Ten Years - Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
Ada seorang siswa pindahan keturunan cina yang kembali dari Vienna.
Aurora terpesona kepada sosok gadis remaja yang berada di atas panggung. Dia tidak pernah bertemu dengan wanita secantik ini. Dia tidak menjelaskan kecantikan gadis itu dengan kata-kata, seperti ada magnet yang membuat dia terus menatapnya.
Aurora melihat ke arah yang lain, dan mereka semua juga sama seperti dirinya tertarik oleh magnet itu.
Namun dia merasa ada sesuatu yang kurang ketika melihat ke arah Wesley Yan.
"Aku adalah Rosemary Chen, aku baru saja kembali dari Vienna. Semuanya panggil aku Rosemary saja." Gadis ini tersenyum, alisnya terlihat seperti bunga mawar, sangat menawan.
Rosemary.......
Aurora sedikit berkeringat dan menoleh ke arah belakang, ternyata sesuai dugaannya, dua anak remaja di belakangnya terpana.
"Cantik....cantik....."
"Rosie, hei. Rosie, hei."
Ujung bibir Aurora berkedut, begitu dia mengangkat matanya, dia melihat gadis itu berdiri di depan matanya, dengan syal merah yang diikatkan pada lehernya.
"Apakah aku boleh duduk di sini?" Bibirnya melengkuk ke atas.
Aurora menganggukan kepalanya dan tertegun menatap dia. Gadis ini tinggi sekali, Aurora memprediksikan tinggi badannya berkisar 180 CM. Kedua kakinya yang lurus dan panjang merupakan standar tubuh model.
Mary duduk pada kursinya dengan anggun dan membuka suara dengan nada rendah berkata, "siapa nama kamu?"
"Aurora Wen." Aurora tersenyum.
"Gentle and forever?" Mary menatapnya dengan kebingungan.
Lembut dan selamanya? Aurora tertegun.
Kening Mary berkerut, dan berkata dengan penyesalan, "maaf, aku bisa berbicara bahasa mandarin tetapi untuk penulisan hurufnya aku tidak bisa."
Aurora ber-oh ria dan mengangguk-anggukan kepalanya, lalu dia menulis namanya di atas meja.
"Sangat susah." Mary mengeleng-gelengkan kepalanya dan menatapnya dengan pandangan kosong.
"Tidak apa-apa, belajar dengan pelan-pelan." Aurora tersenyum lembut ke arah gadis ini.
Wesley Yan mencibir berkata, "Aurora Wen, kapan kamu bisa menguasai Opera Beijing? Kamu ingin merangkak hingga kapan?"
"Aku bukan kura-kura, tidak perlu merangkak!" Aurora Wen menarik nafas.
Saat ini juga, Evan Xin datang menghampiri mereka dan berkata, "hai Mary, aku Evan Xin, aku juga memiliki nama inggris yaitu Eve."
Wesley Yan dan Aurora menyeka keringat dan bertanya, "sejak kapan kamu memiliki nama inggris?"
"Aku baru saja membuatnya. Kenapa? Tidak boleh?" Evan Xin tersenyum kepada Rosemary Chen dan berkata, "aku lahir pada saat malam tahun baru, jadi aku bernama Eve."
Aurora mengigil.
"Dasar kamu tidak tahu malu!" Wesley Yan memukul Evan Xin, sambil memarahinya sambil tertawa berkata, "jika besok datang gadis Jepang, apakah kamu bersiap-siap untuk membuat nama Bahasa Jepang?"
Rosemary Chen tersenyum lebar berkata, "Eve, nama yang menarik."
"Hehe." Pipi Evan Xin bersemu merah, dengan malu-malu dia bersembunyi di belakang tubuh Wesley Yan.
"Kamu adalah?" Rosemary Chen melihat ke arah Wesley Yan dengan bingung.
"Wesley Yan."
"Wesley Yan?"
Dia adalah Wesley Yan, tentu saja dia tidak akan seperti Aurora Wen yang menuliskan namanya pada meja agar orang itu mengingat namanya.
Sudah ada jodoh masing-masing yang mengaturnya, jika memang sudah diatur untuk mengingatnya, sudah pasti akan teringat sendirinya. Jika tidak, juga tidak masalah.
Lagipula hanya sebatas nama saja.
"Apakah kamu perempuan?" Rosemary Chen bertanya dengan polos.
Wajah Wesley Yan menjadi pucat.
Aurora terlebih dahulu menjawabnya, "Wesley Yan merupakan laki-laki." Dia menjawabnya dengan tatapan yang sungguh-sungguh seolah-olah sedang membicarakan sesuatu yang begitu membanggakan.
Wajah remaja itu tidak lagi memucat, dan dia tidak lagi menghiraukan Mary. Dia membalikkan badannya dan berbicara dengan Evan Xin.
Ekspresi wajah Mary sedikit berubah, ada sebersit kemarahan pada wajahnya. Tetapi dengan cepat berubah kembali menjadi ekspresi lembut dan polos.
Aurora mengerutkan keningnya dan menggosok-gosokan matanya. Dia mengira dia salah lihat.
Saat pulang sekolah, Dia pulang bersama Wesley Yan dan Evan Xin dan bertemu dengan Calvin dan Mary.
"Calvin, kamu kenal dengan Mary?" Evan Xin bertanya.
"Hah?....hah." Ada yang berbeda dari reaksi Calvin.
"Benarkah?" Evan Xin merasa tertarik.
"Benar." Mary tersenyum dan berkata, "aku dan Calvin mengenal satu sama lain melalui internet, dan kami sangat cocok ketika sedang berbicara. Kebetulan ketika kembali kemari dan masuk sekolah, aku bertemu dengan Calvin, tidak menyangka merupakan kakak kelas aku, sangat kebetulan."
Evan Xin tersenyum miring sambil memukul kakinya. Wow memang sebuah kebetulan ya!
"Calvin merupakan temanku sejak kecil, hubungan aku dan dia sangatlah baik." Evan Xin berlari ke depan Calvin, merangkul pundaknya dan memperlihatkan kedekatan mereka berdua.
Bulu kuduk Calvin berdiri.
Mary menyentuh sudut matanya sekilas dan berkata, "aku merasa tidak enak hati karena pada awalnya aku menganggap Weslay Yan merupakan anak perempuan."
Wesley Yan mengadahkan kepalanya dan menjawab, "tidak hanya kamu saja."
Mary tersenyum dan berkata, "untungnya kamu bukan anak perempuan."
"Jika Wesley Yan berubah menjadi perempuan, dia pasti tidak bisa menikah! Dan sisa hidupnya akan bergantung pada aku dan Calvin, gadis ini pasti akan menyusahkan kami!" Evan Xin beranggapan khayalannya ini merupakan sebuah mimpi yang sangat buruk.
Calvin menganggukan kepalanya, dia setuju dengannya.
Wesley Yan tersenyum dingin dan berkata, "jika aku adalah perempuan, kalian seharusnya bercermin terlebih dahulu dan lihatlah apakah kalian pantas untuk aku!"
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyRahasia Istriku
MahardikaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensBeautiful Lady
ElsaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLelaki Greget
Rudy GoldTen Years×
- Pendahuluan
- Bab 1 Sebaskom air yang disiramkan
- Bab 2 Ibu
- Bab 3 EVE sebelumnya dipanggil Evan Xin
- Bab 4 Sebuah bom yang bernama Zoey
- Bab 5 Pria idaman
- Bab 6 Burung Bernama Nasi Tim
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (1)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (2)
- Bab 7 Tuan Muda Yan Ketika Gagah (3)
- Bab 8 Yang Lainnya Juga Adalah Satu
- Bab 9 Bola Voli Terlempar Kemari
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (1)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (2)
- Bab 10 Kata-kata yang menyakitkan (3)
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa
- Bab 11 Aku Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (1)
- Bab 12 Orang yang Tidak Bersedia Jadi Budak (2)
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh
- Bab 13 Kejujuran yang Dekat Namun Jauh (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (1)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (2)
- Bab 14 Siapa yang lupa akan gadis keluarga Yun (3)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (1)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (2)
- Bab 15 Waktu bersama Wesley Yan dan Aurora Wen (3)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (1)
- Bab 16 Menjelang Tahun Baru Imlek (2)
- Bab 17 Perkelahian
- Bab 17 Perkelahian (2)
- Bab 17 Perkelahian (3)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (1)
- Bab 18 Siapa yang Dimarahi (2)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (1)
- Bab 19 Kamu Sangat Baik (2)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (1)
- Bab 20 Bukan Sebuah Lelucon (2)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (1)
- Bab 21 Berkeliaran Sendirian (2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie (1)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 2)
- Bab 22 Ada Gadis Cantik Bernama Rosie ( 3)
- Bab 23 Susu dan Arak (1)
- Bab 23 Susu dan Arak (2)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 1)
- Bab 24 Siapa yang Akan Terlebih Dahulu Mendapatkan Wanita Cantik itu? (Bagian 2)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (1)
- Bab 25 Joe Kecil yang Bahagia dan Polos (2)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (1)
- Bab 26 Masa lalu mengubah masa kini (2)
- Bab 27 Memainkan sinetron (1)
- Bab 27 Memainkan sinetron (2)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (1)
- Bab 28 Teman masa kecil yang saling mempercayai (2)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (1)
- Bab 29 Orang yang berjodoh (2)
- Bab 30 Kegenitan remaja (1)
- Bab 30 Kegenitan remaja (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (1)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (2)
- Bab 31 Tidak Ada Keberuntungan Tidak Panjang Umur Benar-Benar Tampan (3)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (1)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (2)
- Bab 32 Selamanya Tidak Melakukan Perbuatan Yang Melukai Perasaan (3)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (1)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (2)
- Bab 33 Tidak Lebih Baik Dari Vampir Dulu (3)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (1)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (2)
- Bab 34 Aku Mulai Permulaianmu (3)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (1)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (2)
- Bab 35 Ucapan Selamat Ulang Tahun di balik lensa kamera (3)
- Bab 36 Momen setelah hujan (1)
- Bab 36 Momen setelah hujan (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (1)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (2)
- Bab 37 Seluruh dunia mengetahuinya (3)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (1)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (2)
- Bab 38 Perbedaan Cerita di Atas dan di Bawah Panggung (3)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (1)
- Bab 39 Grinch juga Sangat Penting (2)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (1)
- Bab 40 Kepalsuan di Balik Topeng (2)