Behind The Lie - Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.

Dia dengan lembut menjilat bibirnya, jari-jarinya sudah berada di dadanya entah sejak kapan. Dia melepas handuk mandi yang hampir dan memeluknya erat-erat di dalam dekapannya. Tubuh dia yang panas itu membuat dia tersentak lalu memeluk pundak da.

Dia terengah-engah, menekan dahinya, mengusap pipinya dengan ringan dan berbisik, "Sayang, jangan marah, aku hanya memilikimu, hanya kamu."

Si bodoh ini!

Jasper Huo mengutuk di dalam hatinya, lalu berjalan pergi dengan ekspresi gelap dan berusaha menahan keinginan untuk menampar dia, lalu dia berusaha dengan halus berkata, "Kamu kenal dengan wanita yang baru saja masuk dan mengenakan baju berwarna merah bukan?"

Pihak keamanan menganggukkan kepalanya dan dengan bangga berkata, "Itu adalah General Manager di perusahaan kami dan dia adalah dewi di dalam hati semua karyawan pria di kantor ini."

Dia bahkan belum genap bekerja satu bulan di sini, akan tetapi setiap pagi dia dapat dengan tepat waktu melihat general manager yang cantik itu. Banyak orang yang mengatakani general manager ini sangat dingin, akan tetapi dia sangat cantik. Calon suaminya Manager Ji dibuang begitu saja oleh dia sehingga barulah dia jadian bersama adiknya. Akan tetapi dia tidak merasa wanita cantik itu sulit diajak berinterasi. Jika sulit, bagaimana mungkin setiap kali masuk dan pulang kerja dia akan menganggukkan kepalanya kepada pihak keamanan? Meskipun tidak ada senyuman di bibirnya, akan tetapi dia tidak pernah melewatkannya bahkan sekali pun. Dia tidak berbuat seperti itu untuk menunjukkan kepada orang lain melainkan karena sebatas sopan santun saja. Seluruh perusahaan selalu diam-diam membahas karakter Manager Shen. Akan tetapi seperti mereka pihak keamanan dan tukang bersih-bersih kantor, mereka semua tahu apa karakter asli Manager Shen dan dia itu hanyalah seorang gadis baik yang hidup di dalam dunianya sendiri.

"Dia adalah dewi di dalam hati semua karyawan pria di kantor ini." Kalimat ini membuat pria itu mengerutkan keningnya karena tidak senang Istrinya sendiri itu tidak boleh dilirik sama sekali oleh pria lain. Dia berdeham lalu berkata, "Aku adalah suami dia dan aku sengaja mengantarkan sarapan pagi untuk dia karena dia belum makan pagi."

Tidak ada yang menyangka bahwa petugas keamanan itu akan mendengus dan berkata, "Mengantarkan sarapan? Minggu ini sudah ada 18 orang pria yang berbicara seperti itu dan kamu adalah yang ke-19."

Wajah Jasper Huo menggelap. Sialan benar-benar tidak tahu malu!

Dia berdiri di depan pintu dengan wajah gelap. Dia sudah seperti dewa wabah dengan gelombang radio di sekujur tubuhnya yang tidak boleh dimasuki siapa pun.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba muncul seorang pria yang mengenakan setelan berwarna putih sambil menenteng sebuah kantong plastik sambil berjalan ke mari, lalu tersenyum sopan, berkata, "Permisi, Manager Shen bekerja di lantai berapa? Aku datang untuk mengantarkan dia sarapan pagi."

Kelopak mata pria itu berkedut dan sebelum petugas keamanan menjawab, dia sudah berjalan mendekat dan menepuk bahu pria itu.

Pria itu menoleh dengan bingung dan melihat Jasper Huo sedang menyipitkan matanya, "Kamu mengantarkan sarapan untuk Jocelyn Shen?"

Meskipun orang itu tidak mengerti apa maksud dia, akan tetapi dia tetap menganggukkan kepalanya atas dasar kesopanan.

Jasper Huo merendahkan suaranya dan merangkul pundak dia lalu berkata, "Sobat, ayo kita berbicara di tempat lain."

Orang itu meneliti wajah Jasper Huo dan merasa wajahnya sangat fammiliar, akan tetapi dia tidak dapat mengingat namanya. Lalu dia bertanya, "Tuan, apakah kita saling mengenal?"

"Oh, tidak apa-apa jika kamu tidak mengenal aku, sebentar lagi kamu pasti akan mengingat aku."

Orang itu menilai dia dari ujung kepala hingga ujung kaki, begitu melihat dia juga memakai setelan jas, dia pun berpikir bahwa orang ini tidak terlihat seperti orang jahat. Dia pun ragu-ragu sejenak dan ikut dia pergi ke sisi samping gedung

"Tak, tak"

"Masuk."

Lisa Xiao masuk dengan terburu-buru lalu begitu masuk, dia segera berkata, "Manager Shen, Anda cepat keluar, perwakilan utusan dari SC Groups dipukul oleh orang lain."

"Apa?"

Jocelyn Shen berdiri dan sambil bejalan sambil berkata, "Sebenarnya apa yang terjadi? Di mana lokasi kejadian tersebut?"

"Di depan pintu masuk perusahaan."

Lisa Xiao mengikuti dia dari belakang, akan tetapi dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya karena orang yang memukul dia adalah...

Belum sempat Jocelyn Shen menanyakan apa yang sedang terjadi, dia sudah melihat wajah seorang pria yang membengkak dengan wajah muram yang sedang duduk di ruangan rapat sambil ditemani oleh Danny Ji.

Danny Ji langsung menghampiri dia, begitu melihat dirinya datang.

"Ini adalah Manager Xing dari SC Groups, hari ini dia mewakili CEO Ji untuk menghadiri rapat kedua untuk proyek Field Bay, akan tetapi baru saja dia mengalami sebuah kejadian di depan pintu Perusahaan Besar Shen."

Dia mengerutkan keningnya dn berkata,

"Pelakunya ada di sana."

Jocelyn Shen menatap ke arah yang dia tunjuk. Di atas sofa yang berada di dalam ruang rapat, terlihat seorang pria yang sedang duduk di sana dengan malas. Begitu melihat dia, dia pun langsung menyunggingkan senyuman yang sangat lebar, seolah-olah sedang menunggu dia.

Tatapan Jocelyn Shen menggelap, karena dia sangat marah atas perbuatannya, sehingga dia pun langsung membalikkan badannya untuk pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Celyn."

Danny Ji memanggil dia dan baru saja dia ingin menarik lengannya, tiba-tiba tangannya dipukul oleh seseorang. Jasper Huo menatap ke arah dia dan dengan pelan berkata, "CEO Ji, bila ada yang ingin Anda katakan, Anda dapat langsung mengatakannya tanpa perlu menggerakkan tanganmu."

Sudut mata Danny Ji berkedut lalu dengan ekspresi gelap berkata, "Celyn, bukannya kita harus memberi sebuah penjelasan kepada SC Groups akan hal ini?"

Belum juga Jocelyn Shen mengeluarkan suaranya, Jasper Huo langsung berkata, "Kalau begitu mengapa kamu masih di sini!"

Wajah Danny Ji menggelap, Jocelyn Shen melirik dia sekilas dan membalikkan badannya lalu pergi.

Pria itu mulai panik dan bergegas mengejar dia.

"Celyn, aku ini datang untuk mengantar sarapan untukmu. Tidak baik terhadap lambungmu bila kamu tidak sarapan. Pada saat kita masih muda, kita harus menjaga lambung ini dengan baik."

Dia terus saja berkicau tanpa henti, Jocelyn Shen menghentikan langkahnya dan menolehkan kepalanya lalu berusaha menahan emosinya dan berkata, "Mengapa kamu memukul dia?"

Pria itu membesarkan matanya dengan merasa bersalah, "Kamu percaya begitu saja dengan ucapan mantan kekasihmu?"

"Jangan berpura-pura bodoh di depanku."

Jocelyn Shen dengan kesal berkata, "Kita tidak perlu membahas Danny Ji, akan tetapi apakah petugas keamanan itu melakukan sebuah kesalahan kepadamu?"

Pria itu sama sekali tidak menyesal melihat dia sekesal itu, melainkan merasa Jocelyn Shen yang seperti ini terlihat sangat imut, hingga membuat dia tidak tahan ingin menciumnya.

Jocelyn Shen mengerutkan keningnya dan tiba-tiba dia menyadari bahwa dia sedang menatap ke bagian dadanya. Jocelyn Shen langsung bersemu merah begitu mengikuti arah tatapan dia dan dia pun langsung menginjak kaki pria itu. Pria itu melenguh, menurunkan pinggangnya dan Jocelyn Shen pun langsung membalikkan badannya dan pergi.

Pada saat ini dia sama sekali tidak memedulikan rasa sakit yang dia alami dan langsung mengejar dia lalu berkata, "Sayang, aku benar-benar tidak memukul dia."

"Kamu pergi saja, aku akan meminta orang lain mengurusi hal ini."

Dia dengan lugas mengucapkan kalimat ini yang mengartikan bahwa dia tidak mempercayai kata-kata dia.

"Aku benar-benar tidak memukul dia,"

Pria itu menunjukkan ekspresi tulus, "Aku tahu pagi ini kamu belum makan sama sekali sehingga aku pun sengaja datang untuk mengantarkan sarapan kepadamu. Siapa yang akan menyangka petugas keamanan itu tidak mengizinkan aku masuk ke dalam."

Jocelyn Shen melihat ke arah tas yang sedang dia genggam di tangannya dan tatapannya pun sedikit membaik. Akan tetapi ketika dia kembali melanjutkan kalimat selanjutnya, wajah dia kembali menggelap, "Dia mengatakan ada banyak pria yang sering mengantarkan sarapan untukmu setiap pagi dan orang itu adalah orang yang mengantarkan sarapan untukmu. Aku mengira dia itu adalah pria cabul sehingga aku ingin memberi dia sebuah pelajaran. Akan tetapi sebelum aku memukul dia, dia sudah menabrak dinding. Benar, benar bukan aku yang memukul dia."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu