sedang Melamar?
- Bab 515 Jangan Pergi!
- Bab 516 Malu
- Bab 517 Pernikahan Yang Lebih Baik
- Bab 518 Kita Jangan Berpisah Lagi!
- Bab 519 Memegang Kebahagiaan Sendiri
- Bab 520 Ayah, Sangat Buruk
- Bab 521 Melihat Kebahagiaan
- Bab 522 Kami Setuju!
- Bab 523 Cinta Seperti Mimpi
- Bab 524 Perjalanan Bulan Madu Untuk Dua Orang
- Bab 525 Akhir Yang Bahagia