Behind The Lie - Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?

"Apa yang ingin kamu lakukan!"

Ketenangan Jocelyn Shen yang biasa hancur, wajahnya memerah karena malu, tetapi dia marah atas kecerobohan di dalam hatinya.

Pria itu tertawa pelan, mengangkat dagunya, dan berkata perlahan, "Aku ingin......melakukannya denganmu lagi."

Hampir 26 tahun dalam kehidupan Jocelyn Shen, banyak orang yang mengejarnya, tentu saja dia tahu akan pesonanya sendiri, tetapi tidak ada orang yang berani mengatakan kata-kata yang memalukan di hadapannya, dia adalah seorang penjahat! Bandit!

"Kamu marah?"

Melihat wajah pucat Jocelyn Shen, suasana hati pria itu menjadi baik, dia meraba-raba dagunya, dan perlahan berkata, "Aku akan membuatmu rela ditiduri olehku."

Jocelyn Shen mengagumi kepercayaan dirinya, dia mencibir dengan dingin, "Tidak akan pernah ada hari itu!"

Pria itu sedang dalam suasana hati yang baik dan tidak peduli dengan kata-katanya, dia mengulurkan tangan dan mengambil gelas air di atas meja dan menyerahkannya kepadanya, Jocelyn Shen mengambilnya tanpa berpikir panjang, dan menyiramkan air ke wajahnya, tatapan mata pria itu menggelap, pada saat ini ada seseorang yang mengetuk pintu.

Jocelyn masih belum bereaksi, pria itu mengambil handuk, dan membuka pintu.

"Jocelyn Shen kamu......."

Suara Danny Ji tiba-tiba berhenti, raut wajahnya menegang sejenak, pria itu memandangnya dengan datar, lalu berbalik dan berkata kepada Jocelyn Shen, "Dia mencarimu."

Dia berbicara sambil melepaskan mantelnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi, dia membuat serangkaian tindakan yang membuat orang terpesona.

Jocelyn Shen merapikan jubah mandinya, dan berkata, "Ada apa kamu mencariku?"

Danny Ji memandangi bibirnya yang memerah dan seprai yang berantakan, matanya sedikit menajam, bibirnya terkatup rapat, dan wajahnya mendingin.

"Jovita tidak bisa memperhatikan ucapannya, aku tidak tahu kenapa dia bisa menyinggungmu, tetapi sekarang dia sedang mengandung, kuharap kamu dapat menjauh darinya sebisa mungkin."

Jocelyn Shen ingin tertawa, kenyataannya, dia memang tertawa, tetapi dia tertawa dingin, dia berjalan mendekat, memegang pintu, dan membantingnya.

Suara air di dalam kamar mandi mulai terdengar, Jocelyn Shen hampir bisa membayangkan pria itu berdiri di ambang pintu dan mendengar tindakannya, seperti waktu itu ketika dia menunggunya dengan diam di luar kamar mandi.

Dia mengertakkan giginya dengan penuh kebencian, dia melirik pakaian di atas lantai, lalu memanggil pelayan untuk mengambilnya, dia menatap ke kamar mandi, dengan cibiran di sudut mulutnya.

Pria itu keluar dari kamar mandi dan melihat Jocelyn Shen yang sedang bersantai di tempat tidur sambil membaca buku, hatinya sedikit melunak, dia lebih menyukai ketika dia menyimpan cakarnya dan menjadi jinak.

"Mempelai pria telah pergi?"

Jocelyn Shen menatapnya, lalu menatap majalah di tangannya, dan berbicara setelah diam sebentar.

"Aku lapar."

Pria itu berhenti sebentar, dia terkejut dengan reaksinya.

"Aku belum makan apa pun."

Jocelyn Shen melanjutkan ucapannya, suaranya terdengar sedikit canggung, tetapi pria itu menaikkan sudut bibirnya, walaupun tidak tahu kenapa dia bisa menunjukkan sisinya yang lemah kepadanya, tetapi, sangat jelas, tindakannya membuat dirinya senang.

"Aku akan memanggil seseorang untuk mengantarkan makanan."

"Menurutmu kenapa aku bisa jatuh ke dalam air?"

Jocelyn Shen berbicara dengan nada yang dingin, gerakan pria itu berhenti, dia mengangkat matanya untuk menatapnya, Jocelyn Shen sedikit terkejut, dia takut dirinya akan masuk ke dalam jebakannya, setelah beberapa saat, dia mendengar dia berkata, "Tunggu aku sebentar."

Ketika mendengar suara pintu terbuka, Jocelyn Shen baru berdiri dan mengunci pintunya, lalu menambahkan sebuah kursi untuk menahan pintunya, setelah melakukan semua hal ini, dia membayangkan keadaan di mana pria itu tidak bisa membuka pintunya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum.

Angin laut yang dingin bertiup dengan lembut, pria yang berdiri di depan pintu sambil memegang piring, bersin dengan lembut, kedua matanya menatap pintu yang terkunci, sangat bagus, tunggu saja!

"Manager Shen, bunga Anda."

"Buang."

Jocelyn Shen tidak mengangkat kepalanya.

Sekretaris Lee tidak merasa heran, karena situasi ini telah terjadi di kantornya selama setengah bulan.

Kalimat "jatuh cinta" Tuan Muda Kedua Keluarga Lin di atas kapal pesiar, telah tersebar ke seluruh Kota C, orang-orang dari awal sudah yakin bahwa mereka berdua adalah pasangan, tetapi siapa yang bisa mengetahui bahwa pada situasi sebenarnya Jocelyn Shen menghindarinya seperti sedang menghindari seekor ular.

Sekretaris Lee merasa kasihan pada bunga mawar biru yang baru saja tiba pada pagi ini, dia hanya bisa memeluknya dan membawanya pergi.

Begitu dia pergi, ponsel Jocelyn Shen berdering, dia melihat ID penelepon, dan segera menutup telepon tanpa berpikir panjang, setelah beberapa saat, telepon kantor di meja berdering, dia membaca laporan sambil menjawab panggilan.

"Dengan siapa?"

Hening selama beberapa detik, baru ada seseorang berkata dengan nada malas, "Kamu membuangnya lagi?"

Jocelyn Shen menghentikan pergerakkan jarinya, dia berkata sambil mengertakkan giginya, "Apakah kamu masih belum selesai!"

Pria itu tertawa dengan suara yang rendah, dan berkata, "Belum selesai, aku masih belum menidurimu."

Menyebalkan! Akhirnya Jocelyn Shen percaya pada kalimat itu, Keluarga Lin melahirkan orang yang romantis, dan tentara yang bajingan.

"Ding......"

Sebuah pesan teks datang, Jocelyn Shen membukanya, dan itu adalah pesan dari pria itu.

"Hari ini adalah konser Daniel, aku telah memesan 2 tiket, aku akan menjemputmu sepulang kerja."

Atas dasar apa! Jocelyn Shen ingin segera menghapus pesannya, tetapi kemudian ada sebuah pesan teks yang datang dengan cepat.

"Bukankah pembangunan Field Bay akan selesai senin depan? Aku memiliki sedikit hubungan dengan Walikota Sun, bagaimana jika kami mendukungmu di sana?"

Perusahaan Besar Shen adalah hal yang paling dia pedulikan, selama bermanfaat bagi Perusahaan Besar Shen, dia bisa melakukan apa saja, pria ini benar-benar mengetahui kelemahannya dengan jelas, Jocelyn Shen yang biasanya tenang, kali ini sangat ingin melemparkan ponselnya ke wajah pria itu, bagaimana bisa ada orang yang kurang ajar seperti dia!

"Ternyata kamu sampai mengerahkan seluruh kemampuanmu untuk bisa bertemu dengannya."

Wesley Bai melihat pesan teks yang dia kirim, dan tidak bisa menahan dirinya untuk mengejeknya.

Pria itu tidak peduli, dia meletakkan ponselnya, lalu mengancingkan kancing di ujung lengan kemajanya, lalu berkata, "Bantu aku hubungi kakak iparmu, suruh dia menunjukkan wajahnya minggu depan, masalah malam ini kuserahkan kepadamu."

Daniel adalah pemain biola terkenal di dunia, dia adalah pria Italia yang sangat romantis, ditambah dengan penampilannya yang luar biasa, dia banyak dicari oleh anak-anak muda, tentu saja, Tuan Jasper Huo bukanlah salah satunya, dia tidak menghargai pria yang hanya bisa memainkan wanita, dia hanya ingat 8 tahun yang lalu, ketika dia pertama kali melihat Jocelyn Shen duduk di taman dan bermain biola, tampangnya sangat elegan dan gesit, setiap kali dia memikirkan kembali kejadian itu, hatinya akan merasa menjadi lebih tenang.

Jocelyn Shen sangat menyukai biola, kecuali karena membenci beberapa ancaman dari pria ini, dia mendengarkan konser dengan sangat serius sampai tatapan kuat yang tertuju pada tubuhnya tidak bisa lagi dia abaikan, dia mengerutkan kening dan berkata, "Apakah kamu sudah puas melihatku!"

Pria itu tertawa dengan suara yang kecil, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh brosnya, dan berkata dengan suara yang kecil, "Aku telah berusaha sangat keras untuk mengalihkan pandanganku dari sini."

Sebelum Jocelyn Shen sempat marah, seseorang di belakangnya tiba-tiba berkata, "Jasper?"

Musik merdu berembus lembut di telinga, sesuatu yang berdebu di lubuk hatinya tiba-tiba keluar menjadi kepompong, dan cahaya kuning pucat tersebar samar-samar di sisi wajahnya yang tegas, pada saat Jocelyn Shen melihat ke belakang, pikirannya meledak.....

Mungkin penampilannya terlalu intuitif dan kuat, dia sedikit mengalihkan pandangannya, dan matanya yang tenang dan tak tergoyahkan tampak seperti membuat gelombang ketika dia melihat Jocelyn Shen, dia kembali tampak tenang, dan berkata dengan lembut: "Jasper, apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?"

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu