Behind The Lie - Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung

Cahaya di kamar gelap. Orang di atas ranjang bergerak, samar-samar terdengar suara terengah-engah dari dalam kamar.

Sang wanita memegang dada sang pria, menggigit bibir, tubuhnya merasa menderita tapi juga senang. Sang pria memeluk pinggangnya dan bertanya dengan suara serak, "Kamu sedang melamun?"

Sang wanita mengerjapkan mata, begitu menengadahkan kepala langsung melihat mata sang pria yang marah. Pria ini marah, marah karena apa?

"Kamu sedang memikirkan pria lain? Di ranjangku memikirkan pria lain?"

Sang wanita tidak tahu kenapa pria ini marah, setelah ragu sebentar, dia tetap berkata, "Tidak."

Sang pria tidak percaya, dan menggigit bahu sang wanita dengan kencang.

"Kalau aku tahu kamu menganggapku pria lain. Maka aku akan menggigitmu sampai mati!"

Tubuh sang wanita bergetar kecil, mengeluh kesakitan, dan gerakan pria baru berubah lembut, "Ingat aku menginginkanmu saat ini."

Sang wanita masih belum tersadar, tapi ronde baru kembali dimulai. Erangan wanita dan napas pria yang terengah-engah, seketika bercampur menjadi waktu yang sangat indah ....

Enam jam lalu.

Hari ini di rumah Keluarga Shen di Kota C, penuh dengan hiasan cantik, banyak orang yang berada di depan rumah. Hari ini adalah pernikahan putri pertama Keluarga Shen, Jocelyn Shen dan putra tunggal Keluarga Ji, Danny Ji. Di depan pintu rumah Keluarga Shen, berbaris 10 lebih mobil mahal dan sangatlah ramai.

Di hadapan meja rias, wanita cantik yang berpakaian gaun putih menghadap kaca, mengelus perhiasan bunga di antara rambutnya. Wajahnya terlihat datar, sama sekali tidak terlihat ekspresi senang yang seharusnya dimiliki seorang pengantin. Tampangnya, seperti hanya menjalankan sebuah misi saja.

Jam yang tergantung di dinding sudah menunjukkan pukul 11. Orang yang menjemputnya sudah akan segera sampai. Tapi sampai sekarang, juga tidak ada orang yang memanggilnya untuk keluar. Keluarga Shen sangat dingin, sama sekali tidak ada kesenangan di dalamnya.

Jocelyn Shen berdiri, berputar satu putaran di depan kaca, rok berputar indah dan anggun, membungkusnya seperti bunga yang mahal, memancarkan kharisma dingin dan bersih dirinya.

Hari ini adalah hari pernikahannya. Sebentar lagi, dia bukan lagi nona pertama Keluarga Shen, melainkan menantu Keluarga Ji.

Tunangannya, Danny Ji, adalah pria muda berbakat yang terkenal di Kota C, tampan, lembut, dan juga bersikap sopan padanya. Kehidupan, sepertinya tidak ada yang tidak sempurna. Tapi perasaannya malah sangat tenang, tidak ada perasaan apapun, juga tidak ada kesenangan.

Tidak lama kemudian, pelayan di rumah membantu membereskan dress-nya dan bilang tunangannya sudah sampai di bawah.

Jocelyn Shen tidak berani menunda lagi, langsung menaikkan gaun dan berjalan ke luar.

Jocelyn Shen berjalan turun dari atas, baru saja sampai di ujung tangga, terdengar suara adiknya, Jovita Shen, yang mengandung suara sedih dari ruang tamu, "Ayah, ibu, aku dan Danny sudah bersama sangat lama. Dia sama sekali tidak mencintai kakak. Kenapa ayah harus memaksa dia."

Langkah Jocelyn Shen terhenti. Pelayan menatap Jocelyn Shen dengan sedikit takut, ragu apakah harus mengingatkan orang di bawah. Jocelyn Shen melambaikan tangan, menunjukkan tanda jangan bicara.

Hari ini benar-benar adalah hari yang baik. Sebelum menikah dia mendengar sebuah cerita yang menarik, jadi mana mungkin memotong ucapan mereka.

"Diam, tidak ada yang tanya kamu!"

Ayahnya, Dennis Shen, berdiri di ruang tamu, menatap tunangannya, Danny Ji dengan wajah dingin dan berkata dengan nada berat, "Kamu katakan dengan jelas padaku. Sebenarnya ada apa ini!"

Danny Ji tersenyum dan hanya berkata satu kalimat, "Paman, maaf, aku tidak bisa menikah."

Dennis Shen meledak, tangannya bergetar, tapi tidak tahu harus memarahi apa.

Putra sendiri di satu sisi bertunangan dengan putri pertama keluarga orang, di satu sisi meniduri putri kecil keluarga orang, orang tua Keluarga Ji juga sangat malu. Sudah hidup setua ini, dimarahi oleh orang, tapi malah hanya menerima saja, dan tidak henti minta maaf, "Masalah ini, adalah salah Danny. Jovita masih kecil, pasti terbawa salah oleh bocah ini. Mereka juga sesaat gegabah. Pernikahan ini dilangsungkan sesuai jawdal. Dalam Keluarga Ji, dia masih belum mempunyai hak untuk bicara."

Danny Ji membuka mulut, tapi malah tidak berani melawan ayahnya.

Ayah Danny berkata lagi, "Masalah ini memang salah Danny, tapi besan, hari ini adalah hari yang bahagia. Kalau ada masalah apapun, kita bicarakan setelah pernikahan saja, boleh tidak?"

Jovita Shen panik. Kalau begini terus, maka akting hari ini sia-sia. Memikirkan ini, Jovita Shen mencengkram Danny Ji.

"Paman, aku sudah berjanji pada Jovita. Aku tidak bisa menikah."

Amarah Ayah Danny yang sudah ditekan tadi, malah karena perkataan Danny Ji ini kembali muncul. Wajah Dennis Shen sangat masam.

"Kenapa tidak bisa menikah?"

Jocelyn Shen yang sudah cukup melihat drama, akhirnya muncul dan bertanya pada Danny Ji.

Danny Ji tidak menyangka akan mendengar suara Jocelyn Shen, tersentak, dan menoleh ke sumber suara.

Jocelyn Shen saat ini berdiri di ujung tangga, mengenakan gaun putih, terlihat anggun, berjalan turun dari atas, sampai di hadapan Danny Ji baru menghentikan langkah kaki. Setelah menilai tubuh pria itu, Jocelyn Shen berkata datar, "Kamu masih belum mengganti pakaian."

Jocelyn Shen berjalan ke sana, menggenggam tangan Danny Ji, Danny Ji tersentak, seperti tidak menyangka wanita yang begitu ramah menggenggam tangannya. Di saat Danny Ji sedang terbengong, Jovita Shen tiba-tiba berkata dengan tercekat.

"Danny."

Danny Ji tersadar, melepaskan tangan Jocelyn Shen, dan berkata dengan suara rendah, "Jocelyn, maaf."

Tangan Jocelyn Shen kaku di udara, lalu kembali ditarik dengan tenang. Jocelyn Shen menundukkan kepala, tersenyum, dan bertanya dingin, "Maaf apa?"

Maaf karena mencintai adikmu? Maaf karena membatalkan? Danny Ji tidak tahu harus berkata apa.

"Kakak, kamu jangan menyalahkan Danny. Semua ini adalah salahku. Kalau bukan karena aku hamil, Danny tidak akan ..."

Udara tiba-tiba hening. Jocelyn Shen akhirnya melihat wajah Jovita Shen, pada akhirnya melihat ke arah Danny Ji lagi dengan suara berat, "Apa yang dia katakan benar?"

Begitu perkataan ini keluar, semuanya heboh, bukan hanya pasangan Dennis Shen, bahkan ekspresi tuan dan nyonya Keluarga Ji juga berubah.

Siapa juga tidak terpikir dua anak muda itu sudah mencapai tahap ini. Masalah ini terlalu memalukan bagi keluarga besar, wajah Dennis Shen langsung masam.

Wajah orang tua dari Keluarga Ji, juga masam, menatap Danny Ji dengan kecewa.

Tidak ada yang bicara, seperti menunggu Jocelyn Shen bicara, membiarkannya mengambil keputusan.

Jocelyn Shen tiba-tiba tertawa. Ternyata dia masih menangggung beban yang begitu berat.

Mata Jovita Shen berkaca-kaca, menatap Jocelyn Shen dengan wajah tanpa ekspresi dan berkata kecil, "Aku tidak perlu bercanda dengan hal ini."

Jocelyn Shen melihat Jovita Shen dan bertanya datar, "Sudah berapa lama?"

Jelas-jelas tidak ada ekspresi apapun, Jovita Shen malah merasa kejam. Dia berusaha menatap pandangan Jocelyn Shen yang dingin dan berkata sedih, "Kak, kamu jelas-jelas tahu Danny tidak mencintaimu. Kenapa masih mau menikah dengannya. Aku dan dia jelas-jelas sudah bersama dengannya satu tahun lebih. Di matamu hanya ada bisnismu. Kamu sama sekali tidak mempedulikan perasaannya. Dari dulu selalu aku yang membantumu menjaganya. Tidak ada yang lebih mengerti dari aku, apa yang dia inginkan. Karena kamu sama sekali tidak mencintainya, kenapa tidak menyerahkan dia kepadaku?"

Setelah Jocelyn Shen selesai dengar, hanya tersenyum datar dan berkata, "Jadi inilah alasan kamu menggoda tunanganku. Sebenarnya tidak ada apa-apanya kalau sudah tidur bersama. Karena tunanganku mempunyai keperluan seks, adikku begitu bersedia memberikan tubuhnya, maka aku juga tidak ada pendapat lain. Kamu boleh aborsi anakmu. Kalau tidak mau, lahirkan, biar aku yang besarkan. Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandungku sendiri, pasti tidak akan berbuat tidak adil padanya."

Jovita Shen terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka, hati Jocelyn Shen bisa-bisanya sebesar ini. Dennis Shen yang sudah mengalami banyak hal saja, juga terkejut dengan perkataan Jocelyn Shen.

Danny Ji semakin terkejut, setelah lewat beberapa saat baru berkata, "Jocelyn, omong kosong apa yang kamu katakan?"

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu