Ten Years - Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
Apa yang dimaksud dengan masalah, sebenarnya karena lebih cantik dari orang-orang sekitarnya, atau menyulitkan Calvin?
"Aurora, besok Bibi Lin akan mengajak kita sekeluarga makan malam. Ibumu sudah membelikan baju formal padamu, menyuruhmu pulang mencobanya, pas atau tidak." Kakek Wen tersenyum sambil bicara dan menunjuk kotak yang berisi gaun.
"Bibi Lin?" Aurora bertanya tapi otaknya tidak mengerti apapun.
Siapa ini?
Zoey memeluk lengan Aurora, lalu menjelaskan dengan dekat, "Yaitu menantu dari teman dekat kakek, Kakek Lu. Dan juga ibu dari Nova Lu yang pernah kuliah ke Vienna, yang paling menyayangi anak-anak seperti kami, adalah bibi yang sangat sangat lembut."
Sangat, sangat lembut ..... seberapa lembut itu? Sangat jarang melihat Zoey memuji orang sampai seperti ini.
"Apa lebih lembut dari ibu?" Ibu Wen pura-pura marah dan menatap Zoey.
Ada orang yang tertawa.
Aurora menengadahkan kepala. Calvin sedang turun dari lantai atas dengan mengenakan pakaian olahraga santai dan kelihatan sangat segar.
"Ibu, kenapa masih cemburu pada Bibi Lin? Jujur saja ..." Calvin sengaja mengerutkan dahi.
"Bagaimana?" Ibu Wen mengulurkan tangan, menggenggam tangan anak muda yang ada di hadapannya seperti gerakan ibu menggandeng anak kecil.
"Bibi Lin jauh lebih lembut darimu!" Calvin memberikan kode pada Zoey, dan kedua kakak beradik itu tersenyum.
"Bagaimana dong ini? Rosemary lebih lembut dariku, putranya juga lebih tampan dari putraku, aih, sedih sekali." Ibu Wen tertawa dan menunjuk-nunjuk dahi Calvin.
Kali ini, Zoey melepaskan lengan Aurora tanpa ragu dan pergi memeluk lengan Ibu Wen, "Bibi Lin tidak ada anak perempuan, bukankah ibu masih ada aku?"
Aurora merasa lengannya dilepaskan dan merasa sedikit lucu.
Bodoh, sedang menantikan apa lagi ....
"Kakek, ibu, aku mau pergi ke pasar untuk membeli susu. Besok, jam berapa pergi makan?" Aurora mengangkat baju, melihat ke arah pergelangan tangannya, dan bertanya dengan tenang.
"Ah, Aurora, kamu temani kamu pergi." Calvin menatap ke arah Aurora.
Aurora menganggukan kepala, tersenyum dan menyetujui.
Sepanjang perjalanan, mereka berjalan depan belakang, tidak banyak bicara.
Sudah berapa lama menjadi kakak adik? Masih saja begitu asing.
"Wesley, beberapa hari ini kabarnya sedang menggambar gambar 'Sunside'. Setiap hari tidur jam tiga, sebelum tidur minum dua botol susu coklat. Bangun jam 11, setelah bangun meminum segelas susu hangat, dan sering mendengar lagu Long Long Way To Go. Satu hari makan tiga kali, kalau tidak makan daging tidak akan senang. Rambut tumbuh dengan cepat dan sudah akan menutupi mata." Aurora mengatakan semua itu dengan nada datar.
"Aku tidak ... tanya." Calvin menoleh dan sedikit canggung.
"Hehe, maaf, hanya tiba-tiba teringat saja." Aurora tersenyum, dan berjalan masuk melalui pintu kaca putar pasar.
Aurora mengerutkan dahi. Menatap rak jual cukup lama baru menyadari, brand yang Wesley Yan minum sudah habis dijual.
"Apa boleh rusu rasa stroberi?" Calvin mengangkat botol susu dari brand yang sama dan menyodorkannya pada Aurora.
"Aku tidak tahu." Aurora menjawab dengan jujur. Dia teringat pada tampang Wesley Yan yang menginginkan susu rasa coklat.
"Ke toko lain saja." Calvin tertawa, mungkin juga teringat pada adegan yang sama.
Hari minggu, ada sangat banyak orang. Di saat Calvin menarik Aurora keluar, kancing yang ada di lengan baju pria itu tidak sengaja copot.
"Tunggu sebentar." Aurora menyimpan kancing yang copot tadi, berbalik, dan masuk ke dalam kerumunan orang-orang.
Calvin duduk di kursi panjang di depan pintu pasar. Ketika Aurora kembali keluar, tangannya membawa kotak jahit yang baru dibeli.
"Sini." Aurora mengulurkan tangan.
"Apa?" Calvin bingung.
Aurora menunjuk luaran Calvin.
Calvin melihat kerumunan orang yang ada di sana dan merasa sedikit malu. Dia merasa sedikit ragu, sesaat kemudian baru melepaskan baju luarannya.
Aurora menunduk, menyipitkan mata, memasukkan benang ke dalam lubang jarum.
Cahaya matahari bersinar ke atas rambut Aurora, membuat suasana yang agak hangat.
Calvin menatap Aurora, lama kemudian, dia tidak bisa menatap itu lagi. Dia teringat perkataan Joseph Chen: "Calvin, kamu akan menyesal. Dia adalah perempuan."
Itu adalah perkataan Joseph Chen di saat Joseph Chen mengetahui dia sedang berusaha keras menyuruh Aurora masuk ke rumah Keluarga Yan dan mempertahankan Wesley Yan.
Saat itu, perkataan ini, adalah ejekan untuknya. Sekarang ketika melihatnya, hatinya malah sebentar-sebentar ditusuk oleh sesuatu.
Aurora adalah wanita, jadi dia selalu tidak bisa memenuhi jurang yang kesulitan dan tidak berdaya. Ada suatu saat, dia dengan mudahnya diratakan oleh wanita ini.
Hanya karena, Aurora adalah wanita.
Sedangkan dia, malah merupakan pria.
Jadi, dia selamanya tidak pernah bisa memenuhi kekurangan orang itu; Sedangkan Aurora, hanya dengan statusnya sebagai wanita, sudah bisa melengkapi hidup orang itu, membuat dia berbeda jauh.
Kemudian, dia tidak pernah lagi memakai baju luaran itu, mau kancing itu sebagaimana kuat pun.
Saat Aurora bertemu dengan Bibi Lin, dia teringat begitu banyak kata-kata indah. Pada akhirnya, tetap tidak mengatakan apapun.
Wanita itu memakai baju tradisional putih, ada motif bunga di atasnya, dan memakai perhiasan berlian mahal di leher serta telinganya.
Calvin dan Zoey sangat menyukainya. Wanita itu tersenyum pada mereka, dan di matanya seperti mengandung bintang-bintang.
"Ini termasuk apa? Kamu belum melihat Nova. Kalau anak itu tersenyum, lebih banyak bintang-bintangnya!"
Bibir Evan mengerucut, tapi tidak ingin mendekat dengan Calvin dan Zoey. Dia tidak suka wanita seperti itu.
Wesley Yan lebih aneh lagi. Berdiri di sana, hanya melihat dalam dingin, ekspresinya sangat membenci sampai tidak bisa dideskripsikan.
"Wesley, bibi tidak mudah pulang dari luar negeri. Kenapa kamu tidak peluk sebentar?" wanita itu tersenyum lebar dan membuka pelukan yang besar.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseThe Richest man
AfradenPria Misteriusku
LylyIstri Yang Sombong
JessicaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThick Wallet
TessaPrecious Moment
Louise LeeIstri ke-7
Sweety GirlTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)