Kamu Baik Banget - Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
Karena luka di tangan disebabkan oleh ikatan tali dan masalah itu terkait dengan Edo, jadi dia tidak mau membuat pernyataan. Dia memberi penjelasan kepada Keluraga Junda dan mengatakan bahwa dia kembali ke rumah Keluarga Azari untuk tinggal sebentar.
Frodo tidak peduli tentang ini dan tentu saja tidak banyak bertanya.
Hanya saja Sahra juga tidak menyangka, masalah akan begitu kebetulan. Jaydo bertemu dengan Norman di sebuah perjamuan dan setelah beberapa percakapan, dia mengetahui bahwa Sahra tidak ada di Keluarga Azari.
Setelah menerima panggilan dari Jaydo, hati Sahra tersentak.
"Sahra, kamu dimana sekarang, jujur saja." Suara Jaydo terdengar serius, dia termasuk pria yang kokoh dan memiliki keinginan kuat untuk mengontrol.
Begitu Sahra mendengar ini, dia langsung tahu bahwa sudah ketahuan, dia hanya bisa menurunkan alisnya dan berkata "Aku tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, tanganku tidak sengaja terluka."
"Frodo tidak tahu?"
"Dia tidak tahu."
Telepon ditutup, Sahra menghela nafas.
Benar saja, Frodo langsung muncul di pintu bangsal di siang harinya. Raut mukanya buruk, memegang seikat bunga yang dibeli di tangannya dan berdiri di pintu masuk, diikuti oleh Nian.
Menempatkan bunga di atas meja, dia berdiri di depan ranjang rumah sakit dengan wajah gelap "Kenapa kamu tidak memberitahuku dan kamu berbohong ketika kamu terluka? Tahukah kamu karena ini, aku ditegur oleh ayahku!"
Bagaimanapun, yang di wakili Sahra bukanlah seseorang, tetapi Keluarga Sahra, Frodo tidak terlalu memperhatikannya, tetapi itu tidak menyenangkan di mata Jaydo.
“Maaf.” Meskipun ekspresi Sahra acuh tak acuh, tetapi sikapnya masih patuh.
Melihat penampilannya, Frodo tidak senang dan tidak berkata sepatah kata pun. Setelah beberapa saat terdiam, dia mengeluarkan nada yang sedikit lembut "Bagaimana bisa terluka?"
"Kurang hati-hati."
Topik itu diakhiri lagi dan ada keheningan lagi di antara keduanya.
"Jika ada masalah telepeon aku saja, aku masih memiliki sesuatu untuk disibukkan, aku pergi dulu."
"Baik."
Melihat wajah Sahra tidak berubah dari awal sampai akhir, Frodo mengerutkan kening. Meskipun anehnya dia agak sedih, tetapi dia masih membuka pintu dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dia datang karena perintah Jaydo, itu hanya formalitas dan waktu tidak relevan.
Begitu dia keluar dari bangsal, Nian yang mengikutinya tiba-tiba menjadi tidak konsen. Secara tidak sengaja, dia bertabrakan dengan perawat yang berlawanan dan menumpahkan obat.
“Apa yang terjadi denganmu, ceroboh banget, tidakkah kamu membawa otak ketika keluar!” Wajah Frodo menjadi gelap dan dia langsung melampiaskan emosinya di tempat.
Nian tahu bahwa dia tidak cukup beruntung dan terkena marah, untuk mencerminkan dirinya tidak bersalah, dia buru-buru berkata "Tuan Muda Kedua, aku hanya memikirkan Tuan Muda dan Nyonya Muda kedua."
“Apa?” Frodo tidak bisa bereaksi untuk sementara waktu dan secara tidak sadar merasa bahwa kedua panggilan ini akan muncul bersamaan.
Nian awalnya tidak yakin, tetapi memikirkan jas yang baru saja dia lihat di bangsal, dia menjadi yakin kembali lagi. Di tempat parkir bawah tanah hari itu, wanita yang dipegang Edo juga mengenakan jas yang sama persis!
Sahra dan Edo cukup dekat di rumah, lalu muncul di kantor masing-masing dan bahkan dibawa ke dalam mobil. Bagaimana dengan ini, bagaimanapun ini bukan hubungan yang normal.
Hanya saja dia tidak punya bukti, jadi dia hanya bisa memilih kata-katanya "Aku sudah melihat Nyonya Muda kedua dan Tuan Muda bersama beberapa kali. Menurutku mereka sepertinya saling kenal dan memiliki hubungan yang sangat dekat."
"Phak!"
Frodo menampar wajah Nian dan Nian jatuh ke lantai karena terkejut.
"Tuan Muda Kedua …… " Nian panik dan buru-buru mengangkat kepalanya.
Wajah Frodo sangat suram "Tahukah kamu apa yang kamu bicarakan!"
“Aku tahu, aku juga tahu bahwa masalah itu penting. Tetapi karena itu sangat penting sehingga aku tidak berani merahasiakannya darimu!” Nian mengangkat tangannya dan bersumpah “Aku benar-benar pernah melihat mereka bersama beberapa kali!"
" …… " Frodo menyipitkan mata, menatapnya lekat-lekat tanpa berbicara.
Ketika Nian terjadi masalah sebelumnya, dia sudah tidak terlalu mempercayainya. Tapi sejak saat itu, Nian tampil dengan sangat baik dan tidak ada masalah setelah diselidiki dan diamati begitu lama, jadi dia baru membawa orang kembali.
Dia juga tidak tahu apakah yang dikatakan pihak lain itu benar atau salah.
Dengan wajah gelap, dia berbalik dan berjalan menuju koridor. Melihat ini, Nian segera bangkit untuk mengikutinya.
Sungguh kebetulan ketika mereka berdua keluar dari koridor, mereka melihat Edo duduk di samping mengganti pembalut lukanya. Ada banyak luka di tubuh Edo, meski tidak akan melukai tulang dan otot, tapi dia akan datang ke rumah sakit untuk mengganti pembalutnya setiap tiga hari.
Melihat luka di sekujur tubuh Edo, Frodo sangat terkejut.
Di saat yang sama, Edo juga melihatnya. Tepat setelah memikirkannya, dia tahu alasan kehadiran pihak lain di sini, mungkin Sahra sudah kembali ke rumah sakit.
Dengan tatapannya menyapu wajah pihak lain, Edo menarik kembali pandangannya dan melakukan apa yang harus dilakukan, seolah-olah keduanya tidak saling mengenal sama sekali dan bahkan malas untuk saling menyapa.
Frodo telah berpengalaman jauh lebih baik dalam hal ini, meskipun dia membenci pihak lain sampai mati, senyum di wajahnya masih hangat dan lembut "Kakak, mengapa kamu ada di sini dan bagaimana tubuhmu ada begitu banyak luka?"
Dia memiliki nada khawatir dan ekspresi yang tulus, berpura-pura seolah sangat menyayangi saudaranya.
"Kamu tidak tahu?" Edo akhirnya menatap pihak lain, tetapi dengan sarkasme dan penghinaan
"Kekasihmu membuat pertunjukan yang bagus, aku pikir kamu tahu semuanya."
“Apa?” Frodo mengerutkan kening, sangat bingung.
Edo sudah selesai membalut lukanya dan berdiri "Masih berpura-pura lagi, sungguh jijik."
Melihat orang pergi begitu saja, Frodo marah. Edo sudah seperti ini sejak dia masih kecil dan dia paling membenci penampilannya yang menantang!
Tanpa banyak berpikir, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Layra.
“Apa yang kamu lakukan pada Edo!” Nada suaranya penuh dengan pertanyaan.
"Aku hampir saja berhasil, jika bukan karena istrimu yang muncul, bagaimana mungkin dia masih bisa hidup? Huh, untuk apa kamu memarahiku? Sebaiknya kamu mengatur istrimu dulu!"
Setelah menutup telepon, bawah rongga mata Frodo meledak dalam sekejap, dia berkata kepada Nian "Pergi dan periksa, apakah hari Sahra datang ke rumah sakit untuk mengobati tangannya sama dengan hari kakak terbaikku datang juga!"
Dikatakan bahwa mata kiri melompat untuk bencana dan mata kanan melompat untuk kekayaan. Setelah Frodo pergi, mata kiri Sahra terus melompat, menggosok kelopak matanya, dia duduk dari ranjang rumah sakit, mengenakan sandal, berjalan ke jendela dan dengan tenang menopang dagunya dan melihat keluar.
Langit kelabu, panas tak tertahankan di awal musim panas dan hujan badai tiba-tiba muncul di langit yang gelap. Kegelapan langit terkulai ke bawah, membuat orang merasa kesal.
Pintu bangsal didorong terbuka secara tidak sopan dan orang yang masuk telah kehilangan akal sehatnya sehingga dia telah melupakan etiket dasar mengetuk pintu.
“Sahra!” Raung dengan marah, tajam dan menusuk seolah bisa merobek gendang telinganya.
Sahra perlahan menoleh, raut wajah Frodo sangat ngeri. Dia mengertakkan gigi, pelipisnya melonjak dengan keras, dadanya naik turun dengan amarah yang tak terkendali.
Matanya menyapu ringan dan kemudian sedikit ditarik kembali, dia menyentuh ujung bajunya yang keriput karena duduk lama "Kenapa kamu kembali lagi."
Melihat penampilannya yang acuh tak acuh, Frodo melihat bayangan Edo di tubuh Sahra untuk pertama kalinya. Tatapan dingin dan nada tenang memaksa warna merah tua muncul di bawah rongga matanya.
Jika bukan karena kendalinya, dia sudah bergegas dan merenggut orang itu dari kursi.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Yang Berpaling
NajokurataThis Isn't Love
YuyuBaby, You are so cute
Callie WangLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir