Kamu Baik Banget - Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
Sahra mengalihkan pandangannya dari Frodo dan jatuh kepada Layra, sudut bibirnya terangkat, namun senyumannya ini tidak mencapai matanya.
“ Sebenarnya,” Dia berkata dengan perlahan:” Aku selalu merasa aneh, jika membicarakan masih muda dan sangat cantik, wanita ini tidak lebih baik dariku. Mengapa Frodo justru bisa sangat menyukai bunga liar ini, apakah karena bunga di dalam rumah tidak seenak bunga liar?”
Sama sekali tidak menyangka dia akan berkata hal seperti ini, ekspresi di wajah Frodo hampir tidak meregang, tidak perlu membicarakan bunga di dalam rumah, bahkan bunga di dalam rumah pun sama sekali tidak pernah dia cium, jangankan dimakan, siapa yang bisa mengetahui bagaimana rasanya.
Dan bagi Layra, semua wanita yang dihadapkan pada kata: muda dan cantik sangatlah sensitif. Terutama Sahra yang dengan tanpa malu mengatakan bahwa dia tidak sebanding dengan dirinya, Layra tidak bisa membalasnya.
Bahkan walaupun dia lebih muda dua puluh tahun, kecantikan wajahnya juga tidak bisa dibandingkan dengan Sahra.
Sama sekali tidak memperdulikan apa yang mereka berdua pikirkan, Sahra langsung melanjutkkan perkatannya hingga selesai:” Apakah benar-benar karena bunga liar lebih banyak gaya atau karena bunga milikku yang sudah tumbuh bertahun-tahun, ini bukan hal yang aneh.”
“Krkk!”
Ketika dia mengatakan nya, Layra hampir menggigit hancur sebuah giginya. Tidak hanya dirinya, rona wajah Frodo juga akhirnya tidak tahan dan memunculkan ekspresi yang marah.
Namun sebelum dia mengatakannya, Sahra kembali berkata terlebih dahulu:” Begini saja, seratus kali cambukan.”
Sambil mengatakannya, tidak tahu darimana dia mengeluarkan sebatang cambuk. Setelah mencambukkannya singkat, cambuk itu mengeluarkan suara yang membuat orang tidak bisa menahan diri dan bergidik.
Melihat cambuk itu, wajah Layra menjadi pucat. Sahra jelas-jelas sudah melakukan persiapan.
Ekspresi wajah Frodo juga tidak enak, mana mungkin Layra bisa tahan terhadap seratus kali cambukan ?
“ Kenapa, Frodo, kamu mempunyai masalah?” Sahra yang melihat ekspresi wajahnya, bertanya dengan” baik hati”.
Layra yang mendengar, segera melihat ke arah Frodo, wajahnya dipenuhi permintaan tolong, sedikit meminta dikasihani. Walaupun Sahra agak tidak tahan melihat dia mengeluarkan ekspresi ini dengan umurnya, namun secara jelas ini digunakan untuk Frodo.
Pada awalnya Frodo yang masih ragu-ragu, langsung berkata:” Sahra, seratus cambukan… mana mungkin tubuh Layra bisa menahannya, kemungkinan akan merenggut nyawanya.”
Mendengar itu, Sahra pun tidak bisa menahan diri dan tersenyum dingin.
Hanya berdasarkan Layra yang menculik, membunuh, bahkan sebelumnya dengan sengaja melakukan hal yang mempermalukannya, mengirim Layra ke penjara dan mendapat hukuman seumur hidup baginya pribadi adalah hal yang bisa dia lakukan dalam hitungan menit. Saat ini hanya seratus cambukan dan Frodo sudah merasa wanita simpanannya tidak akan bisa tahan?”
Namun, berapa banyak seratus cambukan ini, sebenarnya bukanlah tujuan utama darinya.
Sehingga, dia dengan berlapang dada, memberikan sebuah bantuan kepada Frodo.
“ Kalau begitu, lima puluh cambukan saja.” Dia mengatakannya dengan tenang, menggerakkan tangannya dan bangkit berdiri, dengan jelas menunjukan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Frodo juga mengetahui batasnya, sehingga ketika Layra melihat ke arahnya, dia memejamkan mata tidak berbicara, Layra hanya bisa menggertakan gigi, berlutut diam tidak bergerak disana.
“ Kalau begitu aku akan mulai.” Sahra mengatakannya dengan tenang, tangan yang memegang cambuk memukul dengan tanpa ampun, selesai mengatakannya dan langsung mencambuk ke tubuh Layra!
“ Aaa!”
Layra berteriak kencang, tubuh yang pada awalnya berlutut itu pun bergerak ke samping.
Wajah Frodo juga berubah, pada awalnya mengira Sahra seorang nona muda yang anggun ini, mana mungkin bisa memiliki tenaga sekuat itu di tangannya. Bahkan jika lima puluh cambukan, pasti tidak akan separah itu.
Siapa yang menyangka, Sahra tidak menunjukkan wajah aslinya, satu cambukan saja sudah membuat Layra melihat darah! Cambukannya ini sangat kencang, mencambuk tepat di punggung Layra, daging nya pun kelihatan.
Melihat darah merah yang mengalir turun dari punggung Layra, Frodo menggenggamkan kepalan tangannya, nadi di kepalanya pun mulai keluar. Namun dengan hal yang sudah dia katakan sebelumnya kepada Sahra ditambah dengan Edo yang berdiri menyaksikan di samping, dia tidak mungkin menampar dirinya sendiri.
Hal yang bisa membuat Sahra memberi kesempatan Edo untuk mencemooh.
Satu cambukan, tidak memberi Layra kesempatan untuk bernafas, Sahra menggerakkan tangannya dan tiga cambukan, empat cambukan, lima cambukan…. Satu cambukan demi satu cambukan diberikan dengan tanpa memberi ampun.
Layra sama sekali tidak tahan, namun dia bahkan tidak memiliki tenagauntuk melarikan diri, kesakitan pada tubuhnya membuat dia menggulung tubuhnya, selain berteriak kesakitan tidak bisa melakukan apapun lagi.
Frodo menyaksikan nya di samping, matanya pun mulai memerah.
Di dalam keheningan ruang tamu itu, hanya diisi dengan suara cambukan yang dilanjutkan dengan suara teriakan, tiba-tiba terdengar nada erangan yang berbeda. Erangan ini pada awalnya sangat kecil, namun perlahan-lahan menjadi intens dan menggantikan suara teriakan sebelumnya.
“ AA,AAA,AAA…” Layra seperti seorang manusia darah, terus berguling di atas tanah. Wajahnya perlahan-lahan menjadi merah, terus menggesekkan tubuhnya di tanah, tangannya pun mulai merobek bajunya sendiri!
Dan cambuk yang ada awalnya jatuh di tubuhnya dengan mengerikan, saat ini seakan berubah menjadi sebuah kenikmatan. Dia menggulingkan tubuhnya ke arah cambuk, setelah suara cambuk yang suram itu terdengar, dia pun akan mengeluarkan suara erangan yang tinggi, membuat air liur Frodo pun keluar.
Sahra dibuat sangat jijik dan menghentikan gerakan tangannya.
“ Sudah berapa kali aku cambuk?” Mengedipkan matanya, dia pun lupa untuk menghitung.
Frodo memandang kondisi Layra saat ini dengan tercengang, sama sekali tidak bisa berkata apapun.
Sebaliknya Edo yang menyaksikan di samping dengan dingin dan tidak berbicara sama sekali sebelumnya, dengan ringan berkata: Sebelas.”
“ Aaa? Baru sebelas!” Sahra tidak bisa berkata-kata, melihat kondisi Layra seperti ini dirinya mengira dia sudah memukulnya cukup lama.
Tanpa daya, dia menghempaskan cambuk dengan sembarangan, mencambuk dengan ringan dan cepat delapan hingga sembilan kali di tubuh Layra, kemudian dia menghentikan dan berkata:” Hari ini mood ku sedang baik, dua puluh kali saja.”
Melihat Layra yang dibuat puas karena cambukan ini, hatinya memiliki trauma, mana mungkin dia berani melanjutkan.
“ Ha, ha, aaa…” Tidak ada cambuk yang mencambuknya lagi, Layra tidak tahan. Dia dengan ekspresi yang tidak puas, menggesekkan tubuhnya di atas lantai, wajahnya pun mulai berkerut karena kesakitan.
Wajah Frodo menjadi gelap, terus menatap Sahra dan berkata:” Apa yang kamu lakukan?“
“ Apa kamu tidak melihat apa yang aku lakukan?” Sahra memandangnya dengan dingin, dengan nada yang mencemooh berkata:” Siapa yang menyangka wanita simpananmu adalah pelacur yang bisa estrus karena di cambuk, aku saat ini sudah tahu berapa harumnya bunga liar.”
Mana mungkin Frodo bisa percaya perkataannya, melihat Sahra pasti memiliki rencana lain. Namun bahkan jika dia mengetahuinya, dia tidak bisa mengatakan apapun.
Dialah yang membawanya ke sini, mana mungkin berkata terserah apapun yang dia lakukan kan?
Ketika merasa masih tidak puas berguling di atas tanah, Layra seakan mau gila. Dia merobek bajunya dengan kuat, di depan semua orang ini mengelus-ngelus buah dadanya.
Kedua matanya kabur, seakan sudah kehilangan kewarasannya.
Frodo seakan bisa menyemburkan darah dari hidungnya, menggertakan giginya dan bertanya kepada Sahra:” Aku sudah bisa membawanya pergi kan?”
“ Mungkin tidak bisa.” Di hadapan Layra yang gila ini, Sahra mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk dan berkata:” Ayah sudah kembali.”
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Cute Wife
DessyWonderful Son-in-Law
EdrickKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir