Behind The Lie - Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
Pria itu mengerutkan kening dan menatapnya dengan murung, Yasmine Tang hanya mengerutkan bibirnya, menunggu jawabannya.
"Karena ini adalah maksud baik dari Nona Tang, kami akan menerimanya."
Jocelyn Shen membuka mulutnya dengan lemas, mengambil lukisan itu, dan dengan lembut mengusapnya, sudut bibirnya terangkat, "Bagaimana menurutmu?"
Jelas-jelas merupakan kata-kata yang tenang, namun lelaki itu malah kaget ketika mendengarnya, dia selalu merasa mata tajam kekasihnya seolah bisa melihat sesuatu yang membuatnya merasa sedikit bersalah, tapi kenapa dia bersalah? Dia tidak membuat kesalahan apa pun!
Jadi pria itu terbatuk dan berkata, "Selama kamu suka, aku tidak berkomentar."
Senyuman di sudut mulut Yasmine Tang membeku sedikit, kemudian dia menarik kembali senyumannya, dan sepertinya ada sesuatu yang mengalir lembut di dalam matanya.
Setelah keluar dari pameran lukisan, senyum Jocelyn Shen menghilang, sepanjang jalan dia tidak berkata apa pun, hanya saja dia mempercepat langkah kakinya.
Dia marah.
Sebuah peringatan keluar dari benak pria itu dalam sejenak.
Jadi dia bergegas mengejarnya, memegang lukisan di satu tangan, dan memegang Jocelyn Shen di tangan lainnya, kemudian menebalkan mukanya dan berkata, "Kenapa kamu berjalan begitu cepat, tunggu aku."
Jocelyn Shen melirik lukisan tangannya, mengerutkan kening, menarik diri dari tangannya, dan masuk ke dalam mobil.
Marah padanya!
Pria itu sangat marah hingga melototinya, dia belum meluruskan masalah dirinya dan si brengsek Ryan Ji, saat ini malahan dia yang marah padanya.
Pria itu dengan marah melemparkan lukisan itu ke kursi belakang mobil, membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.
Jocelyn Shen diam-diam menutup matanya dan pura-pura tertidur, pria itu semakin kesal, dia memukul setir dengan keras, dia menariknya dan memberikan ciuman yang dalam padanya.
Adegan yang dia lihat di koridor tadi membuatnya merasa tidak enak, sialan, Ryan Ji berani menyentuhnya, benar-benar sudah bosan hidup, semakin memikirkannya, dirinya semakin marah, bibir ini sepertinya penuh dengan bau bajingan itu, dia sangat tidak puas kemudian menggigitnya, lalu menghisapnya dengan dalam, Jocelyn Shen kesakitan karena digigit, dia berusaha mendorongnya, tetapi dia seperti macan tutul yang marah, terobsesi dengan barang-barangnya sendiri, apa daya Jocelyn Shen merupakan hartanya yang paling berharga, dia tidak bisa memukul dan memarahi.
Dalam hati Jocelyn Shen sebenarnya sangat marah, bajingan ini bahkan tidak menanyakan apa pun langsung menangani sesuatu dengan kekerasan, hanya tahu menyelesaikan sesuatu dengan cara tersendiri, tidak peduli seberapa baik pria ini di depannya, tetapi sifat dari dalam dirinya tidak bisa disingkirkan dengan begitu saja, Jocelyn Shen merasa menderita dan marah, dia tidak bisa menahan diri dan mengigit balik bibirnya.
Bau darah segar merangsang pria itu, dia tidak melepaskannya malah semakin menjadi dengan menurunkan kursinya ke belakang dan tangannya mulai menyelinap ke dalam pakaiannya, hati Jocelyn Shen bergetar, kekecewaaan memenuhi hatinya, dia berhenti berjuang, hanya membiarkan pria itu bereksplorasi sesuai dengan keinginannya, saat dia hendak melepaskan rok bawahnya, Jocelyn Shen berbisik, "Jangan keluar suara."
Suaranya begitu jelas membuat orang panik, seperti memberikan peringatan kepada pria itu, seketika dia baru menyadari apa yang sedang dia lakukan, dia segera melepaskan mantelnya dan memeluk Jocelyn Shen ke dalam pelukannya dengan erat, dia menggertakan gigi dan berkata dengan lembut, "Maaf, Celyn... maafkan aku"
Jocelyn Shen menegang, dan butuh waktu lama untuk mendorongnya dengan pelan, dia membungkus erat tubuhnya, duduk diam di sini tanpa berkata-kata, pria itu mencoba menatapnya dengan hati-hati, kemudian menunduk dan berkata dengan, "Aku, aku akan mengantarmu pulang."
Jocelyn Shen mengangkat kelopak matanya dan menatapnya dengan tenang untuk beberapa saat, setelah lewat beberapa saat, dia berbisik, "Bukan aku yang mau."
Pria itu terkejut, apa arti kalimat ini... apakah dia sedang menjelaskan sesuatu padanya? Pria itu membelalakkan matanya, lalu memeluknya seperti anjing besar, dan berbisik, "Aku tahu, aku tahu."
Jocelyn Shen mengerutkan kening dan mendorongnya, "Kalau begitu kamu masih..."
"Tidak bolehkah aku cemburu?" Pria itu berkata dengan percaya diri, wajah Jocelyn Shen tenggelam, dia cepat-cepat melanjutkan, "Saat aku memukulinya, kamu masih melindunginya, tidak bolehkah aku cemburu? kamu juga harus bertanggung jawab atas masalah ini."
"Kapan aku akan melindunginya..."
Jocelyn Shen berbicara setengah, setelah dia berpikir kembali mengenai situasi saat itu, dirinya semakin kesal, dia mulai berpikir pria ini sebenarnya sudah berusia tiga puluh tahun atau tiga belas tahun.
"Apakah pantas bagimu untuk memukulnya dalam acara seperti ini?"
Pria itu memikirkannya dengan hati-hati sebelum berkata, "Tidak pantas,"
Jocelyn Shen ingin menjawab, pria ini langsung menyipitkan mata melanjutkan penjelasannya, "Aku harus memanggil bajingan ini dan memberikan pelajaran besar untuknya!"
Jocelyn Shen mengangkat dahinya dengan ringan, dan mengubah topik pembicaraan, "Siapa Yasmine Tang? Apa hubungan kamu dengannya?"
Pria itu tercengang kemudian memalingkan matanya, dan terbatuk, "Apakah kamu lapar, ayo kita makan dulu."
Jocelyn Shen menyipitkan matanya dan tidak melanjutkan pertanyaannya lagi, dia hanya menjawab dengan tenang, "Boleh."
Pria itu segera menyalakan mesin, tepat setelah menoleh, Jocelyn Shen tiba-tiba berseru. Pria itu terkejut dan bertanya dengan cepat, "Ada apa?"
Jocelyn Shen mengerutkan kening, melihat sekeliling, lalu berkata, "Sepertinya aku meninggalkan tasku di kamar mandi."
"Mengapa aku ingat sepertinya kamu memegangnya tadi?" Pria itu mengerutkan kening, menghentikan mobilnya dan berkata, "Coba kamu cari lagi?"
"Aku sudah mencarinya kemana-mana."
Jocelyn Shen berhenti dan berkata, "Coba berhenti sebentar, aku akan masuk dan mencarinya lagi."
"Biarkan aku saja yang pergi."
"Bagaimana caramu masuk ke kamar mandi wanita?"
"Apa aku tidak bisa mencarikan seseorang untuk membantuku?"
Pria itu mengerutkan kening, melihat roknya yang baru dibuat kusut olehnya, dia terbatuk dengan suara rendah, "Sepertinya penampilanmu saat ini tidak cocok untuk pergi."
Jocelyn Shen menggerakkan mulutnya, membuang pakaiannya ke samping, dan berkata dengan dingin, "Kalau begitu kamu saja yang pergi."
Pria itu membungkuk dan mencium sudut bibirnya, kemudian berbisik, "Tunggu aku di sini."
Jocelyn Shen menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.
Pria itu menarik pintu mobil dan turun, Jocelyn Shen diam-diam mengawasinya berjalan ke tempat pameran tadi, lalu mengeluarkan tas kecil dari belakang tubuhnya dan mengeluarkan ponselnya untuk dinonaktifkan, kemudian dirinya duduk pada tempat pengemudi dan menyalakan mobil meninggalkan tempat tersebut.
Di sisi lain, setelah Jasper Huo kembali ke tempat pameran tadi, dia mencari seseorang untuk membantunya mencari dengan saksama, namun dia tetap tidak bisa menemukan tas Jocelyn Shen, dengan putus asa dia meneleponnya, tetapi tidak ada yang mengangkat, hatinya tiba-tiba memiliki firasat yang buruk, jangan-jangan Nona Shen yang cantik ini sudah marah padanya.
Dia dengan cepat mengambil ponselnya dan berjalan keluar, ketika dia berjalan sampai pintu depan, dia menemukan bahwa mobil yang berhenti di sana sudah hilang, dia mengertakkan gigi dengan penuh kebencian, Jocelyn Shen ini benar-benar!
Dia menarik dasinya, melemparkan pakaiannya ke tanah dengan keras, berjalan mondar-mandir dua kali, kakinya menendang mobil Rolls-Royce yang tidak jauh dari sana, mobil itu seketika langsung membunyikan alarm, yang menarik perhatian beberapa petugas keamanan.
"Tuan, apa yang kamu lakukan."
"Buat apa kamu mencampuri urusanku!"
Jasper Huo berkata dengan marah, "Minggir!"
Petugas keamanan itu terkejut, dia memeriksa mobil yang ditendang tadi dan menemukan bahwa ada tertinggal bekas tendangan, hatinya bergetar, dia sudah tidak bisa berpikir bahwa siapa orang ini, namun jika dia membiarkan pria ini pergi begitu saja, maka uang perawatan ini harus dibayar olehnya, saat itu juga, bahkan dengan menjual dirinya pun dia tidak bisa membayarnya.
"Tuan, anda, anda tidak boleh pergi, mobil ini milik atasan, aku tidak mampu mengganti rugi."
Dia dengan gemetar menarik Jasper Huo dan berkata dengan gagap.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaIstri kontrakku
RasudinUnlimited Love
Ester GohAkibat Pernikahan Dini
CintiaNikah Tanpa Cinta
Laura WangCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoBehind The Lie×
- Bab 1 Aku bisa menganggapnya sebagai anak kandung
- Bab 2 Sesuai Harapanmu
- Bab 3 Memang Tidak Menarik
- Bab 4 Dari awal tidak dapat diputuskan sendiri
- Bab 5 Kedepannya CEO Ji sebaiknya memanggilku Manager Shen
- Bab 6 Pengalaman membaca orang yang tidak terhitung jumlahnya
- Bab 7 Ayahku memang suka menusuk hati orang
- Bab 8 Kamu bisa menari?
- Bab 9 Balas dendam atas apa? Atas pengkhianatanmu?
- Bab 10 Aku harus mengantarmu pulang
- Bab 11 Seluruh keluarga Shen adalah milikmu
- Bab 12 Tidak bisakah membiarkanku mendapatkan istriku ?
- Bab 13 Kenapa baru datang sekarang !
- Bab 14 Perusahaannya telah pindah kembali ke sini
- Bab 15 Mungkin karena aku menyukaimu
- Bab 16 Tidak Ada Pengagum
- Bab 17 Rumah Ini Hanya Dipinjamkan Kepadamu
- Bab 18 Jika kamu memiliki adik laki-laki
- Bab 19 Benar-benar berjalan sesuai keinginan
- Bab 20 Pengantin Wanita Jatuh ke Air
- Bab 21 Aw...Apakah kamu seekor anjing?
- Bab 22 Jasper, Apakah kamu tidak ingin memperkenalkannya kepadaku?
- Bab 23 Ivan Han, Apa Maksudmu?
- Bab 24 Ikut Aku pergi ke suatu tempat
- Bab 25 Apakah kamu sedang mencariku?
- Bab 26 Tidak ada orang yang pernah melihatnya
- Bab 27 Kamu ingin membawanya kemana?
- Bab 28 Matanya memerah ketika membahasnya
- Bab 29 Apakah aku boleh tinggal di tempatmu?
- Bab 30 Biarkan aku melihat kamar tidurmu
- Bab 31 Apa yang Anda Lakukan Di Sini Sepagi Ini?
- Bab 32 Cucuku Memiliki Banyak Penyakit
- Bab 33 Jocelyn Sedang Tidak Enak Badan Akhir-Akhir Ini
- Bab 34 Singkirkan Wajah Munafik Ini
- Bab 35 Lebih Baik Kita Tidak Bertemu Lagi
- Bab 36 Pria Itu Masih Saja Merajuk
- Bab 37 Aku Sudah Mengakui Kamu
- Bab 38 Jasper ... Jasper Huo ...
- Bab 39 Takut Dirinya Akan Melewatkan Sesuatu Bahkan Dalam Sedetik Saja
- Bab 40 Di mana Dia?
- Bab 41 Aksinya Rapi
- Bab 42 Papa Bersalah Padamu
- Bab 43 Memang Sepertinya Lumayan Cantik
- Bab 44 Bagaimana Jika Suster Datang Memeriksa Kamar
- Bab 45 Mengapa Kamu Sendiri Tidak Menyamar Sebagai Wanita
- Bab 46 Tidak Apa-Apa, Aku Mengetahuinya
- Bab 47 Kamu Hanya Melihat Wajahku Saja?
- Bab 48 Menatapnya Dengan Tatapan yang Dingin
- Bab 49 Hatinya Tidak Bisa Merasa Tenang
- Bab 50 Baik, Aku Mengerti
- Bab 51 Hari Ini Aku Membawa Seseorang Untuk Melihat Kamu
- Bab 52 Pergi Makan Terlebih Dahulu Saja
- Bab 53 Apakah Kamu Masih Marah Denganku?
- Bab 54 Tidak Tahan Ingin Menciumnya.
- Bab 55 Kapan Kamu Kembali
- Bab 56 Aku Pergi Sendiri
- Bab 57 Aku Juga Tidak Suka
- Bab 58 Yang Bisa Memanjat Ranjang Pria
- Bab 59 Aku Harap Aku Adalah Dia
- Bab 60 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 61 Tenang Dulu
- Bab 62 Yasmine Tang Tetap Tersenyum
- Bab 63 Mengapa Kamu Mencampuri Urusanku!
- Bab 64 Mengapa Kamu Begitu Percaya Padanya?
- Bab 65 Julia Song Mengepalkan Tinju
- Bab 66 Apakah kamu tidak bisa tanda tangan
- Bab 9 Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?
- Bab 68 Pagi ini mengunjungi kakek
- Bab 69 Tentu saja mau
- Bab 70 Richardo Rong, ada apa?
- Bab 71 Aku melihatnya di majalah
- Bab 72 Menarik taimu!
- Bab 73 Aku tidak tahu
- Bab 74 aku ingin bertanya
- Bab 75 masih tenang
- Bab 76 Pasar Saham Field Bay Anjlok
- Bab 77 Apa yang Aku Tidak Bisa Di dunia ini?
- Bab 78 Kamu Terlalu Menilai Tinggi Diri Sendiri
- Bab 79 Tidak Ada Hubungannya Denganmu!
- Bab 80 Jadi Seperti Apa?
- Bab 81 Apakah Kesepakatan Sudah Dibuat?
- Bab 82 Foto-Foto Ini Palsu
- Bab 83 Di Mana Kamu Letakkan Tanganmu
- Bab 84 Ayo Pindah Dan Tinggal Di Sini
- Bab 85 Hanya Saja Demi Dirimu Aku Bersedia
- Bab 86 Jocelyn Shen tercengang
- Bab 87 Dennis Shen ragu-ragu sejenak
- Bab 88 Aku Menyetujui Permintaanmu
- Bab 89 Aku Pernah Dengar Dari Jasper