Kamu Baik Banget - Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
“Aku tanya kamu, apa yang terjadi antara kamu dan abangku !” Frodo masuk ke dalam kamar pasien dan menghampiri Sahra dengan perlahan-lahan, dia bagaikan burung elang ganas yang siap-siap menangkap mangsa pada detik selanjutnya.
Tidak ada pria yang dapat tenang apabila mengetahui istrinya sendiri selingkuh dengan pria lainnya, apalagi lawan pihaknya adalah musuh terbesar dalam seumur hidupnya !
Sahra hanya terbengong untuk satu detik dan terdiam sejenak, kemudian dia berdiri dan menatap Frodo dengan tatapan datar.
Frodo berhenti di jarak satu langkah pada hadapannya, setelah itu dia tertawa sinis dan berkata :”Kenapa ? Tidak tahu bagaimana menjawab ya ?”
Di bawah tatapan tajam Frodo yang terus melekat pada wajahnya, Sahra hanya bisa menunduk kepalanya.
Reaksi dirinya pada saat ini sama saja seperti mengakui semua perbuatannya !
Kesabaran di dalam otak Frodo musnah seketika, dia bahkan dapat mendengar suara jeritan tajam yang bergema di dalam otak pemikirannya. Frodo melambaikan tangannya dan membuang bunga yang di bawa oleh dirinya pada barusan.
Setelah terdengar suara yang nyaring, bunga tersebut langsung berserakan di lantai.
Frodo mengabaikan bunga tersebut dan langsung menginjak dengan kuat. Sementara bunga tersebut juga telah hancur di bawah kakinya. Dia melotot kepala Sahra yang berada di depan matanya, kemudian berkata dengan nada menyeramkan :”Kamu tidak dapat membantah lagi ya ? Kamu menikah denganku, keluarga kita berdua sama-sama mendapatkan keuntungannya, tetapi kamu malahan diam-diam berselingkuh dengan Edo ….”
Pada saat membahas hal ini, Frodo bahkan sangat emosi dan tidak dapat melontarkan apapun.
Mengapa dia mesti memilih Edo ? Seandainya pria yang berselingkuh dengan Sahra adalah orang lainnya, dia masih bisa mengabaikannya dan berlagak bodoh. Namun orang yang berselingkuh dengan dirinya malahan adalah Edo !
“Kuang !” Teko yang terletak di atas meja juga pecah belah. Setelah itu seluruh meja sudah jatuh terbalik, sementara jam yang bergantung di dinding juga jatuh dan hancur, kursinya juga retak semua dan tidak ada yang berdiri utuh …..
Frodo bagaikan seekor binatang buas yang emosi meledak, dan sedang melampiaskan amarahnya di dalam kamar pasien.
Setelah tidak ada barang yang dapat dihancurkan lagi, tatapannya beralih lagi ke tubuh Sahra.
Saat ini Sahra baru mengangkat kepala dan menatapnya dengan tatapan datar.
Dengan tatapan Sahra yang terkesan datar, Frodo bahkan tidak tega bertindak terhadapnya. Frodo mengepal tangannya dengan erat dan sangat emosi :”Hubungan kalian berdua begitu tidak jelas, jangan-jangan kamu berharap aku menjadi lelucon yang ditertawakan oleh semua orang ya ?”
Baik di sisi apapun, Frodo tidak akan bisa terima kenyataan bahwa dirinya telah kalah dengan Edo !
“Dasar pasangan jalang yang tidak tahu malu !” Setelah menjerit dengan kuat, Frodo langsung membalikkan kasur pasien yang ada di sampingnya.
Sejak awal hingga barusan, Sahra hanya menatap keadaan yang terjadi dengan tatapan dingin, meskipun kaca pecahan telah melukai kulit tubuhnya, kursi di samping telah membentur kakinya, dia tetap tidak memedulikan apapun. Namun hingga Frodo melontarkan kalimat tersebut pada saat ini, Sahra baru berkata dengan nada dingin :”Kami bukan.”
“Sampai saat ini juga, kamu bahkan masih membela dia !” Kalimat tersebut berhasil menghancurkan harapan Frodo, saat ini dia sangat emosi, kedua matanya telah terpenuhi dengan urat darah, tanpa sadarnya langsung melayangkan tamparan pada wajah Sahra !
Sahra tidak menghindar dan menerima tamparan yang melayang pada wajahnya.
Setelah terdengar suara tamparan yang nyaring, satu sisi pipi Sahra sudah merah dan bengkak. Frodo adalah seorang pria, ditambah lagi tenaganya yang tidak terkendali, sehingga tamparan tersebut pastinya sangat kuat dan kejam.
Namun justru tamparan tersebut yang menyadarkan Frodo, dia melihat satu sisi pipi Sahra yang bengkak, kemudian mundur satu langkah dengan tanpa sadar.
Sahra merasa ada cairan yang mengalir dari sudut bibirnya, dia menoleh kepalanya dengan perlahan-lahan, namun tidak menghapus darah yang mengalir dari wajahnya, dan hanya terus menatap Frodo dengan tatapan dingin.
“Kamu ….” Frodo mundur satu langkah lagi ketika melihat tatapan Sahra.
Pada detik ini, ada sebuah bayangan yang muncul di depan pintu.
Orang tersebut adalah Jaydo.
Jaydo berjalan masuk dengan ekspresi yang dingin, Frodo juga sangat panik ketika melihat kedatangan ayahnya :”Ayah !”
“Aku barusan sudah dengar semuanya.” Jaydo menatap ke arah Sahra dengan ekspresi yang menyeramkan :”Sahra, kata-kata Frodo pada barusan apakah serius ?”
Dibandingkan dengan amarah Frodo yang berasal dari hak seorang suami, Jaydo hanya mempertimbangkan keluarga Azari yang diwakili oleh Sahra. Seandainya Sahra memang memiliki hubungan yang spesial dengan Edo, maka apakah keluarga Azari masih bisa membawa manfaat bagi Frodo ?
Setelah merenungkan hal tersebut, api amarah di hatinya semakin membara.
Dalam menghadapi tekanan dari Jaydo, Sahra hanya sedikit menunduk kepala dan tidak memberikan jawaban apapun.
“Berlutut !” Jaydo membentak dengan kuat dan menepuk kuat pada kursi yang telungkup, satu kaki kursi tersebut juga patah secara langsung.
Keadaan di dalam kamar terkesan sangat sunyi dan menyeramkan, bahkan suara nafas juga terdengar jelas.
Sahra tetap berdiri dengan tegap, rambutnya terurai dan menutupi separuh wajahnya. Tangannya yang kurus dan putih melekat pada dua sisi tubuhnya, mulutnya tetap saja tidak melontarkan kata apapun.
Jaydo merasa wewenang dirinya telah ditantang oleh Sahra, sehingga terus melotot pada gadis yang lebih muda dua puluhan tahun dibanding dirinya. Setelah menarik nafas dalam, dia berkata dengan nada rendah :”Kenapa ? Bahkan tidak mau menuruti perintahku ya ? Jangan lupa, kamu masih harus memanggilku dengan sebutan ayah !”
Setelah berkata demikian, Sahra baru berlutut dengan perlahan-lahan.
Di bawah kakinya adalah pecahan kaca jam dinding yang dihancurkan oleh Frodo pada barusan, di bawahan paparan sinar matahari, pecahan kaca yang tajam memancarkan cahaya berkilauan. Namun Sahra tidak memedulikan hal ini dan langsung berlutut begitu saja.
Darah berwarna merah mengalir dari bagian lutut Sahra, namun Sahra bagaikan tidak merasakan apapun dan terus berlutut dengan tegap.
Jaydo terus melotot dirinya, sejenak kemudian baru berkata :”Kamu tahu apa yang kamu lakukan ?”
Jawaban yang diberikan oleh Sahra tetap saja adalah keheningan panjang.
Keheningan Sahra tidak berkesan seperti tidak dapat membantah, malahan lebih terkesan seperti tidak memedulikan apapun. Dia terus menatap ke depan dengan tatapan yang tenang dan ekspresi datar, seolah-olah semua hal yang terjadi di sisinya tidak berhubungan apapun dengan dirinya.
Namun jelasnya dirinya adalah inti permasalahan tersebut.
Jaydo sangat emosi terhadap sikap Sahra pada saat ini, namun pada sisi lain juga merasa aneh. Gadis tersebut hanya berumur dua puluhan saja, akan tetapi dirinya bahkan tidak dapat menebak isi hati gadis tersebut.
“Sahra !” Tiba-tiba ada seseorang yang berlarian masuk ke dalam ruang pasien, untung saja kamar VIP tersebut sangat luas, sehingga tidak terkesan sempit apabila menampung beberapa orang tersebut.
Setelah melihat Sahra yang sedang berlutut di atas pecahan kaca beserta pipinya yang merah dan bengkak, Jenny langsung menjerit dengan kuat. Dia langsung mendirikan tubuh Sahra dan berkata dengan nada emosi :”Ini kenapa pula !”
Setelah melindungi Sahra pada belakang tubuhnya, Jenny menatap ke arah Frodo, kemudian menatap lagi ke arah Jaydo dan bertanya :”Kenapa ? Orang keluarga Junda semuanya suka bertindak kekerasan ya ? Dua orang pria bertindak kekerasan terhadap seorang wanita, kalau masalah ini tersebar luas, menurutku kalian keluarga Junda akan malu dalam menghadapi orang luar !”
“Ini urusan keluarga kami, nona Lubis jangan ikut campur.” Jaydo mengerut alis, dia sama sekali tidak menyangka ada orang luar yang muncul secara tiba-tiba.
Jenny mengeluh sinis, namun tidak bermaksud untuk menuruti keinginannya :”Kalian berani memukul sahabatku, aku tidak mau tahu apa urusan kalian !”
Melihat sikap Jenny yang begitu arogan, ekspresi Frodo dan Jadyo juga semakin seram. Namun bagaimanapun masalah keluarga tidak layak apabila tersebar luas, baik Frodo maupun Jaydo, mereka sama sekali tidak bermaksud untuk menyebarkan masalah Sahra dan Edo.
Meskipun mereka tidak mau mengungkit hal tersebut, namun Sahra tidak akan menuruti keinginan mereka. Dia menarik lengan baju Jenny, ketika Jenny menoleh kepalanya, dia berkata dengan ekspresi datar :”Frodo mencurigai aku berselingkuh dengan Edo, oh, katanya aku dan Edo adalah pasangan jalang yang tidak tahu malu ?”
“Tidak waras !” Jenny yang emosional langsung melontarkan kata kasar :”Benar-benar pencuri yang meneriaki pencuri, bukannya Frodo yang sialan dan wanita simpanan dirinya yang menjadi pasangan jalang ya !”
“Kamu bilang apa !” Frodo langsung beranjak ke depan dan berkata dengan nada emosi.
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoGet Back To You
LexyAfter The End
Selena BeeLelaki Greget
Rudy GoldTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPredestined
CarlyThis Isn't Love
YuyuLove In Sunset
ElinaKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir