Kamu Baik Banget - Bab 4 Frodo Sudah Kembali?

Edo menusuknya hingga dalam, Sahra berteriak dan mundur ke belakang, namun dia kembali menariknya kembali dan kembali menusuknya dengan keras.

" Tidak konsen?" Kelihatannya aku masih belum cukup serius ya." Suara pria itu terdengar di sisi telinga nya, seakan perkataan di antara kedua kekasih.

Sahra bergemetar, dibawah serangan bersemangat dari pria itu yang membuatnya menutup matanya dengan erat, menuruti kehendaknya dan tidak memikirkan apapun lagi.

"Sahra."

Tiba-tiba suara Frodo yang panas terdengar di dalam ruangan ini, Membuat kedua orang yang sedang bersenggama itu terhenti.

Sahra bergidik, apakah Frodo sudah kembali?

Detik berikutnya, reaksi pertama yang dia lakukan adalah meletakkan tangan di atas kepala Edo dan menekannya ke depan dadanya dan kemudian menggunakan selimut untuk menutupi keseluruhan wajahnya!

Aku pasti tidak akan membiarkan Frodo melihat Edo!

Ruangan itu sangatlah sepi, pintu kamar tidur ini pun masih tertutup dalam diam.

Ketika Sahra sedang kebingungan, Edo secara perlahan menyingkapkan selimut dari atas kepalanya dan dengan menyindir berkata "Ternyata istri lebih baik dari pada selir dan selir lebih baik dari pada pencuri."

Sahra mengerutkan keningnya "Aku jelas-jelas barusan mendengar...."

Tidak menunggu dia menyelesaikan perkataannya, Edo menggunakan tangannya untuk mengambil telepon di sampingnya. Dia menekan tombol di telepon dan dari dalam telepon terdengar suara.

"Sahra, besok aku harus pergi ke Amerika untuk menyelesaikan pekerjaan perusahaan, sehingga saat ini masih lembur, beberapa hari ini akan sangat menyusahkan kamu."

Ini adalah pesan yang ditinggalkan oleh Frodo.

" Suamimu mendapatkan kegembiraan di tengah kehangatan ini ya." Edo dengan menaikkan sudut bibirnya, sambil dengan malas kembali memanjat ke atas tubuh Sahra, jari tangannya dengan perlahan mulai menari di atas tubuh Sahra.

Sahra menghela nafas dan tidak menjawab. Hanya saja kebisuannya ini membuat orang yang berada di atas tubuhnya tidak senang, pasangannya ini kembali menusuknya hingga membuat dia tidak bisa bernafas.

" Ayo kita lanjutkan." Pria ini kembali berkata.

Setelah bersenggama beberapa saat, Sahra sudah tidak ingat apapun. Pada keesokan harinya dia melihat di atas tempat tidur hanya tersisa dirinya sendiri sementara di sampingnya terasa dingin.

Dia pun bangkit berdiri pergi mandi terlebih dahulu dan turun ke lantai bawah.

Sebenarnya villa keluarga Junda ini ditinggali oleh ayah dan kedua kakak beradik dari keluarga Junda, namun Frodo sering berada di perusahaan cabang di Amerika, sementara ayahnya Jaydo Junda lebih banyak tinggal di Kanaya, sehingga secara tidak salah hanya tersisa dirinya dan Edo di villa sebesar ini.

Pelayan di dapur sedang menyiapkan sarapan, ketika melihat sarapan barat yang disiapkan dia pun langsung mengerutkan kening. Setelah mengusir pelayan, dia pun menggulung bajunya dan merebus bubur dan makanan dari tepung.

Dia sudah bersama dengan Edo selama tiga tahun, dia pun sudah mengetahui secara jelas apa yang disukainya.

Ketika Edo turun ke bawah, Sahra sudah menyiapkan satu meja penuh sarapan oriental. Melihat pria itu sambil berjalan sambil mengancingkan kemejanya, wajahnya pun memerah dan dengan mengalihkan pandangan berkata "Edo, makanlah sarapan dulu baru pergi bekerja ya?"

Dia memandang sekilas ke atas meja makan dan kemudian Edo menaikkan pandangannya dan berkata " Sejak kapan di rumah ini bertambah seorang pelayan?"

Sahra dengan agak canggung, menundukkan kepalanya dan mengambil sebuah mangkuk berisi sup burung merpati "Lebih baik minum sup dulu untuk menghangatkan lambung, baru makan yang lain.

Dia selalu suka meminum sup di pagi hari terutama sup burung merpati.

Edo melihat mangkuk sup itu, kemarahan di dalam matanya menjadi lebih membara. Dia dengan kasar melambaikan tangannya dan langsung membuang isi dari sup itu!

" Aaa!" Sahra berteriak karena kaget, dia tidak menarik tangannya dengan tepat waktu dan langsung timbul gelembung panas di atas lengannya yang menjadi bengkak dengan sangat menyeramkan.

Dia kesakitan hingga wajahnya menjadi pucat, dengan mata yang berair menatap Edo.

Dalam pandangan pria itu hanya tersisa cemoohan dan tidak ada rasa kasihan sama sekali, sambil mendesah singkat dia pun pergi.

Namun dia masih mencoba memegang tangannya, dia baru menarik tangannya setelah melihat pandangannya "Makan sarapan dulu baru pergi bekerja ya?"

Lambungnya tidak baik, namun dia sama sekali tidak memiliki kesadaran.

" Selalu mengatakan bahwa kamu adalah adik iparku, apakah begini caramu untuk menjadi adik iparku?"

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu