Behind The Lie - Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
Ketika sedang berbicara, terdengar suara tangisan yang begitu sakit. Jocelyn Shen menepuk punggung dia lalu dengan pelan berkata,
"Lalu bagaimana denganmu? Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan bercerai dengan Ivan Han?"
Natasia Wen menggelengkan kepalanya lalu dengan tercekat berkata,
"Aku tidak tahu, sekarang ini kami sudah memiliki anak, jika bercerai, lalu bagaimana dengan anak ini?"
Baru saja selesai berbicara, tiba-tiba pintu didorong terbuka, seorang pria asing berdiri di depan pintu sambil mengerutkan keningnya. Jocelyn Shen masih kebingungan siapa orang ini, akan tetapi ekspresi Natasia Wen berubah dan langsung berteriak,
"Apa yang kamu lakukan di sini!"
Begitu pria itu melihat dia dengan jelas, dia tertegun selama beberapa saat lalu melihat ke arah nomor pintu dan berkata,
"Maaf, aku salah masuk kamar."
Baru saja dia ingin membalikkan badannya, dia tidak sengaja menabrak Ivan Han. Kedua orang tersebut tertegun, ekspresi Ivan Han berubah dan langsung mencengkram kerah baju dia lalu menatap Natasia Wen dengan dingin,
"Mengapa kamu bisa bersamanya di saat hamil? Natasia Wen berikan aku penjelasan!"
Ekspresi wajah Natasia Wen membeku, hatinya mendingin, dia menaikkan sudut bibirnya lalu dengan ekspresi mengejek,
"Kamu kan sudah memiliki jawabannya, untuk apa menanyai aku?"
Wesley Bai mengerutkan keningnya dan merasa tidak senang terhadap pria yang langsung bermain tangan ini. Dia memegang pergelangan tangan dia dan berusaha melepaskannya. Tanpa berbicara sepatah kata pun, dia membalikkan badan untuk pergi.
"Bagus, aku sudah menduga mengapa dia bisa begitu hebat tidak datang dalam jangka waktu yang panjang. Rupanya sudah memiliki selingkuhan, Ivan Han apakah ini pria yang hari itu berada di atas ranjang dia?"
Entah sejak kapan ibu Ivan Han datang kemari, dia seperti wanita gila memegang pakaian Wesley Bai dan tidak membiarkan dia pergi.
Wajah Natasia Wen memucat karena teman baiknya melihat kejadian seperti ini. Dia berusaha keras menahan rasa malunya berkata,
"Ivan Han kita bahas masalah kita ketika berdua saja, bawa ibumu pergi!"
Ivan Han berlum berbicara, akan tetapi suara ibunya sudah meninggi,
"Apa yang kamu takutkan jika kamu tidak melakukan kesalahan?"
Ketika sedang berbicara, dia menarik Ivan Han berkata,
"Ivan Han benar bukan perkataan ibu. Menantu ini tidak dapat diandalkan, kamu pasti akan merasakan kesepian di rumah. Kejadian terakhir di hotek dimana dia menyelingkuhi kamu, kamu jangan melupakannya. Anak di perutnya itu entah anak milik siapa."
Natasia Wen marah hingga wajahnya memutih, perutnya juga terasa sakit, dia menggertakkn gigi, turun dari atas ranjang dan menatap Ivan Han dengan dingin berkata,
"Bawa ibumu pergi!"
Ivan Han mengerutkan keningnya, hatinya dia mempercayai Natasia Wen, akan tetapi masalah ini bagi pria mana pun bagaikan sebuah belati yang menusuk hatinya. Dia mengepalkan tangannya berkata,
"Ikut aku pulang, kita akan membahasnya di rumah."
Ketika sedang berbicara, dia menarik Natasia Wen, akan tetapi dia memundurkan langkahnya dan menunjuk pintu dengan mata memerah berteriak,
"Bawa ibumu pergi!"
Ekspresi wajah Ivan Han berubah, tanpa berpikir dia pun langsung menamparnya.
Tamparan itu membuat tubuh Natasia Wen terhuyung dan jatuh ke atas lantai.
"Natasia Wen!"
Jocelyn Shen berteriak panik dan tidak lagi khawatir akan mengganggu urusan rumah tangga orang lain.
"Pukulan yang bagus!"
Ibu Han meneguk ludahnya.
"Wanita jalang ini memang harus dipukuli."
Wajah Natasia Wen benar-benar memutih, perutnya sangat sakit, dia membuka mulutnya dan hanya dapat mengeluarkan ucapan "sakit".
Dengan cepat terlihat dengan jelas darah pada pakaian pasien yang berwarna putih itu. Pupil mata Jocelyn Shen mengecil dan dengan bergetar berkata,
"Dokter, cepat panggil dokter!"
Ivan Han baru mendapatkan kembali kesadarannya, celana Natasia Wen sudah dipenuhi dengan darah sehingga membuat dia terkejut. Kedua tangan dia bergetar, dia ingin menggendong Natasia Wen, akan tetapi Jocelyn Shen mendorongnya dengan dingin lalu dengan dingin berkata,
"Sebaiknya kamu berdoa agar anak ini dapat terselamatkan."
Setelah selesai berbicara, dia berbicara ke arah Wesley Bai,
"Tuan, bisa bantu aku untuk menggendongnya?"
Wesley Bai terlihat ragu-ragu sejenak, lalu dia membungkukkan badannya menggendong Natasia Wen dan bergegas berlari ke arah ruangan unit gawat darurat. Ivan Han berdiri di posisi semula sambil menatap kedua tangannya dengan wajah memucat.
"Putraku, belum tentu anak di dalam kandungnnya adalah anakmu. Bagus kamu mendorongnya, pergilah bercerai dengannya setelah dia keluar dari rumah sakit. Aku lihat-ihat Cecily juga lumayan baik, kalian berdua juga tumbuh bersama sejak kecil. Pada saat itu kamu......."
"Ibu!"
Ivan Han berteriak dengan mata memerah, Ibu Han tersentak lalu dengan nada tidak percaya berkata,
"Ivan Han."
"Jangan berbicara lagi, aku mencintai Natasia Wen, aku tidak akan bercerai."
Setelah Ivan Han selesai berbicara, dia pun berlari ke arah luar.
Ketika Jocelyn Shen sedang menunggu di luar ruangan operasi, pria itu datang. Ekspresi dia berubah ketika melihat Jocelyn Shen sedang bersama Wesley Bai di luar ruangan unit gawat darurat. Dia berjalan menghampiri mereka dan memeluk Jocelyn Shen lalu melototi Wesley Bai.
"Mengapa kamu bisa ada di sini?"
Nada bicara ini, gerakan ini membuat ekspresi Wesley Bai menjadi muram. Brengsek, bahkan belum menikah saja sudah menjadi budak istri!
"Kalian saling mengenal?"
Jocelyn Shen kebingungan hingga lupa melepaskan tangan pria itu.
Pria itu menganggukkan kepalanya, mereka pernah mengenakan celana yang terbuka bersama, bahkan tahu dengan jelas seberapa banyak tahi lalat pada pantat masing-masing. Bagaimana mungkin tidak mengenalinya!
"Sebenarnya apa yang terjadi?"
Jocelyn Shen membicarakan dengan singkat kejadian yang baru saja terjadi. Pria itu menyipitkan matanya lalu teringat keanehan Wesley Bai pada akhir-akhir ini. Ternyata begitu ya. Dia menenangkan Jocelyn Shen. Pada saat ini pintu ruangan unit gawat darurat terbuka, operasi sangat lancar, anak dalam keadaan baik.
Pria itu menarik Jocelyn Shen untuk pergi, Jocelyn Shen tentu saja tidak ingin, keluarga Natasia Wen tidak berada di sini, jika dia pergi siapa yang akan menjaga dia.
"Kamu pikir apakah hati Nona Wen merasa tenang setelah terjadi masalah seperti ini? Kamu hanya dapat membuat dia merasa malu."
"Tetapi......"
"Tenang, bukannya Tuan Muda Bai masih berada di sini?"
Pria itu menunjuk ke arah Wesley Bai yang sedang melihat pasien dengan niat tidak baik. Sebersit cahaya timbul pada tatapannya.
Jocelyn Shen mengerutkan keningnya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan? Natasia Wen sudah menikah!"
"Tentu saja aku mengetahuinya!"
Pria itu sambil berbicara sambil menarik dia ke arah lift.
"Tentu saja bagus jika dia dan suaminya dapat akur, akan tetapi jika mereka saling membenci ketika melihat satu sama lain, apakah kamu tidak merasa bahwa Tuan Muda Bai merupakan pilihan yang terbaik? Sudahlah, kita jangan mengurusi urusan orang lain. Sekarang ayo kita bahas urusan kita."
Tiba-tiba Jocelyn Shen memundurkan langkahnya dan dengan was-was berkata,
"Ada masalah apa di antara kita yang perlu dibahas!"
Hanya saja di dalam ruangan lift yang begitu kecil itu, membuat pria itu dengan mudah menarik dia ke dalam dekapannya lalu mengigiti telinga dia berkata,
"Dengar-dengar kamu sudah pindah?"
Jocelyn Shen bergetar, dia mencoba untuk menghindar, akan tetapi pria itu tidak melepaskannya,
"Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?"
Udara panas menyembur ke telinga, Jocelyn Shen sedikit bergetar, telinganya memerah, pria itu senang dengan reaksinya dan hendak melakukan langkah selanjutnya, akan tetapi tiba-tiba pintu lift terbuka.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaDoctor Stranger
Kevin WongKamu Baik Banget
Jeselin VelaniThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlUnplanned Marriage
MargeryHabis Cerai Nikah Lagi
GibranYama's Wife
ClarkBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper