Behind The Lie - Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
Jocelyn Shen membuang tangannya, berjalan beberapa langkah dan menjauhkan diri darinya, "Apa yang ingin kamu katakan padaku? Jika ini tentang urusan perusahaan, aku cuti akhir-akhir ini, tunggu aku kembali bekerja, kita baru membicarakannya. Jika itu masalah pribadi," dia berhenti sejenak dan menatapnya dengan ringan,"Kurasa kita tidak punya Topik masalah pribadi yang bisa kita bicarakan? "
Ryan Ji tersenyum, dan berkata dengan lembut,"Celyn, kamu masih tidak bisa memberikan muka kepada orang lain ketika kamu berbicara. "
Jocelyn Shen tidak menganggapnya.
“Apa kamu yakin ingin menikah dengan Jasper Huo?”
Dia bertanya seperti ini, jelas menyia-nyiakan energi, atau dia berharap mendengar jawaban yang berbeda.
“Ya.”
Satu kata, sederhana dan jelas.
Tatapan Ryan Ji menjadi gelap, hanya beberapa detik kemudian dia mengangkat kepalanya lagi dan berkata perlahan,
“Dendam antara aku dan Keluarga Lin awalnya tidak ingin melibatkanmu, tapi jika kamu berniat pilih kasih terhadap Jasper Huo, aku tidak akan berhati lembut, Jocelyn Shen, apakah kamu akan bermusuhan denganku? "
Ekspresi Jocelyn Shen tidak banyak berubah, dia dengan lembut mendorong secangkir teh ke depannya, dan dia berkata dengan lirih,
“Aku istrinya.”
Dia tidak menjawab pertanyaannya, tetapi kalimat ini sudah cukup untuk mengungkapkan posisinya sendiri, tanpa penyesalan, tanpa rasa takut, dia bersedia bersama dengan Jasper Huo, ketidakraguan ini seperti yang dilakukan padanya, Ryan Ji mengepalkan tinjunya, tiba-tiba tertawa, dan berbisik, "Aku mengerti, tetapi aku tidak ingin mengucapkan selamat pernikahan untukkmu!"
Ini adalah ucapan yang keji, Jocelyn Shen mengerutkan alisnya. Meskipun dia tidak mencintai Ryan Ji, kata-kata ini tetap membuatnya kecewa. Dia tidak ingin percaya bahwa orang yang pernah dia cintai adalah orang yang berpikiran dalam.
Ekspresinya memberat, Jocelyn Shen berkata dengan dingin, “Aku percaya tanpa restu kamu, pernikahan aku akan bahagia.”
Ryan Ji berdiri, mengancingkan kancing dengan anggun, dan mengangkat sudut bibirnya. Perlahan-lahan berkata, “Celyn, aku harap kamu selalu begitu percaya diri.”
Sampai setelah Ryan Ji pergi, Jocelyn Shen mengulurkan tangan untuk menutupi matanya. Cinta pertama itu indah, tapi Ryan Ji malah datang untuk menghancurkan bagian terakhir dari tanah suci di hatinya, tidak ada yang tersisa di antara mereka sekarang.
“Ya, begitu orang pergi, sampai sedih begini, kalau tidak rela jangan biarkan dia pergi.”
Ada sarkasme canggung di ruang tamu. Pelipis Jocelyn Shen mengenyut, dan kepalanya sakit. Bagaimana dia bisa lupa 'cuka' di rumah!
Celyn, sayang, jangan mengubah topik, orang yang kamu suka itu aku kan?
Pria itu berjalan dengan wajah tidak senang dan melihat dua cangkir teh di atas meja, wajahnya tiba-tiba menjadi gelap.
"Kamu juga mengundangnya untuk minum teh, apa kamu tahu betapa mahalnya teh ini!"
Jocelyn Shen ,"...."
"masih memakai sandalku juga!"
Pria itu menggertakan gigi, dengan tidak bahagia berkata, "Apa dia punya kaki bau! "
Jocelyn Shen, "..."
Melangkah maju, seperti pawai militer dan petugas patroli, berjalan ke meja dan melirik mangkuk nasi dan sup, masih seperti sebelum dia pergi. Tampaknya dia tidak tinggal untuk makan malam, pria itu baru merasa lebih baik di dalam hatinya, mulutnya masih kesal.
“Kenapa tidak tinggal untuk makan malam? Kita tidak bisa makan sebanyak ini.”
Ini belum berakhir, Jocelyn Shen menghela nafas, mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Kalau begitu aku akan menelepon memintanya untuk kembali makan baru pergi. ”
Berkata sambil mau menelpon, pria itu dalam beberapa langkah datang kehadapannya mengambil ponselnya, dengan marah berkata, “Berani sekali! ”
Jocelyn Shen menyipitkan mata nya itu, dengan bercanda berkata, “Kita tidak bisa menghabiskan makanannya, sayang kalau dibuang.”
“Aku tidak akan memberikannya meskipun aku membuangnya!”
Pria itu memelototinya, mengangkat telepon dan membukanya, dan melihat foto telanjangnya, sudut mulutnya naik, dan puas bahwa Jocelyn Shen tidak mengubahnya, lalu dia membuka halaman kontak dan melihat, menemukan nomor Ryan Ji, dan memasukkannya ke daftar blok.
Jocelyn Shen memperhatikan jari-jarinya meluncur dengan fleksibel di ponselnya, mengerutkan kening, dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”
Pria itu mengembalikan telepon kepadanya, mendengus, dan berkata, “Ini terakhir kali, Jocelyn Shen, kalau lain kali kamu mengusirku di depannya, aku.."
Pria itu mengerutkan kening, memikirkan bagaimana menghadapi istri yang tidak bisa diapa-apakan, tiba-tiba otaknya berkedip, dia tersenyum buruk , “Aku akan membuatmu tidak bisa bangun dari tempat tidur!” O
Yang menanggapinya adalah bantal yang dilemparkan Jocelyn Shen ke wajahnya, dasar bajingan!
Seolah tidak terjadi apa-apa, Jocelyn Shen terus duduk di meja untuk makan malam, agak dingin, tapi itu tidak mempengaruhi moodnya saat makan. Jasper Huo melihat bahwa dia tidak terlalu marah, berjalan mendekat dan duduk dihadapannya, dia menyesap supnya, mengerutkan kening, “Jangan makan, ini sudah dingin.”
Jocelyn Shen tidak berhenti, dan berkata dengan ringan,
“Mengapa kamu ingin mempengaruhi nafsu makanku karena orang lain?”
Pria itu terkejut sejenak, senyuman mengembang dalam sekejap, gawat, dia telah dimakan habis-habis oleh Wanita Cantik Shen ini. Kalimat yang begitu sederhana membuatnya bersemangat untuk waktu yang lama, ei, salah dia sendiri rela.
“Jangan kira aku akan memaafkanmu jika kamu mengatakan sesuatu yang baik.”
Pria itu mulai bangga.
Jocelyn Shen memiliki perasaan seperti seorang ibu yang membujuk seorang anak, dia meletakkan sumpitnya, meminum air, mengangkat matanya untuk melihat ke arahnya, dan perlahan berkata, "Ryan Ji bertanya apakah aku benar-benar ingin menikah denganmu itu"
Pria itu langsung menegakkan telinganya, jari-jarinya tanpa sadar menggenggam sumpitnya, tapi dia mencoba yang terbaik untuk menunjukkan dirinya murah hati, tapi nada bicara masih mengkhianati suasana hatinya.
“Kalau begitu kamu rela untuk mengecewakannya?”
Jocelyn Shen mengerutkan bibirnya dan berbisik, “Kubilang aku baru saja menyewa pekerja paruh waktu.”
Pria itu mengerutkan kening dan menatapnya dengan bingung.
Wanita Cantik Shen dengan tenang menyeka jari-jarinya dengan tisu, dan menjilat bibirnya, "Mampu memasak, mencuci, membersihkan, dan mengelola perusahaan untukku, membiarkan aku memperbudak dengan santai dan bekerja keras. Aku baru saja menandatangani perjanjian seumur hidup dengannya, jika kamu bisa menang, aku tidak akan menikah. ”
Pria itu kaku di tempat, menatapnya tanpa memalingkan matanya, bahkan sedikit terlihat bodoh.
Jocelyn Shen bangkit dan menepuk pipinya, membungkuk dan mencium sudut bibirnya, dan berbisik, “Dia tidak bersedia, dan pergi, jadi, ingatlah untuk mencuci piring.”
Sampai Jocelyn Shen menutup pintu dengan senyuman, pria itu baru lega karena kaku, jadi istrinya memilihnya, jadi hal tentang cinta pertama tidak membuahkan hasil itu benar, jadi pria itu tiba-tiba berdiri dan berkata dengan keras,
"Celyn, sayang, jangan memutar topik, orang yang kamu suka itu aku kan? "
Jocelyn Shen bersandar di tempat tidur dan mengerutkan bibirnya, si bodoh ini!
Keesokan paginya, saat menerima telepon dari rumah sakit, Dennis Shen sudah bangun. Setelah mengetahui berita tersebut, Jocelyn Shen menjadi diam untuk waktu yang lama, baru berbisik, "Jasper Huo, Saya tidak ingin melihatnya. "
Gerakan pria itu berhenti sejenak, mengulurkan tangannya untuk memeluknya, dan berbisik, " Kalau benar-benar tidak ingin pergi, tidak usah pergi, sama aja jika aku pergi, kita tidak berpisah. "
Jocelyn Shen tidak bisa tertawa atau menangis. Dia menundukkan kepala dan melihat jari kakinya. Setelah sekian lama, dia berbicara lagi.
"Perusahaan Besar Shen menderita kerugian besar kali ini. Jika bukan karena kamu, mungkin akan runtuh. Rahmat pengasuhan yang aku hutangkan kepadanya juga telah terbayar, Jasper Huo, mulai sekarang aku hanya berutang budi padamu. "
Pria itu tidak menyukai nada bicaranya, saat mau mengatakan beberapa kata untuk meredakan suasana, Jocelyn Shen telah memblokir kata-katanya.
"Aku ingin meninggalkan Perusahaan Besar Shen."
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonBretta’s Diary
DanielleThick Wallet
TessaNikah Tanpa Cinta
Laura WangMy Goddes
Riski saputroKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMy Tough Bodyguard
Crystal SongBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper