Kamu Baik Banget - Bab 41 Kompleks Oidipus
Hanya Sahra, kelopak matanya yang terkulai, cahaya gelap melintas dibawah mata.
Lian benar-benar sudah memanjakan Safrida hingga tahap tanpa batas, jelas sekali arti dalam kata ini mengatakan bahwa asalkan Safrida dan Edo menikah maka Keluarga Asnawi akan langsung diserahkan pada Edo.
Keluarga Asnawi yang begitu besar, Lian langsung menyerahkan Keluarga Asnawi begitu saja hanya demi Safrida.
Awalnya Jenny juga terkejut tapi setelah itu hanya merasa cemas sekali. Meskipun Keluarga Asnawi tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Azari, tetapi di Kota Z juga termasuk keluarga berkedudukan tinggi, memberikan penawaran sebesar itu, siapapun juga akan mengangguk setuju.
Tatapan matanya melewati Edo dan Jaydo, akhirnya tertuju ke wajah Sahra.
Bagaimana, bagaimana ini? Tidak mungkin membiarkan Safrida si jalang itu berhasil bukan?
Hanya saja kecemasannya tidak bisa mempengaruhi Sahra, kelopak mata Sahra tetap terkulai, stabil bagaikan gunung Tai.
jelas sekali Lian juga mengira Jaydo tidak akan menolaknya, selesai bicara langsung menunggu sambil tersenyum.
Setelah terdiam sejenak, Jaydo baru tersenyum mengatakan “Kasih sayang Presdir Asnawi pada putri memang benar bukan rumor belaka, tetapi hal ini juga terlalu terburu-buru……”
Ketika Jenny dan Sahra keluar, mulut kecil Jenny tetap sedikit ternganga, lama sekali baru sadar. Dia menarik lengan baju Sahra, tatapan agak kebingungan “Jaydo bahkan menolaknya? Apakah dia tidak tahu maksud dari Lian?”
Keluarga Asnawi langsung diberikan kepada Edo, itu sama dengan Keluarga Junda mendapatkan Keluarga Asnawi, bukankahKeluarga Junda yang bergabung dengan Keluarga Asnawi akan menempati posisi pertama di Kota Z? Kesempatan seperti ini, Jaydo bahkan tidak buru-buru mengangguk setuju tetapi malah menolaknya!
“Tidak, karena Jaydo mengerti apa maksud Lian, jadi dia baru tidak setuju.” Si tua licik itu terlalu mengerti, Lian mengatakan memberikan semuanya tanpa diskon sedikit pun.
Jadi dia baru merasa takut, akan aneh kalau dia mengangguk setuju.
Sahra memikirkan semua ini, tidak bisa menahan diri mendesis.
Jenny mendengar kejanggalan dalam kata-katanya, mengerutkan kening “Sahra, apa maksud kata-katamu ini?”
“Kamu memelihara seekor serigala, akankah kamu memberinya sayap?” Sahra menghentikan langkah kaki, menuang anggur ke dalam gelas lalu diberikan pada teman baiknya, kemudian menuang segelas lagi untuk dirinya sendiri.
Menerima gelas anggur, Jenny menatapnya erat-erat. Saat Sahra mengucapkan kata-kata ini ekspresinya sangat menyindir, nada bicaranya yang dingin membuat orang semakin tidak bisa mengabaikannya.
Memelihara seekor serigala? Apakah maksudnya Edo adalah serigala yang akan menyerang Jaydo kapan saja?
Jenny mengerutkan kening, merasa sulit dimengerti “Tapi, bukankah Edo adalah putra Jaydo?”
“Heh.” Sahra mencibir tidak jelas.
Melihat dia tidak bersedia bicara banyak, Jenny juga tidak bertanya lagi, hanya mengatakan “Tidak heran kamu tidak khawatir sedikit pun, karena kamu tahu Jaydo pasti tidak akan setuju dengan pernikahan mereka, benar tidak?”
“Ini yang pertama, yang kedua, itu harus tergantung Frodo.” Menghabiskan anggur dalam gelas, Sahra mengatakan “Ada dia, Safrida tidak akan berhasil.”
Semakin banyak hal yang dijanjikan Keluarga Asnawi pada Edo maka Frodo akan semakin ketakutan.
Jenny mengerti akan hal ini, dia mengangguk. Baru saja ingin mengatakan sesuatu, mendadak menemukan tatapan Sahra terpaku.
Dia melihat mengikuti tatapannya, itu adalah seorang wanita berusia empat puluh tahun. Dandanan sangat cantik, postur tubuh ramping, meskipun sudah berumur, namun itu adalah sebuah sentuhan pesona dewasa.
“Sahra, kenapa?” Mengedipkan mata, Jenny tidak mengenal wanita itu.
Sahra tersenyum, juga tidak bicara hanya menariknya diam-diam ikut ke sana.
Tepat saat wanita ini lewat barusan, samar-samar tercium aroma parfum cendana. Sahra tidak kenal dengan wanita ini, tetap aroma ini membekas dalam ingatannya.
Hari itu Frodo pulang dengan membawa aroma parfum ini.
Kemungkinan besar wanita ini sengaja meninggalkan aroma untuk memprovokasinya. Mendadak Sahra merasa sangat menarik, usia orang itu benar-benar di luar dugaannya.
Kedua orang mengikutnya tanpa bersuara, hingga wanita itu duduk, mereka baru memilih sebuah tempat yang agak pojok pura-pura minum anggur.
Jenny merendahkan suaranya “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”
“Menggerebek perselingkuhan.” Sahra menopang dagunya dengan satu tangan, mata indah sedikit menyipit “Ini adalah wanita cantik Frodo.”
”Tidak, tidak mungkin bukan?” Jenny hampir memuncratkan anggur dalam mulutnya, langsung tersedak. Tidak mudah baru bisa menenangkan diri, diam-diam memandang wanita itu selama beberapa kali, bagaimanapun itu terlihat seperti wanita berusia lebih dari empat puluh tahun!
Usia ini juga berbeda terlalu jauh dengan Frodo.
Agak lama, perlahan dia baru bertanya “Selera Frodo cukup berat juga, ini adalah pasangan Kompleks Oidopus.”
“Kompleks Oidipus?” Mendengar kata-kata ini, Sahra mengangkat alisnya lebih tinggi, merasa lebih menarik lagi.
Jenny menjadi lebih tenang setelah mengetahui identitas wanita itu. Ini adalah wanita Frodo, bukan wanita Edo, Sahra tidak peduli, dia lebih tidak perlu menyia-nyiakan pikirannya.
Dua orang minum sambil makan makanan ringan, tidak lama kemudian, orang yang ditunggu wanita itu datang.
Melihat paras wajah orang yang datang, Jenny sedikit membelalakkan mata, jelas sekali merasa sangat terkejut “Sahra, itu, bukankah itu adalah kakakmu?”
Orang yang datang adalah Atta Azari.
Sahra mengerutkan kening, dia tidak menyangka bahwa orang yang ditunggu oleh wanita ini adalah Atta.
Di sebelah sana dua orang kumpul bersama sedang membicarakan sesuatu, kelihatannya mengobrol dengan senang.
Kira-kira sekitar setengah jam kemudian, Atta berdiri dan pergi. Wanita itu duduk sendirian di sana, kemudian berdiri dan berjalan ke arah yang berlawanan.
“Ayo, pergi.” Sahra meletakkan gelas, membawa Jenny keluar.
Jenny menoleh ke belakang sejenak, melihat sosok punggung wanita itu sudah menghilang, baru berbisik mengatakan “Bagaimana kakakmu bisa mengenal kekasih Frodo?”
Meskipun berhubungan baik dengan Sahra, tapi dia juga hanya bertemu beberapa kali dengan Atta. Dalam ingatannya, pria itu serius dan muram, hubungan dengan Sahra juga sangat biasa.
“Aku juga tidak mengerti.” Tidak tahu apa yang dipikirkan Sahra, agak tidak fokus.
Jenny menggaruk kepala, sambil menebak “Jangan-jangan kekasih Frodo juga datang membantu, diam-diam membantu menyenangkan keluargamu?”
Jika memang begitu, sebagai kekasih wanita itu benar-benar cukup profesional.
Sahra tidak menjawab hanya menundukkan wajah.
Selalu merasa ada sesuatu yang aneh, Sahra mencari alasan untuk bersembunyi di taman belakang. Setelah menelepon orang untuk menyelidiki wanita itu, dia baru merasa lega dan kembali ke aula depan.
Hanya saja, baru setengah jalan, tiba-tiba ada sesuatu barang keras dan dingin yang ditodongkan ke pinggangnya.
“Nona besar Azari, harus merepotkanmu ikut kami pergi sebentar.” Suara dari belakang sangat rendah, sengaja menekan suara hingga rendah.
Sahra terlihat sangat tenang.
Ini adalah jalan kecil taman belakang, terpencil dan gelap. Sebuah pistol ditodongkan di pinggangnya, menurut suara langkah kaki di belakang, orang yang datang untuk “mengundang” lebih dari dua atau tiga orang.
“Baik, aku pergi dengan kalian.” Suara sangat datar, dia mengikuti instruksi orang-orang berjalan ke pintu belakang.
Setelah mereka pergi, Edo baru berjalan keluar dari balik semak.
“Kamu tidak menyelamatkan dia?” Tangan Johan menggoyangkan gelas anggur, sangat santai sekali.
Mereka hanya datang ke sini untuk merundingkan sesuatu, tidak menyangka masih bisa bertemu penculikan.
Wajah Edo tanpa gejolak apa-apa, langsung lurus berjalan ke aula depan “Kenapa aku harus menyelamatkannya?”
Johan dibuat tertegun oleh nada bicaranya yang dingin sekali, kemudian tertawa lepas mengikutinya.
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonHabis Cerai Nikah Lagi
GibranUntouchable Love
Devil BuddyUnlimited Love
Ester GohCinta Tak Biasa
SusantiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangKamu Baik Banget×
- Bab 1 Aku Adalah Mempelai Wanita Adikmu
- Bab 2 Penikmat Bawah Rok
- Bab 3 Malam Pernikahan
- Bab 4 Frodo Sudah Kembali?
- Bab 5 Ambisi Kamu Cukup Besar
- Bab 6 Telpon Dari Suamimu
- Bab 7 Tidak Mau Disini
- Bab 8 Seorang Budak Murahan
- Bab 9 Mencari-Cari Kesalahan
- Bab 10 Tidak Belajar Patuh
- Bab 11 Akulah Yang Bodoh
- Bab 12 Ketidakpuasan
- Bab 13 Skandal Besar Keluarga Terpandang
- Bab 14 Keterlaluan
- Bab 15 Mandi Dan Menungguku
- Bab 16 Cinta Berbahaya Di Kantor
- Bab 17 Cekik Dia
- Bab 18 Situasi Sulit
- Bab 19 Maaf
- Bab 20 Salah Paham
- Bab 21 Memeriksa
- Bab 22 Menutup Sebelah Mata
- Bab 23 Main-Main Saja
- Bab 24 Hambatan
- Bab 25 Melindungi Makanan
- Bab 26 Jatuh Ke Neraka
- Bab 27 Membalas Dendam
- Bab 28 Identitas
- Bab 29 Pergi Menjaga Di Luar Pintu
- Bab 30 Tidak Patuh
- Bab 31 Bencana
- Bab 32 Teman Dan Bukan Musuh
- Bab 33 Sengaja Mempersulitkan
- Bab 34 Aku Menyuapimu
- Bab 35 Aroma Parfum
- Bab 36 Menawarkan Diri Untuk Bersamanya
- Bab 37 Mencoba Mengetahui Info Orang Lain
- Bab 38 Tengah Malam Memanjat Dinding
- Bab 39 Aku Ingin Tidur Di Sisimu
- Bab 40 Kamu Membuat Aku Jijik
- Bab 41 Kompleks Oidipus
- Bab 42 Dibatasi Dinding
- Bab 43 Tanpa Harapan
- Bab 44 Membakar Diri Sendiri
- Bab 45 Berakting
- Bab 46 Berakting
- Bab 47 Mulutmu Penuh Dengan Bauku
- Bab 48 Serigala Adalah Serigala
- Bab 49 Mainan Kecil
- Bab 50 Tertarik
- Bab 51 Kebencian Terbesar
- Bab 52 Kamu Mencari Mati
- Bab 53 Undangan
- Bab 54 Berbagai Jenis Hitam
- Bab 55 Beruntung Atau Sial
- Bab 56 Lelucon Jahat
- Bab 57 Lebih Baik Berhati-hati
- Bab 58 Merangsang Dengan Kata-kata
- Bab 59 Sebanyak Apa Pun juga Tidak Mau
- Bab 60 Penculikan
- Bab 61 Lebih Baik Putus Saja
- Bab 62 Percaya Atau Tidak Percaya
- Bab 63 Cinta Yang Murahan
- Bab 64 Wajah Tampan Adalah Sebuah Kemenangan
- Bab 65 Jangan Menimbulkan Masalah
- Bab 66 Beraksi Juga
- Bab 67 Siksaan
- Bab 68 Nikamati Baik-Baik
- Bab 69 Hubungan Kakakmu Dan Istrimu Dekat
- Bab 70 Pencuri Yang Meneriaki Pencuri
- Bab 71 Coba Jelaskan
- Bab 72 Orang Yang Menyusahkan
- Bab 73 Masalah Yang Belum Diselesaikan
- Bab 74 Pemerasan
- Bab 75 Simpati
- Bab 76 Ayah dan Putri Keluarga Asnawi
- Bab 77 Manfaatkan Diriku
- Bab 78 Menjamin Ketidakbersalahannya Dengan Kematian
- Bab 79 Musuh Cinta Bertemu
- Bab 80 Orang Jahat Akan Mendapat Ganjarannya
- Bab 81 Masalah Pemakaman
- Bab 82 Hadiah Buruan
- Bab 83 Bunga Liar Sangat Harum
- Bab 84 Terpesona Oleh Pria Tampan
- Bab 85 Kelinci Yang Jatuh Ke Dalam Perangkap
- Bab 86 Menguping
- Bab 87 Pergi Ke Keluarga Junda
- Bab 88 Pesta Kapal Pesiar
- Bab 89 Melarikan Diri
- Bab 90 Penembakan Di Kapal Pesiar
- Bab 91 Chapter Terakhir