Behind The Lie - Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
Jasper Huo sangat kesal padanya, dia mengulurkan tangan untuk mencari dompet di sakunya, namun dia baru menyadari bahwa dia telah melemparkan dompetnya di dalam mobil, saat ini hanya ponselnya yang masih bersamanya, dia sudah tidak memilii sepeser pun, semua ini karena Jocelyn Shen!
Dia mengertakkan gigi, "Kamu pergi ke MEP International Corporation dan memberitahu nama Jasper Huo, lalu seseorang akan bertanggung jawab atas mobil ini, lepaskan aku sekarang!"
"Tidak, tidak bisa,"
Petugas keamanan sangat ketakutan hingga gemetaran dan dialek aslinya pun keluar.
"Aku tidak kenal dengan Jasper Huo, abang, apakah kamu sedang membohongiku?"
Jasper Huo mengangkat dahinya dan mengutuk, "Apa yang bisa aku tipu darimu! Cepat lepaskan aku, kekasihku sudah pergi meninggalkanku!"
Petugas keamanan ini masih menolak untuk melepaskannya,
"Hei, abang, kita jadi orang tidak boleh tidak jujur, aku hanya melihat kamu seorang diri, dari mana ada perempuan lain, kamu jangan berpikir kamu bisa membodohiku yang berasal dari kampung ini."
Jasper Huo hampir meledak, dia memegang dahinya dan berbisik, "Lalu apa yang ingin kamu lakukan?"
"Aku, aku juga tidak tahu, yang penting kamu tidak boleh pergi."
Sudut mulut pria itu bergerak-gerak, kemudian dia mengeluarkan telepon dan menelpon Victor, setelah dia menunggu lama, tidak ada yang menjawabnya, pria itu mulai berkata kasar, dia merasa kecewa melihat petugas keamanan ini malah tidak percaya dengan kata-katanya, sialan, memangnya mukanya terlihat seperti pembohong! Tatapan seperti apa ini!
"Jasper?"
Tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakangnya, Jasper Huo mengerutkan kening dan menoleh untuk melihat Yasmine Tang perlahan berjalan ke arahnya dengan mengangkat roknya.
Mobil Rolls-Royce.
Jasper Huo mengemudikan mobil dengan ekspresi yang datar, dia tidak banyak berbicara, Yasmine Tang menatapnya diam-diam, beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Jasper, bagaimana kabarmu selama ini?"
"Cukup bagus." Saat mobil berbelok di tikungan, pria itu berkata dengan nada datar. "Terima kasih ya atas masalah tadi."
"Apakah diantara kita membutuhkan ucapan itu?" Yasmine Tang menghela napas sedikit, kemudian mobil kembali hening.
"Tunanganmu sangat cantik."
"Terima kasih."
Pria itu sedikit meringkuk, matanya melembut tanpa sadar.
Meski hanya sesaat, Yasmine Tang bisa melihat dengan jelas, dia mengepalkan jari sedikit dan berbisik,
"Kapan kamu akan menikah?"
"Bulan depan."
"Selamat."
Yasmine Tang tersenyum dan berkata dengan lembut,
"Apakah Keluarga Lin yang mendesak, makanya kalian mengadakan acaranya begitu cepat?"
"Tidak ada yang mendesak kami."
Penjelasan yang singkat seperti menandakan bahwa semua itu adalah kemauan sendiri, benar juga, mengapa dirinya bisa lupa, dia hanya melakukan sesuatu atas kemauan sendiri, siapa pun tidak bisa memaksanya, kemauan sendiri, dia juga pernah melakukan sesuatu deminya, tetapi...
"Bagaimana denganmu, apa yang akan kamu lakukan setelah kembali ke sini?"
Berbicara tentang ini, dia berhenti sebentar dan berkata,
"Abang sudah pergi, maksud dari kakek adalah saat ini kamu sudah bebas, Keluarga Lin tidak akan mengikatmu, jika kamu... "
"Aku tidak akan pergi." Yasmine Tang memotong pembicaraannya dan tiba-tiba tersenyum.
"Aku masih merupakan istri Claudio, aku akan mewakili Claudio untuk melakukan beberapa hal yang tidak bisa dilakukan olehnya."
Pria itu tertegun dan berkata dengan dingin, "Apa yang ingin kamu lakukan?"
Yasmine Tang menunduk dan berkata dengan suara rendah, "Jasper, aku pernah egois ketika aku masih muda, tapi sekarang, aku punya keberanian yang besar untuk menghadapi kesalahan yang aku buat, Claudio sangat menyayangiku, tapi aku malah..."
Dia berhenti, terlihat sangat sedih, kemudian berbisik untuk beberapa saat.
"Aku akan menjalankan kesalehan berbakti untuknya selama tiga tahun, bisa dianggap sebagai penebusan atas kasih sayangnya selama ini."
Pria itu memalingkan wajahnya dan menatapnya dengan mata yang dalam, seolah memikirkan kredibilitas atas kata-katanya, dan seolah mencoba berpikir apa yang harus dikatakan olehnya, setelah lewat sekian lama, dia berkata, "Selama Keluarga Tang tidak keberatan, semua terserah padamu."
Jika dia memang tulus, maka itu memang apa yang harus dilakukan olehnya, Yasmine Tang berutang pada Claudio Lin, dia juga berhutang, di dunia ini, semuanya harus dilunasi, terutama hutang perasaan! Tetapi jika dia ingin dirinya melakukan sesuatu, maaf, dia tidak akan pernah mengizinkannya!
Setelah kembali ke rumah, Jocelyn Shen minum segelas susu, mandi dan tertidur, saat memikirkan pria yang saat ini sedang marah di tempat itu, dia langsung tersenyum, kapan dia ingin mengakui kesalahannya, barulah datang padanya!
Hanya saja, sebelum dia berhasil menunggu pengakuan kesalahan dari Jasper Huo, dia menerima telepon dari Keluarga Shen terlebih dahulu.
Pukul dua tengah malam, Dennis Shen meneleponnya dan mengatakan ada hal yang mendesak, tentu saja, Jocelyn Shen tidak berani menunda, mengganti pakaiannya dan berangkat.
Keluarga Shen, lampunya masih bersinar terang.
Begitu dia memasuki ruangan, dia mulai mendengar desahan tangisan, dia mulai mengerutkan kening dan merasa bingung.
"Tuan, Nona Besar sudah kembali."
Pengurus Rumah baru saja mengucapkan sepatah kata, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari ruang tamu, "Jocelyn Shen, semua karena kamu kan?"
Segera setelah itu, sesosok tubuh keluar, menarik lengannya, mata merahnya, menggertakkan gigi dan berkata, "Apa yang kamu katakan kepada Danny, apakah kamu tidak puas melihatku bahagia!"
Setelah tidak berjumpa dengannya selama beberapa hari, Jovita Shen terlihat sangat lesu, wajahnya yang berseri pada waktu dulu, saat ini terlihat pucat, matanya terdapat garis merah, tetapi dia menarik tangannya dengan sangat kuat, Jocelyn Shen merasakan kesakitan, dia mengerutkan alisnya, melihat dirinya yang sedang hamil, pada akhirnya tidak mendorongnya menjauh, hanya saja suaranya berubah menjadi sangat dingin.
"Lepaskan."
"Kamu, pasti kamu!"
Ekspresi Jovita Shen sudah berubah, dia sepertinya terangsang oleh sesuatu, Dennis Shen berjalan dengan cepat, dan berkata dengan tajam, "Lepaskan! Buat apa kamu menangis seperti serigala melolong!"
Julia Song buru-buru menarik Jovita Shen dan berbisik, "Masalahnya belum diperiksa dengan jelas, jangan sembarangan berbicara."
"Apa yang tidak jelas tentang ini, masalah ini sudah terlihat dengan sangat jelas!"
Mata Jovita Shen memerah, dia berkata dengan jelas menatap Jocelyn Shen dan berkeinginan untuk menghabiskannya.
Jocelyn Shen berpikir sejenak dan sudah mengerti keadaannya, saat itu dia tidak mengerti mengapa pria itu bisa berkata dengan begitu kejam, namun saat dia melihat reaksi Jovita Shen, seketika mengerti apa yang sudah terjadi.
Dia mengangkat kepalanya dan melirik ringan ketiga orang di ruang tamu itu, mereka jelas sedang menunggu jawaban darinya, Jocelyn Shen mengerutkan bibirnya, dan berkata pelan, "Kamu bertengkar dengan Danny Ji, bukannya mencarinya, kamu malah datang kepadaku, apakah kamu tidak merasa ini sangat konyol? "
"Kamu jangan berpura-pura lagi!"
Jovita Shen sudah kehilangan akal sehatnya karena amarah, dia sudah tidak bisa lagi berpura-pura berperilaku sebaik biasanya, dia melototinya layaknya seekor ular berbisa, Jocelyn Shen merasa tidak nyaman dan mengerutkan alis dan mengangkat kepala menatap Dennis Shen, "Ayah, jika kamu menyuruhku datang hanya ingin menyelesaikan masalah ini, mohon jangan meneleponku lagi kedepannya, aku tidak memiliki waktu luang untuk mencampuri urusan orang lain!"
Saat dia hendak berbalik untuk pergi, Dennis Shen menghentikannya dan berkata dengan suara rendah, "Jocelyn, kamu datang ke ruang kerja bersamaku, ada yang ingin kusampaikan padamu."
"Ayah, mengapa kamu begitu percaya padanya!"
Jovita Shen berkata dengan tajam, "Kamu lupa, bagaimana ibunya menganiaya aku dan ibuku saat itu, dia sama seperti ibunya, wanita yang kejam dan tak bermoral!"
"Piak!"
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia menampar wajahnya dengan keras, tatapan Jocelyn Shen seperti mengeluarkan api amarah, membuatnya seketika kehilangan kesadaran dan melangkah mundur.
Julia Song juga terkejut, dia segera berdiri menghalangi Jovita Shen dan berkata dengan wajah yang datar. "Jocelyn Shen, jika ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan, kamu bisa berkata dengan baik-baik, Jovita sedang hamil, kamu menamparnya seperti ini, kamu benar-benar tidak berakhlak!"
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Goddes
Riski saputroIstri ke-7
Sweety GirlIstri Yang Sombong
JessicaBaby, You are so cute
Callie WangMy Lady Boss
GeorgeThe Great Guy
Vivi HuangBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper