Satan's CEO Gentle Mask - Bab 17 Sekarang, Puaskan Aku!

Ia menarik gadis itu masuk ke dalam ruang bukunya, Janice Luo kebetulan sedang berada di dalam dan merapikan dokumen yang hendak ia gunakan besok. Ketika ia melihat gadis yang ditarik dengan penuh rasa kesal itu datang, Janice Luo mengerti situasinya dan menundukkan kepalanya, ia kemudian mengambil barangnya dan langsung mengundurkan diri dari ruang buku.

“Wanita, kamu masih memiliki kesempatan untuk merasa menyesal saat ini.”

Sambil menahan rasa rumit yang muncul dalam hatinya, ia hanya bisa memberikan satu kali kesempatan kepadanya, namun nada bicaranya yang dingin itu lagi-lagi memicu rasa kesal Kylie Man.

“Bunuh aku jika kamu berani, apalagi yang bisa kamu lakukan selain terus mengancamku?”

Sambil meringkuk di atas lantai yang keras, sekalipun ditutupi oleh karpet, tetapi Kylie Man tetap saja merasakan udara dingin yang menusuk tulang. Ketika ia melihat tatapan lelaki itu yang berubah mnejadi kejam, hatinya sebenarnya mempunyai sedikit perasaan menyesal, namun ia ternyata kehilangan akal sehatnya hanya karena ingin melindungi harga dirinya dengan konyol, ia pun terus-menerus menabrak lelaki itu.

“Membunuhmu?” Lelaki itu bersujud dengan wajahnya yang terlihat sangat dingin.

“Apakah itu pantas bagimu? Kamu kini bahkan tidak pantas mati, bukankah kamu merasa penasaran dan ingin mengetahui mengapa seberapa hebat aku bisa bertindak? Aku akan menunjukkana akibat yang kamu dapatkan setelah melawanku hari ini juga.”

Setelah selesai berbicara, lelaki itu kemudian tidak lagi menghiraukan wanita yang sudah terjatuh itu, lalu langsung berdiri ke sisi laptopnya. Tatapan dinginnya akhirnya melirik ke arah gadis tersebut, lalu mulai mengetik pada keyboardnya.

Untuk beberapa saat, ruangan yang besar itu hanya dipenuhi oleh suara ketikan lelaki tersebut, Kylie Man yang duduk di atas lantai tentu saja merasa semakin terkejut.

Mengapa ia bisa bersikap sembarangan sepreti itu, ia sudah tahu jelas bahwa lelaki ini tidak mudah dihadapi, sudah tahu jelas bahwa dia hanyalah seorang setan yang tidak berperikemanusiaan, namun mengapa hatinya bisa kehilangan kendali begitu saja.

Ia sudah berusaha keras untuk mengendalikan dirinya sendiri, menerima semua cacian dari lelaki tersebut, menekan semua rasa sedihnya, semuanya habis pada hari ini, semuanya itu langsung hancur hanya karena amarahnya yang sementara.

Suara ketikan lelaki itu terdengar sangat menusuk, hingga membuat hatinya yang lemah lembut itu terasa berantakkan, apa yang sebenarnya lelaki itu lakukan?

Tanpa melihat wanita yang lemah itu, Kingston Ou hanya ingin enggunakan cara yang paling kejam untuk menyiksa gadis tersebut, lalu menenangkan perasaannya yang benar-benar hampir membuatnya gila itu.

“Bukankah kamu ingin melihat adikmu? Baik, aku akan memenuhi permintaanmu.”

Suara dingin itu terasa jauh lebih dingin dibandingkan dinginnya lantai yang berada di bawah tubunya, tangannya yang bergemetar itu melipat tanpa ia sadari, matanya yang segar itu menatap ke arah lelaki tersebut dengan sangat agresif, ia tidak tahu apakah ia harus menjawabnya atau tidak.

“Jangan tatapa aku seperti itu, semuanya sudah terlambat jika kamu ingin memohon sekarang.”

Ia kemudian tersenyum kejam, jari lelaki tersebut menekan tombol terakhir, dalam sekejap, layar televisi proyeksi yang berada di belakang ruang buku yang luas itu terbuka, gambaran yang berada di dalamnya membuat hati Kylie Man terasa pilu.

“Lihat baik-bak bagaimana bawahanku akan memperlakukan adikmu.”

Suara lelaki tersebut terdengar dingin hingga membuat Kylie Man menuruti perkataannya, hatinya masih terus menanti dan berharap bahwa pemuda itu bukanlah adiknya yang tidak bersalah. Namun bagaimana mungkin ia salah mengenali saudara kandungnya tersendiri. Pemuda itu adalah adiknya, Kelcy Man yang paling ia kasihani.

“Jangan, aku mohon padamu, jangan lukai Kelcy Man, Kelcy Man mengidap asma, kamu tidak bisa memperlakukannya seperti ini, ia bisa saja mati!”

Ia tidak berani membayangkan apa yang sebenanrya Kelcy Man alami, Kylie Man akhirnya menyadari apa yang akhirnya kekerasan kepalanya itu akibatkan kepada Kelcy Man.

Kylie Man yang tidak mempedulikan segalanya itu beranjak ke sisi lelaki tersebut. Ia menyingkirkan keangkuhan dirinya yang tersisa, ia kini hanya memohon ketenangan Kelcy Man.

Lelaki itu meninggikan tatapan tajamnya, senyuman sinis yang dingin muncul di wajah dinginnya. Kedua kakinya yang panjang itu terlipat dengan sikap yang bermalas-malasan.

“Aku mohon padamu, aku benar-benar memohon kepadamu, Kingston Ou, aku akan menerima apapunn yang kamu katakan, aku mohon padamu, lepaskan adikku, dia masih sangat kecil, lemah dan kurus, aku mohon padamu.”

Air mata gadis tersebut mulai mengalir. Setetes dmei setetes terjatuh di atas karpet berwarna merah yang kemudian menghilang.

Sambil menatap gadis yang berada di sisi kakinya itu, Kingston Ou tidak merasa senang sedikitpun. Ia bahkan kehilangan ketertarikannya untuk menyiksanya, tetesan air matanya itu perlahan memadamkan rasa kesal dalam hatinya.

Semakin ia mengasihaninya, maka ia akan semakin merasa benci denganya, namun hatinya juga merasa semakin dipenuhi oleh rasa kesal, yang hingga akhirnya membuat tatapannya yang mendalam dilintasi oleh kebingungan.

“Baik, jika kamu berkata bahwa kamu akan menuruti semua perkataanku, maka puaskan aku sekarang.”

Ucapannya yang jelas itu terdengar disertai oleh aura yang dingin. Lelaki itu melipatkan kaki panjangnya dengan anggun, bibir tipisnya telrihat tersenyum dingin yang seakan-akan menembus hati gadis tersebut.

“Baik, selama kamu dapat melepaskan Kelcy Man, maka aku akan menuruti semua keinginanmu.”

Lelaki itu tidak menyangka bahwa wanita ini ternyata tidak melawannya sedikitpun hari ini. Wajah kecilnya itu tertuju kepadanya disertai dengan tatapan yang tercengang. Tubuhnya yang sudah kelelahan itu bersandar pada kursi kerja berwarna merah yang besar itu, lalu berusaha untuk berdiri di depan lelaki tersebut.

Ia sudah tidak memiliki apapun yang dapat membuatnya merasa kehilangan, sebelum ibunya pergi, ibunya sudah pernah berkata kepadanya, tidak peduli apapun yang harus mereka hadapi, ia tetap harus bisa menjaga Kelcy Man. Namun ia sudah mengingkari janjinya, ia bahkan membuat Kelcy Man terluka berat hanya karena dirinya.

Rasa bersalah dan menyesal itu meratakan harga diri dan keangkuhannya, selain daripada tubuhnya, ia sudah tidak mempunyai cara lainnya.

Kedua tangannya yang bergemetar itu tidak dapat membuka kancing dari kerahnya. Lelaki itu menatapnya dengan tatapan nakal, lalu melihat gadis yang sedang gugup itu. Ini bukan lagi pertama kalinya, tetapi ia selalu saja bersikap malu seperti ini, hingga ia selalu saja sulit sekali menarik tatapannya.

Satu per satu kancing perlahan dibuka oleh jari ramping gadis tersebut. Kulit cerah gadis tersebut terlihat kabur yang kemudian mengundang hasratnya, tatapan lelaki tersebut kemudian perlahan berubah menegang.

Atasan seragam yang berwarna putih itu kemudian terlepas dari tubuh putih gadis tersebut, tubunya terlihat sangat indah, walaupun ia tidak memiliki pesona gadis-gadis itu, namun ia memiliki daya tarik seorang gadis.

Kedua tangannya menutupi tubuhnya sendiri, gadis tersebut kemudian menolehkan wajahnya, tatapan lelaki tersebut benar-benar sudah terlalu memanas hingga membuatnya tidak dapat menerimanya......

“Ini bukanlah pertama kalinya, mengapa kamu masih berpura-pura polos? Apakah ibumu pernah mengajarimu untuk menggunakan hasratmu dalam menggoda lelaki? Ajaran yang sangat baik, sepertinya kamu adalah murid yang baik.”

Ia menggigit bibir merahnya, wajahnya tentu saja sudah terlihat memerah, daya tarik yang berasal dari kepolosannya itu membuatnya terlihat menarik. Namun hatinya benar-benar terluka oleh karena ucapan lelaki ini.

Ibunya adalah istri pertama dari Andreas Man! Wanita itulah merupakan pihak ketiga yang sudah menghancurkan keluarganya, namun dia dan Kelcy Man yang harus menanggung sebutan sebagai anak haram.

Ia mengepalkan tangannya di sudut yang tidak terlihat, jarinya bahkan terlihat memucat oleh karena kuatnya kepalannya itu. Ia berusaha keras untuk menekan rasa sakitnya, ia hanya dapat menahannya, tidak peduli apapun caciannya itu, ia tetap saja harus menerimanya.

Sudut matanya tertuju kepada kondisi Kelcy Man yang muncul di layar televisi.

Walaupun ia tidak dapat mendengar suaranya, namun Kylie Man dapat melihat bahwa adiknya sudah menyadarkan diri. Pemuda itu mengangkat kepalanya, wajahnya yang mirip dengan Kylie Man itu terlihat sama kuat dengannya.

Walaupun pakaiannya sudah terlihat compang-camping, namun wajahnya tidak terlihat terluka, perasaan Kylie Man akhirnya perlahan terasa lebih lega, tatapannya yang terus tertuju kepada adiknya yang tampil di layar itu akhirnya membuantya tidak menyadari rasa tidak sabar yang terlintas di tatapan lelaki tersebut.

“Bukankah kamu seharusnya berterimakasih padaku? Kamu sudah melawanku, tetapi aku membiarkanmu melihat adikmu.”

Lelaki itu bergerak maju dan memeluk wanita yang tercengang itu dari belakang. Suara dinginnya yang mempesona itu membuatnya terdengar seperti setan pencabut nyawa, yang mungkin akan menyabut Kylie Man yang kasihan itu sesuka hatinya.

Jarinya yang panjang itu menyingkirkan helaian rambut pada leher gadis tersebut, ia mengelus kulit lembut gadis tersebut, tetapi tatapannya terlihat dingin, bahkan kejam.

“Aku akan berterima kasih kepadamu selama kamu tidak melukai Kelcy Man.”

Sambil menggigit bibirnya, ia tidak tahu harus bagaimana mengutarakan perasaannya ini, tetapi hatinya tetap saja membenci lelaki ini. Namun ia tidak memiliki pilihan lain, ia hanya bisa membiarkan lelaki ini menginjak harga dirinya.

Lelaki itu tidak menjawabnya, ia hanya memalingkan tubuhnya dengan tenaga yang kuat, supaya ia berhadapan dengannya dan tidak memiliki pilihan lain.

“Silahkan.”