Kamu Baik Banget - Bab 2 Penikmat Bawah Rok
" Ada orang yang datang, cepat lepaskan aku, lepaskan!"
Sahra memandang dengan bola mata yang dipenuhi ketakutan, kedua tangannya dengan sekuat tenaga berusaha mendorong laki-laki itu.
Edo masih tidak bisa digerakkan, masih membuat tubuhnya bergetar.
Kunci pintu terdengar sedang dibuka.
" Aaaaa------"
Sahra berteriak dengan kedua tangannya yang menutupi wajahnya.
Safrida Asnawi yang membuka pintu itu pun terkejut, wajahnya pun langsung memerah dan segera mengalihkan pandangan, membalikan badan berusaha untuk pergi dan berkata "Aku, maaf, Edo, aku tidak tahu...."
" Berhenti." Edo Junda tidak menghentikan gerakannya, membalikkan badan melihatnya singkat "Karena kamu sudah datang, lebih baik kamu belajar dengan nona besar Azari bagaimana bisa menyenangkan laki-laki. Dia sangat ahli, kami berdua kakak beradik dari keluarga Junda semua penikmat isi dari bawah roknya ini."
Perkataan ini sangat sarkas, bibir bawah Sahra pun hampir dia gigit hingga mengeluarkan darah.
Saat ini gaun rok itu sudah ditarik hingga ke atas pinggang, bagian bawah tubuhnya sudah terpapar cairan, sementara laki-laki yang berada di atas tubuhnya hanya membuka resleting untuk berhubungan dengannya, dengan jas dan sepatunya yang masih tidak terpengaruh dan masih terlihat tampan.
Sahra paling tidak ingin Safrida melihat kondisinya yang seperti ini.
Safrida dengan menurut berjalan mendekat, di bawah perintah dari Edo yang menyuruhnya untuk menyalakan kamera dan mengarahkan ke arah Sahra, wajahnya terlihat gembira, sengaja mengarahkan dalam jarak dekat ke arah wajah Sahra.
Sahra mengatupkan giginya, berusaha memalingkan wajah untuk menghindari kamera.
Namun Edo dengan mudah mengarahkan wajahnya kembali, persenggamaan pun dilakukan semakin cepat. Sahra merasa dirinya terasa seperti ditabrak dan akan terbang, tidak lama setelah itu badannya pun menjadi lemas.
Edo dengan tenaga yang keras menusuknya dan sekujur tubuhnya pun bergetar. Setelah itu dia membiarkan Sahra untuk tergeletak di lantai dengan pandangan yang dingin menarik resleting nya ke atas.
" Bawa dia ke bawah." Dia mengatakan satu kalimat itu kepada Safrida dan dia pun berbalik meninggalkannya.
Safrida dengan kepala terangkat melihat wanita yang tergeletak dengan kasihan itu dengan bangga dan berkata "Sahra, tidak menyangka hari mu tiba juga."
Sahra masih bernafas dengan kencang, wajahnya sangat merah. Walaupun kondisinya di hadapan Safrida seperti itu, dia masih mengatupkan bibirnya dan memandang dengan dingin.
" Hei, sudah sampai tahap ini kamu masih memberiku wajah seperti itu?" Safrida dengan marah mengatupkan giginya "Namun aku harus berterima kasih kepadamu, jika kamu tidak menikah dengan Frodo, Edo tidak akan membiarkanku untuk kembali ke sisinya."
" Apa?" Sahra menaikkan kepalanya dan menatapnya dengan tajam.
Safrida sambil tertawa dengan bangga berkata "Hari ini di perjalanan ke pernikahanmu, di dalam mobil Edo sudah menginginkanku, ini adalah berkat darimu, aku berhutang terima kasih kepadamu."
"....Bibir Sahra digigit hingga keluar darah, dia perlahan menundukkan kepala dan hati yang tertusuk. Namun, dia tahu bahwa dia tidak memiliki hak untuk marah dan untuk cemburu.
Sejak dia memutuskan bahwa dia akan menikahi Frodo, dia sudah tahu Edo bukanlah miliknya lagi. Namun walaupun ini membuat hatinya sakit, namun dia harus melakukannya seperti ini!
Demi Edo dia bisa memilih untuk kehilangan nyawanya, apalagi hanya sakit hati saja kan?
Ketika melihat ekspresinya seperti ini, Safrida menjadi semakin bahagia. Dia tersenyum dingin dan kemudian menariknya untuk bangkit berdiri "Masih mau berpura-pura mati disini? Frodo sudah menunggumu di bawah."
Sahra ditarik ke atas hingga tangannya kesakitan, dia pun menarik tangannya dengan sekuat tenaga.
Dengan tidak melihat pandangan benci dari Safrida, dia berusaha untuk membuat gaun pengantinnya terlihat lebih rapi dan lurus.
Hanya saja barusan Edo sudah merobek celana dalamnya, saat ini dia sudah tidak mempunyai waktu untuk mencari yang baru.
Suara berisik dari luar semakin lama semakin dekat, Sahra yang memiliki waktu terbatas ini hanya bisa menebalkan wajah dan pergi menerima tamu. Di bawah gaun pengantin yang besar ini sama sekali kosong, perasaan ini membuat bulu kuduknya berdiri.
Edo pasti sengaja melakukannya.
Ketika mencapai aula di lantai dasar, Frodo datang mendekati dan menggandeng lengannya. Tubuhnya pun menjadi kaku, berusaha mengeluarkan senyuman kepadanya.
Bunga pun meledak di udara, petal bunga mawar memenuhi lantai dengan sangat romantis. Banyak orang yang melihat ini dan suara ucapan dan tepuk tangan pun mulai berkumandang.
Sahra mengikuti Frodo yang menggandengnya berjalan di atas karpet merah, hanya dia saja yang tahu saat ini dia sangat kaku. Setiap langkah yang dia lewati, cairan lengket mulai mengalir dari bawah tubuhnya yang tidak tertutup ini.
Cairan sperma ini mulai mengalir turun dari pahanya, senyuman yang terpancar di wajahnya pun sudah tidak bisa dia tahan lagi. Saat ini dia hanya bersyukur gaun pengantinnya cukup panjang.
" Buat lebih kencang, jangan sampai berjatuhan." Terdengar suara berbisik yang terdengar di samping telinga nya, dia dengan terkejut dengan cepat mengalihkan pandangannya
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonDewa Perang Greget
Budi MaMy Goddes
Riski saputroAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanHis Second Chance
Derick HoCinta Tapi Diam-Diam
RossieMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyePengantin Baruku
FebiKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir