Behind The Lie - Bab 75 masih tenang

Guru Mi menetralkan tenggorokannya dengan seteguk teh, dan dia butuh waktu lama untuk kembali sadar. Ternyata playboynya Justin bukan di sebabkan oleh kebiasaan dari luar negeri, tetapi berasal dari keturunan?

Jocelyn Shen menatapnya tanpa berkata-kata, apakah ini menjadi penghambat?

Pria itu mengerutkan sudut bibirnya, puas dengan efek yang dia ciptakan, dan dengan tenang meraih tangan Jocelyn Shen dan berkata, "Anak ini, aku akan memberinya pelajaran saat di rumah, saat di sekolah, mohon Guru Mi yang mendidiknya.”

"Ya, seharusnya."

Guru Mi kengat sesuatu dan berkata, "Anak ini cukup mahir dalam segala hal, tetapi bahasanya terlalu buruk. Setiap hari kalian luangkan waktu untuk mengajarinya lebih banyak, maka akan ada banyak kemajuan."

"Baik"

Jocelyn Shen baru mengucapkan sepatah kata, teriakan anak itu terdengar dari luar ruangan.

"Guru Mi, cepat keluar, Justin Lin bertengkar dengan senior."

Ekspreis Guru Mi langsung berubah, sebelum dia berdiri, Jocelyn Shen telah berjalan ke arah pintu dan membuka pintu.

"Justin dipukuli?"

Kesan Jocelyn Shen terhadap Justin masih berada pada taraf imut dan menggemaskan.Ketika mendengar pertengkaran dengan siswa senior, di otaknya* menunjukkan bahwa Justin berada di bawah dan dipukuli.

Pria itu berjalan dengan tidak tergesa-gesa dan berkata dengan ringan, "Anak kecil, di mana mereka bertengkar?"

Anak yang membuat laporan tidak menyangka* bukan gurunya sendiri, jadi dia terkejut sejenak dan berkata, "Di halaman taman bermain."

Guru Mi terbiasa menangani perselisihan antar siswa dan bertanya, "Ada apa, siapa yang mulai duluan?"

Anak itu sambil mengatakan sambil membawa mereka ke taman bermain.

"Tuan Kecil dari kelas empat menindas Lawson Chen. Justin Lin tidak bisa cuma melihatnya, jadi dia mulai bertengkar dengan mereka."

Jocelyn Shen mengembunkan alisnya, tanpa sadar berkata, "Lawson Chen adalah perempuan?"

Guru Mi terkejut, memikirkan apa yang baru saja dia katakan kepada kedua orang tua ini, merasa malu dan berbisik.

"Lawson Chen adalah anak laki-laki yang baru saja masuk semester ini."

Setelah itu, mereka tiba di taman bermain. Halaman tengah dikelilingi oleh para siswa. Bagian paling depan adalah protagonis dari kejadian ini. Di sela-sela itu, Justin Lin sedang menunggangi seorang anak laki-laki yang sedikit lebih tua darinya, mengepalkan tangan, menyipitkan matanya, dan mengatakan, "Minta maaf padanya, atau kita harus bertengkar lagi!"

Anak laki-laki yang ditunggangi berjuang untuk melepaskan diri, dan menatapnya dengan sedikit ketakutan, tetapi disekitar begitu banyak orang, terlalu memalukan untuk meminta maaf, dia mengertakkan gigi.

"Aku tidak salah!"

Ada kilatan tajam di mata Justin, saat dia hendak melakukan sesuatu, seorang anak kecil di sebelahnya tiba-tiba berdiri dan berkata dengan suara pelan.

"Lupakan, dia juga tidak menggangguku."

Justin menatap., "Apakah kamu laki-laki? Ayahku bilang kehormatan harus di dapatkan kembali. Kesabaran itu kentut!"

Jocelyn Shen...

Laki-laki……

Guru Mi ...

Cara pendidikan yang memalukan ini!

"Justin Lin!"

Lelaki itu berteriak dengan wajah dingin. Jantung Justin langsung berdegup kencang. Memalingkan kepalanya, ia melihat ayahnya dan calon ibunya berdiri tidak jauh darinya.

"Ayah."

Justin Lin langsung turun dari badan anak lekai itu, menundukkan kepalanya seolah-olah dia sedang di beri pelajaran, tidak ada pilihan, justin Lin yang tidak takut pada segalanya, tetapi paling takut pada ayahnya sendiri.

"Sudah hebat, bisa berantem dan dan mengancam?"

Justin Lin dengan patuh tidak berbicara, jangan menyela ketika ayahnya sedang berbicara, atau akan dimarahi lebih parah.

"Paman, bukan Justin yang cari masalah. "

Anak laki-laki itu berkata dengan takut-takut, Jocelyn Shen menunduk dan melihat anak kecil yang lebih pendek dari Justin dan terlihat seperti porselen boneka. Jocelyn Shen sedikit terkejut. Anak ini benar-benar sangat ganteng, bola matanya seperti boba yang sangat hitam, Fitur wajah sangat bagus, seperti orang yang keluar dari lukisan, terlihat sangat bagus.

Hati Jocelyn Shen bergerak sedikit, perasaan yang tidak masuk akal membuatnya ingin dekat dengan anak itu, membungkuk, menyentuh rambut anak itu tanpa sadar, dan berkata dengan suara pelan, "Kalau begitu kamu beritahu Bibi apa yang terjadi?"

Anak itu menatap ke arah Justin, lalu memandang anak lelaki yang dipermalukan dan yang telah dipukuli, menundukkan kepalanya, mencibir mulutnya dan tidak berkata apa-apa.

Jocelyn Shen sedikit mengerti.

Berbisik kepada Guru Mi, "Kembali dan bicarakan tentang ini, disini terlalu banyak orang."

Guru Mi tampak tercerahkan, dan segera memiliki kesan yang lebih baik tentang Jocelyn Shen. Bagaimanapun, hanya sedikit orang tua yang memperhatikan bahwa anak-anak pada usia ini memiliki harga diri mereka sendiri dan mereka ingin dihormati.

Anak laki-laki yang dipukuli oleh Justin Lin bernama Royce Song. Tuan kecil kelas empat, keluarganya adalah pebisnis, kaya dan dia memanjakannya. Anak itu sangat manja. Saat disekolah, selain dengan guru, dia sangat sombong, bisa dikatakan “merebut perempuan dan menindas laki-laki”, Tuan kecil sangat ganteng, jadi tidak ada kekurangan "pacar".

Lawson Chen baru saja masuk dua minggu yang lalu. Dia ganteng, pintar, dan bijaksana. Guru dan murid menyukainya, tidak terkecuali Justin Lin yang tidak pernah menolak hal-hal indah, dalam melakukan apa pun disuka membawa Lawson Chen, dari awal "Tuan Kecil" dan Justin Lin tidak pernah menyinggung satu sama lain, tetapi suatu hari, "Tuan Kecil" tiba-tiba menemukan bahwa samping Justin Lin ada porselen boneka, yang lebih cantik dari "pacar" -nya, dan merasa sangat tidak puas.

Jelas dia lebih "menawan" daripada Justin Lin. Bagaimana mungkin "boneka porselen" ini menyukai Justin Lin? Dia tidak yakin, "mencampakkan" "pacarnya", dan mulai mengejar "boneka porselen" itu.

Pengawal di kelas tentunya mengawal di dalam kelas dan ikutin mereka dari belakang, pengawal setelah kelas tentunya mengawal setelah keas, tetapi selalu di bawa kabur Justin, proses mengejar "Boneka porselen" sangat sulit. Hari ini akhirnya mendapat kesempatan berduaan dengan “boneka porselin” saat Justin dibawa orang tuanya menemui guru.

Tetapi siapa yang tahu bahwa "boneka porselin" berlari ke toilet laki-laki setelah kelas, saat dia ingin menyuruh orang dalam keluar, di luar dugaannya dia melihat berita yang sangat tidak terduga. Siapa yang bisa mengatakan kepadanya kenapa “boneka porselin” sama seperti dia memiliki burung kecil, dan kencing berdiri

Dia dengan kuat menarik “bonela porselin” ke bawah yang masih buang air kecil dan merobek celananya. Dia terkejut saat itu juga. "boneka porselin" terkejut dan berteriak, dan Justin Lin bergegas masuk, tanpa mengatakan apa-apa langsung memukulnya.

Setelah Jocelyn Shen mendengarkan, kepalanya dipenuhi garis hitam, Guru Mi terlihat malu, perselisihan macam apa ini.

Sudut mulut pria itu bergerak-gerak, yang cukup tenang.

Lawson Chen tersipu di pipinya, terlihat seperti buah persik yang matang, sangat menyenangkan, Jocelyn Shen tidak bisa tidak menyentuh pipinya. Berkata dengan suara pelan, "Anak kecil, menurutmu siapa yang benar siapa yang salah?"

Lawson Chen tercengang. tidak menyangka mereka bertanya pada dirinya. Dia memandang Justin Lin, lalu ke "Tuan Kecil", terdiam beberapa saat, dan berbisik.

"Justin tidak seharusnya memukul orang terlebih lebih dulu."

Justin Lin memandang Lawson Chen dengan tidak percaya, ekspresinya langsung berubah, lalu menoleh dengan wajah cemberut dan tidak mengatakan apa-apa.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu