Behind The Lie - Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
Victor melihat laporan berita dan berkata kepada pria itu.
Pria itu menatapnya dan berkata,
"Lalu aku menginvestasikan uang di dalamnya, agar rugi terus-menerus?"
"Tetapi bukankah Anda melakukan ini hanya demi kesenangan?"
"Apakah tidak boleh?"
Pria itu berdiri, menyipitkan mata, memandang wajah lesu Andri Huang di layar dan mengucapkan kata demi kata.
"Aku ingin melihat bagaimana rasanya seseorang jatuh dari surga ke neraka."
Victor bergidik dan merasa menyenangkan juga.
"Apakah barang yang aku minta kamu persiapkan sudah disiapkan?"
"Sudah, tapi bos, apakah Anda yakin ingin melakukan ini? Bagaimanapun, ini pernikahan orang lain, jika Anda melakukan ini sepertinya telah merebut perhatian orang-orang pada pengantin pria?"
Meskipun nada bicar Victor seperti khawatir, namun wajahnya terdapat kesenangan yang lebih banyak juga.
Pria itu menatapnya dan berkata,
"Apakah kamu sebagai seorang asisten tidak terlalu banyak bicara?"
Victor mengangkat bahu dan berkata,
"Memerhatikan pikiran bosku setiap saat adalah tugasku juga."
Sebelum pria itu berbicara, dia langsung melanjutkan,
"Bos, Nona Shen akan datang menemuimu siang ini."
Dia berkata sambil menaikkan kacamatanya,
"Aku berkata padanya, Tuan kecil sedang sakit dan merindukannya."
Pria itu menyipitkan matanya, sudut mulutnya melengkung dan berkata dengan ringan,
"Bulan depan, kamu bisa mengajukan kenaikan gaji."
Victor membenarkan kacamatanya lagi, benar-benar sedang kasmaran, seberapa tinggi IQ seorang pria juga akan menurun IQ nya saat menghadapi percintaan.
Rumah Sakit.
Pria itu menatap satu keranjang buah yang diantar ke kamar pasien, wajahnya seketika berubah.
Anak kecil itu menggerogoti apel sambil menggelengkan kepalanya, kemudian melemparkan apel yang sudah digerogoti hingga jelek ke dalam tong sampah, lalu dia mengambil jeruk lagi, setelah itu baru berbicara.
"Ayah, kamu sangat bodoh, mengapa kamu menggunakan cara seperti itu, bahkan aku juga mengetahuinya, bagaimana mungkin kakak yang cantik akan dibodohi?"
Sudut mulut pria itu bergerak-gerak, matanya menyipit perlahan.
Dia tidak pernah begitu sabar dengan seseorang!
Anak kecil itu bergidik, dengan lembut meletakkan jeruknya, mengulurkan tangan kecilnya dan menarik celana panjang pria itu, dengan datar memperlihatkan gigi putihnya dan berbisik,
"Ayah, aku bisa membantumu mendapatkan kakak yang cantik itu, bolehkah liburanku diperpanjang?"
Pria itu menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.
"Dia mengembalikan semua pakaiannya?"
Suara pria itu sangat datar, sehingga tidak bisa menebak seperti apa suasana hatinya saat ini.
"Siapa yang mengembalikannya?"
Adik kelima di seberang telepon tidak bisa menjelaskannya, jadi dia hanya berkata,
"Yang penting dia hanya memberikan lima pakaian, sebuah kartu nama dan ingin berterima kasih padamu."
Pria itu mengeratkan tangannya yang sedang memegang telepon, dengan wajah yang datar dia mematikan teleponnya.
Di usia 31 tahun, IQ dan EQ-nya tidak rendah, jika dia masih tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Jocelyn Shen, bisa dikatakan hidupnya selama tiga puluh tahun itu sia-sia, sejak pulang ke negaranya dan bertemu dengannya hingga saat ini, dia masih mempertahankan ketabahannya, sebenarnya dia tidak pernah begitu sabar dengan seseorang sebelumnya, namun dengan begitu, dia masih bisa membuat orang kabur darinya, seketika dia merasa kesal, ingin ketawa, tidak semudah itu untuk berlari darinya! Begitu dia melangkah maju dengan tatapan dingin, dia tiba-tiba mendengar suara yang dikenalnya.
"Dokter, apakah tidak ada cara lain?"
"Nona Shen, kamu pernah melakukan aborsi sebelumnya, jarak operasi sebelumnya dengan kehamilan kamu kali ini terlalu pendek, dinding rahim terlalu tipis, jika ingin melahirkan anak ini, pasti ada resikonya, sebaiknya mengugurkan anak ini terlebih dahulu, setelah merawat setahun atau dua tahun kemudian, kamu bisa mengandung anak lagi, lagi pula bukankah kamu masih sangat muda?"
Dokter sedikit tidak sabar dan tidak suka pasiennya bercanda dengan nyawanya sendiri.
"Dokter, izinkan aku mengatakan yang sebenarnya, ibu mertua aku tidak menyukaiku, dia setuju mengakui aku sebagai menantunya juga karena aku telah mengandung cucunya, jadi aku tidak bisa tidak mengandung anak ini, aku mohon kepada dokter untuk mencari cara menyelamatkan anak ini, uang bukan masalah bagiku."
Dokter berhenti sebentar sebelum berkata,
"Aku akan berusaha sebaik mungkin, tapi ingat, kamu harus segera ke rumah sakit jika terjadi sesuatu padamu."
Jovita Shen menghela napas lega,
"Terima kasih, masalah hari ini, aku harap dokter bisa merahasiakannya, aku tidak ingin melihat tunanganku khawatir."
Setelah melihat dokter pergi, Jovita Shen menghancurkan laporan pemeriksaan di tangannya dan membuangnya ke tempat sampah di sebelahnya, setelah melihat sekelilingnya aman, dia juga melangkah pergi...
Pria itu keluar dari sudut dan memandangi laporan pemeriksaan yang di buang di tempat sampah tadi...
Pernikahan Danny Ji dan Jocelyn Shen diadakan di kapal pesiar pribadi milik Keluarga Ji, meskipun Keluarga Ji tidak puas dengan menantunya, Jovita Shen, namun mereka juga tidak tega memperlakukan putra satu-satunya, Danny Ji seperti itu, jadi pernikahan mereka kali ini tidak kalah dengan yang mereka adakan untuk Jocelyn Shen dulunya.
Saat lampu menyala, kapal pesiar menjadi sangat ramai, sebagai peran utama dari acara pernikahan ini, Jovita Shen menjadi pusat perhatian, tidak peduli apa pendapat dunia luar tentang dia, sekarang dirinya bisa menjadi menantu Keluarga Ji, berdiri teguh, sudah cukup membuat para wanita iri padanya.
Jovita Shen jelas sangat bahagia, dua belas tahun yang lalu dia bersama ibunya kembali pada Keluarga Shen, dia selalu mengingat tatapan Jocelyn Shen, tatapannya seperti sedang melihat sesuatu yang tidak disukainya, dagu yang sedikit terangkat menunjukkan kedudukannya yang tinggi dan dirinya yang tidak memiliki kedudukan, dia hidup seperti seorang putri, tetapi dirinya hanya bisa disembunyikan oleh ibunya di tempat gelap di mana tidak ada cahaya sama sekali, ketika kecemburuan telah berakar, pasti akan tumbuh dan berkembang.
Jovita memandang wanita cantik yang berdiri di samping pagar, kemudian berjalan pelan mendekatinya.
"Kakak, kamu telah kalah."
Jocelyn Shen melihat ke langit yang penuh dengan kembang api dan mendengarkan kalimat yang terambang di telinganya, gerakannya lemah gemulai, dia menoleh untuk melihat gadis muda yang berdiri di sampingnya, tanpa berbicara apapun.
"Ayahku sudah setuju aku masuk Perusahaan Besar Shen setelah aku menikah, kamu pasti belum tahu beritanya, kan?"
Ekspresi Jocelyn Shen sedikit menegang, dia tidak menyangka bahwa ayahnya akan melakukan ini, dia tiba-tiba merasa sedih untuk ibunya, juga merasa bersyukur karena ibunya tidak melihat pria yang dicintainya seumur hidupnya, menghancurkan harapan terakhirnya secara pribadi.
"Ibumu tidak bisa menang bersaing dengan ibuku, kamu juga tidak akan bisa menang bersaing denganku."
Jovita Shen sangat puas dengan melihat ekspresinya dan menjadi semakin bangga, tetapi ketika dia lewat, dia mendengar Jocelyn Shen berbicara perlahan dengan suara rendah dan hampir tak terdengar.
"Aku tidak perlu bersaing."
Ekspresi Jovita Shen berubah dalam seketika, aku tidak perlu bersaing, karena itu memang milikku, seharusnya ini adalah perkataan yang ingin disampaikan oleh Jocelyn Shen, Jovita Shen sangat membenci melihat sikapnya yang seperti ini, reaksi tubuhnya lebih cepat daripada otaknya, saat Jocelyn Shen tidak memerhatikannya, dia langsung mendorongnya ke laut.
Pada detik itu, Jocelyn Shen sepertinya tersadar, tiba-tiba dia menoleh dan melihat tangan Jovita mendorong ke arah dadanya, dia secara tidak sadar mengulurkan tangan dan meraih lengannya, ada kepanikan di wajah Jovita Shen, tetapi kekuatannya tidak dapat ditarik kembali, dia hanya berteriak sejenak dan langsung jatuh ke air bersama dengan Jocelyn Shen.
"Pengantin wanita jatuh ke air."
Entah siapa yang berteriak, Danny Ji kaget, dia melemparkan gelasnya dan langsung berlari ke arah mereka.
“Plup—“ ada gelombang ombak di atas air, beberapa saat kemudian, Danny Ji mengendong Jovita Shen dan berenang ke tepi, semua orang membantunya untuk menariknya ke atas kapal, saat itu juga, seseorang tiba-tiba berteriak,
"Aku melihat dua orang jatuh ke air barusan."
Jari Danny Ji berhenti sebentar, Jovita Shen tiba-tiba memeluk lehernya dan berbisik sambil menangis pelan,
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaStep by Step
LeksInnocent Kid
FellaMore Than Words
HannyMenantu Hebat
Alwi GoPergilah Suamiku
DanisCinta Tapi Diam-Diam
RossieBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper