Behind The Lie - Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
Masalah pernikahan putrinya, bisa-bisanya Jocelyn Shen tidak memberitahunya. Hati Dennis Shen seperti dicengkram, tidak bisa bernapas. Wajahnya pucat, masih belum sembuh total, ditambah dengan berpikir semua yang terjadi di saat dia koma, perasaan bersalahnya pada Jocelyn Shen semakin besar dan dia memejamkan mata, lama kemudian baru berkata rendah, "Kapan...kapan mengadakan pesta pernikahan?"
Jocelyn Shen melihat Jasper Huo sekilas, lalu tersenyum dan berkata lembut, "Semakin cepat semakin bagus. Aku pulang, suruh kakek dan nenek menentukan tanggal, lalu akan telepon memberitahu ayah."
Wajah Dennis Shen sedikit kaku. Pesta pernikahan mereka, dia sebagai ayah malah harus diberitahu tanggalnya. Untuk pertama kali dia merasa begitu gagal dan menghela napas terhadap pandangan dingin Jocelyn Shen. Selama ini dia tidak benar-benar peduli pada Jocelyn Shen. Kali ini meski banyak bertanya juga hanya akan menambah kekesalan. Takutnya di hati Jocelyn Shen sudah terbentuk imaji ayahnya yang tidak bertanggung jawab ini.
"Karena sudah menikah, hari-hari kedepannya, harus lebih sabar dan saling mengerti satu sama lain, jangan seperti..."
Dia berhenti sebentar, tidak berkata apa pun lagi. Ketika menengadahkan kepala, wajahnya tiba-tiba serius memandang ekspresi Jasper Huo, "Jasper, kita Keluarga Shen tidak sebaik Keluarga Lin. Jocelyn menikah ke sana, di mata orang lain seperti naik ke kelas sosial atas. Aku tidak tahu bagaimana pikirkanmu. Kalau kamu juga berpikir sama seperti dunia luar dan bersikap tidak baik setelah menikahinya, maka meski aku mempertaruhkan nyawaku, aku juga akan mencari pertanggungjawaban darimu!"|
Mata Jocelyn Shen memanas, berusaha membuka mata besar-besar, tidak membiarkan air mata tidak dikenal ini mengalir turun. Sekarang ayah yang terlalu terlambat ini, aku sudah tidak bisa percaya pada cinta ayah yang sedikit dan kasihan ini lagi.
Ekspresi Jasper Huo juga berubah serius dan berkata, "Ayah, tenang saja. Aku Jasper, bersumpah, seumur hidup ini hanya baik kepada Jocelyn seorang, tidak akan membuatnya sedih."
Perkataannya, sangatlah biasa. Siapa yang bisa memprediksi masa depan. Tapi Jocelyn Shen melihat tatapan mata Jasper Huo yang serius itu, tiba-tiba percaya dan tanpa sadar mempererat genggamannya.
Jasper Huo mengelus punggung tangan Jocelyn Shen, memberikan dukungan dalam diam.
Dennis Shen melihat interaksi mereka berdua, beberapa saat kemudian baru memejamkan mata dan berkata,"Baik, baik."
Seketika, dia seperti berubah tua belasan tahun. Jocelyn Shen mempererat genggamannya, lama kemudian baru berkata, "Ayah, hari ini datang masih ada satu hal yang ingin aku beritahu."
Dennis Shen membuka mata, menganggukan kepala, dan berkata rendah, "Katakan saja."
Jocelyn Shen menjilat bibir, melihat ke arah Julia Song yang berada di samping, sedang menundukkan kepala dan pura-pura tidak mendengar apa pun itu. Wajahnya tidak memiliki ekspresi apa pun, namun Dennis Shen malah mengerti maksud Jocelyn Shen.
"Julia."
Dennis Shen memanggil kecil.
Julia Song memapah Dennis Shen duduk dan bertanya lembut, "Ada apa? Apa ada yang tidak nyaman?"
Dennis Shen melambaikan tangan dan terbatuk, "Julia, kamu tanyakan pada dokter, kapan aku boleh keluar rumah sakit."
Tatapan Julia Song berubah sedikit tapi wajahnya malah terlihat lembut dan besar hati, "Baik."
Setelah selesai berkata, Julia Song menengadahkan kepala melihat Jocelyn Shen dan Jasper Huo, lalu tersenyum dan berkata, "Tubuh ayahmu sudah tidak sebaik dulu lagi. Kalian perhatikan emosinya, jangan membuatnya terkejut."
Mata Jocelyn Shen meredup. Jasper Huo menggenggam tangan Jocelyn Shen dan berkata antara tersenyum dan tidak, "Bibi Song tenang saja. Celyn kami sangat pengertian, tidak akan ribut minta cerai di saat sedang hamil dan membuat ayah marah."
Wajah Julia Song langsung berubah masam. Beberapa saat kemudian baru berkata dingin, "Bagus kalau seperti itu!"
Setelah Julia Song pergi, Dennis Shen baru berkata, "Duduk saja."
Jocelyn Shen tidak duduk, Jasper Huo tentu saja menemani istrinya.
Jocelyn Shen mengeluarkan selembar dokumen dari dalam tas, meletakkan ke tangan Dennis Shen dan berkata dengan ekspresi datar, "Ayah, ini adalah surat pengunduran diriku."
Ekspresi Dennis Shen berubah, jarinya tanpa sadar bergetar. Lama kemudian baru menemukan suaranya, "Jocelyn, aku tahu beberapa waktu ini kamu menerima ketidakadilan, ayah tidak bisa melindungimu, adalah kesalahanku. Kalau kamu kesal, aku tidak bisa menyalahkanmu, tapi jangan membuat keputusan secepat ini. Kamu tahu Perusahaan Besar Shen mempunyai harapanku dan ibumu, dia..."
"Ayah!"
Jocelyn Shen memutuskan perkataan Dennis Shen dengan dingin. Hatinya bergetar. Saat ini bisa-bisanya Dennis Shen mengungkit tentang ibunya, apakah Dennis Shen tidak merasa bersalah sedikit pun!
Jocelyn Shen memaksakan dirinya untuk tenang dan berkata satu demi satu kata, "Surat perceraianmu dan ibuku sudah tertulis jelas, Perusahaan Besar Shen kedepannya, tidak ada hubungan sedikit pun dengan ibu dan aku. Beberapa tahun ini aku yang bermimpi, menginginkan hal yang bukan milikku. Kedepannya, tidak akan lagi. Aku di Perusahaan Besar Shen selama beberapa tahun ini, juga termasuk sebagai jasa pengasuhanmu padaku. Harap CEO Shen menyetujui permohonanku ini. Kalau Anda khawatir saham di tanganku bisa mempengaruhi posisi direkturmu, aku bersedia mengalihkan sahamku padamu."
Bicara sampai sini, Jocelyn Shen berkata serak, "Aku hanya punya satu syarat, Anda dan keluarga Anda, pindah dari rumah ibuku."
Dennis Shen bergetar dan mata tuanya seketika berkaca-kaca. Sekujur tubuhnya bergetar, beberapa tahun ini dia tidak pernah terpikir Jocelyn Shen bisa begitu putus asa pada dirinya. Dia ingin menjelaskan surat perceraian itu, tapi begitu membuka mulut, dia malah tidak bisa berkata satu kata pun. Kalau dulu bukan dia yang bodoh, bagaimana mungkin bisa melakukan hal seperti ini. Dia sudah salah selama dua puluh tahunan. Saat ini baru menyadari betapa memalukannya kesalahannya ini.
"Apakah harus seperti ini?"
Nyawa Dennis Shen mengalami bahaya.
Jocelyn Shen tidak bicara lagi.
Matanya dingin dan jauh. Jasper Huo saat ini tidak mengerti apa yang Jocelyn Shen pikirkan. Dia mengerutkan dahi dan mempererat genggaman tangannya.
Jocelyn Shen menyadari, tersenyum, termasuk memberikan balasan.
"Iya."
Dennis Shen merobek surat pengunduran diri di tangannya. Jocelyn Shen menatap dalam diam, tidak mencegah. Dennis Shen terbatuk, menenangkan perasaan baru berkata pelan, "Aku menyetujui permintaanmu. Tapi aku tidak terima ini."
Jocelyn Shen menggerakkan bibir, tapi Dennis Shen berkata duluan, "Jocelyn, ayah pernah melakukan kesalahan, tapi kamu tidak bisa tidak memberikan satu pun kesempatan padaku. Ada satu perkataan yang kamu katakan benar. Kamu bukan hanya merupakan tanggung jawabku, kamu juga putriku. Aku tahu rasa bersalahku ini, datang terlalu terlambat, bahkan sangat sedikit. Kekecewaanmu padaku, aku pasti tidak akan menyalahkanmu."
Emosinya terlalu berlebihan, saat berkata juga terengah-engah baru berkata, "Tubuhku sudah tidak seperti dulu lagi,
Perusahaan Besar Shen perlu seseorang membantuku mempertahankannya. Aku juga berharap kelak, bisa melakukan cinta ayah ini dengan baik. Jangan sampai tidak memberikan kesempatan ini padaku."
Jocelyn Shen menolehkan kepala dengan mata berkaca-kaca, menarik napas dalam baru berkata,"Bukankah kamu selalu ingin membiarkan Jovita mengurus perusahaan? Kalau aku terus tinggal, kamu tidak takut kembali muncul masalah?"
"Aku tahu siapa yang berbakat di bidang ini, aku juga tahu kamu adalah anak seperti apa."
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMy Lady Boss
GeorgeUnlimited Love
Ester GohBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper