Behind The Lie - Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
Pria yang ada di atas tubuhnya ini, baru kenal kurang dari sepuluh menit dengannya. Juga tidak mengobrol banyak. Dia dapat yakin kalau dia tidak mencintai pria ini, tapi saat ini di bawah tubuh pria ini, tubuhnya seperti terbakar, dan tubuhnya juga memiliki benih-benih gila.
"Ugh——”
Bibirnya sakit, dan dia merasakan rasa darah, sang pria menatapnya dengan marah, "Kamu sedang bengong?"
Jocelyn Shen mengerjapkan mata, begitu menengadahkan kepala langsung melihat mata sang pria yang marah. Pria ini marah, marah karena apa?
"Kamu sedang memikirkan pria lain? Di ranjangku memikirkan pria lain?"
Jocelyn Shen tidak tahu kenapa pria ini marah, setelah ragu sebentar, dia tetap berkata, "Tidak."
Sang pria tidak percaya, dan menggigit bahu Jocelyn Shen dengan kencang.
"Kalau aku tahu kamu menganggapku pria lain. Maka aku akan menggigitmu sampai mati!"
Jocelyn Shen digigit sampai sangat sakit, lalu menepuk pelan bahu pria itu, menengadahkan kepala, dan inisiatif mencium pria itu, seperti sedang menenangkan perasaan sang pria.
Tubuh Jocelyn Shen bergetar kecil, mengeluh kesakitan, dan gerakan pria itu baru berubah lembut, "Ingat aku menginginkanmu saat ini."
Kemudian, satu ronde baru kembali dimulai.
Sang pria sedikit tenggelam dalam tubuh Jocelyn Shen. Seperti macan yang pertama kali malakukan seks, tanpa kenal lelah sekali demi sekali memasuki tubuh Jocelyn Shen. Jelas-jelas tahu Jocelyn Shen pertama kalinya melakukan ini, tapi malah tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.
Setelah semua ini selesai, Jocelyn Shen sudah tidur. Kamar mempunyai aroma sesudah berhubungan.
Pria yang puas berbaring di atas ranjang, dan di pelukannya terdapat wanita yang dia masuki dengan kasar. Gerakannya tidak lembut, dan di tubuh wanita itu penuh dengan jejak yang dia tinggalkan, merah keunguan. Hal itu membuatnya sedikit kesal. Selain gerakannya yang kasar, juga karena wanita ini membuatnya tidak dapat mengontrol diri.
Dia selalu mengontrol diri terhadap nafsunya. Dulu wanita yang secantik apapun yang inisiatif menghampirinya, dia bahkan tidak menoleh sekalipun pada mereka. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba gagal?
Pria itu melihat Jocelyn Shen yang ada dalam pelukannya, mencubit pipi Jocelyn Shen dan berkata kecil, "Jocelyn Shen 'kan. Aku mengingatmu."
Setelah sang pria mandi, dia mengenakan baju kemarin dan berjalan turun ke bawah. Manajer hotel sudah sejak pagi menunggu di luar. Melihat dia keluar, manajer hotel tersenyum dan berkata menyanjung, "CEO Huo, apa istirahat kemarin baik?"
Pria itu menjawab sekilas lalu menoleh dan berkata, "Kirim satu stel pakaian wanita ke kamarku. Apapun permintaannya, usahakan dipenuhi."
Sang manajer mengiyakan lalu menyodorkan satu ponsel baru kepada pria itu, "CEO Huo, ini adalah ponselmu. Nomornya sudah disimpan ke dalam."
Sang pria menerima, menelpon ke seseorang dan berjalan keluar.
Telepon dengan cepat diangkat, dan terdengar suara pria yang hangat dari ujung sambungan, "CEO Huo, kemarin malam kamu pergi kemana. Ditelepon juga tidak tersambung."
"Mobil rusak, juga hujan besar, aku mencari satu hotel dan tinggal satu malam di sana. Kamu menjemputku di sini, nanti pergi ke tempat konstruksi."
Kemudian dia berhenti berkata dan bertanya, "Pernikahan Keluarga Shen dan Keluarga Ji kemarin apakah dibatalkan?"
Asistennya sedikit terkejut, "CEO baru pulang, kenapa jadi perhatian pada hal ini."
Sang pria tidak ingin banyak bicara dan berkata sambil mengerutkan dahi, "Aku tanya apakah dibatalkan?"
Sang asisten mengelus hidung dan berkata, "Benar, dibatalkan. Aku juga pagi tadi baru saja melihat berita. Sekarang berita itu di internet sangat heboh. Katanya kakak dan adik menyukai satu pria secara bersamaan. Sang kakak merebut kekasih adiknya, membuat keributan besar di pernikahan. Keluarga Shen sangat malu, dan untuk sementara membatalkan pernikahan."
"Kakak merebut kekasih adik?"
Pria itu mengerutkan dahi. Wanita itu, kalau merebut kekasih, apakah akan berbuat sangat bodoh sampai melakukan cinta satu malam dengan orang asing?
Berita omong kosong ini, bahkan hantu juga tidak akan percaya. "Bantu aku siapkan satu dokumen tender. Aku berencana menawar tanah di Field Bay."
Orang di ujung sambungan tersentak, "CEO Huo, Field Bay adalah proyek utama Keluarga Shen tahun ini. Mereka saja sudah mengatakannya di publik, ingin membuat resort terbesar di negara ini. Selain itu tanah itu juga sepertinya tidak terlalu berguna bagi kami. Berbuat seperti ini, seperti mencari gara-gara dengan mereka bukan?"
Pria itu menyipitkan mata dan berkata, "Kalau kamu begitu mengerti, bagaimana kalau kamu saja yang menjadi bos?"
Orang di ujung sambungan terdiam, "Aku siapkan sekarang."
Pria itu baru menutup sambungan, lalu menoleh sekilas pada hotel di belakangnya dan mendengus, "Siapa yang bilang aku melakukan ini demi proyek."
Saat Jocelyn Shen bangun, benaknya masih agak tercampur, tapi perasaan jelas di tubuhnya, mengingatkannya seberapa gilanya dia kemarin malam. Kemarin malam dia memang tidak mabuk, jadi dia dapat ingat dengan jelas apa yang kemarin dilakukan dengan sangat jelas. Ranjang yang berantakan, jejak-jejak kegilaan semalam yang masih tersisa, udara seperti masih mengandung aroma pria itu, tapi tempat di samping tubuhnya sudah kosong.
Ada suatu saat dimana dia merasa sedikit sedih. Tapi kemudian dia menertawakan diri lagi. Jocelyn, Jocelyn, bukankah hanya cinta satu malam saja, apa kamu berharap pria itu perhatian padamu. Awalnya memang adalah hal yang dilakukan dengan sukarela, dan sekarang kenapa menjadi lemah.
Dia mengatur ekspresi wajahnya dan duduk tenang, baru menyadari di ujung ranjang terletak baju bersih, dengan secarik kertas di atasnya yang terdapat serangkai nomor telepon.
Apakah bertujuan terus berhubungan kedepannya?
Jocelyn Shen melihat sekilas kertas itu, lalu meremas kertas itu dan melemparkannya ke tong sampah. Dia mengganti baju dengan pakaian itu dan meninggalkan hotel. Dalam perjalanan ke perusahaan, dia tidak lupa membeli sekotak pil KB, lalu memakannya begitu saja.
Bukankah hanya cinta satu malam. Jocelyn Shen tidak berharap meninggalkan bencana apapun. Begini juga bagus, masing-masing mendapat yang dibutuhkan, dan tidak berhutang terhadap satu sama lain.
Belum sampai di perusahaan, dalam perjalanan, Jocelyn Shen sudah mendengar berita hari ini di mobil.
Cara penyelesaian yang Dennis Shen katakan, adalah bersikap tidak jelas. Dan media melaporkan berdasarkan pengertian mereka sendiri. Mereka sama sekali tidak mengecek kebenarannya. Sedangkan di dunia ini, orang-orang selalu mengikuti perkataan orang lain, dan yang banyak dikatakan orang adalah kebenarannya. Jadi jelas-jelas kemarin dia adalah korban pembatalan pernikahan, hari ini menjadi selingkuhan yang mengganggu hubungan orang. Benar-benar menyedihkan.
Jadi, ketika dia muncul di perusahaan, berbagai pandangan orang tertuju padanya. Penasaran, sindiran, ataupun rasa sayang, Jocelyn Shen tidak peduli pada itu, hanya naik ke atas dengan tenang, lalu pergi ke kantornya.
Baru saja masuk sebentar, ponselnya berbunyi. Ekspresi yang awalnya kaku, begitu melihat telepon yang masuk, sedikit menjadi tenang, lalu menekan tombol angkat.
"Jocelyn, ya Tuhan, akhirnya diangkat juga." Natasia Wen berkata dengan terkejut di ujung sambungan, "Kamu ini, sudah terjadi masalah yang begitu besar, bisa-bisanya tidak menghubungiku. Danny, si brengsek itu, bisa-bisanya melakukan hal seperti ini, menjijikan ...."
Jocelyn Shen tahu teman baiknya membantunya bicara, tapi kali ini, dia tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini, "Bagaimana liburanmu dengan Ivan? Pemandangan di Erhai Laku lumayan bagus 'kan?"
"Masih bolehlah, ya paling begitu saja. Haih, kenapa kamu mengalihkan pembicaraan." Natasia Wen menjadi pintar kali ini dan mendengus, "Aku dari dulu sudah tidak suka melihat si Danny itu. Kali ini akhirnya tidak dapat tahan lagi. Kamu mempunyai kualitas yang begitu baik, bisa mencari pria manapun, tapi kenapa harus mencari seperti pria itu. Apa kamu tidak tahu bagaimana sifat adikmu? Dia itu akan suka apapun yang kamu suka, bersikeras berebut denganmu. Aku awalnya sudah bilang Danny tidak bisa kuat. Danny terlalu lemah, tapi kamu malah tidak mendengarnya. Sekarang jadi terluka 'kan?"
Jocelyn Shen tidak menolak, sesaat kemudian baru berkata ringan, "Natasia, aku berbeda denganmu. Kehidupanku, dari awal memang tidak bisa aku putuskan sendiri."
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyCinta Yang Tak Biasa
WennieUnlimited Love
Ester GohCinta Yang Terlarang
MinnieGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThat Night
Star AngelBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper