Kamu Baik Banget - Bab 43 Tanpa Harapan

Pistol yang keras dan dingin sekali lagi ditodongkan ke Sahra, hanya saja kali ini ditodongkan ke pelipisnya. Sahra bahkan tidak mengerutkan kening, berbicara tanpa tergesa-gesa “Pa, aku telah diculik, uang tebusan……kamu cepat siapkan dan antar ke sini.”

Dia sengaja mengatakan nominal yang lebih tinggi tiga kali lipat dari yang diminta Layra, dalam situasi saat ini, dia tidak ingin membiarkan ayahnya tahu kalau penculikan kali ini ada hubungannya dengan Frodo.

Layra mengerutkan kening penuh kecurigaan menatapnya, mana ada sandera yang berinisiatif menawarkan harga yang lebih tinggi.

Sahra mengembalikan ponsel, merentangkan tangan "Apakah sudah bisa?"

"Kamu cukup tahu diri juga!" Layra kembali duduk ke kursinya, suasana hati kesal sekali. Sandera yang begitu bekerja sama, dia ingin mencari kesempatan melakukan sesuatu untuk melampiaskan kekesalan juga tidak bisa.

Sebelah sini sudah tenang, di sisi dinding lain, wajah tampan Edo samar-samar terlihat dalam kepulan asap rokok.

Ternyata ini adalah alasan dia menikah dengan Frodo.

Keraguan dalam hati Edo selama ini akhirnya mendapatkan jawaban, ini juga termasuk jawaban dalam dugaannya. Bagaimanapun, di mata kebanyakan orang, dalam persaingan perebutan properti keluarga kali ini, jelas sekali Frodo memiliki lebih banyak peluang untuk menang dibandingkan Edo.

Semua orang tahu betapa pilih kasihnya Jaydo terhadap mereka berdua.

Jadi, Sahra memilih Frodo, ini juga hanya membuktikan otaknya tidak bodoh.

Sahra tidak bodoh, dia yang berdiri di dalam malah sangat bodoh. Edo tidak tahu kenapa dirinya bisa ikut ke sini, sama seperti waktu itu tidak tahu kenapa bisa membiarkan Sahra berada di sisinya selama tiga tahun.

Bahkan memiliki pemikiran alangkah bagusnya seumur hidup.

Sekarang memikirkannya, itu benar-benar konyol, sama seperti lelucon yang diperankan oleh dirinya sendiri.

Putung rokok di tangan diremas hingga berubah bentuk, ujung jari terbakar oleh api yang sudah membakar sampai ujung rokok. Edo mematikan puntung rokok, berbalik dan langsung pergi.

Untuk menyembunyikan jejak, saat datang dia memarkirkan mobil di tempat yang agak jauh. Memanfaatkan gelapnya malam dan semak-semak untuk dijadikan pelindung, sepanjang jalan dia tidak mengejutkan siapa pun berjalan keluar dari area vila.

Hanya saja dia masih belum sampai di tempat parkir, tiba-tiba terdengar suara dari vila.

Dibawah gelapnya malam, dua orang pria berpakaian hitam berjalan keluar, salah satunya memikul seorang wanita ramping di pundaknya. Setelah agak mendekat, Edo baru melihat dengan jelas gaun pita putih wanita itu.

Ini adalah gaun yang dipakai Sahra sebelumnya.

Dia memanfaatkan bayangan hitam untuk menutupi dirinya, wajah tanpa kepanikan.

Dua pria itu meletakkan Sahra ke jok belakang, kemudian menjalankan mobil dan pergi. Tidak lama kemudian, Layra juga keluar membawa orang-orangnya, saat akan masuk ke mobil lainnya.

“Nyonya, berbuat seperti ini takutnya akan sulit menjelaskannya pada Tuan Kedua Junda.” Seorang pria bersuara rendah ikut di samping.

Layra mendesis, ada sinar berbahaya di wajah “Dia juga bukan terjadi sesuatu di tangan kita, hanya dibuang ke sekitar bar dan diambil oleh orang lain. Aku hanya mengutus beberapa orang ke sana saja, tidak bisa menyalahkanku.”

“Tetapi……” Ekspresi pria itu tetap khawatir.

Layra tidak sabar lagi, membuka pintu mobil dan masuk “Tidak ada begitu banyak tetapi, kita pergi ambil uang dulu, pokoknya aku sudah termasuk melepaskan wanita itu.”

Suara percakapan berakhir, mobil Layra melaju ke arah yang berlawanan.

Meskipun hanya beberapa kalimat percakapan, Edo sudah mendengar informasi yang tersembunyi didalamnya. Layra wanita ini tidak terlalu pintar juga keji, dia berencana mengambil uang tebusan tapi melempar Sahra ke dalam bahaya.

Disekitar sudah tidak ada orang lagi, Edo mengeluarkan sebatang rokok, setelah dinyalakan lalu bersandar dipohon dan mengisap dalam-dalam.

Asap pedas yang familiar masuk ke dalam tenggorokan, dia sedikit menyipitkan mata indahnya.

Meskipun Sahra sudah diberi obat, kaki dan tangan lemas sekali namun otak sangat jelas sekali. Terjatuh ke atas jok belakang, dia bahkan tidak ada tenaga untuk duduk tegak.

Dua pria di depan sedang mengemudikan mobil, sama sekali tidak ada orang yang mempedulikannya.

Dia mengerutkan kening, tahu bahwa dirinya kali ini telah salah perhitungan. Tidak menyangka Layra benar-benar berani melakukan hal keji padanya, wanita itu lebih sembrono dan bodoh dari yang dia bayangkan.

Hanya saja, dalam kondisi sekarang ini dia sama sekali tidak bisa melarikan diri.

Transaksi tebusan yang diberikan Layra kepada Norman berada di sisi lain, meskipun Norman menyadari dia berada dalam masalah, dalam sekejap ingin menemukannya juga perlu waktu. Dan pada saat itu, kemungkinan dia telah……

Memikirkan rencana jahat Layra, wajah pucat Sahra bagaikan tertutup selapis es dingin.

Sama-sama sebagai wanita, Layra paling mengerti apa yang paling penting bagi seorang wanita. Tubuh dan reputasi, Layra mau hancurkan semuanya.

Mengutus orang di depan bar untuk mengambil tubuh Nona Azari yang sudah "mabuk alkohol" ke hotel, kemudian mengambil video porno, cara yang mudah dan kasar seperti itu memang bisa dipikirkan oleh Layra.

Dalam keadaan bingung dan putus asa, mobil sudah tiba di depan pintu sebuah bar. Kedua pria itu menghentikan mobil, salah satu turun dari mobil dan berjalan ke jok belakang, mengambil Sahra dan dilempar ke bawah.

Mobil langsung pergi begitu saja, seluruh tubuh Sahra yang lemas terbaring begitu saja di lantai yang dingin.

Banyak orang yang berlalu-lalang disekitar sana, tidak lama dia sudah dikeliling banyak orang. Sahra membenamkan wajahnya ke lantai, wajah yang biasanya selalu dingin dan acuh tak acuh muncul banyak bekas.

Para penonton yang berkerumunan mengira dia keluar dari bar dalam keadaan mabuk, wanita yang bisa minum di klub malam bisa sebaik apa, untuk itu tidak ada yang mau datang membantu, diantara banyak pembicaraan lebih banyak yang ingin menonton pertunjukan bagus saja.

“Meskipun tidak bisa lihat wajahnya, tetapi lihat postur tubuhnya cantik sekali.”

“Haha, kelihatannya sudah minum hingga terlalu mabuk. Ayo, bro, siapa yang mau maju? Bawa pulang termasuk untung besar!”

“Cit cit, lihat pantat dan pinggang rampingnya, ini adalah barang sempurna!”

“Barang sempurna memang barang sempurna, tapi tidak tahu barang yang sudah tangan keberapa punya.”

……

Kata-kata ini terdengar dalam telinga Sahra, dia menggigit erat bibirnya, tidak bergerak sedikit pun. Penghinaan, kemarahan, semua emosi ini merasuki tubuhnya, tapi dia hanya bisa menahannya tanpa daya.

“Peduli amat dia sudah tangan keberapa, mati dibawah bunga peony walau jadi hantu juga romantis, aku ambil saja!” Seorang pria dengan rambut berwarna-warni dan rokok di mulutnya menerobos beberapa orang yang ada di depan, sambil menggosok tangan tersenyum menyipit berjalan ke sini.

Melihat ada orang yang bergerak, akhirnya ada beberapa orang yang tidak bisa berdiam diri lagi “Hai, siapa yang datang duluan milik siapa, bro, kami yang duluan melihatnya.”

“Apa yang kamu katakan, jelas-jelas aku……”

Saat beberapa orang sedang berdebat, tiba-tiba muncul dua pria bertampang preman. Salah satu melangkah cepat pergi menggendong Sahra, satunya lagi melambaikan tangan sebelum memicu kemarahan publik “Orang yang lihat juga ada bagian! Malam ini aku yang sewa hotel, ayo jalan, yang ingin bersenang-senang bisa ikut kemari!”

“Ide ini bagus, haha!”

Sahra menggigit bibir bawahnya hingga berdarah, dia tahu kedua preman ini adalah orang Layra.

Dibawah ide kedua preman, ada beberapa orang yang keluar dari bar setuju untuk pergi bersenang-senang.

Merasakan semua mata yang tertuju padanya, sama seperti ular yang merayap ke sini sambil menjulurkan lidah merahnya. Tubuh mereka yang dingin dan lengket membuat orang merasa mual, tapi satu per satu melingkar di atas tubuh dan lehernya……

Keputusasaan melonjak naik, Sahra membelalakkan mata tanpa harapan.

Siapa, siapa yang bisa datang menyelamatkannya……

Edo, Edo, Edo ……

Jelas-jelas sudah tahu itu tidak mungkin, tetapi pada detik ini, di saat paling putus asa, hanya nama ini yang tersisa di dalam benaknya.

Edo, tolong aku, tolong aku……

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu