Behind The Lie - Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
Jocelyn Shen mendekat untuk melihat lalu memanggil, "Natasia?"
Wanita yang mengenakan kamera tersentak. Begitu menengadahkan kepala melihat Jocelyn Shen, wanita ini tersenyum dan berkata,
"Wanita cantik Shen, kamu ada di sini juga ya."
Setelah itu Natasia Wen melihat ke belakang Jocelyn Shen, pria itu bagaikan sebuah patung, berdiri di sana. Ketika melihat Natasia Wen, sedikit tersentak, lalu mengeluarkan senyum gentle, "Halo, Nona Wen."
"Halo."
Natasia Wen melihat mereka memiliki wajah polos dan sudah tahu.
Jocelyn Shen malah tanpa bisa menahan diri berkata, "Kamu saja sudah hamil, bagaimana bisa keluar bekerja lagi. Dimana Ivan? Apa maksudnya berbuat seperti ini?"
Meski sudah mengecilkan suara, juga tidak dapat menutupi kemarahan di hati Jocelyn Shen.
Mengungkit tentang Ivan Han, mata Natasia Wen meredup. Sesaat kemudian, Natasia Wen berkata, "Aku sudah meminta cerai dengannya."
"Apa?"
Jocelyn Shen mengerutkan dahi, "Dia menyetujuinya?"
"Masih belum."
Setelah selesai bicara, Jocelyn Shen menertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Ini adalah masalah cepat atau lambat. Ibunya tidak percaya aku mengandung anak Ivan. Memaksaku melakukan amniosentesis, melakukan pemeriksaan DNA dengan Ivan. Aku tidak akan membiarkan anakku sudah mendapat penghinaan seperti ini sebelum lahir. Pernikahanku dengan Ivan Han, sudah sampai ujungnya. Ibunya sudah buru-buru menyuruhnya tunangan, bukankah aku harus segera menyilakan tempatku."
Perkataan Natasia Wen santai, tapi Jocelyn Shen tahu seberapa besar penghinaan masalah ini bagi seorang wanita. Tenggorokannya tercekat, untuk sesaat tidak tahu harus berkata apa.
"Apa keluargamu tahu?"
Natasia Wen menggelengkan kepala, "Belum kukatakan. Sekarang aku harus perlahan-lahan kembali bekerja. Setelah anakku lahir, apa pun butuh uang."
"Natasia, kamu benar-benar memutuskan membesarkan anakmu sendirian?"
Jocelyn Shen mengerutkan dahi, "Kalau kamu berharap Ivan Han mempunyai keinginan untuk berbalik, aku tentu tidak setuju kamu berbuat seperti ini. Kalian ribut sampai seperti ini, dia bahkan tidak mempunyai keberanian untuk bicara. Kamu tidak layak berbuat bodoh sampai seperti ini demi pria seperti itu. Betapa sulitnya seorang wanita membesarkan anak sendirian. Jangan sampai berbuat bodoh."
"Tidak,"
Natasia Wen menggelengkan kepala dan tangannya tanpa sadar berada di atas perutnya, "Jocelyn, kamu tidak mengerti. Saat aku disalahpahami di Keluarga Han, aku juga ingin menggugurkan anak, bercerai, memutuskan segalanya. Tapi begitu terpikir ada kehidupan kecil di dalam ini, ada anakku, aku tidak tega melakukannya. Aku mempunyai hak apa melampiaskan ketidakberuntunganku kepada anakku. Dia tidak bersalah. Beberapa tahun ini saja aku tidak hamil. Aku merasa ini adalah hadiah dari Tuhan kepadaku. Menurutmu, bagaimana bisa aku membuangnya? Setelah cerai, setidaknya masih ada dia yang menemaniku. Kalau tidak, aku benar-benar tidak mempunyai apa pun lagi."
Jocelyn Shen tidak bisa menahan diri menggenggam tangan Natasia Wen. Melihat wajah tegar Natasia Wen, hatinya semakin sedih. Dia tidak bisa berkata perkataan menghibur, hanya berkata kecil, "Ada kesulitan apa pun, katakan saja padaku, jangan tanggung sendiri. Anggap saja demi anak."
Natasia Wen tersentak, beberapa saat kemudian tersenyum dan berkata, “Celyn, kamu semakin baik."
Sambil berkata, tatapannya terarah ke arah Jasper Huo. Jocelyn Shen seketika merona, terbatuk dan berkata, "Kita seharusnya menikah bulan depan."
"Benarkah?"
Natasia Wen terkejut dan segera berkata menyelematkan, "Hal yang baik. Sampai nanti hubungi aku terlebih dahulu. Aku berikan kamu angpao besar."
Jocelyn Shen menganggukan kepala, "Pasti."
Natasia Wen tersenyum, tiba-tiba melihat masuk dua orang dari pintu masuk. Wajahnya berubah dan dia berkata rendah, "Jocelyn, kalian pergi dulu saja. Aku potret sebentar lagi."
Jocelyn Shen merasakan keanehan Natasia Wen, menolehkan kepala melihat sekitar. Terakhir pandangannya jatuh pada Ivan Han dan juga perempuan muda di samping pria itu.
Mata Jocelyn Shen meredup, menepuk punggung tangan Natasia Wen dan berkata rendah, "Kalau ada waktu luang, cari aku."
Setelah itu, Jocelyn Shen inisiatif menggenggam tangan Jasper Huo.
Jasper Huo terkejut, lalu mendapat kesempatan yang lebih besar untuk memeluk pinggang Jocelyn Shen dan berkata lembut, "Ada apa?"
Jocelyn Shen tidak bicara, hanya menggenggam tangan Jasper Huo berjalan ke sana, menghalangi pandangan Ivan Han. Setelah Ivan Han melihat Jocelyn Shen, wajahnya terlihat tidak alami dan berkata rendah, "Jocelyn, kamu juga di sini ya."
Jocelyn Shen menundukkan kepala, melihat perempuan itu memeluk lengan Ivan Han dan matanya menunjukkan penyindiran. Ivan Han seperti tiba-tiba tersadar, melepaskan tangan perempuan itu dan perempuan itu memonyongkan bibir, menengadahkan kepala menilai Jocelyn Shen dengan mata tidak baik.
Jocelyn Shen tidak menganggap penting tatapan kesal itu, hanya berjalan ke hadapan Ivan Han dan berkata datar, "Karena sudah memiliki orang baru, untuk apa mempertahankan orang lama. Cepat tanda tangan saja agar Natasia juga bisa menikah lagi."
Wajah Ivan Han berubah dan berkata datar, "Aku tidak akan cerai!"
Jocelyn Shen tertawa, "Ivan, sekarang bukan zaman kuno. Kamu ingin memiliki banyak selir, tidak ada kemungkinan untuk itu."
"Aku tidak akan cerai!"
Ivan Han terus mengatakan kalimat ini dengan keras kepala, "Natasia masih mengandung anakku, kami tidak mungkin cerai!"
"Apa kamu yakin itu anakmu?"
Wajah Ivan Han kaku dan teriak, "Selama itu anak Natasia Wen, aku mengakuinya!"
Wajah Jocelyn Shen masam, untuk pertama kalinya turut merasakan kesedihan Natasia Wen. Perempuan di samping Ivan Han menjadi tidak senang dan teriak ke arah Jocelyn Shen, "Keluarga Kak Han apa hubungannya denganmu. Wanita itu yang tidak mematuhi aturan sebagai istri dan tidak mengizinkan Kak Han untuk menyalahkannya? Tahu malu tidak!"
Jocelyn Shen dibuat tersentak oleh orang yang tidak tahu malu ini. Hanya saja sebelum dia bicara, pria di belakangnya sudah berkata duluan sambil tersenyum, "Nona, kamu siapanya Keluarga Han?"
Pria ini tampan dan bicaranya saat ini juga lembut. Perempuan yang baru berusia 20 tahun awal, jelas sekali bukanlah lawannya. Perempuan itu merona dan berkata dengan gagap, "Aku...aku dan Kak Han tumbuh bersama."
"Kalau begitu tidak ada hubungan?"
Pria ini menyimpulkan kalimat ini, "Kamu kelihatannya juga hanya berusia 20 tahun bukan. Masih kecil tidak belajar yang baik, malah bersama dengan pria yang sudah menikah. Bagaimana orang tuamu mengajarmu?"
Wajah Cecily Sun pucat.
Pria ini terus "mengajarkan", "Dia belum cerai dan kamu segera bersama dengannya, ini jelas sekali sedang memberitahu orang lain, kalau kamu adalah orang ketiga itu. Menurutmu, kalau orang tuamu mendengar putri yang mereka hidupi selama 30-an tahun, pergi menghangatkan ranjang orang lain, kira-kira apa yang akan mereka rasakan? Mereka pasti akan sangat malu,"
Setelah bicara, pria ini menghela napas, "Haih, dunia ini benar-benar menjadi semakin jahat."
Jocelyn Shen pertama kali merasa perkataan tajam pria ini begitu lucu. Jocelyn Shen tersenyum, tidak berkata apa pun. Usia kecil bukanlah alasan untuk berbuat sesuka hati. Wanita ini sekecil apa, juga sudah dewasa. Bahkan dengan memiliki sedikit pun pengertian moral, perempuan ini tidak akan berbuat hal seperti ini. Ini juga merupakan alasan dia tidak pernah mau mengampuni Jovita Shen. Muda bukanlah modal untuk bersikap sesukanya.
Ivan Han tidak bisa melihat ini lagi dan berkata rendah, "Jocelyn, dia hanya seorang anak kecil yang tidak pengertian, jangan berkata begitu tajam."
"Wanita yang bisa memanjat ranjang pria, sudah bukan anak kecil lagi. Kalau benar-benar anak kecil, maka yang kamu lakukan adalah kekerasan seksual."
Jocelyn Shen tidak bicara, sang pria sudah berkata dengan tajam.
Wajah Ivan Han kesal sampai memutih. Mata Cecily Sun juga memerah, menarik tangan Ivan Han. Jocelyn Shen menatap sekilas wajah sedih itu dan sangat jijik sampai ingin muntah rasanya.
"Ivan, lebih baik kamu tahu diri!"
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyInnocent Kid
FellaWahai Hati
JavAliusPredestined
CarlyBeautiful Lady
ElsaBretta’s Diary
DanielleAfter Met You
AmardaBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper