Behind The Lie - Bab 73 Aku tidak tahu
Richardo Rong tidak tahan lagi, dan akhirnya menyela.
Jocelyn Shen memberi pria itu dorongan ringan, Yang terakhir sadar dan membuka mulutnya, menjilat mulutnya, dengan ekspresi puas, dan memeluk Jocelyn Shen, seakan menyatakan kepemilikan.
Richardo Rong memutar matanya melihat tingkahnya yang kekanak-kanakan.
"Sebenarnya apa yang terjadi?"
Jocelyn Shen mengerutkan kening.
"Bagaimana bisa kamu dengan Cecily Sun?"
Richardo Rong terkejut, "Kalian kenal dia?"
Jocelyn Shen baru saja menceritakan apa yang terjadi pada Natasia Wen dari awal hingga akhir.
Wajah Richardo Rong menjadi lebih dingin saat dia mendengarkan, dan dia tidak bisa menahan cibiran.
"Rencana Keluarga Sun sangat bagus!"
Jocelyn Shen melirik Jasper Huo, yang memeluknya dan berkata perlahan, "Keluarga Sun ingin terhubung pernikahan dengan Keluarga Rong?"
"Iya."
Richardo Rong menyesap minuman panas itu, menghela napas lega, dan berkata perlahan.
"Sebulan yang lalu, ayahku memberitahuku tentang Cecily Sun."
Setelah mengatakan, ada sedikit ketidakpuasan di matanya.
"Cecily Sun adalah keponakan Walikota Sun*, kau tahu ayahku, pemikirannya tua, selalu berpikir bahwa pejabat ini adalah kerabat kaisar, setelah menikahi anggota keluarga 'kerajaan' seolah-olah kekayaan dan kehidupan mereka dijamin. Pengusaha dari keluarga Sun juga banyak, walaupun tidak besar tapi didukung oleh Walikota Sun*. Mereka berkembang pesat dari tahun ke tahun, mereka ingin berkembang disini dan tertarik berteman dengan Keluarga Rong, dan kebetulan ayah aku suka “memanjakan orang yang berkuasa untuk mendapatkan kekayaan”, mereka kerja sama dengan menjodohkan aku dengan Cecily Sun."
"Aku hanya tidak menyangka bahwa Cecily Sun, seorang wanita di usia muda sangat licik, atau bisa dikatkan bahwa keluarga Sun terlalu pandai dalam merencakan sesuatu."
Richardo Rong menyipitkan matanya, tatapannya dipenuhi kemalangan.
Jocelyn Shen dan Jasper Huo saling melirik dan mencibir dalam hati mereka, usianya masih mudah tetapi harus terkait dengan orang licik. Hanya saja Cecily Sun sepertinya benar-benar seperti yang dikatakan pria. Cepat atau lambat seseorang akan mengerusnya.
Setelah keluar dari XX Hotel, Jocelyn Shen masih dalam kemurungan. Jika Ivan Han benar-benar meninggalkan Natasia Wen dan bersama dengan Cecily Sun, dia benar-benar buta. Memikirkan rencana Richardo Rong, dia mengerutkan bibirnya dengan dingin, setiap orang akan bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka lakukan, dan tidak ada yang terkecuali.
"Celyn, masuk ke mobil."
Pria itu menjulurkan kepalanya dan memanggil.
Jocelyn Shen kembali ke akal sehatnya, sedikit mengerutkan bibir, dan masuk ke dalam mobil.
Mobil mulai berjalan pelan-pelan, dan pria itu melirik Jocelyn Shen dari waktu ke waktu, ingin membuat Jocelyn Shen tertawa sejenak tetapi ragu, akhirnya tetap memainkan peran yang dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari awal sampai akhir.
"Ding.."
Ponselnya bergetar sedikit.
Jocelyn Shen mengambilnya dan melihatnya, itu adalah Natasia Wen.
Setelah membaca chat, Jocelyn Shen menghela nafas sedikit. Meski sudah tahu akan hasilnya, tapi saat melihatnya, dia tidak bisa tidak merasa kasihan pada Natasia Wen.
"Kenapa?"
Melihatnya yang tidak bahagia, pria itu bertanya dengan suara rendah.
Jocelyn Shen menggelengkan kepalanya sebentar sebelum berbicara dengan lembut.
"Natasia Wen sudah mengajukan permohonan cerai ke pengadilan. Sepasang suami istri, tidak bisakah Ivan Han membiarkan dia berpisah dengan bermartabat?"
"Apakah kamu ingin aku membantu menemukan pengacara untuk memperjuangkan hak dan keuntungan yang lebih besar."
Suara lembut pria itu terdengar di telinganya, seperti menenangkan, yang membuat Jocelyn Shen merasa sedikit lebih baik.
"Orang sudah pergi, apa gunanya meminta begitu banyak uang?"
Pria tidak setuju *,"Hidup bukanlah hanya cinta, dia punya anak, dia harus hidup dan hidup lebih baik, agar dia tidak menyesali perceraian."
Kelangsungan hidup adalah hal yang sangat realistis yang dihadapi Natasia Wen, termasuk anak yang akan bersekolah kedepannya, segala macam hal, dan uang sangat diperlukan. Jika Jocelyn Shen memikirkan hal ini, maka akan sangat lega. Pemikiran pria dan wanita secara berbeda. Ketika cinta telah tiada. Mengapa tidak membuat hidup lebih baik?
"Kamu membantu aku menemukannya terlebih dahulu. Aku akan meluangkan waktu untuk menemuinya dalam dua hari terakhir. Jika Ivan Han tidak setuju, pengadilan kemungkinan besar akan membuka persidangan, aku berharap dapat meminimalkan kerugian bagi Natasia Wen."
Pria itu tersenyum dan mengangguk.
"Aku harus menemukan pengacara terbaik untuk membantunya melawan gugatan ini."
Jocelyn Shen mengangguk dan tiba-tiba tersenyum.
"Kenapa kamu begitu peduli pada Natasia Wen, dan terhadap Richardo Rong sangat hati-hati?
Tanpa mengucapkan kata terakhir, bagaimana mungkin pria itu tidak mengerti, dia mendengus, "Itu berbeda."
Jocelyn Shen menatapnya, seolah bertanya lagi, apa bedanya.
Pria itu berkata dengan tegas, "Natasia Wen baik, dia akan membantuku mengatakan hal-hal yang baik, jika aku membuatmu marah, maka akan tambah satu sekutu, dan Richardo Rong, si banci itu, aku akan memperlakukannya dengan baik jika aku memiliki lubang di kepalaku, selama dia tidak menggali masalah, aku sudah senang,"
Mengatakan dengan serius, "Jocelyn Shen, aku dengan serius dan sungguh-sungguh mengatakan bahwa keluarga kita tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan teman laki-laki, apakah kamu tidak mendengar dari ahlinya? Di dunia ini tidak ada hubungan murni antara pria dan wanita, cuma ada di dalam pikiran, membohongi orang bodoh? "
"Sebagai suami yang baik dan mencintai istrinya, aku telah banyak mentoleran kamu dan Richardo Rong, kamu jangan menguji tolleranku lagi!"
Pria itu berkata sambil melirik Jocelyn Shen, sebenarnya dia tidak terlalu percaya diri, jika Jocelyn Shen tidak setuju, maka dia harus melakukan nada rendah dan menyerah, tetapi dia harus mencoba sebelum itu.
Jocelyn Shen tidak marah. Dia hanya menatapnya sambil tersenyum. Tatapan seperti itu membuat kulit kepala Tuan Jasper Huo mati rasa. Apakah dia marah?
"Jasper, kalau kita punya waktu, ayo pergi ke pengadilan untuk membuat surat nikah."
"Bah"
Mobil itu membentuk "S" di jalan raya. Pria itu menginjak rem dan berbalik untuk melihat ke arah Jocelyn Shen, seolah-olah dia tidak percaya. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama. Jocelyn Shen menatapnya dengan bodoh. Sudut mulutnya tiba-tiba terangkat, dan dia berkata dengan lembut,"Kembali ke perusahaan, aku akan ada rapat sore ini."
Persetan dengan rapat!
Pria itu melangkahi kursi mobil, memeluknya, mengertakkan gigi dan berkata di telinganya, "Maksudmu itu!"
"Apa?"
Jocelyn Shen pura-pura bodoh.
"Kamu tahu!"
"Aku tidak tahu."
Pria itu frustrasi,
"Sayang, jangan menggodaku, kamu tahu aku akan menganggapnya serius."
Jocelyn Shen memandangnya dengan kegembiraan untuk beberapa saat, dan frustasi untuk beberapa saat, dengan ekspresi yang seperti anak kecil, dengan senyuman di sudut bibirnya, Dia mengulurkan tangan dan menyentuh tulang alisnya dan berbisik.
"Hal semacam ini, sepertinya aku tidak boleh mengatakannya."
Pria itu menangkap tangannya, meletakkannya di bibirnya dan mencium, dengan serius,"Jocelyn Shen, menikahlah denganku."
"Tidak ada cincin berlian, tidak ada mawar, tidak ada berlutut, CEO Huo, lamaran kamu sangat sederhana."
Merasa lebih baik dari sebelumnya, Jocelyn Shen menyingkirkan beban berat di tubuhnya, dan mengerutkan bibirnya untuk berbicara dan tertawa bersama pria itu.
Pria itu terkejut, tiba-tiba mendorong pintu dan keluar dari mobil.
Jocelyn Shen bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan. Pintu mobil di sampingnya juga terbuka. Pria itu meraih tangannya dan berbisik.
Novel Terkait
That Night
Star AngelLove at First Sight
Laura VanessaSang Pendosa
DoniLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieYama's Wife
ClarkYour Ignorance
YayaBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper