Kamu Baik Banget - Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
Safrida menangis selama beberapa saat, suaranya pun menjadi sedikit serak baru akhirnya berhenti dengan perlahan. Sahra terus berdiri diam di tempatnya, hanya memberikan selembar tisu.
“…” Safrida tidak mengatakan apapun, menerima tissue, menyeka wajahnya dan bangkit berdiri.
Terdengar suara langkah, dua hingga tiga dokter berpakaian putih berlari mendekat. Melihat Sahra dan Safrida, salah satu dokter yang usianya lebih tua memulai dan berkata:” Maaf, Dokter Li sudah tersadar, dia saat ini bersikeras mau bertemu dengan kalian.”
“Secepat itu sudah bangun? Kelihatannya pukulan Safrida tidak sekencang itu.
Sahra menaikkan alisnya, menatap Safrida, Safrida saat ini sudah kembali ke ekspresinya yang biasa, menaikkan lehernya dengan tinggi, dagunya dengan ringan bergerak:” Orang itu dipukul olehku, aku akan ikut dengan kalian.”
“Ini…” Para dokter merasa tidak nyaman, bagaimanapun Sahra juga ada di lokasi kejadian.
Sahra tidak menyulitkan mereka, menepuk rerumputan di pakaiannya, dengan wajah yang tenang berkata:” Ayo pergi.”
Para dokter baru menghela nafas lega.
Safrida masih melihatnya dengan mengerutkan alis, agak ragu, seakan ingin mengatakan sesuatu. Namun Sahra seakan tidak ada masalah, menjilat bibirnya dan berjalan terlebih dahulu.
Dokter sial itu sudah diantar ke kamar pasien, pada saat ini sedang berisik di dalam kamar.
Safrida tiba di depan pintu, berdehem singkat. Baru saja sadar sudah berisik dengan sekuat ini, sepertinya lukanya tidak seberapa.
“ Safrida, beraninya kamu memukulku!” Melihat Safrida muncul, Dokter Li dengan wajah yang kejam maju, dari ekspresinya terlihat dia mau memukulnya.
Disekitarnya dikelilingi begitu banyak dokter, secara otomatis tidak akan membiarkannya melukai orang lain dan langsung ditahan, Dokter Li marah dan sambil menggertakkan gigi berkata:” Lepaskan aku, aku pasti akan memberi pelajaran kepada wanita sialan ini!”
“Heh! Pencuri berteriak sendiri. Jika kamu tidak melakukan itu kepadaku, apakah aku bisa memukulmu?" Safrida memiliki sifat seperti apa, dia adalah orang yang paling arogan. Melihat orang ini tidak bisa memukulnya, emosinya pun langsung naik. Kedua bola matanya seakan bisa mengeluarkan api.
Dokter Li itu sangat murka:” Dasar wanita jalang, masih berpura-pura suci disini, Cuih!”
“Praaak!”
Safrida melepaskan sepatu hak tingginya dan melemparnya, memukul dan membuat darah keluar dari hidung Dokter Li itu :” Tutup Mulutmu!“
Para dokter hanya menahan Dokter Li, tidak ada yang menyangka Safrida akan menaikkan tangan dan memberinya waktu untuk menghajar Dokter Li.
Dokter Li baru menyadari, dia tidak lagi memaki dan berteriak kesakitan: “Pembunuh, aku akan melapor polisi, aku akan memberitahu mereka, kamu dengan sengaja melukai orang, aku ingin kamu masuk penjara!”
“Apa yang kamu mau!” Safrida menggertakan giginya karena murka, namun dia menahan diri karena perkataan yang dia ucapkan.
Dia tidak bisa masuk penjara.
“Ganti rugi!” Dokter Li menaikkan kepala, perban yang membungkus kepalanya ditambah darah dari hidungnya, membuatnya terlihat kejam: “Jika tidak ada dua ratus juta hal ini tidak akan tuntas!”
“Kamu! Safrida sangat murka : “Kamu sengaja kan!”
Klan Asnawi sudah bangkrut, semua aset bergerak dan cair milik keluarga Asnawi sudah diambil oleh kreditor. Asnawi sengaja menyisakan dua ratus juga untuk Safrida, tidak ada yang menyangka diketahui oleh dokter yang tidak mempunyai hati nurani ini.
“Beri uang atau masuk ke penjara, kamu pilihlah sendiri.” Dokter Li tersenyum dingin: ” Ayahmu mati bahkan acara penguburannya belum selesai, kamu sudah masuk penjara, benar-benar anak yang baik ya!”
Safrida murka hingga tubuhnya bergetar dan ditahan oleh beberapa suster hingga tidak bisa bergerak.
Sahra mengerutkan kening, melihat keributan di hadapannya ini membuat kepalanya menjadi pusing, dia tidak bisa menahan diri dan berkata: “Apakah kamu berkata dia masuk penjara, dia bisa langsung masuk penjara? Kamulah yang memulai melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya terlebih dahulu, dia hanya membela diri sendiri.”
“Kamu berkata bahwa aku melakukan hal senonoh kepadanya, apakah ada bukti?” Dokter Li tertawa, dengan wajah tidak bersalah berkata: “Dengan tingkat pergaulan bebas yang biasa dilakukan Nona Asnawi, siapa yang akan percaya dia memukulku karena tidak setuju disetubuhi oleh pria lain?”
“Tutup mulutmu! Safrida bergaul dengan bebas, namun mana mungkin dia bisa terima dikatakan seperti ini oleh orang lain. Terlebih lagi karena kematian dari Asnawi, saat ini dia sangat sensitif terhadap masalah seperti ini.
Mendengar perkataan Dokter Li, dia seakan mau meledak, berusaha membebaskan dirinya seperti orang gila.
Tidak terelakkan dia benar-benar ingin memukulnya hingga mati, Sahra hanya bisa membantu menahannya. Menolehkan pandangan menatap Dokter Li yang terlihat sangat gembira dan bangga, dia pun mengejek dan berkata: “Hal ini sulit dikatakan, siapa tahu karena kemaluanmu terlalu kecil atau memiliki penyakit lain, aku percaya jaksa akan dengan serius memperhitungkan kemungkinan ini.”
“Wanita pelacur, apa yang kamu katakan! Dicemooh kemampuan seksualnya di hadapan banyak orang, Dokter Li sangat marah. Karena dokter dan suster semua pergi menghadang Safrida, dia pun dengan tidak ragu maju ingin memukul Sahra!
Sahra mengedipkan mata, kakinya pun sudah dinaikkan.
Rasa sakit belum sampai di wajahnya, sudah terdengar suara teriakan memekakan di dalam ruangan.
Tangan Dokter Li yang terangkat ditahan oleh seorang, dipelintir dengan sudut yang aneh dengan tenaga yang keras. Ditambah tendangan dari sepatu hak tinggi ke selangkangannya pada saat yang bersamaan, dilihat dari tenaganya, cukup untuk membuat kedua bola zakarnya hancur.
Beberapa dokter pria di sampingnya sudah melihat, semua langsung mengeluarkan hawa dingin, secara reaktif langsung menutupi selangkangannya.
Teriakan sakit yang keluar dari Dokter Li, cukup membuat semua orang itu bergidik.
“Edo, bagaimana kamu bisa disini?” Menurunkan kakinya, Sahra dengan kaget memandang pria yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar pasien ini.
Edo melepaskan tangan dari Dokter Li dan membiarkan orang itu berguling-guling kesakitan di atas lantai. Dia melihat selangkangan Dokter Li singkat dan kemudian pandangannya teralih ke wajah gembira Sahra.
Sahra dibuat malu oleh pandangan itu, senyuman di wajahnya pun menjadi lebih lebar.
Dia benar-benar tidak tahu Edo akan muncul disini, jika tidak, tidak mungkin dia melakukan hal yang bisa mempengaruhi imagenya sendiri.
“Edo, aku, mmm, kakiku licin.” Mengedipkan mata, berpura-pura tidak bersalah
"En.” Edo mengalihkan pandangannya dengan ringan, wanita ini memukulnya dengan parah, asalkan pria yang melihat pasti akan merasa ketakutan.
Dokter Li masih berteriak kesakitan di atas lantai, dokter dan suster di sampingnya pun tidak tahu harus melakukan apa.
“ Ayo kita lakukan pertolongan?" Ada seorang dokter yang mulai berkata.
Sebelum semuanya bergerak, Edo menyerahkan data di tangannya kepada mereka. Para dokter itu tidak tahu apapun, langsung mengambil dan setelah melihatnya langsung menghela nafas.
Di dalam dokumen ini tertulis hitam diatas putih dan membongkar Dokter Li yang menggunakan profesinya untuk melakukan penjualan organ. Dia sebagai penengah, mencari pembeli yang cocok di rumah sakit dan membantu mereka untuk membeli organ di pasar gelap dan mendapat keuntungan dari tengahnya.
Para dokter itu saling berpandangan dan tidak ada lagi yang bergerak.
Hingga kepala rumah sakit muncul, Edo menyerahkan data ini kepadanya dan kemudian membawa Safrida dan Sahra meninggalkan tempat itu.
Di lorong, dia tidak memperdulikan Sahra dan langsung berjalan ke depan Safrida.
Sejak kemunculan dirinya, Safrida terus menundukkan kepala, rambutnya yang panjang menutup wajahnya sepenuhnya membuat wajahnya tidak terlihat. Saat ini Edo berjalan dan membentuk bayangan di hadapannya, tubuhnya pun bergetar dengan hebat.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaYou're My Savior
Shella NaviHusband Deeply Love
NaomiMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Tapi Diam-Diam
RossieLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Cold Wedding
MevitaKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir