Behind The Lie - Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
Jocelyn Shen memotong ucapannya. Dia mengatakan kalimat pertama sejak dia masuk, "Dia tidak tahu."
Jocelyn Shen berkata dengan lembut, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Nyonya Tua tanpa rasa takut, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Bekerja sama dengan Ryan Ji adalah keinginan ayahku dan aku adalah orang yang bertanggung jawab atas proyek, jadi mau tidak mau aku harus berhubungan dengannya, aku dan Ryan Ji, tidak peduli apa masa lalu kita, itu semua hanyalah masa lalu, Nyonya Besar, aku menghormati Anda karena Anda adalah orang tua, tetapi aku juga berharap Anda dapat menghormati diriku, karena aku telah memutuskan untuk bersama dengan Jasper, aku tidak akan pernah memiliki hubungan yang tidak jelas dengan orang lain, apakah ketulusan yang Anda inginkan adalah menyuruhku untuk memutuskan kontrak dengan SC Groups? Maaf, aku tidak dapat melakukan ini karena tidak ada hal yang mengancam dari hal ini."
Dia memiliki batasnya dan tidak akan menyerah tanpa alasan.
Nyonya Tua tidak marah, tetapi tersenyum kecil dan berkata, "Kamu berbeda dari apa yang kupikirkan."
Jocelyn Shen terkejut, dia tidak tahu apa maksud Nyonya Tua, tetapi dia segera mengetahui keputusan Nyonya Tua.
"Kalian berdua jagalah kesehatan kalian dalam 2 bulan ini, aku harap pernikahan kalian bisa dilakukan secepat mungkin, ada beberapa hal yang dimengerti oleh kalian sendiri, tetapi orang lain tidak."
Perubahan ini terjadi dengan sangat cepat dan keduanya tidak bisa bereaksi sedikitpun, beberapa detik kemudian, Jocelyn Shen tiba-tiba dipeluk oleh seseorang, lalu dicium dengan agresif dan dia berkata dengan suara yang rendah, "Apakah kamu mendengarnya? Nenek sudah setuju, kamu akan menikah denganku."
Jocelyn Shen merasa malu karena mereka masih berada di hadapan kedua orang tua, dia mendorongnya untuk membuatnya melepaskan dirinya, wajahnya memerah seperti udang yang sudah dimasak dan pada saat yang sama, dia mengerti apa maksud dari ucapan Nyonya Tua, dia ingin dirinya selalu mengingat identitasnya, dia akan menggunakan identitas menantu dari Keluarga Lin ketika berhubungan dengan Ryan Ji, orang lain tidak bisa mengatakan apa-apa, karena dirinya telah masuk ke dalam Keluarga Lin.
Ketika melihat senyuman samar Jasper Huo, Jocelyn Shen tiba-tiba merasa bahwa pernikahan sepertinya adalah pilihan yang baik, beberapa bulan yang lalu, dia masih bertanya-tanya apakah dia akan menjadi tua sendirian, tidak disangka, beberapa bulan kemudian, dia mendapatkan janji hidup bersama yaitu menikah dengan pria lain, jika dia menolaknya, apakah dia akan menyesalinya? Akan, jadi dia tidak ingin menyesalinya.
Malam itu, Jocelyn Shen menginap di rumah Keluarga Lin, karena kecelakaan mobil yang melibatkan Keluarga Huang dan kejadiannya belum terselesaikan, sehingga wartawan ada dimana-mana, jadi, dia tidak bisa keluar sekarang dan tentu saja dia menginap di kamar tamu di rumah Keluarga Lin, Nyonya Tua dan Tuan Besar adalah orang-orang yang konservatif, hanya saja hal ini membuat Jasper Huo sangat sedih, dia akhirnya dapat tidur bersama dengan istrinya, tetapi kamar mereka malah dipisah!
Jadi, Tuan Jasper Huo yang tidak bisa tidur di tengah malam, mulai memanjat tembok, dia melakukannya sepanjang waktu ketika dia masih kecil dan sekarang dia sudah sangat ahli.
Jocelyn Shen terkejut ketika mendengar sebuah suara, dia bergegas untuk membuka lampu di sampingnya, tetapi dia sudah dipeluk sebelum jari-jarinya menyentuh saklar, suhu yang akrab membuatnya tertegun, tangannya perlahan-lahan melemas dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan di sini tengah malam!"
"Aku takut tidur sendirian."
Pria itu menundukkan kepalanya dan menggigit telinganya, suaranya terdengar sangat rendah.
Jocelyn Shen berusaha untuk menyembunyikan lehernya dan berbisik pelan, "Jangan aneh-aneh, kita sedang berada di rumahmu!"
Pria itu tertawa rendah, "Karena berada di rumahku, maka aku jadi sangat menginginkannya."
Dia masih belum menyelesaikan kata-katanya, tetapi tindakannya sudah mulai menguat, Jocelyn Shen sedikit gemetar, suaranya tidak terdengar stabil, "Tetapi, tetapi kita sedang terluka."
"Hm, aku akan pelan-pelan."
Melihat bahwa dia sudah tidak bisa menghindarinya lagi, Jocelyn Shen perlahan-lahan merilekskan tubuhnya, karena dia sudah menerimanya, hal seperti ini cepat atau lambat akan terjadi, selain itu, dia merasa bahwa dirinya juga merindukannya.
Keesokan paginya, kedua orang itu berpelukan dengan hangat dan sinar matahari menyinari kulit mereka, mereka tampak begitu harmonis.
"Tok tok"
Pintu diketuk dan Jocelyn Shen membuka matanya dengan linglung, setelah itu dia tahu di mana dia berada, dia melirik pria telanjang yang berada di sampingnya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk memijat dahinya, bagaimana dia bisa melakukannya kemarin malam? Padahal ini adalah rumah dan kamar tamu orang lain.
"Tok tok"
Ada ketukan lagi di pintu.
Jocelyn Shen mendorong pria di sebelahnya dan berbisik, "Cepat keluar."
Tuan Jasper Huo membuka matanya, ketika melihat istrinya tidur di sebelahnya, dia tidak bisa menahan perasaan gembira di dalam hatinya, dia membungkuk untuk menciumnya dan berkata dengan suara rendah, "Apakah kamu ada merasa tidak nyaman?"
Jocelyn Shen memelototinya dengan wajah yang memerah, masih berani bertanya!
"Kamu cepat keluar dari jendela, ada yang mengetuk pintu."
Pria itu mengerutkan keningnya, kenapa dia merasa dirinya seperti pria yang sedang berselingkuh? Tidak puas dengan sikapnya, pria itu menggigit bibirnya, lalu bangkit dan mengenakan gaun tidurnya untuk membuka pintu.
Ketika Jocelyn Shen melihat apa yang akan dia lakukan, sudut mulutnya bergerak-gerak, dia segera menutupi kepalanya dengan selimut tanpa berpikir panjang.
Orang yang mengetuk pintu adalah Bibi Zhang, ketika melihat Jasper Huo yang membuka pintu, dia terkejut beberapa saat, lalu menahan senyumnya dan berkata dengan suara yang kecil, "Tuan Muda Kedua, Nyonya Tua menyuruh Nona Shen untuk turun makan sarapan."
Pria itu menoleh dan menatap wanita yang sedang berada di dalam selimut, dia tersenyum dan berkata, "Katakan pada nenek, kita akan segera turun."
"Baik."
Bibi Zhang tersenyum dengan lebar sambil berjalan turun, pria itu menutup pintu, lalu berjalan ke tempat tidur, menindih orang yang berada di dalam selimut dan berbisik, "Keluarlah, biarkan aku menciumu."
Jocelyn Shen bergeming, pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya ke dalam selimut, dia meraih pinggangnya, Jocelyn Shen membeku, dia segera membuka selimut, lalu berkata sambil tersipu, "Apa yang kamu lakukan!"
Pria itu menanggapinya dengan ciuman yang lama.
"Aku sangat bahagia."
Setelah sekian lama, pria itu baru mengucapkan kalimat seperti itu, dengan senyuman yang tidak bisa disembunyikan dari sudut mulutnya, hal ini membuat hati Jocelyn Shen melembut, dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh hidungnya, lalu matanya, pria itu memalingkan kepalanya untuk menatapnya dan berbisik, "Apakah aku tampan?"
Jocelyn Shen terkejut, dia tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Jika kamu tidak terlihat tampan, aku tidak akan tidur denganmu, tidak peduli seberapa keras kamu berusaha."
Jawaban ini membuat sudut bibir pria itu berkedut dan dia mengertakkan giginya, "Kamu hanya melihat wajahku saja?"
Jocelyn Shen tertawa, dia dengan lembut memegang hidungnya dan berbisik, "Kenapa kamu seperti anak kecil? Aku sedang memujimu karena kamu tampan."
Pria itu mendengus dengan puas, meskipun dia tidak terlalu peduli dengan penampilannya, tetapi dia tidak sadar bahwa kulitnya sangat bagus, dia tidak merasakan apa-apa ketika orang lain memujinya, hanya ketika Jocelyn Shen yang memujinya, dia baru merasa sangat bahagia.
"Aku mengizinkanmu untuk menciumku."
Pria itu berbicara dengan penuh percaya diri dan Jocelyn Shen menggerakkan mulutnya, lalu mendorong wajahnya ke samping, pria itu berteriak dengan ketidakpuasan, "Wajahku sangat tampan, kenapa kamu tega melakukan ini!"
Jocelyn Shen.......
Keduanya bermain-main sebentar sebelum mereka berpakaian rapi dan turun ke bawah, Jocelyn Shen sedikit canggung karena Bibi Zhang telah melihat mereka berada di kamar yang sama, tetapi pria itu malah terlihat sangat segar dan senyumannya bahkan lebih lebar daripada kemarin.
Nyonya Tua sedang merapikan bunga dan tanaman di lantai bawah, Tuan Besar sedang mengenakan kacamata sambil membaca koran, keduanya saling memandang dari waktu ke waktu, mereka terlihat sangat harmonis, Jocelyn Shen merasa sangat iri ketika melihat hal ini, pria itu sepertinya mengerti perasaannya, dia berbisik di telinganya, "Jika kita berdua sudah tua, kamu berbaring di bawah sinar matahari dan membaca buku, lalu aku yang akan menyirami bunga, aku tidak ingin kamu melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan fisik."
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraAdore You
ElinaCinta Di Balik Awan
KellyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiInventing A Millionaire
EdisonPengantin Baruku
FebiGet Back To You
LexyDemanding Husband
MarshallBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper