Behind The Lie - Bab 2 Sesuai Harapanmu
"Apa kamu merasa aku seperti sedang bercanda." Jocelyn Shen masih tersenyum, "Danny, Paman Ji, Bibi Ji, alasan kenapa Keluarga Shen dan Keluarga Ji bersatu, aku percaya kalian juga mengerti jelas. Bukankah karena perusahaan kedua keluarga bisa terus berkembang lebih lanjut, pernikahan bisnis, yang penting adalah keuntungan bukan cinta. Ada beberapa hal, selama kalian tidak keberatan, maka aku juga tidak akan perhitungan."
Perkataan Jocelyn Shen ini sudah sangat jelas. Jocelyn Shen tidak peduli hubungan Danny Ji dan Jovita Shen. Selama dia tidak menolak, maka pernikahan akan berlanjut.
Siapapun tidak menyangka ternyata sikap Jocelyn Shen seperti ini. Meskipun Jocelyn Shen dan Jovita Shen adalah putri Keluarga Shen, tapi Jocelyn Shen malah mengatur setengah dari Perusahaan Besar Shen, selain itu kemampuannya tidak kecil. Keluarga Ji tentu juga menyukai hal ini, dan membiarkan mereka tunangan dari dulu, diundur tiga tahun baru mengadakan pernikahan.
Meskipun Jovita Shen juga merupakan putri Keluarga Shen, tapi baik itu pemikiran ataupun kemampuan, berbeda terlalu jauh dari Jocelyn Shen. Orang-orang dalam lingkaran ini, semuanya tahu Jocelyn Shen adalah penerus pertama dari Perusahaan Besar Shen. Jocelyn Shen mempunyai kuasa bicara terbesar. Kalau menikahi Jocelyn Shen sama saja dengan menikahi setengah Keluarga Shen. Kalau tidak, Jovita Shen juga merupakan putri Keluarga Shen, mereka juga tidak perlu begitu sulit.
Tapi sekarang masalah berubah menjadi seperti ini, Jovita Shen hamil, meskipun mereka menyetujui, di sisi Dennis Shen juga tidak mudah dipertanggungjawabkan.
Hanya saja Keluarga Ji belum bicara, Julia Song malah bicara duluan, "Jocelyn, perkataan apa yang kamu katakan. Apa yang dinamakan membantu Jovita membesarkan anak. Apa masalah ini bisa diselesaikan dengan satu kalimat membantu dia besarkan? Kalau Jovita sudah melahirkan anak, kedepannya bagaimana bisa dia menikah lagi?"
"Kalau begitu aborsi saja."
Perkataan Jocelyn Shen dingin, "Jovita sendiri tidak menjaga diri. Memangnya Bibi Song ingin menyuruh Danny tanggung jawab? Kalau diketahui orang-orang, bukankah menjadi lelucon?"
Wajah Julia Song langsung berubah masam. Dennis Shen juga mengerutkan dahi, ekspresinya jelas sekali tidak senang.
Ayah Danny saat ini baru angkat bicara,
"Jocelyn, Keluarga Ji kami menginginkanmu menjadi menantu kami."
Jelas sekali, mereka melemparkan bola ini kepada Keluarga Shen, menyuruh mereka menyelesaikan sendiri masalah ini secara internal.
Jocelyn Shen menatap Dennis Shen, menunggu Dennis Shen bicara. Jocelyn Shen ingin lihat, bagaimana ayahnya menyelesaikan masalah ini. Membiarkan pernikahannya gagal, atau membuat Jovita Shen mengalah, tapi menyelamatkan gengsi Keluarga Shen.
Dennis Shen menyesap bibir dan mengerutkan dahi.
Wajah Julia Song berubah dan berkata kecil pada Dennis Shen, "Dennis, masalah ini menyangkut nama baik Jovita seumur hidupnya. Kamu harus berpikir baik-baik."
Jovita Shen menatap Dennis Shen dengan sedih dan mata berkaca-kaca. Ibu dan putri yang seperti ini, Dennis Shen paling mudah berhati lembut. Jocelyn Shen seperti sudah menebak keputusan Dennis Shen, tapi dia ingin mendengar ayahnya bicara langsung, berharap ayahnya bisa berpihak padanya.
Dennis Shen terdiam beberapa detik lalu melihat ke arah Jocelyn Shen, "Jocelyn, pernikahan ditunda dulu saja. Setelah masalah selesai baru dibicarakan lagi."
Hati Jocelyn Shen seketika menjadi dingin. Dia menatap ayah yang sangat pilih kasih itu dan berkata dengan ringan, "Bagaimana diselesaikan. Kalau satu hari tidak diselesaikan, maka tidak akan menikah. Ayah lebih baik lebih terus terang saja, langsung membatalkan pernikahan ini."
Dennis Shen mana mungkin tidak tahu, kalau cara penyelesaian seperti ini, menyakiti hati Jocelyn Shen. Tapi Jocelyn berbeda dengan Jovita. Jocelyn bisa menyelesaikan masalah sendiri, sedangkan Jovita masih kecil. Kalau dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, maka kehidupan Jovita akan hancur. Jadi seberapa bencinya dia pada Danny Ji, seberapa bersalahnya dia pada Jocelyn Shen, dia tetap harus mengeraskan hati, dan berkata berat, "Jocelyn, kamu selalu bertindak cerdas. Masalah ini kalau sampai tersebar keluar, akan menimbulkan kerugian sebesar apa. Aku tidak katakan, kamu juga tahu. Anggap saja ayah yang memohonmu."
Jocelyn Shen tiba-tiba tertawa. Senyum di wajahnya yang jarang. Dalam ingatan Danny Ji, Jocelyn Shen selalu bersikap dingin. Senyum yang tiba-tiba ini, seperti permen yang manis, tapi juga mengandung sindiran, dan merendahkan diri. Membuat orang yang melihatnya merasa kasihan.
"Baik, sesuai harapanmu."
Setelah Jocelyn Shen mengatakan tiga kata itu, dia berjalan keluar dan punggungnya terlihat kesepian dan dingin.
"Jocelyn ...."
Seperti ada orang yang memanggil namanya, tapi Jocelyn Shen tidak membalikkan kepala lagi, karena dia tahu, tidak ada orang yang mengharapkannya menolehkan kepala.
Dalam hujan besar, Jocelyn Shen mengendarai mobil dengan cepat dan melaju bebas di jalanan.
Kalau saat ini ada orang yang melewati sampingnya, dapat melihat wanita yang duduk di dalam mobil, cantik dan anggun, seperti orang yang keluar dari lukisan saja. Tapi mata Jocelyn Shen merah, seperti baru saja menangis. Kalau Danny Ji melihatnya, maka Danny Ji pasti akan terkejut melihatnya. Ternyata dia bukan tidak terkalahkan, ternyata wanita juga bisa menangis.
Dia mengendarai mobil ke sebuah bar, merobek bagian bawah gaun, menjadi dress pendek, lalu turun dari mobil dan masuk ke dalam bar.
Dia mengenakan dress putih, dengan tubuh yang sangat seksi, berbeda dengan pelacur yang ada di klub, membuat orang-orang tanpa bisa ditahan menoleh ke arahnya.
Dia menolak semua pria yang datang menggodanya. Seorang diri minum di bar, tubuhnya mabuk, tapi otaknya entah kenapa masih sangat sadar.
Dia tahu ada orang yang membawanya dari bar ke hotel. Dia juga tahu apa yang selanjutnya akan terjadi. Tapi dia terlalu lelah, atau bisa dibilang hatinya sudah sangat terluka, bahkan tidak ada tenaga untuk melawan.
Dia dilempar orang ke atas ranjang, lalu mendengar orang itu menelpon seseorang, sebelum pergi menatapnya dengan tatapan kasihan, lalu menutup pintu dan pergi.
Jocelyn Shen membalikkan tubuh, duduk di atas ranjang, dia sedikit haus, ingin mencari air minum.
Tapi ketika dia membuka pintu, dia melihat pria yang berjanggut berdiri di ruang tamu.
Tubuh pria itu basah karena air hujan, baju membungkus tubuh mereka, membentuk bentuk tubuh yang ketat. Jocelyn Shen tiba-tiba merasa haus.
Pria itu seperti sedikit terkejut. Dari dalam kamar tiba-tiba muncul seorang wanita, juga mengenakan pakaian yang tidak rapi. (Gaun pengantin dirobek, menunjukkan dua kaki putih yang panjang).
Pria itu tidak mengatakan apapun, hanya menilai Jocelyn Shen, mata yang gelap, seperti danau yang tidak kelihatan dasarnya, hitam dan pekat.
Itu benar-benar adalah mata yang sangat cantik. Jocelyn Shen berpikir, pria dengan mata yang begitu cantik, dengan janggut, dan sedikit berkharisma ini, tidak ada perasaan berlawanan sedikitpun, bahkan mempunyai sedikit kharisma pria.
Dia pasti sudah mabuk. Dia berpikir seperti ini.
Kalau saat dia sadar, dia mungkin sudah pergi. Tapi sekarang, dia berdiri di tempat, menatap pria itu, tidak bergerak, melainkan bertanya kecil, "Apa kamu tidak haus?"
Mata sang pria mengandung sedikit pandangan merendahkan, mengerutkan dahi, seperti sedikit benci pada kepura-puraan Jocelyn Shen.
Pandangan seperti itu, kalau muncul di saat Jocelyn Shen tersadar, pasti akan tidak senang. Tapi sekarang, dia terpesona pada tulang leher dan dada pria itu yang terbuka.
Air dari janggut yang basah menetes masuk ke leher, masuk ke dalam bajunya, bergulir turun dari otot yang terbentuk. Dengan begitu, keseksian yang tidak dapat diungkapkan, dia merasa semakin haus.
Seorang pria dewasa, ditatap seperti ini oleh wanita, bukan hanya merasa tidak nyaman, bahkan membuatnya merasa tidak senang.
"Apa sudah cukup melihatnya?"
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaHis Soft Side
RiseBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiRahasia Istriku
MahardikaThis Isn't Love
YuyuMy Charming Wife
Diana AndrikaBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper