Behind The Lie - Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?

Jocelyn Shen sudah tertidur, pria itu berbaring dengan perlahan di sampingnya, tetapi dia tidak terbangun, suhu tubuh pria itu sendiri sedikit tinggi, Jocelyn Shen sepertinya merasa sedikit dingin pada saat ini, ketika merasakan ada hawa panas, dia tanpa sadar sudah memeluknya.

Ada wanita cantik yang memeluknya, jika dia menolaknya maka dia bukan seorang pria, Jasper Huo dengan sangat alami menundukkan kepalanya untuk mencium bibirnya.

Gadis yang dia sukai ada di sisinya, tetapi dia tidak bisa menyentuhnya, pria itu merasa sedih, akhirnya dia melampiaskan amarahnya dengan mencium leher dan dada Jocelyn Shen, lalu menggigit lagi untuk membuat tanda merah yang kecil, lalu memeluknya dan menutup matanya.

Pada jam 7 pagi, mereka berdua masih tidur sambil memeluk, tiba-tiba salah satu dari ponsel mereka berdering.

Jocelyn Shen bergerak, dia tidak membuka matanya, dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh ponselnya yang terletak di tempat tidur, dia ingat bahwa dia meletakkannya di tempat tidur kemarin malam, tetapi dia merasakan ada yang tidak beres ketika dia semakin menyentuh, sentuhan di bawah tangannya terasa kuat dan elastis, sangat jelas ini bukan selimut, dia pikir mungkin sarafnya terlalu tegang akhir-akhir ini, jadi dia menurunkan tangannya, lalu terdengar ada napas tertahan di telinganya, gerakan Jocelyn Shen menjadi kaku dan perlahan membuka matanya, dia melihat ada sepasang mata gelap yang menatapnya, Jocelyn Shen tanpa sadar sudah menendangnya sebelum pikiran lain melintas di benaknya.

Pria itu mendengus dan berkata dengan marah, "Kenapa kamu menendangku!"

Jocelyn Shen sudah tersadar sekarang, dia memeluk selimut, lalu mengertakkan giginya dan berkata dengan dingin, "Kenapa kamu bisa berada di kamarku!"

Pria itu berkata tanpa malu-malu, "Aku takut tidur sendirian!"

Mulut Jocelyn Shen bergerak-gerak, setiap kali ketika dia memiliki pemahaman baru tentang pria ini, dia pasti akan selalu membuat pemahaman yang lain lagi, kenapa ada orang yang sudah melakukan hal yang tidak tahu malu tetapi masih bisa berkata dengan tenang?

"Dasar bajingan!"

Pria itu merentangkan tangannya dengan sangat polos, tetapi dengan senyum yang terlihat menyenangkan di sudut mulutnya.

"Jelas-jelas kamu yang melakukan hal tidak tahu malu terlebih dahulu, ini baru pagi, kamu jelas tahu bahwa aku tidak bisa menahannya, tetapi kamu malah begitu provokatif, apakah kamu ingin aku melakukan sesuatu?"

Sambil berbicara, dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meraih selimutnya, dengan sedikit kekuatan, dia menariknya ke dalam pelukannya, lalu menundukkan kepalanya, mencium rambutnya dan berkata dengan suara serak, "Jangan berbicara, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak melakukan sesuatu, apakah kamu dikirim oleh Tuhan untuk menyiksaku, hm?"

Hanya ada sebuah seprai tipis di antara kedua orang itu, Jocelyn Shen dapat dengan jelas merasakan tubuhnya yang panas dan jantungnya mulai berdebar dengan cepat, ditambah lagi dengan suaranya yang rendah dan menawan yang membuatnya merasa panas, dia berkata dengan sedikit tergagap, "Se.....sembarangan, omong kosong! Kenapa kamu begitu dekat denganku! Minggir!"

Karena terlalu kaget dengan reaksinya, dorongan Jocelyn Shen juga menjadi sangat kuat, pria itu awalnya duduk tegak, tetapi dia didorong dengan keras dan tiba-tiba jatuh ke belakang dan ujung meja mengenai pinggangnya, pria itu menahan napas, dia memegangi ujung meja untuk menopang dirinya, amarahnya yang muncul lenyap seketika, dia telanjang sampai pinggang, dia mengertakkan giginya dan menatap Jocelyn Shen, "Katakan saja secara langsung jika kamu ingin berada di atas, setiap kali kamu selalu menggunakan cara seperti ini!"

Jocelyn Shen awalnya merasa sangat bersalah, tetapi ketika mendengar apa yang dia katakan, dia terkejut sejenak, kemudian dia segera bereaksi dengan melempar bantal ke wajahnya! Kamu pantas mendapatkannya!

Pria itu tertawa rendah, dia menyukai Jocelyn Shen yang memiliki emosi seperti ini dan bukanlah wanita yang kuat di kantor, tetapi hanya seorang wanita kecil, wanita yang hanya merupakan miliknya seorang.

Bel pintu tiba-tiba berdering dan keduanya terkejut, orang pertama yang terlintas di pikiran pria itu adalah Ryan Ji, tidak heran dia berpikir seperti ini, karena ini adalah reaksi antar saingan, dia berani taruhan dengan kebahagiaan selama sisa hidupnya, Ryan Ji ini pasti tidak akan pernah menyerah pada Jocelyn Shen dan dia tidak akan pernah memberi mereka waktu untuk berduaan.

Ketika memikirkan hal ini, pria itu mengenakan celana boxer dan berlari keluar untuk membuka pintu.

Jocelyn Shen memandangnya yang bergerak dengan terburu-buru, dia tidak bisa menahan kedutan di sudut mulutnya, dia buru-buru mengejarnya untuk menghentikannya.

"Jangan dibuka dulu!"

Begitu suara Jocelyn Shen keluar, pria itu sudah membuka pintu, kemudian dia tercengang ketika melihat orang-orang di luar.

Otot-otot di sudut mulut Tuan Besar bergetar, dia bertanya-tanya apakah dia sudah salah melihat, apakah pria yang bertelanjang dada ini adalah cucunya?

Victor yang berdiri di belakang Tuan Besar membalikkan wajahnya untuk menaikkan kacamatanya, ini bukan salahnya, dia jelas-jelas telah menelepon sebelumnya tetapi sepertinya bos-nya sedang melakukan sesuatu.

"Siapa itu?"

Melihat dia tidak bergerak, Jocelyn Shen berjalan mendekat dan mendorongnya, pria itu mendesis dan berbisik, "Jangan sentuh tempat itu, pinggangku sakit!"

Tuan Besar melebarkan matanya, pinggang...pinggangnya sakit......

Jocelyn Shen juga berjalan menuju pintu, bekas merah di lehernya langsung membuat wajah Tuan Besar itu tersipu, ternyata mereka habis melakukannya.

Jocelyn Shen memandang kedua orang yang berdiri di depan pintu, dia tertegun sejenak, dia pernah bertemu dengan Victor, tetapi siapa orang tua ini, dia menoleh untuk melihat pria yang wajahnya tegang sejenak, setelah sekian lama dia baru berkata, "Kakek."

Setengah jam kemudian, Jocelyn Shen telah berganti pakaian, dia keluar dari kamar dengan wajah yang memerah bersama dengan pria itu, Tuan Besar duduk di sofa dengan tongkatnya, ketika melihat mereka keluar, dia duduk dengan tangan terlipat dan menatap kedua anak muda itu, dia terbatuk lalu berkata, "Duduklah."

Pandangan Jocelyn Shen tentang tentara selalu sangat tinggi yang membuatnya merasa kagum, ketika mendengar dia berbicara, Jocelyn Shen secara naluriah menegakkan pinggangnya, tetapi detik berikutnya, dia ditarik oleh pria itu dan duduk di sofa.

"Kakek, kenapa kamu datang ke sini?"

Setelah mengenakan pakaian, pria itu sudah tidak merasa malu dan mulai bersikap kurang ajar, Tuan Besar memelototinya, dia mengabaikan pertanyaannya, dia mengerutkan kening untuk menatap Jocelyn Shen dan Jocelyn Shen merasa tidak nyaman dengan tatapannya, dia tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk meraih ujung pakaian pria itu, lalu pria itu memeluknya dan bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Apa yang Anda lakukan di sini sepagi ini?"

Setelah menatap mereka selama beberapa saat, Tuan Besar berkata,

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu