Behind The Lie - Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang

Raut wajah wanita itu langsung berubah menjadi murung, mendengar orang-orang disekitar menertawakannya, dia mengertakkan giginya, lalu mendorong anak laki-laki itu sambil berkata dengan marah, "Minggir!"

Bagaimanapun, dia adalah anak kecil, mana mungkin dia bisa menahan kekuatan orang dewasa, anak laki-laki itu mundur beberapa langkah ke belakang, dan hampir menabrak meja teh kaca di belakangnya. Jocelyn Shen langsung mehahan tubuhnya dan menariknya, lalu anak laki-laki itu menabrak kakinya.

Jocelyn Shen membungkuk dan menatapnya dengan ekspresi wajah tenang, dia tidak terbiasa berinteraksi dengan anak-anak, jadi dia hanya membelai rambutnya sambil berkata dengan lembut, "Kamu baik-baik saja kan."

Mata anak laki-laki itu langsung berbinar, dia menggenggam tangannya sambil berkata dengan wajah tersipu, "Nona cantik, apakah kamu sudah punya pacar?"

Jocelyn Shen ...

Sepertinya dari orang-orang yang berkerumun ada yang mengenali Jocelyn Shen, mereka mulai membicarakannya dengan suara rendah, sebagian besar yang mereka bicarakan adalah pernikahannya yang batal dan pengantin prianya di rebut adik perempuannya. Sorot mata Jocelyn Shen tidak berubah, dia menegakkan tubuhnya lalu menatap wanita yang baru saja mendorong anak laki-laki tadi dengan dingin sambil berkata, "Nona, berusia 21 tahun berarti sudah dewasa. Dari segi hukum. Kalau tadi aku tidak menahan tubuhnya, sekarang kamu sudah menjadi tersangka karena melakukan kejahatan yang disengaja. Dari segi moral, tidak seharusnya kamu bertindak kasar kepada anak-anak. Kamu mengatakan dia kurang ajar, tapi setiap kata yang dia ucapkan dia mengatakan "ayah bilang", kalau kamu sangat beradab, apakah orang tuamu pernah menyuruhmu menghormati orang yang lebih tua dan mengasihi orang yang lebih muda?"

Semua orang di Kota C tahu Jocelyn Shen berlidah tajam dan kejam, sepanjang hari dia harus berhadapan dengan para eksekutif senior Perusahaan Besar Shen yang licik jadi dari dulu dia sudah kebal. Yang ada hanya dia menindas orang lain, orang lain mana berani menyentuhnya?

Begitu wanita itu mendengar perkataannya sekujur tubuhnya langsung gemetar, wajahnya yang memakai bedak tebal menjadi semakin putih dan menjadi seputih kertas, dia tidak terima di hina seperti ini, mendengar pergunjingan orang-orang di sekitarnya dia berkata sambil mengertakkan gigi, "Berani-beraninya kamu mengataiku, memangnya kamu lebih baik dariku? Bukankah kamu juga sama seperti orang-orang ini, ingin menggaet pria di sini. Dasar tidak bermoral! Dasar tidak tahu malu! Seorang wanita yang sudah dicampakkan masih berlagak di sini, apa hakmu mengataiku! "

Raut wajah Jocelyn Shen langsung berubah, tetapi sebelum dia sempat berbicara, tiba-tiba dia merasakan ada tekanan di bahunya. Setelah itu, dia mendengar anak laki-laki di sampingnya berkata, "Ayah."

Belum sempat berbalik, dia sudah mendengar suara pria yang memikat dan rendah berkata dengan tegas, "Panggil satpam, sepertinya nona ini datang ke tempat yang salah, tolong antar dia keluar."

Raut wajah wanita itu langsung berubah. Dia menatap pria bertubuh tinggi dan tegap di sebelah Jocelyn Shen. Secara naluriah dia mundur selangkah ke belakang, tetapi dia merasa kalau seperti ini dirinya telihat terlalu pengecut, jadi dia berkata dengan keras, "Atas dasar apa kamu mengusirku!"

Pria itu tertawa, ekspresi wajahnya sangat dingin, "Atas dasar aku adalah tuan rumah pesta ini, atas dasar kamu menghina putraku!"

Orang-orang langsung heboh, ternyata pria ini adalah anggota keluarga Lin. Pantas saja saat berbicara dia sangat tidak segan-segan. Jocelyn Shen sedikit bersemangat, anggota Keluarga Lin, kalau begitu dia pasti mengenal Jasper Huo, bibirnya sedikit terangkat, ini sangat kebetulan.

Tubuh wanita itu langsung menegang dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi , tak lama dia dibawa keluar oleh satpam yang datang untuk mengakhiri keributan ini.

Tekanan di bahunya berkurang, setelah itu dia mendengar pria itu berkata, "Kemari."

Dengan tidak rela anak laki-laki itu melepaskan tangan Jocelyn Shen, setelah itu dia berjalan ke arah pria itu dan berkata, "Ayah, kenapa kamu baru datang."

Pria itu menjulurkan tangannya lalu menyentuh kepala anak itu, "Nanti saat aku tidak ada, jangan membuat masalah!"

Anak laki-laki itu menjulurkan lidahnya, setelah itu dia kembali berlari ke tempat Jocelyn berada, dia meraih tangan Jocelyn Shen, setelah itu dia mengangkat wajahnya yang tersipu dan menatap Jocelyn dengan kedua matanya yang indah sambil berkata, "Kakak cantik, jadilah pacarku. Ini pertama kalinya aku menyatakan cinta. Beri aku muka dan jangan tolak aku."

Pria……

Jocelyn Shen ...

"Bocah tengik," Pria itu meggendong anak laki-laki itu dengan satu tangannya, "Bulu saja belum tumbuh, sudah belajar mendekati perempuan!"

Kata-kata kasar pria itu membuat pipi Jocelyn Shen sedikit panas. Tapi dia tetap berusaha tenang seperti biasa, dia berbalik, setelah menyusun bahasanya, dia sedikit menundukkan kepalanya lalu berkata, "Terima kasih atas bantuan Tuan Lin."

Anak laki-laki itu menarik lengan pria itu lalu berbisik kepadanya, "Ayah, jangan mempersulit wanita yang aku suka."

Pria itu menepuk kepalanya lalu menatapnya dengan tatapan mengancam.

"Kalau kamu masih berbicara, aku akan memotong satu bulan uang jajanmu!"

Anak laki-laki itu mengerutkan bibirnya karena frustrasi, setelah itu dia menatapnya dengan marah.

Pria itu menatap wanita yang sedang menundukkan kepala di hadapannya, mata cokelatnya memancarkan tatapan yang misterius, mata pria itu menyusuri dagu wanita itu hingga ke lehernya yang putih dan mulus, setelah itu mata pria itu terus menyusuri hingga ke bawah, lalu tatapan mata pria itu jatuh ke lekukan dadanya yang indah, sorot mata pria itu perlahan menggelap, setelah beberapa saat, dia mengalihkan pandangan matanya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu yang duluan membantu anakku."

Jocelyn Shen melengkungkan bibirnya, "Dia sangat imut."

Bocah itu langsung memamerkan giginya yang putih, dia sangat senang mendengar pujiannya, tetapi tidak berani berbicara karena ancaman pria itu.

"Dia sama sekali tidak ada imut-imutnya."

Nada bicara pria itu tiba-tiba menjadi dingin, Jocelyn Shen baru mengangkat kepalanya. Pria itu sudah pergi sambil menggendong bocah laki-laki itu.

Jocelyn terdiam, dia merasa ada yang tidak beres dengan nada bicara pria itu, sepertinya dia sedang marah, Jocelyn sedikit bingung, jadi dia melangkah maju untuk mengejarnya, sambil berkata dengan pelan, "Tuan Lin, saya ingin meminta bantuan anda."

Pria itu berhenti lalu berbalik dengan tiba-tiba, tanpa sadar Jocelyn Shen menghentikan langkah kakinya, tapi pria itu maju satu langkah ke depan dan membuatnya mundur hingga bersandar di gagang tangga. Auranya yang kuat tanpa sadar membuat Jocelyn Shen mengangkat kepalanya, saat dia mengangkat kepalanya dia langsung melihat dagunya yang mulus, di atasnya ada bibir yang berwarna merah muda, bentuknya sangat indah, hidungnya mancung dan tidak seperti orang Asia, matanya yang berwarna coklat muda sedikit menyipit. Jantung Jocelyn mulai berdebar, sepasang mata ini membuatnya sedikit tidak karuan, tetapi terlihat sedikit familiar ...

"Kelihatannya ada motif tersembunyi dibalik bantuan Nona hari ini ."

Kata-kata "motif tersembunyi" sangat dia tekankan. Sindiran ini membuat Jocelyn Shen kembali sadar, raut wajahnya berubah menjadi serius, setelah itu dia mengangkat kepalanya dan langsung menatap mata coklat pria itu. Dengan suara rendah tapi bertenaga dia berkata, "Tuan Lin, kata-katamu ini sangat melukai harga diriku. Pertama-tama aku tidak tahu anak ini adalah keturunan keluarga Lin. Aku meminta bantuan anda juga hanya karena kebetulan, kalau hal ini membuat anda salah paham, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya. "

Selesai berbicara, dia hendak berbalik dan pergi, tapi lengannya digenggam oleh sebuah tangan kecil yang putih dan lembut.

"Kakak cantik, ayahku suka menusuk hati orang, kamu jangan marah."

Tidak hanya sekedar menusuk hati orang! Jocelyn Shen menunduk, sambil tersenyum dan menepuk tangannya, dia berkata dengan lembut, "Terima kasih, tapi aku masih ada urusan, aku sudah harus pergi."

Melihat sorot mata Jocelyn yang tenang, sorot mata pria it berubah menjadi gelap, sebelum Jocelyn berbalik, pria itu berkata dengan serius, "Kamu memerlukan bantuan apa?"

Jocelyn Shen terkejut. Jelas sekali dia tidak menyangka pria ini akan menyetujuinya. Apakah ini termasuk permintaan maafnya? Sebelum dia sempat melihat ekspresi wajah pria itu, pria itu sudah menggendong anak itu dan berbalik, setelah itu suara rendahnya mengalun dengan perlahan, "Ikut denganku."

Saat Jocelyn Shen menoleh, dia melihat Richardo Rong sudah tidak ada, setelah ragu-ragu sejenak, dia mengikuti pria itu.

Anak laki-laki itu menguap dan dia bersandar dengan malas di bahu pria itu, setelah itu dia mengerutkan mulut kecilnya dan berkata, "Ayah, ini pertama kalinya Ayah menggendongku sejak aku berumur tujuh tahun."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu