Behind The Lie - Bab 8 Kamu bisa menari?
"Jadi?"
Anak laki-laki itu memiringkan lehernya dan berpikir sejenak, "Aku melihat kakek buyut."
Selesai berbicara, dia menghela nafas seperti orang dewasa, "Ayah, kamu orang yang munafik, saat kakek buyut tidak ada, kamu tidak pernah menggendongku ."
Pria itu menyipitkan matanya, setelah itu dia mencubit wajah mungilnya yang mulus, dan berkata sambil tersenyum, "Kalau kamu mengatakannya sekali lagi, percaya atau tidak aku akan menjatuhkanmu sekarang?"
Tubuh anak kecil itu gemetar dan langsung memeluk leher pria itu.
Saat Jocelyn Shen yang mengikuti di belakang mendengarkan interaksi ayah dan anak ini, sudut bibirnya langsung terangkat.
Saat pria itu meliriknya dengan sudut matanya, dia melihat senyuman yang tidak sempat Jocelyn Shen sembunyikan, seperti anak kecil yang tertangkap basah karena melakukan hal yang buruk, Jocelyn menundukkan kepalanya karena malu .
Dari sisi yang tak terlihat olehnya, sudut bibir pria itu sedikit terangkat.
"Kamu ingin aku membantumu melakukan apa?"
Jocelyn Shen terdiam sejenak, setelah itu dia baru menyadari pria itu sedang bertanya kepadanya, jadi dia segera menjawab, "Aku dengar keluarga Lin memiliki hubungan dengan Tuan Jasper Huo. Aku ingin Tuan Lin membantuku bertemu dengannya."
Ketika anak laki-laki itu mendengar nama "Jasper Huo", matanya langsung terbelalak, wajahnya memerah karena kegirangan, dan dia seperti ingin mengatakan sesuatu.
Pria itu menyipitkan matanya dan meliriknya dengan dingin. Anak laki-laki itu langsung menutupi mulutnya dengan tangannya, dia terlihat sangat lugu. Pria itu mengangkat alisnya lalu bertanya dengan santai, "Buat apa kamu mencari Jasper Huo?"
Jocelyn Shen berpikir sejenak, ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikatakan, jadi dia berkata dengan terus terang, "Aku ingin membahas masalah Field Bay dengan Tuan Huo."
Selesai berbicara pria itu tiba di sebuah pintu kamar, dia langsung berjalan masuk, setelah menyalakan lampu, dia membaringkan bocah itu di atas tempat tidur, setelah itu dia berkata dengan pelan, "Tidurlah, nanti kalau ada yang mendapati kamu minum minuman beralkohol, aku tidak bisa membantumu."
Anak laki-laki itu mengambil selimutnya, lalu menutupi dirinya dengan patuh, setelah itu dia berkata dengan pelan, "Ayah, kamu sudah mengkhianatiku tiga kali, apakah aku masih bisa mempercayaimu?"
Pria itu mengangkat alisnya, "Kamu punya pilihan lain?"
Anak laki-laki itu memelototinya dengan marah, dia menarik selimutnya dan menutupi kepalanya, setelah itu dia berbalik untuk menunjukkan perlawanannya.
Pria itu membelai rambutnya, lalu bangkit dan berjalan keluar dari kamar.
Saat melihatnya keluar, Jocelyn Shen yang berdiri di depan pintu kembali berkata, "Tuan Lin, apakah kamu bisa membantuku?"
Tubuh tinggi pria itu hampir menutupi bayangan tubuhnya, secara naluriah Jocelyn Shen mundur selangkah ke belakang, suara berat pria itu terdengar di telinganya, "Kamu sangat takut kepadaku?"
Napas Jocelyn Shen sedikit tersendat, lalu dia berkata dengan datar, "Tidak, aku hanya tidak terbiasa sedekat ini dengan orang lain."
Pria itu menatap bayangan bulu mata lentik yang berada di bawah matanya, amarah di dalam hatinya mulai meluap. Ekspresi wajahnya sangat sempurna. Wanita ini benar-benar tidak mengenalinya, sialan! Tangannya langsung mengepal dan dia langsung pergi, suaranya yang tidak terlalu jelas seperti berasal dari bawah tanah, "Hari ini dia tidak datang."
Jocelyn Shen terkejut, dan segera menyusulnya.
"Kalau begitu, bisakah kamu memberi tahukan kontak pribadinya kepadaku."
"Aku tidak terlalu akrab dengannya."
Nada bicara pria itu terdengar sedikit tidak sabar. Jocelyn Shen berhenti sejenak, dia bisa melihat pria itu tidak benar-benar ingin memperkenalkan Jasper Huo kepadanya. Kalau begitu dia menyuruhnya mengikutinya untuk mempermainkannya? Dia sedikit marah, jadi dia menghentikan langkah kakinya dan berkata, "Maaf sudah mengganggumu."
Selesai berbicara, dia berbalik, tapi tiba-tiba dia merasa ada sesuatu di pinggangnya, yang menariknya kebelakang. Karena pijakan kakinya tidak seimbang, dia jatuh ke belakang dan menabrak dada pria itu. Pria itu merangkul pinggangnya. Bau tembakau yang samar-samar menyeruak ke dalam hidungnya, perlahan-lahan dia kembali fokus, dia mengerutkan dahinya dan ingin mendorong tubuh pria itu.
Pria itu tidak bergerak, dia merangkul pinggangnya, sambil berkata dengan santai, "Kalau kamu ingin aku membantumu, bukankah kamu harus membantuku terlebih dahulu?"
Jocelyn Shen mengerutkan keningnya, "Kamu ingin aku melakukan apa?"
Pria itu menatap kerumunan yang berada tidak jauh dari sana, bibir tipisnya sedikit terbuka , lalu dia berkata dengan perlahan, "Kamu hanya perlu bekerja sama denganku."
Ketika Jocelyn Shen hendak membuka mulutnya, di belakangnya terdengar suara seseorang yang datang untuk menyapa.
"Kakak kedua, kenapa kamu ada di sini, kakek dan paman sedang mencarimu."
Jocelyn Shen sedikit memiringkan tubuhnya, lalu dia melihat seorang pemuda tampan berdiri tidak jauh dari mereka. Jocelyn merasa sepertinya dia pernah melihatnya, pemuda ini pasti anggota keluarga Lin. Keluarga Lin memiliki banyak keturunan. Ada yang berkecimpung di bidang militer, politik dan bisnis. Yang dia tahu, hanya satu atau dua orang yang bekecimpung di bidang bisnis, mengenai yang lainnya dia bahkan belum pernah melihat wajah mereka, jadi sangat wajar jika dia tidak mengenali mereka, tetapi pria yang dipanggil “Kakak kedua” ini.
Perjodohan yang diatur oleh Keluarga Shen untuk Jovita Shen bukanlah dengan Tuan Muda Kedua keluarga Lin? Apakah dia adalah pria orang yang dijodohkan dengan Jovita Shen? Tapi sepertinya Keluarga Shen tidak tahu dia sudah memiliki seorang anak.
"Adik ke-5, beri tahu kakek saat ini aku sekarang bersama Nona ini, nanti aku baru pergi menemuinya."
Pemuda yang dipanggil Adik ke-5 itu mengalihkan pandangannya ke Jocelyn Shen. Jocelyn Shen mengangguk kepadanya. Pemuda itu terlihat paham akan sesuatu lalu dia tersenyum dan berkata.
"Kakak kedua, kurasa, kalau kakek tahu, dia pasti berharap malam ini kamu tidak usah kembali."
Pria itu melirik Jocelyn Shen, senyuman bahagia muncul di sudut bibirnya. Dia berdeham lalu berkata, "Kepo!"
Pemuda itu terkekeh, setelah mengedipkan mata kepada Jocelyn Shen, dia berbalik dan pergi sambil bersenandung.
Jocelyn Shen sepertinya paham akan sesuatu, dia mendongkak dan melihat wajah tampan pria itu, lalu dia berkata dengan pelan, "Kamu ingin aku membantumu... menghindari perjodohan?"
Jocelyn tidak terlalu yakin, karena ada banyak wanita seperti Jovita Shen yang menjadi calonnya, Jocelyn juga tidak tahu apakah dia sudah memiliki calon yang cocok.
Senyuman di wajah pria itu sudah menghilang, dia menatapnya dengan santai, mata coklat mudanya memancarkan makna yang dalam dan sulit dijelaskan, perlahan-lahan dia berkata, "Kamu tidak bersedia?"
Jocelyn Shen mengerutkan keningnya dan tidak berbicara. Sepertinya tebakannya benar. Sebenarnya, dia tidak suka terlibat dalam hal ini. Pertama, berita tentang pembatalan pernikahannya dua bulan lalu baru saja menghilang. Dia tidak ingin menjadi berita utama di surat kabar hiburan. Kedua, tatapan mata pria itu membuatnya sangat tidak nyaman, dan membuatnya merasa sedikit berbahaya, tetapi dia tidak memiliki cara lain untuk menyelesaikan masalah Field Bay, setelah ragu-ragu sejenak, dia berkata, "Bukankah kamu tidak kenal dengan Tuan Jasper Huo?"
Ekspresi wajah pria itu langsung menegang, dia merasa seperti sedang mengangkat batu tapi malah menimpa kakinya sendiri, tapi tentu saja dia tidak akan menunjukkannya. Dia melirik Jocelyn Shen, lalu dia berkata sambil menyipitkan matanya, "Aku memang tidak terlalu akrab dengannya, tapi Tuan Muda ketiga keluarga Lin kenal dengan orang-orang dari Biro Pertanahan."
Kata-katanya ini mengungkapkan poin penting dalam masalah ini, menemukan orang dari Biro Pertanahan lebih baik daripada menemukan Jasper Huo. Asalkan dia mendapat surat tanah ini, masalah ini tidak ada hubungannya lagi dengan Jasper Huo . Dia memikirkannya sebentar, lalu dia mengangguk dan berkata, "Baik, semoga dalam tiga hari ini Tuan Lin bisa membantuku membereskan hal ini."
"Ok"
Pria itu menatapnya sambil merapikan kancing lengan bajunya, lalu dia berkata, "Kamu bisa menari tidak?"
Jocelyn Shen tidak bisa mengikuti alur pergantian topik pembicaraan ini, tanpa sadar dia mengangguk.
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniVillain's Giving Up
Axe AshciellySuami Misterius
LauraPerjalanan Selingkuh
LindaLove Is A War Zone
Qing QingUnlimited Love
Ester GohNikah Tanpa Cinta
Laura WangBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper