Behind The Lie - Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
Jasper Huo tersentak, beberapa detik kemudian, tiba-tiba memeluk Jocelyn Shen dan berkata dengan serak, "Kamu bukan dia, aku akan membuatmu semakin bahagia."
Perkataan semudah ini, Jasper Huo malah mengertinya. Jocelyn Shen diam-diam berpikir, mungkin ini adalah takdir. Sejak dia salah tidur di ranjang pria itu, memang sudah ditakdirkan jodoh mereka yang tidak terpisahkan.
Harga lukisan ini sudah mencapai 400 juta. Dengan ketenaran Yasmine Tang sekarang, harga ini sudah termasuk tinggi.
"600 juta."
Jasper Huo mengangkat kartu sambil tersenyum, Jocelyn Shen tersentak, bicara sambil mengerutkan dahi, "Tidak perlu beli."
"Tidak apa-apa. Selama kamu suka, bintang di langit pun aku bantu kamu petik."
Jocelyn Shen...Gombal seperti ini sangat kekanak-kanakan tahu Jasper Huo?
"Tuan Huo sekarang sudah mengeluarkan harga 600 juta. Apakah ada yang lebih tinggi lagi?"
Pembawa acara senang, bibir Yasmine Tang juga tersungging. Sangat tipis, sangat tipis, sangat cantik.
Pandangannya menatap Jasper Huo dengan lembut. Setelah Jasper Huo merasakan tatapan itu, dia menganggukan kepala, lalu melihat ke arah lain.
Yelica Tang diam-diam mengamati "pergerakan tatapan" kedua orang itu, mengerutkan dahi, dan berkata rendah pada Ryan Ji di sampingnya, "Menurutmu, kakakku dan Kak Jasper sebenarnya memiliki hubungan apa?"
Sejak pelelangan dimulai, tatapan Ryan Ji terus tertuju pada seseorang. Melihat orang itu tersenyum kecil di samping Jasper Huo, wajahnya semakin masam. Sejak awal, tatapan Jocelyn Shen tidak pernah tertuju padanya. Ryan Ji bahkan sedikit curiga, apakah Jocelyn Shen sama sekali tidak melihatnya. Dia tidak bersedia menerima kenyataan seperti ini. Dulu mau di tempat seramai apa pun, Jocelyn Shen selalu dapat langsung mengenalinya. Tapi sekarang, apa sampai tahap seperti ini? Ryan Ji mengepalkan tangan erat-erat, berusaha menahan keinginannya untuk merebut Jocelyn Shen dari samping Jasper Huo. Kondisi seperti ini, akan semakin membuatnya mengenali satu kenyataan. Jocelyn Shen memang benar memutuskan semua hubungan dengannya.
"Ryan?"
Tidak mendengar jawaban, Yelica Tang pun menepuk Ryan Ji sebentar, lalu melihat ke arah yang sama dengan tatapan Ryan Ji dan bertanya, "Apa yang kamu lihat?"
"Apa kalian mau beli?"
Ryan Ji menolehkan kepala, menatap Yelica Tang sambil tersenyum.
Setelah Yelica Tang melihat sekilas pada tubuh Jocelyn Shen, lalu menarik pandangannya kembali dan menggelengkan kepala,
"Kak Jasper mau menjadi pahlawan, lebih baik kita tidak mengganggu saja. Aku rasa kakakku juga sangat bersedia lukisannya dijual kepada pria itu."
Ryan Ji tersenyum, tapi malah tidak mendengar perkataan Yelica Tang dan mengangkat kartunya, "700 juta."
Sebuah suara yang familiar terdengar, tatapan Jocelyn Shen akhirnya tertuju pada Ryan Ji. Ryan Ji tersenyum, ekspresi wajahnya sangat puas. Wajah Jasper Huo malah masam. Orang yang merebut wanitanya ini, benar-benar sangat menyebalkan!
"Tuan Lin kami mengeluarkan 700 juta. Apakah ada yang lebih tinggi lagi?"
Pembawa acara mengelap keringat, kenapa paman dan keponakan itu jadi bersaing.
"Ryan, kamu juga suka lukisan ini?"
Jasper Huo tersenyum hangat dan berkata, "Aku tidak suka, tapi tunanganku suka."
Setelah itu, Jasper Huo menggandeng tangan Jocelyn Shen dan tersenyum dengan sangat "bersahabat".
"Semoga paman kecil jangan merebut milik orang lain."
Perkataan Jasper Huo bermaksud panjang. Jocelyn Shen mengerutkan dahi, tapi tidak menarik kembali tangannya.
Ryan Ji mengalihkan pandangannya ke arah Jocelyn Shen, tidak melihat ekspresi wanita itu yang terpaksa dan matanya terlihat marah. Yasmine Tang juga melihat ke arah Jocelyn Shen, lalu perlahan-lahan mengalihkan pandangan dan berkata sambil tersenyum, "Karena adalah tunangan Jasper, maka lukisan ini anggap sebagai hadiah pernikahanku kepada kalian."
Panggilan Jasper itu membuat Jocelyn Shen mengerutkan dahi, tanpa sadar menengadahkan kepala, melihat ekspresi Jasper Huo. Sangat datar, tidak ada pergerakan apa pun, seperti orang asing. Tapi nada bicara Yasmine Tang, seperti sangat dekat dengan Jasper Huo. Selain itu Jasper Huo dari tadi tidak mengatakan satu kalimat pun. Karena apa ini? Takut dia salah paham?
"Karena Nona Tang sudah berkata seperti ini, maka aku tentu harus ikut mewujudkan."
Beberapa saat kemudian, Ryan Ji baru berkata seperti ini. Jocelyn Shen melihat sedikit kerumitan di mata Jasper Huo. Dia sudah tidak mengerti lagi maksud yang tersembunyi di baliknya. Saat ini, juga tidak bermaksud menebak.
Jocelyn Shen menarik sebentar lengan Jasper Huo dan berkata rendah, "Aku pergi ke toilet sebentar ya."
"Mau aku temani tidak?"
"Kamu seorang pria dewasa berdiri di luar toilet wanita, apakah cocok?"
Jasper Huo mengerutkan dahi, "Apakah menunggu istriku, melanggar hukum?"
Yang menjawabnya adalah tas yang Jocelyn Shen lempar kepadanya. Jasper Huo menerima sambil tersenyum. Melihat punggung Jocelyn Shen, tiba-tiba suasana hatinya berubah baik. Hanya saja ketika dia melihat lawan cintanya itu, wajahnya seketika masam.
Saat ini Yasmine Tang sudah berjalan ke sini, tersenyum ringan dan berkata, "Jasper, bertemu sekali denganmu benar-benar sangat tidak mudah."
Jasper Huo tersenyum dan berkata datar, "Akhir tahun selalu sibuk, tidak bisa pergi."
Perkataannya setengah benar, setengah salah. Yasmine Tang juga tidak tahu percaya seberapa persen, hanya bertanya, "Perempuan tadi adalah tunanganmu? Waktu itu saat kamu mengangkat telepon di mobil, yang duduk di samping itu dia kan?"
"Iya."
Jasper Huo tidak menutupi.
"Aku yang menyuruhnya mengangkat telepon."
Kalimat pertama, membuat Yasmine Tang tersenyum. Kalimat terakhir malah membuatnya kaku di tempat. Maksud yang sama, cara penyampaian yang berbeda, artinya berbeda terlalu jauh. Kalau bukan orang terdekat, siapa yang akan melempar asal ponselnya kepada orang lain. Yasmine Tang tersenyum, berusaha mempertahankan senyumnya dan berkata,
"Aku kira, kamu akan menungguku."
Wajah Jasper Huo masam dan berkata rendah, "Nona Tang, tolong perhatikan ucapanmu. Pernikahanmu dan kakakku tidak pernah diumumkan keluar, tapi di mata Keluarga Lin, kamu adalah cucu pertama, adalah kakak iparku. Hubungan kita, hanya sebatas ini saja."
"Meski mengetahui kenyataan waktu itu, kamu tetap bersikap seperti ini padaku?"
Mata Yasmine Tang sedikit berkaca-kaca, tanpa bisa menahan diri ingin menarik tangan Jasper Huo. Jasper Huo diam-diam berjalan mundur satu langkah dan berkata dengan tidak senang, "Masih ingat bagaimana kakakku dan ibuku meninggal?"
Wajah Yasmine Tang pucat dan berkata kecil, "Itu adalah kecelakaan."
"Memang kecelakaan."
Jasper Huo tersenyum kecil,
"Setidaknya sampai sekarang, semua anggota Keluarga Lin tidak tahu isi pembicaraan kita hari itu."
Setelah selesai bicara, Jasper Huo membalikkan badan dan berjalan. Mata Yasmine Tang memancarkan sebilah cahaya, akhirnya mengepalkan tangan. Jasper, aku tidak akan menyerah.
Jocelyn Shen keluar dari toilet, bertemu dengan seorang tinggi besar, mengenakan jas hijau muda, manset berwarna amber, dandanan yang familiar, tapi orang dan keadaan sudah berubah. Wajah Jocelyn Shen tidak ada ekspresi apa pun, melewati pria itu, ingin pergi.
"Celyn, kamu benar-benar mau bersama dengannya?"
Suara Ryan Ji terdengar dari belakang, sangat kering, seperti sudah sangat lama tidak bicara. Jocelyn Shen tiba-tiba teringat pada adegan beberapa tahun yang lalu.
Hari itu musim dingin, salju turun sangat lebat, jalanan pagi hari sangat dingin menusuk tulang. Selain beberapa restoran yang menyediakan sarapan, tempat lain sangat jarang bisa melihat orang. Tahun ini kebetulan adalah tahun Jocelyn Shen mengikuti ujian nasional. Di tahun ini juga, nama Jovita Shen tertulis di kartu keluarga Keluarga Shen. Jocelyn Shen bukan lagi putri tunggal Keluarga Shen. Di tahun yang sama, dia menemukan surat wasiat yang ibunya tinggalkan padanya. Satu-satunya penerus, menyedihkan dan lucu.
Di Bulan Desember itu, di Rumah Keluarga Shen, malah tersisa dia seorang. Dennis Shen menemani ibu dan putri Julia Song kembali ke desa. Pelayan di rumah juga ada beberapa yang izin pulang. Karena sudah akan tahun baru, sebenarnya dulu tidak sepagi ini, tapi dengan "empati dan pengertian" Julia Song, sebelum pergi dari rumah, sudah memberi perintah dulu, membiarkan mereka pergi. Di villa yang besar, hanya tersisa dia dan pengurus rumah saja.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangAdore You
ElinaKisah Si Dewa Perang
Daron JayCEO Daddy
TantoAfter The End
Selena BeeYour Ignorance
YayaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper