Behind The Lie - Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu

"Makan makananmu!"

Natasia Wen terkekeh, pria itu tidak peduli, dia hanya menertawakan dirinya sendiri dengan kepala tertunduk, kemudian berkata,

"Hanya saja dia tidak mengenaliku."

"Apakah kamu mencintainya secara diam-diam?"

Natasia Wen tiba-tiba meninggikan suaranya, Jocelyn Shen juga sedikit terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

Restoran Prancis sangat memperhatikan etika makan, kebisingan seperti ini sangat cepat membuat pelangan lain merasa tidak puas, segera ada seorang pelayan datang dan mengatakan sesuatu dengan suara rendah, Jocelyn Shen sadar dan berkata kepada Natasia Wen,

"Kecilkan suaranya, di sini tidak boleh berbicara dengan suara keras."

Natasia Wen juga menyadari bahwa dia sedikit keterlaluan, dia tersenyum meminta maaf kepada pelayan, siapa tahu detik berikutnya, seseorang tidak jauh dari sana sedang menghinanya.

"Jika tidak berpendidikan, jangan memalukan diri di sini, dasar kampungan!"

Wajah Natasia Wen langsung berubah, meskipun dia terlihat ceria dan murah hati, namun dia bukanlah orang yang bisa dihina seperti itu, dia langsung bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri wanita yang menghina dirinya tadi, melihat wanita itu memakai barang branded, seluruh badannya tercium aroma parfum yang menusuk, dia tersenyum dingin dan berkata,

"Aku selalu berpikir bahwa wanita yang memakai parfum akan sama dengan parfum itu sendiri, yang terlihat sangat mulia dan elegan, tetapi ketika aku melihatmu hari ini, aku hanya bisa mengatakan bahwa semua itu telah menipuku."

Wanita tersebut terkejut, melihat sekitarannya sedang menertawakan dirinya, dia baru sadar kembali dan wajahnya memerah karena marah.

"Kamu, apakah kamu sedang memarahiku?"

Natasia Wen merentangkan tangannya dan tersenyum.

"Apakah aku telah mengatakan kata-kata kasar?"

Wanita itu sangat marah, kemudian melihat mereka yang berada di belakang Natasia Wen, dia tiba-tiba merasa sangat sedih,

"Kak Han, cepat kemari, kata-kata yang diucapkan wanita ini benar-benar tidak enak didengar."

Natasia Wen berbalik perlahan dan ketika melihat orang yang berada di sana, dia seketika membeku, Jocelyn Shen juga tidak menyangka hal ini akan terjadi, dia cepat-cepat berjalan menuju Natasia Wen dan memandang pria itu dengan ekspresi kaget dan malu, kemudian berkata,

"Ivan Han, apakah kamu makan di sini?"

Ivan Han berjalan dengan cepat, menarik Natasia Wen dan berbisik,

"Natasia Wen, kenapa kamu ada di sini?"

Natasia Wen menatapnya dengan mata dingin dan perlahan berkata,

"Jika aku tidak berada di sini, aku juga tidak tahu kamu punya janji dengan nona cantik, sungguh menganggumu."

Ivan Han mengerutkan kening.

"Bukan seperti yang kamu pikirkan, dia adalah Cecily Sun, yang tumbuh besar bersamaku sejak kecil, dia baru kembali dari luar negeri bulan lalu."

"Sahabat kecil? Cocok sekali ya."

Natasia Wen mencibir dan mengejek, wajah Ivan Han juga berubah, dia meraih tangannya kemudian menoleh ke gadis itu dan berkata,

"Cecily, sampai sini dulu hari ini, ini adalah kakak iparmu, aku ada urusan lain, harus pergi terlebih dahulu, aku akan bertemu denganmu di lain hari."

Selesai berbicara, dia berkata kepada Jocelyn Shen,

"Aku akan mengantar Natasia Wen pulang dulu, kita bicara lagi di lain hari."

Selesai berbicara, dia bergegas menarik Natasia Wen pergi.

Jocelyn Shen melihat ke arah mereka, ada kecemasan di dalam hatinya.

"Kesalahpahaman pasti akan dapat diselesaikan."

Suara pria itu terdengar dari telinganya, dia berbalik untuk menatap matanya yang dalam dan tanpa sadar menghindarnya.

"Bagaimana jika itu bukan kesalahpahaman?"

Cecily Sun mencibir, dia berdiri dan mengerutkan bibir kemudian pergi.

Wajah Jocelyn Shen sedikit berubah, setelah melewati masalah ini, dia juga kehilangan nafsu makan, pria itu menatapnya, mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan dan ingin melunasi biaya makanan mereka, saat hendak pergi, dia tiba-tiba tersenyum dan berkata,

"Sepertinya aku tahu kenapa kalian adalah sahabat yang baik."

Jocelyn Shen terkejut, kemudian dia menyadari bahwa pria itu sepertinya juga mengatakan bahwa dia juga memiliki mulut yang beracun dan berkata bahwa dia juga tidak berkata kasar saat memarahi orang, jika hal ini diucapkan oleh orang lain, bisa terdengar sepertinya sedang mengejeknya, tetapi nada suara pria itu lebih ambigu dan sedikit menggoda, membuat telinganya terasa panas, dia buru-buru mempercepat langkah kakinya.

Awalnya pria itu masih membawa senyuman yang indah, tetapi saat melihat punggungnya dari belakang, dia menyimpan kembali senyumannya, kemudian melangkah maju dengan cepat, dia meletakkan mantelnya di badan Jocelyn Shen, sebelum Jocelyn Shen tersadar kembali, dia langsung mengendongnya, Jocelyn Shen terkejut dan berseru, saat dia hendak mendorongnya, pria itu mendekati telinganya dan berbisik,

"Jangan bergerak, rokmu ada mawar."

Jocelyn Shen terkejut sesaat, dia langsung mengerti apa maksud pria itu, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sangat merah, dia tidak pernah menyangka bahwa dia bisa kedatangan tamu bulanan di saat seperti ini, sungguh memalukan!

Dengan ekspresi malu-malu, pria itu mengangkat sudut bibirnya dengan gembira dan terus bercanda dengan suara rendah,

"Jangan khawatir, hanya aku sendiri yang melihatnya."

Alhasil, warna kemerahan yang ada di wajah Jocelyn Shen menyebar dari pipinya hingga ke lehernya, bahkan dada atasnya juga berubah menjadi merah jambu, mata pria itu seketika redup, dia marah mengutuk dalam hatinya, dia bergegas berjalan membawanya ke dalam ke dalam mobil.

Tubuh bagian bawah Jocelyn Shen ditutupi oleh pakaian pria itu, dia sangat malu, dia melihat ke arah pengemudi di sebelahnya, dengan wajah malu, dia berkata,

"Antar aku pulang."

Pria itu menatapnya sekilas dan tidak mengatakan apa-apa.

Jocelyn Shen diam-diam menggenggam tas di tangannya, hatinya sangat kesal, dia menggigit bibirnya tanpa sadar, pria itu diam-diam mengamati gerak-geriknya dan merekam semua ekspresi indah yang disalurkan olehnya kedalam matanya sendiri, kemudian dia kembali mengangkat sudut bibirnya, Jocelyn Shen masih seperti yang dulu, beberapa hal sama sekali tidak akan pernah berubah.

Ketika mobil berhenti, Jocelyn Shen mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah.

"Tuan Lin, kamu akan membawaku kemana?"

"Rumah aku."

Pria itu menjawab dengan singkat, turun dari mobil, membuka pintu dan ingin mengendongnya.

Jocelyn Shen tidak mengulurkan tangan dalam waktu yang lama, dia meremas mantel yang ada di pangkuannya, mengerucutkan bibir dan tidak berbicara.

Pria itu membungkuk dan menariknya dengan sedikit kasar, sebelum dia meronta, pria itu berbisik,

"Aku tinggal sendiri, tidak ada orang lain."

Jocelyn Shen menarik napas dalam-dalam, dia selalu bisa menebak pikirannya dengan sangat akurat, perasaan yang terasa seperti transparan di depannya membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.

Pria ini membawanya ke Qingyun Garden yang merupakan lokasi terbaik di Kota C, lingkungannya elegan dan yang lebih penting adalah perlindungan privasi pelanggan sangat baik, saat pria itu memeluknya masuk, selain menyapa dengan satpam dan pembersih lingkungan, tidak ada satu orangpun yang bertanya sepatah kata pun, tak heran jika banyak selebritis yang suka membeli rumah di sini.

Jocelyn Shen menghela napas lega setelah memasuki lift, bahkan jika tidak ada yang penasaran untuk bertanya, dia juga merasa tidak nyaman dipeluk di depan orang lain, sekarang situasinya sedikit lebih baik, tetapi hanya dua orang, tampaknya masih sedikit canggung.

Tubuh Jocelyn Shen sangat kaku, dia bisa merasakan sedikit kelembapan di bawah tubuhnya dan pakaian pria itu juga pasti sudah ternoda.

Pria itu menyaksikan wajahnya berubah dari putih menjadi merah muda, lalu menjadi merah tua, kemudian seluruh leher menjadi warna yang sama juga, sudut mulutnya dengan terangkat lagi membentuk lengkungan yang indah.

"Ding ……"

Lift berhenti di lantai 31.

Ketika lift terbuka, mereka kebetulan bertemu dengan seseorang, Jocelyn Shen tanpa sadar membenamkan kepalanya ke dalam pelukan pria itu.

Pria itu sedikit mengernyit saat melihat orang di depannya.

"Kenapa kamu ada di depan rumahku."

"Ini adalah rumahku!"

Wesley Bai melirik wanita di pelukannya dan mengerutkan kening.

"Rumah itu hanya dipinjamkan padamu, jangan main-main di dalamnya."

Pria itu mencibir, dia masih belum sebaji-ngan itu hingga melakukan sesuatu di saat wanita ini sedang kedatangan tamu bulanan.

Lift menutup kembali, orang tersebut sudah pergi, pria itu memeluknya dan berjalan ke depan pintu, kemudian memasukkan sidik jarinya dan tiba-tiba berkata,

"Aku tidak pernah main-main dengan wanita."

Jocelyn Shen terkejut sejenak, memangnya apa hubungannya dengan dia?

Setelah memasuki ruangan, pria itu membawanya ke kamar tidur dan berkata dengan ringan,

"Kamar mandi ada di sana, aku akan mencarikan sesuatu untukmu."

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu