Behind The Lie - Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
Jocelyn Shen mencibir dan berkata dengan jelas, "Saya ingin bertanya kepada Bibi Song, apakah putri yang bibi ajarkan ini lebih berakhlak dari aku? Apakah kamu masih ingat bagaimana kamu menikah masuk dalam keluargaku, kamu masih berani mengungkit kata akhlak di depanku? Apakah kamu pantas?"
Julia Song belum pernah melihat Jocelyn Shen berbicara dengan begitu tidak sopan, seketika dia tidak tahu harus menjawab apa, jantung Dennis Shen tiba-tiba berdebar kencang disertai kesakitan, dia mengelus dadanya dan beteriak, "Diam semuanya!"
Ruang tamu tiba-tiba menjadi sunyi, Jovita Shen memelototi Jocelyn Shen, dan berdiri dengan kepala tertunduk.
Mungkin karena sudah bertengkar hebat, Julia Song saat ini juga tidak ingin berpura-pura lagi, dengan wajah yang datar, dia membantu Jovita Shen untuk berdiri di sampingnya, Dennis Shen menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara serak, "Julia, bawa Jovita pergi istirahat dulu. Jocelyn, ayo ikut aku."
Jocelyn Shen melihat punggungnya yang terhuyung-huyung, dia tiba-tiba merasa sesak, meskipun dia tidak pernah menanti kasih dari ayahnya lagi, tetapi melihat punggung ayahnya yang kelihatan tua, hatinya juga terasa tidak nyaman, dia benar-benar sudah tua.
Ruang kerja.
"Duduklah."
Dennis Shen menuangkan segelas air dan minum obatnya, rasa sakit di dadanya sedikit lega, dia mengelus keningnya, ekspresinya sedikit lelah.
Jocelyn Shen tidak duduk, dia berdiri dengan tenang di tempat, sebelum Dennis Shen memulai percakapannya, dia berkata duluan, "Jika ini tentang Jovita Shen, aku tidak tahu apa-apa, aku sama sekali tidak tahu apa yang diributkan oleh dia dan Danny Ji, lagi pula, aku tidak memiliki kewajiban untuk mengurus mereka. "
Dennis Shen mengangkat kepala dan menatapnya, anak perempuannya yang satu ini sudah benar-benar dewasa, dia tumbuh sesuai dengan apa yang diharapkannya, penampilannya yang bagus, sempurna, mungkin dia sudah bertumbuh dewasa sejak lama, dia sudah tidak memerlukan peran ayah dalam hidupnya, dia juga sudah tidak dikontrol olehnya, dia menggunakan kemampuan diri sendiri hidup dengan baik, dengan tenang, hanya saja dia tidak tahu mengapa dirinya selalu merasa bersalah dengannya, Jovita Shen memang sangat pengertian, karena sangat pengertian membuatnya sakit hati, mengapa dulunya dia tidak pernah menyadari bahwa dia sebenarnya sangat peduli dengan anaknya yang satu ini, sama seperti dia peduli dengan ibunya, yang dimana setelah ibunya meninggal, dia sudah bermalam-malam susah tertidur, manusia memang selalu begitu, setelah mendapatkan pukulan yang berat baru bisa menyadari masa lalu yang indah? Yang kemudian mulai menyesal dan ingin bertobat?
"Jocelyn, apakah kamu benar-benar memutuskan untuk menikah dengan Jasper Huo?"
"Iya."
Jawabannya sederhana dan jelas, dia bahkan tidak memberi penjelasan apa pun, dia mungkin merasa penjelasan itu tidak diperlukan oleh ayah seperti dia.
Dennis Shen mengepalkan tinjunya dan memejamkan mata, setelah beberapa saat, dia baru membuka kembali matanya dan mengeluarkan sebuah dokumen dari lacinya dan membukanya di depan meja, kemudian berkata dengan suara rendah, "Ini adalah surat wasiat yang aku minta pengacaraku membuatnya."
Jocelyn Shen mengerutkan kening dan ingin membuka mulutnya untuk menanyakan sesuatu, tetapi ternyata dia tidak bisa mengatakan apa-apa, dia menatap alis Dennis Shen untuk waktu yang lama, dan berbisik, "Apa maksudmu dengan menunjukkan ini padaku sekarang?"
Dennis Shen memandang sekilas ekspresinya, dia tersenyum pahit dan berbisik, "Aku takut aku akan pergi meninggalkan dunia ini secara tiba-tiba, dan aku tidak sempat mengatakan apa pun, jadi ini termasuk mas kawin yang aku berikan padamu."
Bibir Jocelyn Shen bergetar ringan dan tidak berbicara, dia langsung berjalan melihat isi surat wasiatnya, surat itu tertulis dengan jelas, Jocelyn Shen merapatkan bibirnya dan membaca kata demi kata dalam surat tersebut, setelah itu dia menutup kembali surat itu dan mengangkat kepalanya menatap Dennis Shen dalam waktu yang lama, lalu berkata, "Aku tidak akan membiarkan kamu memberikan saham Keluarga Shen kepada ibu dan anak itu."
Surat wasiat mengatakan dengan sangat jelas bahwa setelah Dennis Shen meninggal, Jovita Shen akan mendapatkan 10% saham dari total 28% sahamnya Keluarga Shen, selebihnya akan diberikan kepada Jocelyn Shen,.
"Juga, rumah ini dipilih oleh ibuku sendiri, aku tidak akan pernah membiarkan orang luar tinggal di sini!"
Dennis Shen memucat, dia memegang dadanya, dan menarik napas.
"Jocelyn, jangan terlalu agresif, aku harus memberikan jalan hidup untuk mereka berdua juga, bagaimana pun, mereka juga orang terdekatku."
"Kalau begitu bagaimana dengan ibuku, siapa yang memberinya jalan hidup!"
Mata Jocelyn Shen mulai merah, dia sudah meremas tinjunya, "Dia bekerja sangat keras selama bertahun-tahun, tetapi pada akhirnya dia tidak mendapatkan apa pun, semua harus diberikan kepada orang lain, selama bertahun-tahun ini, semua yang dinikmati Julia Song dan Jovita Shen bukankah hasil jerih payah dari ibuku, bahkan Perusahaan Besar Shen... "
Dia meninggikan suaranya dengan tajam, "Ayah, kamu menyentuh hati nuranimu dan bertanya pada dirimu sendiri, jika bukan karena ibuku, dalam waktu 20 tahun pun kamu tidak akan menjadi seperti sekarang ini! Mengapa ibu pada akhirnya bisa gila, bukankah itu semua karena kalian! Kamu berharap aku simpati pada mereka, lalu siapa yang akan bersimpati dengan ibuku, sejak dia meninggal hingga saat ini, apa sekali pun kamu pernah pergi berziarah ke kuburannya! Kalian memperlakukannya seperti ini dan masih ingin aku bermurah hati? Apakah kamu tidak merasa itu konyol?"
Dennis Shen memucat dan menggelengkan kepalanya, tapi tidak bisa berkata apa-apa.
Jocelyn Shen menenangkan diri dan memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam, ketika membuka matanya kembali, tidak ada lagi jejak emosi dalam dirinya, hanya tersisa tatapan dingin.
"Jika surat wasiatmu tidak berubah, aku hanya bisa mengambil tindakan yang tidak konvensional."
Setelah berbicara, tanpa melihat ekspresi Dennis Shen, dia berbalik dan pergi.
Ketika melewati ruang tamu, Julia Song muncul di hadapannya dengan tindakan yang aneh, sebelum dia menebak niatnya, Julia Song langsung berkata dengan terang-terangan, "Aku percaya bahwa masalah Jovita tidak ada hubungannya dengan kamu."
Jocelyn Shen menatapnya dengan tatapan kosong dan berkata dengan ringan, "Jika Jovita Shen memiliki setengah kecerdasan dari otakmu, dia tidak akan seperti ini, tidak memiliki kekuasaan apa pun walau sudah hamil."
Mata Julia Song tenggelam, nada bicara Jovita Shen semakin mirip dengan ibunya, gayanya yang arogan dan tidak memandang siapa pun di matanya benar-benar terasa menjijikkan, dia menahan amarahnya dan mengangkat sudut bibirnya, lalu berkata dengan suara rendah, "Apakah kamu berpikir bahwa aku dan ayahmu benar-benar mengkhianati ibumu?"
Jocelyn Shen menyipitkan matanya dan berkata dengan dingin, "Bukan apa yang aku pikirkan, namun kenyataan memang seperti itu, kedekatan umur Jovita Shen dan aku sedang mengatakan padaku, betapa kotornya dirim!"
"Kamu!"
Julia Song mengepalkan tinjunya dan hampir tidak bisa mengendalikan emosinya, tiba-tiba terdengar suara dari loteng, dia langsung memendam semua ekspresinya, sudut bibirnya terangkat lagi, dia menepuk lengan Jocelyn Shen, lalu memasukkan setumpuk kertas ke tangannya dan berkata dengan suara pelan, "Jocelyn Shen, harta Keluarga Shen, aku mengambilnya dengan tidak ada perasaan bersalah, namun mengenai ibumu... "
Dia tidak menyelesaikan perkataannya, matanya melintas sebuah kilatan dan ejekan, Jocelyn Shen memegang erat barang yang ada di tangannya dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Julia Song menyipitkan matanya dan melihat ke belakang, usahanya selama bertahun-tahun tidak sia-sia, Jocelyn Shen, ibumu bukan lawan aku, begitu juga kamu!
Setelah memasuki mobil, Jocelyn Shen ragu-ragu untuk waktu yang lama baru membuka tumpukan kertas yang diberikan oleh Julia Song, setelah itu pupil matanya melebar dengan tatapan tidak percaya.
Setelah terkejut, ekspresi Jocelyn Shen berangsur-angsur kembali tenang, dia mulai memikirkan dari mana informasi ini berasal, tujuan Julia Song sangat jelas, dia ingin membasmi semuanya, dengan begitu dia tidak keberatan untuk mati bersama, Jocelyn Shen merapatkan bibirnya, sepertinya dia sudah membuat orang merasa cemas, jika tidak Julia Song juga tidak akan memberikan informasi ini kepadanya, hanya saja keakuratan informasi ini harus ditindaklanjuti lagi, dia tidak akan percaya ayahnya ada seseorang yang begitu murah hati.
Keesokan paginya, Jocelyn Shen tetap bekerja seperti biasa, apa yang terjadi tadi malam sepertinya tidak memengaruhinya sama sekali, tetapi ketika dia melihat koran di meja, ekspresi berubah menjadi sedikit jelek.
Di pojok surat kabar, disisipkan sebuah foto bertulisan, "Pelukis cantik yang kembali ke tanah air berbicara dengan sangat bahagia dengan seorang teman laki-laki, tindakannya sangat mencurigakan." Mungkin mereka juga takut akan kekuasaan Keluarga Tang, mereka tidak berani menuliskan judul yang begitu mencolok, foto yang tertera di sana juga terlihat sangat buram, tetapi dengan sekilas, Jocelyn Shen langsung menangkap ada sesuatu di balik semua ini.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RosePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeHei Gadis jangan Lari
SandrakoLove and Trouble
Mimi XuEternal Love
Regina WangMy Charming Wife
Diana AndrikaBehind The Lie
Fiona LeeBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper