Kamu Baik Banget - Bab 49 Mainan Kecil

Mobil lalu lalang tanpa henti, di tepi jalan banyak sekali toko, sangat mencolok dan tidak realitis. Di sudut tengah, ada sebuah toko tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil dan tampak sangat sederhana di antara pemandagan yang mencolok.

Namun, tulisan nama toko yang berwarna hitam dan putih membuat toko terlihat tidak begitu sederhana "Toko mainan seks dewasa".

Sahra berdiri di pinggir jalan cukup lama dan melihat toko itu juga cukup lama. Dalam waktu yang cukup lama ini, belum ada seorang pun yang masuk ke toko itu.

Sahra sengaja datang ke sini hari ini karena toko ini. Tapi setiba di sini, Sahra tidak melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.

Masih pemalu.

Ponsel berdering pada saat yang tepat, mengganggu pikiran Sahra yang sedang dilema. Setelah melihat serangkaian nomor yang tidak dikenal, Sahra bersandar ke lampu jalan dan menekan tombol jawab.

“Itu kamu, benar kan!” Terdengar suara Layra yang sedang marah, sangat tajam dan kasar “Dasar jalang, berani kamu menyuruh orang lain menculik putraku!”

Sahra menjauhkan ponsel dari telinganya, suara Sahra terdengar sangat dingin "Aku hanya menggunakan cara yang sama memperlakukan dirinya."

Jika Layra bisa menculik Sahra, maka Sahra tidak boleh meminta orang lain menculik putra Layra?

“Kamu!” Layra mengertakkan gigi hingga bersuara “ggrrrr”, Layra sangat marah tapi tidak berdaya.

Layra menerima telepon dari kasino asing hari ini dan mengatakan bahwa putranya yang gagal itu telah kalah judi di kasino, jika ingin putranya kembali, maka harus menyerahkan uang tebusan. Layra langsung tercengang, setelah menyebutkan angka uang tebusan, barulah Layra sadar kembali.

Jumlah tebusannya sama dengan jumlah yang sebelumnya Layra inginkan saat menculik Sahra!

Dengan pernyataan yang begitu jelas, Layra bagaimana mungkin tidak tahu bahwa ini adalah pembalasan dendam Sahra!

Sahra mendengar suara terengah-engah di ujung telepon, alisnya bahkan tidak bergerak sedikitpun, kemudian dengan hati baik mengingatkannya "Pihak lawan seharusnya hanya memberimu waktu dua hari, benar kan? Yang harus anda lakukan saat ini adalah mengumpulkan uang, bukan datang mencari ribut denganku. "

"Sahra, kamu sangat hebat!" Suara Layra keluar dari sela-sela giginya, sangat kesal dan marah "Lihat saja nanti!"

Setelah berbicara, Layra langsung menutup telepon dengan satu kali klik.

Seperti yang dikatakan Sahra, sekarang putra Layra ditahan di kasino asing dan di luar jangkauan Layra. Entah membayar tebusan ataupun menunggu putranya di siksa dan di bunuh. Tentu saja Layra tahu bahwa prioritas utama adalah mengumpulkan uang untuk menyelamatkan orang.

Mendengarkan suara di ujung telepon, Sahra perlahan-lahan menyimpan kembali ponselnya. Masalah ini memang dilakukan oleh Sahra. Sahra meminta seseorang membawa putra Layra ke kasino asing, lalu kemudian berkolusi dengan orang-orang kasino untuk mengadu domba anak gagal itu.

Sahra memang ingin membalas dan memprovokasi secara terbuka.

Sahra tidak memperdulikan masalah sepele ini. Baginya tantangan yang lebih besar adalah masuk ke toko mainan seks ini, kemudian mencari barang yang bisa menyenangkan hati. Pagi ini, sikap Edo sangat aneh, membuat hati Sahra sedikit tidak tenang.

Menarik napas dalam-dalam, Sahra melangkahkan kakinya dan berjalan.

Setelah masuk ke dalam, Sahra kemudian tenang kembali. Menghadapi pelayan yang melangkah maju, Sahra hanya berkata dengan ringan "Aku ingin melihat sendiri."

Tokonya tidak besar, tapi jenis barangnya sangat banyak dan sederetannya tampak sangat indah. Setelah berkeliling, Sahra seperti baru saja masuk ke dunia baru.

Sahra mengambil beberapa barang kecil dan membawanya ke kasir untuk dibayar. Setelah menggesek kartu dan berjalan keluar dari toko, Sahra mengangkat matanya dan bertemu dengan seorang kenalan.

Safrida melihat kantong yang tidak tembus pandang yang ada di tangan Sahra, kemudian melihat papan nama toko di belakangnya, Safrida tidak tahan dan tersenyum mengejek "Tidak diduga, Nona besar Keluarga Azari begitu bergairah."

Di belakang Safrida berdiri beberapa gadis muda, beberapa di antaranya terlihat familiar, jelas semuanya dalam lingkaran yang sama. Pada saat ini, tatapan mereka semua terfokus pada Sahra, satu atau dua orang masih menutupi mulut mereka dan tertawa.

Bertemu kenalan saat sedang membeli barang-barang seperti ini, jika orang biasa, sudah pasti melarikan diri. Tetapi ekspresi Sahra masih tenang, menutupinya dengan senyuman "Semuanya adalah orang dewasa, ini hanyalah hal-hal kecil yang menambah daya tarik. Apakah ada yang aneh."

Sahra berterus terang dan tidak ragu-ragu, sebaliknya malah Safrida dan yang lainnya tampak malu dan tidak berterus terang.

“Nona besar Azari benar-benar berwawasan luas.” Safrida melipatkan kedua tangannya di depan dada, nada suaranya sedikit mengejek dan secara terang-terangan mengacu pada kehidupan pribadi Sahra yang tidak bermoral “Kami tentu saja tidak dapat menyamai pengetahuan ini.”

Sahra malah tersenyum "Nona Asnawi adalah seorang wanita muda yang belum menikah dan masih bersih. Aku sudah menikah, jadi tentu saja berbeda."

Raut wajah Safrida tampak gelap saat mendengar perkataan ini. Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi orang-orang yang dekat dengannya ini, semuanya sudah tahu bahwa Safrida bermain dengan sangat gila.

Perkataan yang mengatakan bahwa dirinya bersih, jelas-jelas sedang menyindir dirinya sudah sangat kotor sebelum menikah.

Sambil menggertakkan giginya, Safrida ingin membalas perkataannya "Semua orang tahu bahwa Tuan Muda kedua Junda sangat sibuk bekerja dan tidak pernah kembali saat malam hari. Tuan Muda kedua Junda tampaknya kurang memperhatikan tanggungjawabnya sehingga kamu membeli begitu banyak barang ini."

Suami tidak ada di rumah, wanita yang merindukan pasangannya, hanya bisa bermain dan menyodok dirinya sendiri dengan beberapa mainan kecil.

Memahami arti sindiran perkataan itu, para gadis pengikut juga mulai tertawa. Tatapan mereka menatap Sahra dan kantong yang ada di tangannya dengan malu-malu, jelas sekali mereka sedang mengejek dan menggoda.

Sahra mengangkat bahu dan secara terbuka membuka kantong itu. Karena mereka tidak bisa melihat dengan jelas, jadi Sahra mengeluarkan satu per satu dan memperlihatkan kepada mereka.

"Ini kostum anak anjing dan juga telinga dan ekornya yang lucu. Ini cambuk kulit, ini tali pengikat, ini lilin tetes, ini borgol..." Jika di lihat, barang yang dibeli lumayan banyak. Setelah selesai melihatnya, Sahra tersenyum dan bertanya "Nona Asnawi, menurutmu apakah aku bisa menggunakan benda-benda ini untuk menggantikan tanggungjawab priaku?"

Tidak ada yang tongkat ataupun telur di sini, apa yang bisa Sahra gunakan untuk menyodok dirinya sendiri untuk bersenang-senang. Namun, dengan mengeluarkan benda-benda ini sepenuhnya telah menunjukkan bahwa kehidupan seksual Sahra harmonis, hubungan suami istri sangat mesra, membuat orang lain iri.

Gadis-gadis itu berhenti tertawa, mereka saling memandang. Mereka semua mendengar bahwa Frodo dan Sahra menikah karena bisnis dan hubungan mereka sangat dingin dan datar. Sekarang tampaknya hubungan mereka tidak seperti itu.

Safrida menggigit bibir bawahnya dan menyipitkan matanya "Hubunganmu dengan Frodo benar-benar baik. Jika anggota keluarganya tahu, tidak tahu apakah mereka akan merasa bahagia untukmu."

Hanya Sahra yang bisa memahami siapa anggota keluarga yang dimaksud itu. Safrida lebih tahu dari siapapun mengenai hubungan Sahra dengan Edo.

Mengetahui maksud perkataan Safrida, Sahra tidak mengatakan apapun, hanya mengedipkan mata padanya, ekspresinya sangat menawan. Sahra bahkan menjulurkan ujung lidahnya dan menjilat bibirnya yang kemerahan.

Raut wajah Safrida berubah tiba-tiba!

Wanita jalang ini, hal-hal ini pada awalnya disiapkan untuk Edo! Tapi sekarang tindakannya jelas memprovokasi dirinya secara terbuka!

“Sahra!” Kemarahan sudah naik sampai ke otaknya, Safrida menggigit gigi belakangnya “Aku peringatkan dirimu, jangan sentuh benda yang bukan milikmu!”

“Heh, jika bukan milikku, apakah itu milikmu?” Sahra mencibir.

Safrida sudah tak bisa bersabar lagi, kemudian mencondongkan tubuhnya dan melototi Sahra "Edo sudah berjanji untuk tunangan denganku, sebaiknya kamu jangan berpikir macam-macam!"

Sahra tercengang dengan kata-kata Safrida.

Melihat ekspresi Sahra, Safrida tiba-tiba tertawa "Kenapa, apakah kamu tidak tahu?"

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu