Behind The Lie - Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
Mencari sesuatu.. Tentu saja Jocelyn Shen mengerti apa yang dia bicarakan, wajahnya langsung memanas lagi, pria itu tersenyum dan berbalik untuk pergi.
Jocelyn Shen tersipu malu dan bangkit kemudian bergegas ke kamar mandi.
Pria itu berdiri di luar pintu, mendengar suara kesibukan di dalam, kemudian mengangkat sudut bibirnya, sepertinya hanya ada satu handuk di kamar mandi, jadi dia...
Seperti yang dipikirkan pria itu, Jocelyn Shen menemukan bahwa tidak ada pakaian ganti setelah dia membersihkan pakaiannya, dia ragu-ragu sebentar kemudian membungkus dirinya dengan terpaksa menggunakan handuk, tetapi dia tidak berani keluar, tidak ada sehelai pakaian lagi di balik handuk yang dia bungkus, dia merasa sangat malu, dia malu untuk mengatakan sesuatu mengenai pakaian dalam, dia seharunya bertekad diri untuk tidak mengikutinya ke atas, sekarang benar-benar...
"Tok..tok.."
Pintu kamar mandi di ketuk, lalu pria itu berbisik,
"Semua yang kamu butuhkan sudah aku siapkan, kamu bisa membuka pintu dan mengambilnya."
Jocelyn Shen menutupi dadanya dan berusaha setenang mungkin,
"Tinggalkan saja di depan pintu, aku akan mengambilnya nanti."
"……baik."
Jocelyn Shen bersandar pada pintu, setelah tidak ada suara lagi di luar, dia diam-diam membuka pintu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria itu lagi bersandar menyamping di depan pintu, dia langsung memegang erat handuk yang membungkus dirinya, perkataannya juga menjadi sedikit tidak enak.
"Kamu, kenapa kamu belum pergi."
Pria itu menatapnya sekilas dan berkata dengan perlahan,
"Aku khawatir, kamu tidak terbiasa mengunakan merek ini."
Dia menunjuk ke kantong plastik yang berisi sebungkus pembalut merek sofy dengan ekspresi serius.
Bagaimana mungkin Jocelyn Shen bisa mendiskusikan hal ini dengannya, dia mengambil kantongan tersebut dengan cepat dan berkata dengan gugup,
"Terima kasih, yang ini cukup bagus."
Setelah menjawab, dia mundur selangkah untuk menutup pintu, tetapi dia tidak menyangka bahwa seluruh lantai penuh dengan air, karena sandalnya licin, dia hampir jatuh ke belakang, pupil pria itu mengecil, dia langsung meraih pinggangnya, tetapi dia tidak menyangka bahwa sepatunya lebih licin lagi, dia yang gagal menjadi pahlawan, malahan jatuh ke lantai dan menjadi tikar empuk bagi Nona Shen yang cantik.
"Dong" terdengar sangat menyakitkan, ekspresi pria itu langsung berubah, sial! Semua ide yang ada di benaknya seketika menghilang!
Jocelyn Shen merasa sangat malu, dengan berbaring telungkup di dadanya, dia berbisik,
"Tuan Lin, apakah kamu baik-baik saja?"
"Baik-baik saja,"
Pria itu bergumam,
"kamu bangun dulu."
Setelah itu, Jocelyn Shen baru bangun, dia menatapnya dengan rasa bersalah dan berkata dengan lembut.
"Aku akan membantumu bangun dulu."
Dia juga tidak peduli dengan kondisinya pada saat ini, dia langsung membungkukkan badan membantu pria itu berdiri, wajah pria itu terlihat sangat pucat, setelah itu, Jocelyn Shen menyadari bahwa pinggangnya mengenai bagian depan pintu saat terjatuh tadinya, lalu ditimpa lagi olehnya, tidak heran jika dia sekarang merasa sangat menyakitkan.
Jocelyn Shen membantunya naik ke tempat tidur, lalu pria itu berkata,
"Pergilah ganti bajumu dulu, aku ingin istirahat sebentar."
Jocelyn Shen menyadari bahwa tubuhnya saat ini memang tidak begitu cocok untuk berada di sana, dia menundukkan kepala dan menyetujuinya kemudian berlari kembali ke kamar mandi.
Ekspresi wajah pria itu langsung berubah, sungguh sakit!
Jocelyn Shen mengenakan pakaiannya dengan segar, ketika dia keluar, dia melihat pria itu terbaring pucat di tempat tidur, dia berjalan mendekatinya, kemudian berkata dengan ekspresi penuh khawatir,
"Ayo ke rumah sakit, kelihatannya lumayan parah."
"Tidak perlu,"
Pria itu melanjutkan,
"Ada minyak gosok di dalam laci, tolong bantu aku oleskan sedikit, aku akan membaik setelah istirahat beberapa saat."
Jocelyn Shen pergi mengambil obatnya, saat balik, dia melihat pria itu sudah melepaskan kemejanya, kemudian berbaring di tempat tidur tanpa baju dan berkata dengan datar,
"Ayo."
Pipi Jocelyn Shen memanas, dia berjalan dan duduk di samping tempat tidur, menuangkan obat ke telapak tangannya dan menggosoknya, kemudian dia memijat dengan lembut pada bagian merah di pinggang pria itu, di bagian itu sangatlah panas, dia mengambil napas dalam-dalam, agar tidak membiarkan dirinya menyusut.
Udara dipenuhi dengan aroma obat yang menyengat, tangan kecilnya yang lembut menggosok di pinggangnya yang sensitifnya, pria itu sedikit menyombongkan diri, dia menoleh sedikit, tepat melihat ekspresi Jocelyn Shen yang serius, bibirnya sangat pucat namun sangat berisi, sejak tadi malam hingga sekarang, dia ingin sekali mencoba kemanisan wanita ini, tangan Jocelyn Shen secara tidak sengaja menyentuh bagian sensitifnya, tubuhnya gemetar sebentar dan langsung bereaksi, Jocelyn Shen juga memperhatikan sesuatu, dia menarik kembali tangannya dengan malu-malu dan berkata dengan suara rendah,
"Hmm, obatnya sudah selesai dioles."
Pria itu mengertakkan giginya dengan penuh kebencian, tiba-tiba berbalik, kemudian langsung menariknya dan menekannya di bawah, Jocelyn Shen terkejut dan langsung berkata dengan dingin.
"Tuan Lin, apa yang ingin kamu lakukan!"
Pria itu mengaitkan dagunya, menyipitkan mata dan berkata,
"Aku hanya memintamu untuk mengoleskan obatnya, tidak memintamu menyalakan api!"
Setelah selesai berbicara, dia meluruskan pinggangnya, Jocelyn Shen menegang dan benar-benar merasakan tempat di mana tubuh bagian sensitif pria itu naik, dia malu dan kesal, sungguh memalukan baginya untuk melihat keadaan seperti ini, sebelum dia berbicara, pria itu sudah marah dan lari ke kamar mandi.
Jocelyn Shen terdiam beberapa saat, jelas-jelas dia yang dipermainkan, mengapa reaksi pria itu sepertinya dirinya adalah korban? Dia mengulurkan tangan dan menyentuh dadanya yang berdetak tidak seperti biasanya, meskipun dia tidak ingin mengakuinya, tetapi pria ini cukup menarik perhatiannya, jadi reaksi pertama yang dia berikan bukan mendorongnya menjauh, tetapi dia tersipu malu, gawat, Jocelyn Shen, apakah di usiamu ini, kamu masih menginginkannya?
Pintu kamar tidur tiba-tiba terbuka, Jocelyn Shen mendengar suara terlebih dahulu sebelum melihat orang yang masuk ke dalam.
"Ayah, aku tidak ingin pergi ke militer dengan paman kelima, ayah, hei, kakak yang cantik."
Si kecil mengenakan seragam kamuflase sambil menangis, saat melihat Jocelyn Shen "air mata" nya seketika ditarik kembali.
Jocelyn Shen juga tidak menyangka dia bisa bertemu dengan anak kecil ini dengan begitu cepat, kemudian dengan sopan dia menyapa,
"Halo."
Anak kecil itu juga sangat cepat akrab, dia berjalan mendekatinya dan melompat ke atas ranjang untuk duduk bersamanya, kemudian bertanya sambil tersenyum.
"Kakak yang cantik, apakah kamu di sini untuk bertemu denganku,aApakah kamu telah menerima pengakuan cintaku? "
Anak kecil berbicara sambil menggaruk rambutnya yang kembang dan berkata,
"Tapi uang sakuku sudah dipotong bulan ini, jadi aku tidak bisa mengajakmu kencan."
Jocelyn Shen...
"Eh? Kenapa kamu ada di kamar ayahku?"
Si kecil menyadari ada yang tidak benar.
"Karena dia datang bersamaku!"
Pria itu keluar dari kamar mandi dengan wajah datar, bertelanjang dada dengan handuk di pinggangnya dan anak kecil itu tampak seperti tersambar petir, kemudian berkata,
"Ayah, bukankah kamu berkata bahwa laki-laki hanya boleh membuka baju di depan wanitanya sendiri? Kenapa kamu membuka bajumu di depan wanitaku!"
Pria itu menggerakkan mulutnya, kemudian menangkapnya dan berkata,
"Jika kamu menonton drama korea lagi malam ini, uang saku untuk setengah tahun kedepan juga akan hilang!"
Anak kecil itu segera menutup mulutnya, mengedipkan mata dan menatap pria itu dengan matanya yang besar dan berkilau sambil berbisik,
"Palingan, aku tidak merebut wanitamu."
Jocelyn Shen...
Pria itu……
Anak kecil itu mengabaikan ekspresi mereka dan memandang Jocelyn Shen dengan serius.
"Kakak cantik, kamu harus cepat menikah dengan ayahku dan melahirkan adik laki-laki, supaya kalau kelak uang sakuku dipotong, aku bisa menghabiskan uang saku adikku."
Jocelyn Shen sangat malu, pria itu menunjuk-nunjuk dahinya dan berkata,
"Jika kamu memiliki adik laki-laki, aku akan mengirim kamu kembali ke perusahaan seluler."
Anak kecil tersebut berkata dengan cemberut,
"Bahkan jika aku diberikan secara gratis oleh mereka saat kamu mengisi pulsa, batas waktu pengembalian dan penggantian juga telah berlalu, orang tersebut juga tidak akan menerima barangnya."
Pria itu menyipitkan matanya.
"Sepertinya waktu sebulan terlalu singkat bagimu untuk tinggal dengan paman kelima."
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeBack To You
CC LennyBehind The Lie
Fiona LeeMore Than Words
HannyAsisten Bos Cantik
Boris DreyPengantin Baruku
FebiBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper