Behind The Lie - Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?

Pria itu langsung menurunkan kakinya, gerakannya sangat keras, hampir saja terjatuh dari kursi, dia segera megulurkan tangan mengambil paket tersebut, dan melihat teliti siapa nama pengirimnya, jelas itu adalah Jocelyn Shen, sepasang matanya yang tersenyum menyipit, dan tertawa.

"Sudah tahu salah kan, aku juga punya temperamen!"

Dia berkata dan terbatuk sekali, melihat sekilas dan mengerutkan kening.

"Untuk apa masih terus berdiri di sini, kerjakan apa yang harus kamu kerjakan, sana!"

Ujung bibir Victor berkedut, benar-benar habis manis sepah di buang! Kalau bukan demi penghasian 7 digit setiap bulannya, dan bonus akhir tahun 8 digit, dia bersumpah dia tidak akan pernah mau melayani orang aneh itu! Bagaimana mungkin temperamen seperti ini bisa menghasilkan begitu banyak uang, tetapi kenyataannya memang seperti itu, uang pria itu semakin tahun semakin banyak, kehidupan di masyarakat ini, benar-benar membuat orang merasa menyebalkan!

Setelah mengusir Victor pergi, pria itu tidak sabar membuka paket tersebut, di dalam hatinya dia masih berharap Jocelyn Shen mengiriminya sesuatu, ini adalah hadiah pertama yang di kirim oleh istrinya, walaupun cara berterima kasihnya kurang baik, tetapi dirinya cukup suka.

Setelah membuka selapis demi selapis, pria itu berpikir, cukup rahasia juga.

Hingga ketika dia membuka lapisan terakhir, pria itu terbelalak, ini, ini adalah hadiah? bukankah ini adalah koran hari ini?

Dengan kesal pria itu merobek koran tersebut, di dalam sana apapun tidak ada, apakah dia sedang mempermainkan dirinya?

Tidak, pasti ada sesuatu!

Dia mengambil koran itu dan melihat-lihatnya, akhirnya dia melihat sesuatu di ujung koran tersebut. Tetapi ketika dia melihat dengan jelas, ekspresinya menjadi jelek.

Siapa yang dapat memberitahunya, siapa yang menggambar Seekor Babi di fotonya!

Seekor Babi!

Ternyata tuan besar adalah Seekor Babi!

Pria itu mengambil koran dan merobeknya, tetapi gerakannya terhenti, dia merasa sedikit tidak rela, lagipula ini adalah hadiah pertama dari istrinya, walaupun tidak menyenangkan, tetapi setidaknya ini adalah kirimannya, dan juga gambar itu sangat tidak jelas, Jocelyn Shen dapat megnenalinya, itu artinya wanita itu memerdulikannya!

Memikirkan hal ini, hati pria itu menjadi lebih baik, melihat wajah seekor Babi itu, dia tidak merasa begitu menyebalkan lagi, bahkan merasa sedikit lucu, seharusnya istrinya sekarang sedang cemburu kan, berdasarkan temperamen Jocelyn Shen, seharusnya dia bisa beberapa hari tidak memperdulikannya, dan kali ini, ternyata dia mengirimkan paket untuk memarahinya, kemajuan ini cukup besar, perlu mendapat pujian, berpikir seperti ini, hati pria itu menjadi lebih nyaman.

Membayangkan wajah Jocelyn Shen yang cemburu, tiba-tiba hatinya menjadi geli, dia mengambil telepon dan meneleponnya.

"Halo?"

Tidak lama, dari sana terdengar suara malas Jocelyn Shen, pria itu batuk sekali, dan mulai bersikap sok.

"Itu, kamu yang menyuruh orang untuk mengirimnya?"

Jocelyn Shen menaikan alisnya, dan berpura-pura bodoh.

"Apa?"

Pria itu mengeraskan rahang.

"Koran itu! Yang kamu gambar!"

"Aku gambar apa?"

Jocelyn Shen pura-pura tidak mengerti.

Pria itu mengeraskan rahang, baiklah, sangat pintar berpura-pura!

Dia mengatakannya, "Seekor Babi itu, bukankah kamu yang mengambarnya?"

Jocelyn Shen menaikan ujung bibirnya, "Jelas-jelas aku mengambar dirimu"

Pria itu

.....

Akhirnya dia mengerti ternyata istrinya bukanlah orang yang gampang di tindas, dengan satu kalimat dapat membuat orang kesal, tanpa mengunakan satu kata-kata kotor pun, dirinya bahkan dapat memperdiksi kehidupan mereka bedua setelah pernikahan, sebagian besar pasti dirinya yang mengalah padanya, tidak ada cara lain, siapa suruh dirinya adalah suami yang sangat mencintai istri.

"Sudahlah, sayangku, kekesalanmu sudah keluarkan."

Pria itu menghelakan napas, dia tidak dapat berbuat apa-apa, lebih seperti manja.

Jocelyn Shen menyungingkan senyuman, dan perlahan berkata, "Apakah menurutmu aku membuat masalah tidak masuk akal?"

"Tentu saja tidak!"

Pria itu segera membantah, tentu saja dia tidak dapat berkata langsung di hadapannya.

"Kamu lihat semalam kamu membuangku di pinggir jalan, pagi ini menggambar Seekor Babi untuk memarahiku, aku sudah mengalah, istriku, mengaku salah sudah merupakan sebuah hukuman, kamu juga tidak mungkin ingin menghabisiku kan."

Pria itu mulai memainkan kata-kata, Jocelyan Shen hampir saja menyemburkan kopi dari mulutnya, dengan tenang dia terbatuk, lalu dengan suara kecil berkata, "Bagaimana semalam kamu pulang?"

Mengungkit hal ini, hampir saja pria itu melompat, dia dengan singkat mencertiakan kejadian tadi malam, tentu saja kejadian dengan Yasmine Tang dia potong, setelah berkata dengan nada sedih dia kembali berkata, "Hari yang begitu dingin, kamu membiarkanku diluar, pagi ini aku flu."

Selesai berkata dia benar-benar bersin.

Jocelyn Shen mendengarnya, hatinya merasa bersalah, lalu dengan suara kecil berkata, "Apakah sudah memeriksa ke dokter?"

Suara pria itu langsung menjadi jauh lebih "lemas" dan terbatuk.

"Bukan hal besar, minum saja obat, dan tahan sedikit."

Jocelyn Shen merasa dia telah kelewatan, walaupun semalam dia marah, tidak seharusnya dia meninggalkan pria itu di sana, dia adalah orang yang mempunyai status, dirinya melukai harga dirinya, pria itu masih tetap saja mengaku salah, dipikirkan baik-baik, dirinya memang kelewatan.

"Bila parah, kamu harus ke rumah sakit."

"Tidak perlu,"

Pria itu kembali pura-pura lemas, "Aku masih ada pekerjaan yang belum selesai, tidak bisa pergi, lebih baik tidak usah ke rumah sakit."

"Dimana Victor, mengapa dia tidak membawamu melihat dokter?"

"Dia mewakiliku ke proyek, untuk sementara tidak bisa kembali."

Jocelyn Shen terdiam sesaat, dia melihat jam, lalu dengan suara kecil berkata, "Nanti setelah pulang kerja aku akan ketempatmu, aku memiliki obat flu, aku akan membawakannya."

Pria itu segera menyungingkan senyum, dengan suara lemas berkata, "Apakah kamu bisa?"

"Sore nanti aku tidak ada urusan."

"Kalau begitu.....baiklah, hati-hati di jalan."

Setelah menutup telepon, pria itu segera melompat dari kursi, dia segera meremas koran tersebut menjadi bulatan, lalu menggosok hidungnya seperti sedang flu, lalu mengeluarkan semua dokumen di dalam laci dan meletakkannya diatas meja, lalu setelah berpikir-pikir, dia kembali mengambil handuk dari toilet dan meletakkannya di atas dahinya, berpura-pura batuk, lalu memanggil Victor datang.

Victor datang, dia dibuat terkejut oleh keadaan kantor, dia baru keluar, mengapa bisa seperti baru saja terjadi badai, lalu melilhat bosnya seperti seorang wanita lemah, berbaring di kursi dan sulit bernapas, tiba-tiba dia merasa seperti salah masuk ruangan.

Dia berpikir demikian, kemudian memutar tubuhnya dan keluar dan akan menutup pintu, kemudian pria itu berteriak memanggilnya.

"Kembali! mau kemana!"

Victor kembali memutar tubuhnya dan melihat Jasper Huo, lalu kembali melihat ruangan kantor, setelah beberapa saat baru berkata, "Bos, apakah penyakit kejangmu kambuh?"

Pria itu menarik sudut bibirnya dan memarahinya, "Kentut! Tuan besar ada hal penting yang mau di katakan."

Victor segera menatapnya dengan waspada, firasat tidak menyenangkan sekali lagi menyelimuti kepalanya. .

20 menit kemudian, di dinginnya udara dingin, kepala enginering lokasi dengan mengenakan pakaian tebal dengan penuh hormat melapor perkembangan proyek kepada Victor, Victor dengan tersiksa menarik jasnya yang tipis yang dikenakannya, hatinya memarahi bosnya yang tidak berperasaan, sangat tidak adil, demi rencana mengejar istrinya, ternyata dia membuangnya ke proyek, apakah ini perbuatan manusia!

"Hachiu"

'Tuan, apakah kamu tidak apa-apa? Aku akan pergi mencarikanmu pakaian."

Anak muda juga jangan terlalu tidak menyayangi nyawanya.

"Haciu, tidak, tidak apa-apa, kamu lanjutkan"

Victor mengeraskan rahangnya dan berpikir, gajinya haurs naik lagi!

MEP International Corporation.

Pria itu melihat semuanya sudah di aturnya, dia kemudian mengambil termometer yang di rendam di air hangat, dan melihatnya, 38 derajad celcius, pas sekali.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu