Behind The Lie - Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?

Sudut bibir pria itu terangkat, satu tangannya dia letakkan di pinggang Jocelyn, tangannya yang satu lagi mengenggam tangan Jocelyn, tarian yang elegan pun dimulai. Jocelyn Shen hanya bisa ikut menari. Gerakan tarian pria itu sangat sempurna, tubuhnya yang setinggi 185cm berdiri dengan tegak, sorot matanya terlihat arogan, seperti bangsawan Eropa di Abad Pertengahan, tidak, dia juga seorang bangsawan, sejak kecil Jocelyn Shen telah menerima berbagai macam pelatihan, jadi berdansa bukan masalah baginya. Mereka berdansa di lantai dansa yang besar seakan tidak ada orang di sekitar mereka. Pria tampan dan wanita cantik ini langsung menarik perhatian banyak orang.

Ada begitu banyak pasang mata di tempat ini, sepertinya malam ini, berita antara Nona Besar Keluarga Shen dan Tuan Muda kedua Keluarga Lin akan tersebar. Mungkin ini adalah tirk pengalihannya, tapi bagi Jocelyn Shen, ini hanyalah promosi, setidaknya bagi perusaahan mereka yang akan segera masuk ke pasar modal ini adalah kesempatan yang sangat besar, hanya saja--

Jocelyn Shen menatap dagu pria itu sambil berkata dengan pelan, "Tuan Lin, kamu baru kembali ke China, jadi mungkin kamu tidak tahu tentang aku."

Pria itu menatapnya dan memberi isyarat agar dia melanjutkan.

Jocelyn Shen memutuskan untuk menjelaskan semuanya, saat ini dia tidak memiliki kekhawatiran dan saat ini dia sendirian, membantu seorang pria bersandiwara, tidak merugikannya, tetapi pria itu berbeda.

"Dua bulan lalu, pernikahanku batal, sekarang tunanganku bersama dengan adikku, dan kalau tidak ada halangan adikku Jovita Shen, seharusnya adalah gadis yang dijodohkan kepadamu, atau bisa dikatakan calon pengantinmu."

Kata-katanya singkat dan sangat jujur, setelah mendengar kata-katanya pria itu tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, dia hanya bertanya, "Apakah kamu sedih?"

Jocelyn Shen terdiam, dia ingin memberitahu pria itu berita tentang dirinya, dia takut saat dia membantu pria ini bersandiwara akan ikut menyeret pria ini, tetapi dia tidak menyangka pria ini akan bertanya apakah dia sedih, kata-kata yang dulu sangat ingin dia dengar dari keluarganya, tetapi saat kata-kata ini malah dia dengar dari mulut pria yang tidak di kenalnya, dia merasa hidup ini sangat konyol.

Dia menghindari sorot mata pria itu, dia menundukkan kepalanya, lalu berkata dengan tenang, "Aku tidak sedih, aku hanya merasa malu."

Pria itu berhenti menari, tangannya yang berada di pundak Jocelyn tiba-tiba berpindah dan mengangkat dagu Jocelyn, dia memaksanya mengangkat kepalanya. Mata phoenix yang panjang dan sipit itu sangat indah dan sangat tenang, tetapi dia melihat kerapuhan di dalamnya, kalau tidak sedih apakah malam itu wanita ini akan sembarangan tidur dengan pria yang tidak dikenal? Dia sangat ingin menanyakan hal ini kepadanya, tetapi dia hanya menatap matanya dan berkata dengan datar, "Kamu bohong."

Jocelyn Shen terkejut, dia memalingkan wajahnya, dan tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini lagi, setelah beberapa saat, dia berkata, "Tuan Lin, aku sedang memberitahukan pro dan kontra dalam masalah ini. Aku rasa kalau kamu mencari wanita lain hasilnya yang lebih baik, selain itu kalau terjadi hal yang tidak diinginkan di tengah jalan, aku juga tidak perlu bertanggung jawab, bagaimanapun, semua ini adalah pilihanmu. "

Ucapan Jocelyn Shen sedikit tidak pantas, tetapi pria itu bahkan tidak mengerutkan alisnya dan berkata dengan santai, "Aku selalu yakin dengan pilihanku."

Sepertinya ada makna lain dibalik kata-katanya ini, Jocelyn Shen mengerutkan keningnya, pasti dirinya yang berpikiran terlalu banyak.

Danny Ji yang berada tidak jauh dari mereka melihat seluruh kejadian ini. Dia memegang gelas di tangannya, dari matanya tidak terlihat emosinya saat ini, dia mengangkat kepalanya dan mengabiskan wine yang berada di dalam gelasnya setelah itu dia melangkahkan kakinya dengan perlahan.

"Ternyata kamu di sini."

Mendengar suaranya, alis Jocelyn Shen langsung menegang, dia berbalik dan melihat Danny Ji yang dibaluti dengan setelan jas berwarna putih, satu tangannya dia masukkan ke dalam sakunya dan tangannya yang satu lagi dengan lembut menggosok cincin di jari manisnya, ekspresi wajahnya sedikit aneh, melihat tangan pria yang berada di pinggang Jocelyn Shen, dia mengernyitkan dahinya.

Jocelyn Shen hanya meliriknya sebentar, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Sorot mata Danny Ji menjadi semakin tidak senang, dia melirik pria itu, lalu menoleh dan berkata kepada Jocelyn Shen, "Aku belum sempat memberi tahumu. Masalah Field Bay, ayahku sudah membicarakannya dengan pihak MEP International Corporation. Besok perjanjian sudah bisa ditanda tangani. Kamu tidak perlu terlalu khawatir."

Jocelyn Shen terkejut, tanpa sadar dia ingin melihat pria di sebelahnya, tetapi tak disangka sebelum dia sempat berbicara pria itu tiba-tiba mengeluarkan ponselnya, sambil tersenyum dia berkata, "Maaf, aku akan naik ke atas untuk menerima telepon."

Jocelyn Shen mengangguk dan melihat pria itu pergi.

Danny Ji menatap punggung pria itu, setelah beberapa saat dia berkata, "Keluarga Lin? Jocelyn, apa yang ingin kamu lakukan?"

Jocelyn Shen kembali fokus, dia menatapnya dengan tatapan mencemooh, lalu dia berbalik dan hendak pergi.

Raut wajah Danny Ji menjadi tidak senang, dan tiba-tiba dia menarik lengannya, "Kamu sedang balas dendam kepadaku?"

Jocelyn Shen tertawa, dia melepaskan tangannya, lalu menatapnya dengan tatapan mencemooh, "Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?"

Sambil tersenyum sinis, Jocelyn Shen menjulurkan tangan lalu menunjuk dadanya dan menegaskan kata demi kata,

"Danny Ji, jangan mengira dirimu sangat hebat, dan jangan meremehkan orang lain! Sebelum berbicara, tanyakan pada dirimu apakah kamu layak?"

Di atas.

"Siapa yang bilang aku tidak menginginkan tanah di Field Bay!"

Dengan ekspresi wajah marah pria itu berkata ditelepon sambil menggeretakkan giginya.

"Bos, bukannya pagi ini anda yang mengatakannya?"

"Apa yang aku bilang!"

Pria itu melotot.

Orang di balik telepon berkata dengan pelan,"Bukankah anda bilang tanah ini tidak bagus, bahkan burung juga tidak mau buang kotoran disini, bahkan alang-alang juga tidak bisa tumbuh disini. Tanah ini bisa digunakan buat apa ..."

Pria itu menggerakkan mulutnya, dia berdeham, lalu dia berkata dengan serius, "Apakah aku ada mengatakan aku tidak menginginkannya lagi?"

"……Tidak."

"Kalau begitu dapatkan kembali!"

"... Tapi, tanah itu benar-benar tidak bagus, buat apa kita membelinya?"

"Untuk anakku bermain, tidak boleh?"

"……Boleh……"

Orang di balik telepon hampir menangis, apakah hari ini matahari terbit dari barat. Dia tahu betapa keras kepalanya bosnya ini, membeli sebidang tanah untuk anaknya bermain, siapa yang percaya.

Setelah menutup telepon, raut wajah pria itu terlihat segar. Setelah itu dia berlari ke kamar mandi untuk merapikan pakaiannya di depan cermin. Dia mengambil cologne lalu menyemprotkannya ke tubuhnya. Setelah itu dia mengangguk dan turun kebawah dengan puas.

"Jocelyn Shen ..."

Raut wajah Danny Ji sangat murung, saat dia hendak berbicara, suara merdu terdengar dari belakangnya.

"Danny, kenapa kamu ke sini, aku jadi tidak bisa menemukanmu."

Jovita Shen mengenakan gaun berwarna pink, rambutnya di kuncir satu, sepasang mata yang berada di bawah poninya yang jernih, membuat orang merasa senang saat melihatnya. Dia berlari mendekat, dan langsung menggandeng lengan Danny Ji, setelah itu seolah-orang baru menyadari keberadaan Jocelyn Shen, dia menunjukkan ekspresi wajah takut sembari berkata, "Kakak, kamu juga ada disini."

Jocelyn Shen meliriknya dengan acuh tak acuh. Sepertinya dia tidak menakuti adiknya yang baik ini kan. Ekspresi wajah ini, benar-benar ...

Dia berbalik dan mengambil segelas wine, saat dia hendak pergi, Jovita Shen tiba-tiba meninggikan suaranya, “Kakak, Ayah memberitahu aku dan Danny, putra Direktur Huang dan Direktur Qin akan datang, ayah meminta kami memperkenalkan kamu kepada mereka dan menyuruhmu mencoba berinteraksi dengan meraka, barusan aku melihat mereka disana, bagaimana kalau kamu kesana juga, kalau tidak, kami tidak bisa memberikan penjelasan kepada Ayah. "

Sorot matanya terlihat tulus, tetapi Jocelyn Shen bisa melihat ada tatapan gembira di balik penderitaan orang lain di dalam matanya. Putra Direktur Huang terkenal playboy , aktris di industri hiburan yang memiliki gosip dengannya tidak dapat dihitung dengan jari. Putra Direktur Qin, kabarnya adalah seorang pecandu narkoba, kecuali kalau ingin Keluarga Shen hancur ayahnya tidak akan memperkenalkannya orang seperti itu kepadanya.

Jocelyn Shen berhenti, saat dia berbalik sorot matanya memancarkan tatapan yang garang. Ekspresi wajah Jovita Shen yang tadinya terlihat gembira di balik penderitaan orang lain langsung berubah menjadi takut, dia langsung mundur selangkah kebelakang karena melihat sorot matanya yang garang. Dia mengerutkan bibirnya, lalu membelalakkan matanya dan menunjukkan ekspresi wajah yang lugu sambil berkata, "Kakak, pernikahan aku dan Danny Ji akan diselenggarakan bulan ini. Kami berharap kamu juga bisa segera menemukan kebahagiaanmu. Jangan seperti enam tahun lalu ..."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu