Behind The Lie - Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !

"Bukan, kamu adalah orang kaya yang memeras tenaga kerja buruh."

Pria itu mengerucutkan bibir,

"Terima kasih atas pujiannya, ini merupakan sebuah kehormatan besar."

Wesley Bai bangkit dan berkata,

"Bulan depan, Ryan Ji akan kembali ke China, dia sudah mulai menarik kembali saham SC ke China, tiba saat itu, kalian akan bertemu, persiapkanlah diri dengan baik, Ryan Ji tidak lagi seperti Ryan Ji yang dulu."

Melihat Wesley Bai pergi, pria itu tersenyum ringan sambil berkata pada dirinya sendiri,

"Jasper Huo juga tidak lagi seperti Jasper Lin yang dulu."

Baru saja dia mengatakan itu, teleponnya berdering, ketika dia mengangkatnya, raut wajahnya berubah menjadi serius, bahkan menggertakkan gigi.

"Tolong periksakan, siapa yang baru saja mengirimkan lima juta yuan ke rekeningku, aku beri waktu sepuluh menit untukmu memeriksa !"

Sepuluh menit kemudian, pria itu menatap telepon genggamnya dengan ekspresi muram.

Richardo Rong, tuan muda ke-3 keluarga Rong, kekasih masa kecilnya, kekasih masa kecil.....

"Bagaimana kamu mendapatkan sertifikat tanah ini."

Setelah rapat berakhir, Danny Ji berlari menemui Jocelyn Shen, dengan maksud menanyakan keraguan yang ada di dalam hatinya. Kemarin sudah jelas bahwa semuanya sudah aman, namun baru saja dia membicarakan hal mengenai Field Bay dengan Jocelyn Shen, tidak lama kemudian, dia menerima sebuah telepon yang mengatakan bahwa MEP International Corporation telah mengutus seseorang untuk menandatangani pembelian. Dia merasa Jocelyn Shen mengetahui seluruh kejadian ini, MEP International Corporation baru saja membelinya kemarin, dan hari ini Jocelyn Shen sudah mendapatkan sertifikat tanahnya, tidak peduli bagaimana Danny Ji memikirkannya, dia merasa semua ini sangat aneh.

"CEO Ji, karena proyek ini dipercayakan kepadaku, maka aku memiliki caraku sendiri untuk melaksanakannya, yang harus kamu pedulikan sekarang ini adalah perencanaan Resort, bukan pada proyek ini."

Jocelyn Shen berhenti, ekspresinya jelas sedikit tidak senang.

Danny Ji mengerutkan alisnya dan berkata dengan serius,

"Aku juga adalah orang yang bertanggung jawab atas proyek ini, menurutku ini tidak berlebihan jika aku bertanya hal yang berhubungan dengan proyek ini."

Jocelyn Shen mengerutkan kening, dan berkata dengan dingin,

"Kalau begitu, aku hanya bisa mengatakan bahwa aku tidak bisa memberitahumu !"

Setelah itu, Jocelyn Shen segera naik lift, dan membiarkan Danny Ji berada di luar lift.

Semua rekan kerja di sekitarnya memandang dengan rasa ingin tahu, Danny Ji berdiam diri dengan raut wajahnya yang terlihat sedikit tidak senang.

Tiba di ruangan kerja, Jocelyn Shen melihat sekilas ke koran yang ada di atas meja, mengesampingkannya, dan menertawakan diri sendiri mengenai penghematan biaya iklan Field Bay Resort, transaksi bisnis ini benar-benar hanya menghasilkan keuntungan tanpa merugi.

"Tok tok....." (Suara ketuk pintu)

"Silahkan masuk."

"Manager Shen, CEO Shen memintaku untuk memberikannya kepadamu."

Raut wajah Sekretaris Lee tampak sedikit tidak nyaman, dengan pelan meletakkan foto di tangannya ke atas meja, dan pergi tanpa menunggu Jocelyn Shen berbicara.

Ketika Jocelyn Shen melihat foto itu, raut wajahnya menjadi dingin, dia mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Menggoyangkan mouse dua kali, lalu berdiri dengan kesal sambil mengambil mantelnya. Saat melewati ruangan kerja Sekretaris Lee, dia berkata dengan pelan,

"Jika CEO Shen bertanya kemana aku pergi, katakanlah kepadanya bahwa aku pergi menemui klien."

"Baik."

Melihat Jocelyn Shen pergi, Sekretaris Lee mengepalkan kepalannya, mengeluarkan ponsel dan menekan sebuah nomor.

"Nona kedua, Manager Shen telah bepergian sendirian."

Suasana hati Jocelyn Shen sangat kacau, di bawah "godaan" Julia Song, Dennis Shen tampaknya ingin dirinya segera menikah, dalam waktu kurang dari sepuluh hari, sudah ada banyak foto yang dikirim ke kantornya, sungguh berlebihan.

Dia tidak ingin keluar dari keluarga Shen, hanya saja, dia tidak mampu menanggung akibatnya, jika akibatnya adalah menyebabkan pergantian nama Perusahaan besar Shen, ini adalah janjinya kepada ibunya. Dia tiba-tiba ingin tertawa, ternyata di saat seperti ini, dia tidak bisa menemukan seseorang yang bisa diajak bertukar pikiran. Richardo Rong di desak untuk menikah oleh keluarganya, dan sekarang pastinya tidak bisa keluar. Natasia Wen sudah menikah dan telah memiliki keluarganya sendiri, jadi wajar saja jika dia tidak bisa datang menemaninya. Hasilnya, Jocelyn Shen tetaplah seorang diri.

Suara musik di Bar yang berisik, lampu yang bersinar menyinarkan setiap wajah yang mabuk, Jocelyn Shen meminum lagi dan berkata kepada bartender,

"Berikan secangkir bom air."

Bartender itu tersenyum dan dengan ramah mengingatkannya,

"Wanita cantik, ini sudah cangkir ketigamu, jika kamu meneruskannya, kamu akan mabuk."

Jocelyn Shen tiba-tiba tertawa, penuh perasaan asmara di seluruh wajahnya, dan mencibir,

"Lebih baik mabuk, daripada sadar, namun menderita."

Bartender itu menggelengkan kepala, ketika hendak mengatakan sepatah kata lagi, tiba-tiba datang seseorang berkata,

"Bukankah ini adalah Jocelyn, kenapa dia minum sendirian ?"

Jocelyn Shen menoleh sekilas, kepalanya sedikit pusing, tidak mengenali pria yang berdiri di depannya dengan ekspresi sembrono, dan tidak berbicara.

Andri Huang juga tidak peduli, dia mendorong jauh wanita di sebelahnya, mengulurkan tangannya untuk mengangkat dagunya dan memandang Jocelyn Shen dengan penuh maksud.

"Biarkan aku mentraktirmu minum, minumlah sebanyak yang kamu inginkan, aku akan mengantarmu pulang nanti."

Bartender itu mengenal Andri Huang, sehingga Bartender itu tidak berani berbicara lagi, dia membuat anggur dan memberikannya, lalu menatap Jocelyn Shen dengan penuh belas kasihan.

Jocelyn Shen tidak menyadarinya, dia mengambil gelas dan menghabiskan minumannya tanpa suara, kemudian wajahnya perlahan memerah.

Andri Huang menyipitkan matanya, dan hanya mendapati ekspresi dingin dari Jocelyn Shen, dia bereaksi, wanita ini sangat menarik ! Semakin dia memikirkannya, hatinya semakin gatal.

Setelah meminum segelas anggur ini, Jocelyn Shen bangkit dengan langkah kaki yang sudah mulai goyah, dan bersiap untuk pergi.

Bagaimana mungkin Andri Huang melepaskan kesempatan yang begitu baik ini, dia segera meraihnya dan berkata,

”Jocelyn, kamu sudah mabuk, biarkan aku mengantarmu pulang."

Jocelyn Shen mengerutkan kening, tenaganya semakin meningkat, namun kesadarannya semakin menghilang, dan aroma kuat cologne yang tercium di hidungnya membuatnya sangat tidak menyukainya, dia meronta dan berbisik,

"Lepaskan."

Andri Huang tersenyum bahagia, pikiran jahatnya tiba-tiba bangkit, dia mengangkatnya dan berbisik,

"Hei, aku akan membawamu pulang."

Jocelyn Shen dibawa ke dalam mobil dalam keadaan mabuk, dia dapat merasakan bahwa dirinya sedang tidak aman sekarang, namun dia tidak sanggup membebaskan dirinya sendiri karena masih dalam keadaan mabuk. Tentu saja, Andri Huang tidak sabar untuk menganiayanya langsung di dalam mobil, tetapi keluarga Shen juga bukan orang yang mudah diganggu, dia harus menyiapkan semuanya, membiarkan Jocelyn Shen berbaring dalam pelukannya tanpa ada kesempatan untuk melawan.

Huaxing Hotel.

"Adik ke-5, biarkan Justin tinggal bersamamu malam ini, aku tidak akan kembali malam ini. Oke, tolong beritahu kakek, Hm, bye."

Pria itu menutup telepon, dia berjalan ke depan pintu 2304, lalu dia dihentikan segera setelah dia mengeluarkan kartu kamar.

"Tuan, apakah anda yang menginginkan barang ini ?"

Pria itu berbalik dan melihatnya, ternyata itu adalah sebuah pakaian seksi, dia mengerutkan kening, dan berkata,

"Bukan."

Orang itu meminta maaf dan mengetuk pintu sebelah.

Pria itu membuka pintu, dan baru saja akan masuk, dia mendengar suara seseorang mengeluh di sebelahnya,

"Kenapa kamu baru datang sekarang !"

Orang itu terus meminta maaf, pria itu sebenarnya tidak ingin mendengarkannya, baru saja dia akan masuk, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan lembut dari seorang wanita di sebelah,

"Air -------"

Andri Huang buru-buru memberikan tip kepada orang yang mengantar pakaian seksi itu, lalu memanggil "sayang" dan menutup pintu.

Pria itu mengerutkan kening, hatinya sedikit cemas. Dia membuka pintu dan melemparkan jaketnya ke sofa, melepaskan ikatan dasinya, dan hatinya tetap tidak tenang, dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor Jocelyn Shen, namun nomor ponselnya dimatikan setelah hanya dua kali bersuara, lalu nomornya tidak dapat dihubungi lagi, sehingga kekhawatiran di hatinya semakin kuat.

Setelah terdiam beberapa saat, dia bangkit dan keluar.

Di sini, setelah Andri Huang selesai memasang kamera, dia tidak tahan lagi ketika memandang perempuan yang berwajah merah di atas ranjang itu. Begitu dia hendak melepaskan pakaiannya, bel pintu berbunyi, dia mengerutkan kening sambil mengutuk, menutup pintu kamar dan keluar.

"Siapa kamu ?"

Begitu pintu terbuka, dia melihat seorang pria yang tidak dikenalnya datang mengganggunya, terlihat ekspresi kesal Andri Huang.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu