Kamu Baik Banget - Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
“Seorang pria dewasa, bahkan kalah ketabahan dengan seorang wanita, benar-benar memalukan.” Jenny tidak memedulikan harga diri Frodo dan langsung menghina dengan terang-terangan.
Frodo melirik reaksi wajah Jaydo, dia tidak berani mengatakan apapun dan hanya berlutut dengan tubuh yang kaku. Dalam hatinya juga sangat tidak berdaya, dia bahkan berhubungan dengan Layra yang begitu bodoh.
Apabila kehilangan Sahra yang mewakili keluarga Azari, kerugian dirinya akan sangat besar !
Jaydo juga merasa sangat malu, dia menampakkan wewenang sebagai pimpinan keluarga dan berkata pada Sahra :”Aku yang salah mendidik, tenang saja Sahra, mengenai kejadian kali ini, aku pasti akan memberikan penjelasan kepadamu .”
“Kami bisa percaya kata-katamu ?” Sahra tidak dapat melawan Jaydo, namun Jenny dapat mewakili dirinya :”Dengan perbuatan kalian pada barusan yang memukul dan memaki Sahra, dan juga wanita simpanan luar yang mengancam nyawa Sahra, haha, Sahra menikah dengan keluarga Junda benar-benar memainkan nyawa sendiri, menurutku kejadian ini mendingan kasih tahu saja kepada direktur Azari!”
Setelah mendengar demikian, reaksi wajah Jaydo dan Frodo berubah seketika.
Apabila kejadian ini ketahuan oleh keluarga Azari, pastinya akan sulit diatasi lagi. Keluarga Azari hanya memiliki seorang anak perempuan, mungkin saja mereka akan langsung emosi karena merasa anak perempuannya telah terhina?
Sampai saat itu keluarga Junda bukan hanya sekedar kehilangan tangan kanan yang membantu, malahan akan menambahkan seorang musuh yang kuat.
Jaydo berbalik badan dan langsung menampar pada wajah Frodo. Tenaga yang digunakan Jaydo sangat kuat, sehingga pipi Frodo juga merah dan bengkak secara langsung, bahkan lebih bengkak daripada Sahra pada barusan.
“Anak sialan!” Satu tamparan saja tidak cukup, Jaydo menampar dengan kuat lagi pada satu sisi pipi Frodo.
Kedua belah pipi Frodo telah merah dan bengkak, darah mengalir langsung dari hidung dan mulutnya. Namun Frodo juga tidak berani menghindar maupun membujuk ayahnya, dia hanya bisa menahan kesakitan dan berkata pada Sahra :”Sahra, ini kesalahan aku, tolong maafkan aku lagi.”
Tatapan Sahra sangat datar, kedua matanya yang bulat kesannya sangat dingin. Dia melirik Frodo dan menjawab dengan nada datar :”Aku menikah denganmu memang hanya berdasarkan hubungan saling memanfaatkan. Aku tidak berkenan kalau kamu memiliki wanita simpanan, tetapi kalau wanita simpananmu akan membuat nyawaku terancam, aku hanya bisa berkata maaf padamu.”
Setelah menyadari kesempatan yang ada, Frodo buru-buru berkata :”Aku akan menyelesaikan kejadian kali ini dan memberikan penjelasan kepadamu, aku jamin ke depannya tidak akan terjadi masalah seperti ini lagi !”
“Semoga begitu.” Sahra berkata.
Namun Jenny malahan tersenyum sinis dan berkata :”Kalau semua orang membuat kesalahan, lalu hanya berkata maaf dan memberikan janji tanpa bukti, bukannya modal dalam melakukan kesalahan ini kecil sekali ya.”
Setelah menyadari maksudnya, Jaydo langsung berkata :”Kejadian kali ini terjadi dikarenakan Frodo, Frodo kamu mengembalikan semua uang kerugian Sahra. Terus mengenai masalah Layra, aku mau melihat hasil penyelesaian dalam waktu satu minggu.”
“Hm, mengeluarkan uang untuk menebus dosa, benar-benar ….” Jenny tetap saja merasa tidak puas, namun ketika masih belum menyelesaikan pembicaraan, Sahra sudah langsung menahannya.
Sahra menepuk tangan Jenny, kemudian berkata pada Jaydo :”Terima kasih ayah, aku juga berharap ke depannya aku dan Frodo dapat bekerja sama dengan baik.”
“Aku juga bisa tenang kalau begitu.” Jaydo menampakkan senyuman, penilaian dirinya terhadap Sahra juga berubah total.
Kelihatannya meskipun keluarga Azari hanya memiliki seorang anak perempuan, namun malahan telah dididik dengan baik. Sahra hebat menilai keadaan dan dapat membedakan kondisi, dia tahu kapan harus mempertahankan hak dirinya dan kapan harus mengalah.
Frodo juga menghela nafas lega, setelah itu buru-buru menjamin :”Ke depannya aku pasti akan lebih perhatian, tidak akan bertindak seperti ini lagi.”
Sahra hanya mengangguk dan tidak banyak berbicara lagi.
Dikarenakan keadaan di dalam kamar yang sangat berantakan, sehingga Sahra juga mengganti ke dalam kamar lainnya, sementara Frodo dan Jaydo juga pamit kepadanya.
Setelah meninggalkan penglihatan Sahra, reaksi wajah Jaydo seram seketika. Dia melirik Frodo dengan tatapan dingin, kemudian melangkah pergi dengan penuh amarah.
Mengenai kejadian hari ini, dia benar-benar sangat kecewa terhadap Frodo.
Frodo juga menyadari sebabnya, sehingga hanya menahan rasa geram dan menumbuk kuat pada dinding di samping.
“Tuan muda dua?” Nian yang mendapatkan perintah untuk menanti di sini, sama sekali tidak berani bergerak setelah menyadari suasana hati Frodo yang buruk.
Namun Frodo malahan langsung menatapnya dengan ekspresi yang menyeramkan.
Nian sangat takut, namun tetap saja berdiri di tempat dan tidak bergerak. Frodo melayangkan kakinya dan menendang dengan kuat, Nian jatuh tergeletak di lantai karena tendangan tersebut.
“Kamu memang bodoh ! Kalau bukan kamu yang sembarang berbicara sebelum menyelidiki, aku mana mungkin mendapatkan hasil seperti ini?” Api amarah membara lagi di hati Frodo, Frodo melampiaskan emosi dan terus menendang pada tubuh Nian.
Nian hanya jatuh tergeletak di lantai dan sama sekali tidak berani menghindar.
Setelah selesai melampiaskan amarah, Frodo baru mengeluh sinis dan mengeluarkan ponselnya, kemudian transfer uangnya kepada Sahra dengan wajah yang sakit hati.
Sebenarnya dikarenakan masalah anak Layra, dia sudah terlanjur menggunakan dana untuk akuisisi Zuper. Namun sekarang bagaimana hasilnya? Nominal kali ini jauh lebih besar daripada biaya sebelumnya.
Setelah selesai transfer dana dan melihat saldo yang kasihan, Frodo merasa putus asa. Dengan saldo pada saat ini, jangankan harga saham satu lembar yang sudah sebesar seratus lima puluh ribu, bahkan sembilan puluh ribu saja dia juga tidak sanggup membeli Zuper.
Reaksi wajah Frodo menjadi semakin seram, dia menghubungi nomor ponsel Layra, setelah teleponnya terhubung, dia tidak menanti jawaban Layra dan malahan langsung membentak dengan kuat :”Kamu sekarang langsung kemari!”
Sialan, benar-benar orang yang menyusahkan.
Setelah melihat bayangan tubuh Frodo yang telah berjalan jauh, Nian baru bangun dengan perlahan-lahan. Setelah meredakan kesakitan pada tubuhnya, dia merapikan baju dan masuk kembali ke dalam rumah sakit.
Pada saat tiba di depan pintu kamar pasien, Nian mengetuk pintu. Orang yang membuka pintu adalah Jenny. Jenny hanya mengangkat alis ketika melihat penampilan Nian yang begitu kasihan, kemudian melambaikan tangan dan berkata :”Masuk, sekalian tutup pintu.”
Reaksi Nian pada saat melihat Jenny bagaikan tikus yang melihat kucing, kesannya sangat ketakutan.
Sahra melihat demikian hanya tersenyum dan berkata :”Jenny, apa yang kamu lakukan pada asisten Nian?”
“Tenang, sama sekali tidak meninggalkan luka luar.” Jenny tersenyum senang, kemudian pura-pura meninju ke arah Nian.
Nian mundur secara refleks, bulu kuduk juga telah merinding.
Setelah melihat reaksi Nian, Jenny tertawa terbahak-bahak.
Sahra merasa lucu dan juga tidak berdaya. Dia tentu saja tahu kalau Jenny suka bertindak kekerasan dan mengerti berbagai strategi licik.
Di dalam dunia ini, tetap ada berbagai cara untuk menghajar seseorang dengan tidak meninggalkan luka luar.
“Karena kamu masih mau turut, kejadian kali ini anggap saja menebus kesalahanmu.” Sahra menatap Nian dan tersenyum, “Lain kali harus lebih pintar lagi, mengerti?”
“Mengerti, mengerti!” Nian buru-buru mengangguk dengan kuat, seolah-olah khawatir akan dipukul lagi.
Sebenarnya kebetulan juga, setelah Frodo meninggalkan kamar pasien, Sahra tahu kalau Edo akan mengganti obat di rumah sakit, awalnya dia bermaksud untuk mencari Edo, namun pada pertengahan perjalanan dia melihat Nian yang sedang melaporkan masalah dirinya dan Edo kepada Frodo.
Kebetulan pada saat ini, Jenny datang menjenguknya. Oleh sebab itu, Sahra langsung meminta Jenny yang menghalangi Nian, setelah selesai ‘menghajar’ Nian, Nian langsung menghubungi Jaydo dengan mengatasnamakan Frodo, agar Jaydo dapat berkunjung ke rumah sakit.
Sementara Jenny juga memanfaatkan waktu yang ada untuk mengedit video, usahakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan juga tidak meninggalkan jejak apapun.
Oleh sebab itu ketika Frodo datang bertanya kepadanya, Sahra juga hanya sekedar berpura-pura saja untuk memperlihatkan reaksi palsu kepada Jaydo. Tindakan tersebut bukan hanya sekedar dapat mengelak hubungan dirinya dan Edo, malahan juga dapat membentuk kesan seperti korban, sehingga juga memberikan keuntungan yang berbeda.
Setelah berpikir kembali pada kejadian barusan, Jenny terus mengeluh :”Sahra, menurutku mereka terlalu enak, mereka memukul kamu dan menghina kamu, bahkan menyuruhmu berlutut di atas pecahan kaca, kamu hanya mau mengambil uangnya saja ya?”
“Mempermasalahkan kejadian kali ini tidak ada untungnya bagi kita, cukup begini saja.” Sahra hebat melihat keadaan, hal yang paling penting pada saat ini adalah melindungi hubungan dirinya dan Edo.
Jenny mengerti maksud Sahra, dikarenakan Nian yang masih ada di tempat, sehingga Jenny juga tidak melanjutkan topik tersebut lagi.
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaSee You Next Time
Cherry BlossomAsisten Bos Cantik
Boris DreySuami Misterius
LauraCinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Tough Bodyguard
Crystal SongThis Isn't Love
YuyuKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir