Ten Years - Bab 30 Kegenitan remaja (1)
Sebelum pergi Kakek Yan mengobrol dengan Aurora dalam waktu yang lama. Ketika mereka keluar, raut wajah mereka berdua terlihat aneh.
Keesokan harinya, Wesley dan keluarga Wen mengantar Kakek Yan dan Petugas Lee ke bandara, Petugas Lee menarik Wesley sambil berbicara panjang lebar, matanya memerah, dia takut Wesley tidak akan mengurus dirinya dengan baik.
Sebaliknya, kakek yang berpakaian formal, tidak mengkhawatirkan cucu kesayangannya, dia menatap Aurora, seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya tetapi merasa ragu-ragu.
Zoey berdiri di kejauhan, dia menatap Kakek Yan dan Aurora sambil tersenyum sinis.
Aurora mengangkat sudut bibirnya lalu dia melangkah maju sambil menenangkan Kakek Yan dengan suara pelan: "Kakek Yan, kamu tidak perlu khawatir."
Mata pria tua itu langsung berbinar, senyumannya bak bunga yang bermekaran di musim semi yang hangat, dia melambaikan tangannya, dan naik ke pesawat bersama Petugas Lee .
“Aurora , kamu dan kakek bicara apa di belakangku?” Wesley merasa punggungnya terasa dingin.
Aurora diam selama beberapa saat lalu dia menundukkan kepalanya: "Rahasia, aku tidak bisa memberitahukannya kepadamu."
Kata-katanya ini membangkitkan rasa penasaran pemuda itu, dan dia terus bertanya di sepanjang jalan, Aurora hanya tidur, dan berpura-pura tidak mendengar.
Calvin tersenyum sambil menatap Wesley, lalu dia menepuk-nepuk pundaknya dan berkata: “Kamu tidak perlu menghabiskan tenagamu.” Orang-orang di dalam mobil menatapnya dengan penuh minat, Wesley langsung berhenti bertanya, dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Tiba-tiba, Wesley bersemangat dan mengguncang Aurora dengan keras: "Aurora, pintu masuk G-H National Highway, saat kamu datang ke ibukota kamu pernah melihatnya kan, ini baru saja di bangun, papan sambutannya sangat indah, dan cat minyaknya juga sangat bagus."
Aurora hanya tersenyum, dia hanya memperhatikan senyuman Wesley dengan seksama, dan mendengarkannya berceloteh tentang kombinasi warna.
"Kak Wesley, kamu tahu sangat banyak!"sambil tersenyum Zoey berkata dengan nada acuh tak acuh.
Kekagetan melintas di tatapan mata pemuda itu , karena merasa sedikit canggung, dia menutup mulutnya dan langsung diam.
Calvin menghela nafas dengan pelan.
Sejak kecil Wesley dan Zoey selalu seperti ini. Saat Zoey berbicara dengan Wesley di balik kata-kata tersembunyi makna yang kasar, tapi Wesley selalu mengalah tapi sedikit takut-takut kepadanya.
Biasanya, kedua orang ini tidak berhubungan dan tidak akrab, mereka bahkan jarang berbicara. Tapi, setiap kali Zoey ditindas anak lelaki di perumahan, dan dia bergegas pergi menyelamatkan adik perempuannya. Dia selalu melihat Wesley yang wajahnya membiru dan mengungu, dengan tenang menatap Zoey yang sedang menangis, sesekali dia akan menyerahkan tisu kepadanya.
Dia merasa takjub dan menyesal. Setiap kali adiknya ditindas oleh orang, malah Wesley yang maju, meskipun hubungan keluarga mereka dekat, tapi hal ini juga melukai harga dirinya sebagai seorang kakak.
Sayangnya sepertinya dari lubuk hatinya Zoey dia tidak menyukai Wesley, dia bilang setiap kali dia sedih, di sisinya selalu ada Wesley.
Ingatan anak kecil dangkal, jadi dia salah paham orang ini adalah pengganggu dan memiliki kesan buruk kepadanya. Ditambah dengan gaya Wesley biasanya, jadi tidak peduli bagaimana pun dia menjelaskan, Zoey sepertinya memutuskan untuk membenci Wesley .
Belakangan ini Aurora memiliki masalah, masalahnya adalah dia belum pernah melihat orang yang merepotkan seperti ini.
Minum susu hanya minum susu cokelat, tapi aroma cokelat tidak boleh menutupi rasa susu; hanya memakan telur mata sapi yang matang delapan puluh persen, dan kuning telurnya harus tepat di tengah, saat menonton TV harus menempati seluruh sofa sendirian, dan kamu tidak boleh duduk di sampingnya, sabun mandi cair yang digunakan haruslah sabun bayi baby goldwater, kalau yang lain jangan dipikirkan lagi - kecuali jika kamu ingin melihat sekujur tubuhnya alergi; ketika dia sedang melukis atau bermain game harus berjarak sepuluh langkah darinya, tetapi saat dia ingin kamu muncul, kamu harus langsung muncul di depannya dalam waktu tiga detik, jika tidak kamu akan disiksa sampai mati dengan tatapan matanya yang penuh dengan marah; mencuci baju harus bersih lalu setelah kering harus di susun ke dalam lemari dengan rapi, tingkat kerapiannya harus memenuhi standar kerapian toko baju, jika tidak mirip, setidaknya harus harum, dan harumnya harus memikat...
Oleh karena itu, saat muncul di depan semua orang dia seperti seorang pemuda yang memancarkan cahaya keemasan dan bertubuh sempurna, sedangkan wajah Aurora terlihat kusam.
“Ck ck, Wesley , kamu siluman rubah yang kerjanya mengisap darah manusia ya?” canda Rosemary.
“Kalau mau menghisap, seharusnya menghisap darah waria duluan.” Wesley berkata dengan wajah tak berdosa.
Rosemary tersenyum dan berlari ke hadapan Wesley : "Ayo, sayang. Cepat hisap, aku tidak keberatan."
Tangan Evan Xin gemetar, buku fisikanya mendarat di wajah Rosemary: "Kalau Wesley adalah siluman rumah, kamu adalah siluman ular yang sudah berusia ribuan tahun yang berdada datar dan berbokong datar!”
Rosemary Chen mengarahkan jarinya ke ujung buku dan melemparkan buku itu kembali ke dahi Evan Xin, sambil menyipitkan matanya dia berkata: "Bukankan kamu babon yang belum selesai berevolusi, dan menjadi primata di sini!"
Rubah, ular, babon ...
“Ingin membuka kebun binatang?” Aurora menguap, dengan setengah sadar. Kemarin saat tengah malam , Wesley yang selesai bermain game rewel minta makan, dia membangunkannya dari tidurnya dan memintanya memasak mie dan membuatkan susu panas, oleh kerena itu dia sedikit mengantuk.
"Tidak bisa, masih kurang satu lagi." Wesley berkata dengan serius
“Apa?” Aurora menggosok matanya.
“Tambahkan satu kura-kura air Jiangnan yang gagap sudah cukup.” Wesley mencibir dan menunjukkan giginya yang sangat putih.
Sialan!
Aurora merasa sedih dan marah.
“Aurora , menurutku, Wesley merasa kamu mudah ditindas,” Rosemary Chen menyeringai.
Aurora tertawa, kamu juga bisa melihatnya?
“Terima kasih atas pujianmu,” Aurora menerima ucapannya, dia tersenyum, lalu menundukkan kepalanya, dan melanjutkan menghitung konversi energi.
“Aurora , kenapa aku merasa kamu tidak terlalu menyukaiku?” canda Rosemary Chen, “Apakah aku pernah menyinggungmu?”
Pena itu langsung berhenti dan Aurora mendongak sambil tersenyum tipis, "Tidak."
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongAwesome Guy
RobinGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Charming Wife
Diana AndrikaHalf a Heart
Romansa UniverseSee You Next Time
Cherry BlossomMy Superhero
JessiTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)