Behind The Lie - Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
"Sesuatu terjadi di rumahku, Natasia Wen tidak bisa kembali dalam beberapa hari ini, aku akan menjemputnya beberapa hari lagi, itu saja."
Setelah berbicara, dia memutuskan panggilannya, Jocelyn Shen mengerutkan keningnya, dan memutuskan untuk tidak memberi tahu Natasia Wen.
Tidak lagi memikirkan hal-hal ini, hari ini adalah hari ulang tahun Richardo Rong, dia melihat waktunya sudah hampir tiba, Jocelyn Shen mengeluarkan kotak yang sudah dibungkus dengan rapi dari lacinya, dan menaikkan sudut bibirnya.
Richardo Rong adalah orang yang sangat menikmati hidup, tempat makan yang mereka berdua datangi adalah restoran terkenal di Kota C, lingkungannya elegan dan gayanya sederhana, selain hanya mereka berdua yang tahu, menurut orang lain, mereka adalah pasangan yang bahagia.
"Ke 15."
Richardo Rong memainkan kotak di tangannya dan melengkungkan bibirnya, "Nona Besar Keluarga Shen, kamu telah memberikan jam tangan dengan merek yang sama selama 15 tahun, bahkan jika kamu tidak niat, kamu tidak boleh seperti ini."
Jocelyn Shen menyesap jus jeruk dan mengangkat alisnya dan berkata, "Ini dibuat oleh perusahaan, aku tidak perlu memilihnya."
Sudut mulut Richardo Rong bergerak-gerak, dia meletakkan kotak itu, lalu tersenyum, dan bertanya, "Di mana pacar yang jatuh cinta kepadamu, dia tidak khawatir kamu pergi keluar bersamaku?"
Jocelyn Shen menyipitkan matanya, dan berkata perlahan, "Kamu ingin makan atau mencari masalah?"
Richardo Rong mengangkat bahunya, lalu mengangkat tangannya, "OK, aku tidak akan berbicara lagi, pelayan, makanan sudah boleh disajikan."
"Ryan Ji, mari kita duduk di sana."
Seseorang di berkata belakangnya, Jocelyn Shen menegang, ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat pria itu berdiri tidak jauh, jari-jarinya berhenti tanpa sadar, kemudian dia menundukkan kepalanya lagi dan dengan lembut menusuk makanan di atas piring, raut wajahnya terlihat tenang.
Tatapan mata Ryan Ji sedikit meredup, wanita di sebelahnya mengikuti pandangannya, lalu tersenyum dengan lembut, "Kamu mengenal nona ini?"
Ryan Ji menegang sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dengan lembut, "Tidak kenal."
Ketika keluar dari kamar mandi, dia melihat seseorang berdiri di depannya, Jocelyn Shen tidak mengangkat kepalanya, dia sedikit bergerak ke samping, dan berjalan pergi, sosok di depannya juga mengikutinya ke samping, dia terkejut, mengerutkan kening dan bergerak ke samping, sosok itu menghela napas dengan ringan dan berbisik, "Celyn."
Tubuh Jocelyn Shen menjadi kaku, jari-jarinya sedikit menegang, dan napasnya berhenti sejenak.
Kaki ramping Ryan Ji berdiri di depannya, postur tegaknya mengungkapkan pesona seorang pria dewasa, tetapi itu membuatnya merasa aneh.
"Kamu sudah besar."
Jocelyn Shen menatapnya dengan dingin, sudut mulutnya bergerak dan dia berkata, "Apakah kita saling mengenal?"
Ryan Ji menyipitkan matanya, tetapi dia tersenyum ringan, dan berkata dengan penuh arti, "Ternyata kamu masih suka mendendam."
Jocelyn Shen tiba-tiba merasa kesal dengan tampangnya yang selalu memegang kendali, dia bahkan bertanya-tanya bagaimana pria yang dia cintai saat itu bisa berubah menjadi seperti ini, dia tidak merespons ucapannya, dia ingin berjalan pergi, Ryan Ji tiba-tiba meraih lengannya dan berbisik, "Apa hubunganmu dengan Jasper Huo?"
Ketika dia menanyakan kalimat ini, matanya menyipit, dan ada cahaya yang tajam di dalam tatapannya, Jocelyn Shen hanya terpana sedetik sebelum mengulurkan tangan dan mendorongnya menjauh, bibirnya melengkung ke atas, "Hubungan ranjang ."
Ryan Ji tertawa, seolah-olah sedang dalam suasana hati yang baik, dia berkata, "Kamu tidak berubah sama sekali selama bertahun-tahun."
Ketika Jocelyn Shen marah, dia suka mengatakan kebohongan, ketika dia berkata seperti ini, Ryan Ji berpikir bahwa mereka berdua benar-benar tidak memiliki hubungan apa-apa, suasana hatinya segera membaik, dan bibirnya melengkung ke atas.
Jocelyn Shen memandangnya dengan tenang dan berkata perlahan, "Apakah menurutmu aku masih belum mengenal dunia dalam waktu 6 tahun?"
Senyum di sudut bibir Ryan Ji memudar perlahan, Jocelyn Shen melanjutkan, "Gadis yang menyukaimu pada saat itu telah terkubur oleh waktu, sekarang wanita yang berdiri di depanmu adalah seorang pengusaha yang hanya mencari keuntungan."
Lengkungan di bibir Ryan Ji akhirnya merata, tatapan matanya menjadi suram, dia berkata dengan suara yang dalam, "Jadi, kamu sedang mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak bercanda?"
Jocelyn Shen berkata, "Aku tidak perlu menjelaskannya kepadamu."
Setelah selesai bicara, dia segera berjalan melewatinya.
Ryan Ji mengepalkan tangannya, wajahnya muram dan jelek, dia adalah pria dengan hati yang sangat kuat dan percaya diri, dia tumbuh di lingkungan yang memungkinkan dia untuk naik ke langkah yang lebih tinggi, oleh karena itu, dia meremehkan banyak hal dan juga cinta, jadi dia mengabaikan Jocelyn Shen tanpa ragu-ragu, tetapi ketika dia menjadi terkenal dan melihat wanita ini lagi, dia tiba-tiba tidak dapat mengendalikan hatinya, beberapa tahun ini, dia terus memperhatikan Jocelyn Shen, dia mengetahui bahwa dia selalu lajang dan itu membuatnya merasa bangga, dia pikir dia adalah satu-satunya bagi dari dirinya, tetapi ketika dia melihat adegan di mana mereka berciuman di koran pada hari itu, dia merasa marah dan kesal, dia tidak berpikir bahwa dirinya masih mencintainya, dia hanya tidak bisa menerima bahwa dia bersama dengan Jasper Huo!
"Bos, Nona Shen pergi keluar dengan Tuan Muda Ketiga Keluarga Rong malam ini."
Victor memutuskan panggilan, lalu berbalik dan berbicara kepada pria yang sedang menutup matanya.
"Kamu yakin bukan Ryan Ji?"
"Ryan Ji bersama dengan Nona Tang."
Tetapi mereka berada di restoran yang sama.
Pria itu membuka matanya, dan berkata, "Dimana mereka sekarang?"
"Sepertinya sedang dalam perjalanan pulang."
"Kalau begitu pergi ke Keluarga Shen untuk menghalangi mereka."
Mulut Victor berkedut, merasa bahwa cara bosnya mengejar orang sedikit mirip dengan penjahat remaja, menghalangi orang-orang dalam perjalanan sepulang sekolah.
..........
"Beristirahatlah lebih awal, besok adalah upacara penyelesaian Field Bay, kamu sudah bekerja keras untuk proyek ini, bergembiralah."
Richardo Rong berbicara sambil tersenyum.
Jocelyn Shen mengangguk, dan berkata, "Kamu hati-hati di jalan, sampaikan salamku kepada paman."
Richardo Rong mengangguk, tiba-tiba dia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambutnya yang menempel di pipinya, dan berkata, "Selamat malam."
Jocelyn Shen tersenyum.
Pada saat mobil ditabrak dari belakang, Richardo Rong tanpa sadar menggenggam setir dengan erat sehingga dia tidak menabrak kaca depan, bagian belakang mobil berguncang dan jatuh.
"Kenapa kamu tidak bisa mengemudi dengan baik, cepat pergi dan lihat apakah ada yang terluka."
Suara yang akrab segera membuat raut wajah Jocelyn Shen menjadi dingin.
Pria itu keluar dari mobil, dan berkata dengan ekspresi minta maaf, "Pasti hal ini telah membuat kalian terkejut, dia adalah sopir yang baru, masih belum beradaptasi."
Lalu dia berbicara kepada Richardo Rong, "Aku akan menyuruh seseorang untuk memperbaiki mobilmu, Victor, bawa pulang pria ini dengan mobilku."
Jocelyn Shen tidak bisa berkata-kata ketika menghadapi pria itu, dia mengabaikannya lalu menundukkan kepalanya untuk melihat Richardo Rong dan berkata, "Apakah kamu terluka? Aku akan menyuruh sopir keluarga untuk mengantarmu sebentar lagi."
Richardo Rong menatap mata pria itu yang menyala-nyala, dia sedikit mengerutkan bibir bawahnya, dan berkata perlahan, "Karena pria ini sangat antusias, maka aku tidak akan segan-segan merepotkannya, waktu sudah udah larut, kamu istirahatlah lebih awal."
Sambil berbicara dia keluar dari mobil dengan anggun, tersenyum penuh arti pada pria itu, lalu berbalik dan pergi.
Melihat mereka pergi, raut wajah Jocelyn Shen menggelap, dia berbalik dan ingin berjalan pergi.
Bagaimana mungkin pria itu membiarkannya pergi, dia melangkah maju untuk berdiri di depannya, dan berkata, "Ikut aku pergi ke suatu tempat."
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusInnocent Kid
FellaThe Great Guy
Vivi HuangSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCintaku Pada Presdir
NingsiSi Menantu Buta
DeddyBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper