Behind The Lie - Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
Pria tua itu memelototinya,
"Jika dilihat lagi, dia akan menjadi istri orang lain."
Sambil berkata demikian, dia mengangkat telepon dan menghubungi Jasper Huo.
"Keluarga Tang mengambil peran yang sangat penting dalam menarik kembali SC Groups ke dalam negeri dengan begitu cepat, dan kali ini cabang perusahaannya terdaftar atas nama Nona Kedua dari Keluarga Tang."
Victor berkata sambil mengamati ekspresi wajah Jasper Huo, dan karena dia tidak berekspresi, Victor pun kembali berkata,
"Ngomong-ngomong, ini adalah undangan pernikahan dari Keluarga Shen, yang baru diantar kemari pagi ini."
Jasper Huo mengambil undangan itu dan melihatnya sekilas, setelah beberapa saat, dia berkata,
"Undurkan jadwal rapat sore ini menjadi besok pagi, dan batalkan semua jadwal pada tanggal delapan belas."
Victor membetulkan kacamatanya, dan berkata,
"Apakah Bos ingin pergi bersama Nona Shen?"
Jasper Huo menatapnya sekilas, dan berkata sambil setengah tersenyum,
"Apakah sebaiknya aku pergi bersamamu?"
Victor merinding, kemudian bergegas pergi.
Jasper Huo melonggarkan dasinya, kemudian mengambil ponselnya, dan menghubungi Jocelyn Shen.
"Halo."
Jocelyn Shen sedang melihat dokumen, sambil menjawab panggilan telepon, sementara pria itu sudah bisa menebak apa yang sedang dilakukannya dari nada bicaranya, kemudian seulas senyuman pun terbentuk tanpa disadari.
Karena tidak ada jawaban, Jocelyn Shen pun mengerutkan kening, kemudian melihat nomor penelepon, dan menebak,
"Tuan Lin?"
Pria itu tidak menyukai panggilan asing ini, dan berkata dengan pelan,
"Ini aku."
Jocelyn Shen menghentikan kesibukannya, dan berkata,
"Ada apa?"
Jari telunjuk pria itu mengetuk meja dengan pelan, kemudian setelah beberapa saat, dia berkata,
"Setelah pulang bekerja, aku akan menjemputmu."
"Apa?"
Pria itu langsung menutup telepon, tanpa menjelaskan.
Jocelyn Shen berpikir sejenak, tidak mengerti dengan apa yang dimaksud olehnya, dan sedikit khawatir akan bertemu dengannya, mereka tidak saling menghubungi satu sama lain selama beberapa hari setelah kejadian itu, sebenarnya Jocelyn Shen sedikit canggung, dia enggan bertemu dengannya, tetapi nada suara pria itu tampaknya begitu sulit untuk ditolak.
Begitu Jasper Huo menutup telepon, pria tua itu langsung menghubunginya.
"Sudah sampai di manakah hubunganmu dengan gadis itu?"
Pria tua itu bertanya tanpa basa-basi, membuat Jasper Huo sedikit terkejut, setelah beberapa saat, dia pun tersenyum ringan, dan berkata,
"Apa yang kakek harapkan?"
Setelah mengucapkan pertanyaan itu, dia langsung menutup telepon, tanpa memberi waktu kepada pria tua itu untuk menjawab.
Jawaban yang tidak jelas, membuat pria tua itu merasa geli, jika memang tidak ada hubungan di antara mereka, dengan karakter Jasper Huo yang suka membela diri ini, apakah mungkin dia akan membiarkan wartawan menulis berita semacam ini, selain itu, jawabannya pun terdengar mencurigakan.
Adik ke-5 merinding saat melihat senyuman dingin di wajah gelap pria tua itu.
Setelah selesai memeriksa proposal bisnis, Jocelyn Shen menghela napas lega, dan melihat ke waktu yang sudah menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh menit, tiba-tiba dia merasa kewalahan, begitu mengingat bahwa dia harus bertemu seseorang pada siang hari, sambil berpikir, dia membuka tirai dan melihat ke arah luar, baru tiba jam pulang kerja, suasana di luar sudah begitu ramai, tetapi anehnya, setiap orang memberi jalan kepada satu sama lain, dan ketika berbalik dan melihat sesuatu, Jocelyn Shen pun mengerutkan kening, karena penasaran, dia pun menundukkan kepalanya untuk melihat dengan lebih jelas, setelah itu, ekspresi wajahnya pun berubah.
Di depan pintu perusahaan, sebuah mobil sport Maserati berwarna putih mencolok, berhenti di pinggir jalan, dengan pintu mobil terbuka, seorang pria berjas abu-abu sedang bersandar di pintu mobil itu sambil merokok, pria itu tampak natural, bahkan gaya merokoknya tampak seksi, tetapi Jocelyn Shen sedang tidak ingin peduli dengan semuanya itu, jika dia turun sekarang, maka rumor di koran itu pun akan dibenarkan, apakah ini yang diinginkan pria itu?
Ketika sedang berpikir, ponselnya berdering, dan pria di lantai bawah itu mendongak, dan melihat ke arah jendela, Jocelyn Shen tidak dapat bersembunyi, dia pun tanpa sadar menekan tombol jawab, kemudian terdengar suara malas dari penelepon.
"Apakah kamu sudah pulang kerja?"
Jocelyn Shen merapatkan bibirnya dengan erat, setelah sekian lama, dia baru menjawab, "Ya." Pria itu sepertinya tersenyum, kemudian berkata,
"Kamu yang turun, atau aku yang naik?"
Jocelyn Shen sedikit terkejut, dan berkata,
"Tidak, tunggu aku sebentar."
Jocelyn Shen dengan cepat meraih jaketnya, merapikan rambutnya, kemudian bergegas keluar.
Sambil merokok, pria itu melihat ke arah pintu perusahaan, dia seolah-olah tidak peduli dengan orang-orang yang berlalu lalang sambil melihatnya, dan begitu dia melihat seorang wanita dengan kemeja putih dan blazer hitam muncul di depan pintu, dia pun membuang puntung rokoknya, dan tersenyum.
"Tidak perlu buru-buru, aku bisa menunggumu."
Pria itu berkata demikian, sambil memperhatikan Jocelyn Shen yang sedang berjalan mendekat, dengan pipi yang sedikit memerah.
Jocelyn Shen menunduk, dan menatapnya sambil berkata,
"Tuan Lin, jika rumor ini terus berlanjut, maka akan sangat merugikan bagi kamu yang sedang mencari pasangan."
"Bagaimana jika inilah yang aku inginkan?"
Pria itu membuka pintu sambil berkata,
"Masuklah ke dalam mobil."
Ketika Jocelyn Shen masih linglung, pria itu menggenggam tangannya, dengan begitu banyak mata yang melihat mereka di sekeliling, Jocelyn Shen tidak mempunyai pilihan lain, kecuali masuk ke dalam mobil.
Berada tidak jauh dari tempat itu, Danny Ji memandangi adegan itu dengan dingin, sambil memegang erat setirnya, seolah-olah akan mematahkannya sedetik kemudian.
"Tuan Lin, apa yang akan kita lakukan di mal?"
Jocelyn Shen mengikuti pria itu dari belakang, sedikit bingung.
Pria itu memperlambat langkahnya, dan berjalan di sampingnya.
"Kita harus memilih pakaian yang sesuai untuk acara makan bersama,"
Sambil berkata demikian, dia menyentuh kerah Jocelyn Shen, kemudian berkata dengan ringan,
"Pakaianmu ini tidak sesuai."
Jocelyn Shen memandang dirinya sendiri dengan pakaian kerjanya yang berwarna hitam, dan dia pun merasa pakaiannya memang tidak sesuai.
Pria itu melihat pakaian di sekelilingnya dengan santai, dan berkata dengan santai,
"Adikmu akan menikah."
Bukan pertanyaan, tapi penegasan.
Jocelyn Shen terkesiap, setelah beberapa saat, dia berkata,
"Apakah ayahku yang mengantar undangannya?"
"Mengapa kamu tidak berpikir bahwa adikmu yang mengantarnya?"
Mendengar pertanyaan ini, Jocelyn Shen merasa lega, jika Dennis Shen yang mengantarnya, maka dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapinya, tetapi jika itu Jovita Shen, Jocelyn Shen pun tersenyum nakal sambil berpikir, mungkin karena rumor yang beredar akhir-akhir ini, apakah dia mencoba untuk menguji kebenarannya?
"Jika kamu merasa dirugikan, mengapa tidak melawan? Diam selalu menjadi alasan orang lain untuk menyakitimu."
Pria itu berhenti melangkah, dan berkata dengan pelan,
"Beritahu semua orang, bahwa tanpa ikatan pernikahan dengan Keluarga Ji, kamu bisa hidup lebih baik, dan kamu akan mengambil kembali harga dirimu yang hilang, dengan tanganmu sendiri!"
Jocelyn Shen menatapnya dengan heran, pria itu menatapnya dengan tenang, dan berkata,
"Aku akan hadir, sebagai kekasihmu, tetapi kamulah yang menentukan bagus tidaknya pertempuran ini."
Jocelyn Shen sedikit terkejut, kemudian bergegas untuk menyusulnya,
"Tuan Lin, mengapa kamu ingin membantuku?"
Pria itu berbalik untuk menatapnya, dengan tatapan yang dalam, ketika Jocelyn Shen menatap matanya yang indah, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang.
"Kurasa, itu karena aku menyukaimu."
Pria itu sepertinya sedang berbicara pada dirinya sendiri, setelah itu, dia memasuki toko lain.
Jocelyn Shen memandangnya dari belakang, dan menyentuh dadanya dengan pelan, mungkin dia terlalu banyak berpikir, bagaimana bisa orang yang begitu baik...
"Bagaimana dengan pakaian ini?"
Mendengar pertanyaan itu, Jocelyn Shen pun melihat ke arah pakaian yang ditunjuk pria itu, rok panjang berwarna putih, dengan gaya yang sangat sederhana, namun sangat anggun, Jocelyn Shen memiliki penampilan tubuh yang indah, membuat orang berpikir bahwa dia tidak cocok memakai rok panjang yang anggun seperti ini, tetapi pria itu berpikir bahwa dia sangat cocok.
"Ambil dan cobalah."
Seseorang berkata demikian, ketika Jocelyn Shen hendak berbicara,
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_Awesome Husband
EdisonCinta Tak Biasa
SusantiPejuang Hati
Marry SuGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangEternal Love
Regina WangBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper