Kamu Baik Banget - Bab 3 Malam Pernikahan

Dia adalah Edo, sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya, pandangannya dipenuhi cemoohan. Wajah Sahra terlihat sedih dengan tangan yang gemetar dia memalingkan pandangannya.

Setelah pesta pernikahan berakhir, Sahra diantar oleh mobil pelayan kembali ke rumah keluarga Junda, Frodo masih harus menemui tamu di hotel sehingga hanya tersisa dia sendirian di kamar pengantin.

Dia dengan buru-buru membersihkan cairan yang membeku di tubuhnya di kamar mandi, wajahnya masih kemerahan karena malu. Setelah menukar dengan pakaian yang bersih, dia kali ini baru bisa duduk bersandar di atas tempat tidur.

Sebuah seprai dan selimut merah dengan bermotif bebek, terlihat sebagai sebuah peristiwa yang menggembirakan. Walaupun malam ini adalah malam pernikahannya, sayangnya mempelai pria nya bukanlah pria yang dicintainya.

Sambil mengulum bibir, dia memejamkan matanya, wajahnya dipenuhi kekosongan. Sudah berjalan hingga tahap ini, dia pun sudah tidak mempunyai jalan untuk mundur, walaupun hatinya terasa sakit namun saat ini dia sudah tidak bisa menyesalinya.

Sambil menunggu kepulangan dari Frodo, dia mempunyai kepercayaan diri yang cukup untuk bernegosiasi dengannya. Tubuhnya selama ini hanyalah milik satu pria itu saja.

Langit malam perlahan-lahan mulai menjadi gelap. Dengan pikiran dan hati Sahra yang terlalu banyak dan tenaga yang sudah terkuras membuatnya sudah tidak kuat, sama sekali tidak bisa berkonsentrasi.

Sebuah aroma alkohol yang dingin membuatnya tersadar, ketika membuka matanya,Sahra melihat sepasang mata gelap seperti kolam tidak berdasar yang menatapnya. Dai terkejut mengira dirinya masih di dalam mimpi.

Edo memegang dagunya dan langsung mencium bibirnya dengan kuat!

Kulit bibirnya yang terluka membuat Sahra tersadar, dia segera menggunakan tangannya untuk mendorong pria itu," Edo, tunggu! Ini adalah kamar pengantinku dan adikmu, kamu jangan disini......"

" Kenapa, takut dilihat olehnya?" Edo tertawa, tangannya tanpa sadar langsung bermain di daerah yang lembut itu "Tenang saja, adikku cuma bisa main sekali dan saat ini sedang sibuk, tidak bisa main kedua kalinya untuk menghabiskan malam pernikahan denganmu.."

" Apa maksudmu?" Wajah Sahra memerah, ingin menghindari tangannya, hasilnya tidak hanya tidak bisa menghindarinya kebalikannya Edo dengan lebih bertenaga menekannya dan membuatnya kesakitan hingga terlompat.

Edo menindih tubuhnya dari atas, kedua tubuh mereka saling menindih hingga tidak ada ruang sama sekali di antara mereka "Wanitanya membutuhkannya untuk dihibur, Aku sebagai kakak yang baik berbaik hati untuk menggaruk mempelai wanitanya yang kegatalan."

Wajah Sahra panas membara, dia menundukkan kepala menggigit bibirnya.

Dia selalu tahu bahwa Frodo memiliki seorang teman dekat, namun tidak menyangka pada malam pernikahannya pun masih menariknya. Walaupun ini bisa membuatnya untuk menghela nafas, hanya saya perkataan dari Edo sangat akrab di telinga nya.

" Kenapa, cemburu?" Sedih?" Edo menyentuh bibirnya yang merah dengan telapak tangan yang panjang, pandangan matanya berkedip "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu kesepian terlalu lama."

" Aku tidak...." Dia membantah dengan lemah, namun tidak bisa menjelaskan kesalah pahaman ini, hanya bisa menggerakkan tubuhnya dan berusaha melepaskan diri "Jangan disini."

Bagaimanapun ini adalah kamar pengantin yang disiapkan baginya dan Frodo, jika melakukannya disini akan sangatlah memalukan. Bagaimana jika sampai dilihat oleh orang lain....

" Benar-benar tidak mau?" Edo menaikkan kedua alisnya, tangannya mengarah ke bawah di daerah celananya, menemukan celananya sudah sedikit basah. Dia pun langsung tertawa, hanya saya tawaan itu sangat dingin dan menusuk "Lihat lah, kamu selalu sangat genit, mengapa apa yang kamu katakan sangat berbeda dengan apa yang ada di hatimu?"

Dia menaikkan tangan di depan pandangannya, Terlihat cairan yang jernih menempel pada tangannya yang besar.

Sahra sangat malu hingga tidak bisa mengucapkan apapun, ingin langsung pingsan dan tidak sadarkan diri.Tidak peduli hati ataupun tubuhnya selalu terasa sangat bersemangat di hadapan pria ini.

Pria itu pun tidak berbasa basi lagi, membuka resleting celananya dan langsung memasukkannya ke dalam tubuhnya!

Dia pun langsung berteriak dengan kedua matanya yang langsung melotot.

Sejak keraguannya di awal hingga tangan pria itu yang memeluk tubuhnya dengan erat, tanpa keraguan lagi pandangan Sahra hanya terpaku pada motif bebek di atas tempat tidurnya. Pada awalnya dia berpikir setelah menghianatinya, mereka berdua akan berpisah dan berjalan di jalan yang berbeda, tidak menyangka pada akhirnya akan seperti ini.

Seperti ini pun juga tidak ada masalah, lebih baik daripada tidak bertemu sama sekali.

Dia pun menutup kedua matanya, air mata pun mulai mengalir dari kedua sudut matanya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu